Showing posts with label Beauty Talk. Show all posts

Beauty Trend 2023: Seperti Burung Beo

6 comments

beauty trend 2023 logo mixue

Njir, takut banget blog saya jadi Mixue.

Ternyata saya terakhir nulis itu oktober 2022. Awalnya cuma pengen cuti sebentar karena burn out. Lalu sebentar menjadi dua bentar, tiga bentar, eh...tiga bulan. Ner bener emang Taurus ya, sangat mengedepankan kemalasan. Tapi suka barang mewah. Kotradiktif memang saya tuh. Tapi nggak papa lah. Karena saya dua bersaudara. Yang paling tua bapak saya.

Kalau awal tahun begini, saya biasanya nulis tentang penerawangan makeup trend. Tapi jujur aja, saya sepertinya sedang jenuh sama beauty related topic, jadi penerawangan saya agak buram. Seperti mukamu yang rajin dikasih serum pencerah tapi ngeyel nggak mau reaply sunscreen itu. 

Awalnya saya sudah menerawang, beauty trend 2023 tuh bakalan begini:

  • Glossy lips
  • Glittery eyes
  • Glassy skin
  • Skincare minimalism
  • Local and affordable parfum

Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, saya kayak burung beo. Mengulang-ulang hal yang sama dari tahun ke tahun. Kalau awal tahun begini memang semua optimis! Lip gloss mulai berjaya nih, ayok tinggalkan matte lip cream yang bikin bibir kering! Tapi ya mbelgendes lah. Pada kenyataannya yang laku dan banyak diproduksi tetep matte lipstik kok. Walau lip gloss tentu punya penggemar sendiri, saya salah satunya. Tapi untuk disebut sebagai trend, kayaknya terlalu ambisius sih. Menurut saya perjalanan lip gloss sampai bisa nge-trend lagi kayak tahun 90-an masih panjang. Mungkin perlu waktu 5-10 tahun lagi.

Meskipun saya cukup hepi juga, beberapa brand lokal ngeluarin glossy lip product yang kualitasnya bagus-bagus banget, beberapa yang udah saya coba adalah: BLP Lip Vinyl, Somethinc Multitask Water Gloss, Luxcrime Hydrobosst Lip Gloss, Luxcrime Lip Serum Gloss, dan Raine Lipstick Tinted Oil.



Glassy skin nggak usah ditanya lah ya. Tiap tahun memang ada trend makeup complexion yang nampilin kulit glowing dan sehat. Namanya aja yang ganti-ganti, dari dewy look, dolphin skin, healthy-glowy skin, cloud skin, dan glass skin. Mau dijabarin dan berusaha dibedain kayak apa juga sama aja wis. Pokmen kulit sehat, rada minyakan sikit, teksturnya rata, dan flawless tapi nggak kelihatan kayak pakai makeup. 

Trend makeup juga lama-lama agak nggak realistis ya? Kalau versi aku mah glass skin ya glass skin aja. Tapi nggak papa kok kalau mau nunjukin sedikit (atau bahkan banyak) flaw. Jerawat bukan aib. Punya kantong mata nggak bikin kamu masuk neraka. Jadi santai aja, kamu tetap bisa cantik dengan caramu masing-masing.

Kalau untuk trend skin minimalism, lagi-lagi saya merasa ini membeo aja. Setiap tahun kayaknya semua orang, bahkan brand-brand skincare bakalan mendengungkan trend skin minimalism ini. "Pakai sedikit produk juga bisa efektif asal tepat.", "Nggak perlu banyak-banyak layer produk, buat apa, nyampah juga.", "Yuk, back to basic skinkworeee", kata mereka. Tapi tetep aja tiap bulan launching serum banyak-banyak #senyum. 

Soal skin minimalism jujur aja saya skeptis wkwk. Mungkin beberapa teman beauty enthusiast akan kembali membawa trend tersebut, tapi pergerakan industri kecantikan yang serba cepat tidak akan mendukung.

Jangan salah ya, sebagai reviewer, saya termasuk yang diuntungkan dengan pergerakan industri yang serba cepat. Kerjasama mengalir deras, saya juga jadi nggak pernah kehabisan topik menarik untuk dibahas. Tapi saya harus realistis kalau pasar juga udah mulai jenuh sama industri kecantikan, terutama skincare, yang vibe-nya grusa-grusu. Setiap bulan adaaaa aja produk yang di-launching. 

Kalau ambil sudut pandang konsumen, produk yang barusan dibeli saja belum habis, ini kok udah ada produk baru? Mana diklaim lebih bagus dari produk sebelumnya. Alhasil? Beli lagi. Produk menumpuk. Nggak sampai habis, dibuang karena kadaluarsa aja. 

Bukannya nggak seneng beuaty industri rame dan berkembang. Tapi plis lah, brand perlu slow down. Untuk bikin brand tetap terdepan dan diingat jalannya menurut saya nggak selalu harus launching. Bisa recall, promote ulang produk-produk lama, atau edukasi cara pemakaian/ layering produk-produk yang sudah ada. Jujurly, saya sebagai reviewer pun nggak sanggup kok mengikuti pergerakan "kalap launching product" ini. Dalam sebulan saya batasi hanya ambil sedikit produk yang benar-benar baru.

Nah, obrolan kita beranjak ke parfum. Yang ini memang lagi rame banget sih. Banyak parfum lokal baru yang bermunculan dan menarik untuk dicoba. Saya pun mencoba cukup banyak parfum. Discovery set adalah jalan ninja saya untuk mencoba banyak aroma tapi tidak boncos wkwk. Dan jujur saja, masih banyak brand yang aromanya dupe parfum terkenal. Walau udah mulai bermunculan juga yah aroma-aroma yang otentik dan menggelitik. 


Oke, diantara trend makeup yang saya jabarkan di atas, menurut kelen, mana yang paling menarik? Dan mana yang kira-kira benar-benar akan bertahan sampai akhor 2023?


Makan Kembang vs Makan Suplemen Kembang

8 comments
makan kembang

Selamat datang kembali di rubrik kleniknya racunwarnawarni! Sebagai orang yang ((dipasrahi)) mbak Arum untuk ngisi artikel yang ngga akan kalian temukan dimanapun, kali ini saya mau membahas mengenai makan kembang. 

Jadi, saya pernah nonton sebuah segmen di acara kecantikan Korea soal tren flower pills atau flower suplemen. Nah, salah satu produk sponsor di acara ini adalah suplemen yang isinya ekstrak bunga mawar. Konon suplemen ini bisa membuat penggunanya jadi punya bau badan seperti wangi bunga mawar kalau dikonsumsi reguler. Saya sebagai sobat #racunwangiwangi yang punya masalah bau badan langsung merasa suplemen ini seperti miracle banget. Waw, bye-bye deodoran dan bau badan! 

Harga suplemen ini lumayan mahal (buat saya lho ya, inget yang nulis artikel ini Kak Juna alias duta kekikiran Indonesia). Setelah saya googling harganya sekitar 23USD atau 300 ribuan untuk 30 kapsul. Sehari kamu harus minum 2 kapsul, dan untuk mendapatkan bau badan yang diinginkan kamu harus minum terus menerus selama MINIMAL 60 hari.

Sebulan 600 ribu buat menangkal bau badan? Mending saya beli deodoran sekerdus. 

Lalu setelah saya simak lebih lanjut lagi, intinya isi kapsul ini adalah 100% bunga mawar. Jiwa pelit saya tentu menggelora, apalagi di rumah saya ada beberapa pot bunga mawar. MENDING GUE NGEMIL KELOPAK MAWAR EMAK GUE YA KAN?!!!

Untung tulisan ini di blog mbak Arum, kalo di blog saya sendiri, besok saya bisa dicoret dari daftar ahli waris gara-gara punya ((niat buruk))) sama kembang-kembang si mami.

Sebenernya kalau dipikir-pikir, apa bedanya makan suplemen kembang sama langsung makan kembang tanpa perantara? Toh klaimnya si suplemen isinya 100% bunga mawar Bulgaria. Kalau saya makan kembang beneran, selain membantu perekonomian petani mawar lokal, saya juga melestarikan budaya makan kembang. Inilah bukti kalau orang Indonesia itu sebenernya pioneer, karena saya yakin kalian nggak asing dengan istilah makan kembang.

Makan kembang ini dipopulerkan oleh almarhumah Suzzanna yang konon senantiasa menyediakan kembang kantil sebagai cemilan favoritnya. Meski terdengar mistis, namun saya juga pernah membaca bahwa memakan kembang sebenarnya adalah hal yang biasa di zaman dulu. Mungkin karena leluhur kita menganut peribahasa you are what you eat.

Beberapa kembang seperti mawar juga dipercaya memiliki fungsi membantu melancarkan sistem pencernaan, memperlancar buang air besar, mengatasi sakit tenggorokan, menghilangkan stres dan masih banyak lagi. 

Jujur aja, satu-satunya kembang yang pernah saya makan adalah kembang kol, jadi saya nggak bisa cerita gimana tuh rasanya makan kembang. Konon makan kembang ini bisa membuat bau badan kita jadi lebih wangi juga. Sialnya dalam dunia klenik memang ada kepercayaan bahwa dedemit tertentu akan tertarik dengan bau badan yang seperti kembang. 

Baca Juga: 7 rekomendasi parfum dengan wangi super enak dan harganya terjangkau

makan kembang

Saya juga pernah mendengar ada istilah kembang laweyan, dimana ada perempuan-perempuan tertentu yang wangi tubuhnya seperti wangi kembang di hidung dedemit. Konsekuensinya akan ada setan dan jin yang nempel sehingga si mbak Laweyan ini akan kesulitan mendapatkan jodoh dan rejeki. Masalahnya saya ngga tau hidung dedemit sama kita sama apa enggak, karena saya pernah ((riset)) dan ketemu orang yang konon laweyan dan baunya biasa aja. 

Makan kembang juga menjadi masalah lain di Indonesia karena diasosiasikan dengan kesurupan. Biasanya orang yang kesurupan akan minta makan kembang dan minta dupa/kemenyan, karena konon setan itu akan berbau busuk, makanya dia minta kembang dan dupa untuk menutupi bau badannya. Jadi setan aja conscious sama bau badannya, masa kita yang jelas jelas semerbak aroma ketek masih ngga mau pake deodoran???

Yang saya heran, kenapa setan ngga minta parfum aja ya? Secara mbak Arum juga pernah kasi rekomendasi parfum murah yang bagus di blog ini. Kenapa harus minta wangi aneh-aneh yang ngga bisa dibeli di shopee???

Nyusahin emang setan jaman sekarang. Dia yang bau, kita yang beli parfum. 

Saya jadi bertanya-tanya kenapa setan-setan itu nggak makan suplemen kembang yang bisa bikin badan wangi kembang ya? Kan lebih enak pdkt sama sesama setan ketimbang nemplok sama manusia yang ngga ngerti apa-apa. Paling nggak tuh restu orang tua pasti dapet dan nggak diusir-usir sama calon mertua karena ((beda dunia))

Tapi terlepas dari itu, sebenarnya orang jaman dulu makan kembang selain untuk survival, juga karena mereka beranggapan bunga itu memang punya khasiat sebagai tanaman obat. Jadi no big deal ya. Makan kembang nggak harus mistis. 

Kalau menurut saya, makan kembang itu kan sebenarnya nggak seseram itu. Jadi, kalau kalian mau makan kembang by all means go ahead, yang penting kalian riset dulu kembang jenis apa yang bisa dimakan. Yang penting jangan makan kembang yang ditanam tetangga aja, selain berpotensi disangka kesurupan, kalian juga maling. 

Oh ya satu lagi, jangan makan bunga kecubung.

Salam olahraga!

❤ dari Kak Juna yang makan apa aja selain duren, pare, dan kembang. 

Susuk vs Buka Aura

3 comments


Melanjutkan artikel mega bintang di Racun Warna Warni beberapa waktu yang lalu seputar susuk, banyak pertanyaan yang masuk seputar yang ((gaib-gaib)). Padahal sebenernya udah dijelasin kan kalau keberadaan susuk itu sama sekali nggak gaib karena udah ada di jurnal kedokteran.

Mungkin karena banyaknya cerita simpang siur seputar susuk ini, jadi banyak juga yang menyamakan antara susuk dengan pengasihan atau media-media lainnya, misalnya kayak buka aura. Nah buka aura ini agak unik, karena konon nggak membutuhkan media apapun. Jadi kita cuma jadi seperti punya inner beauty yang berlebihan begitu lho. 

Biar enak diskusinya, sebelumnya coba baca dulu artikel ini: Susuk, Ngefek Nggak Sih?

Buka Aura

Buka Aura

Buka Aura ini sebenarnya case yang unik. Banyak yang bilang buka aura ini bukan prosedur gaib melainkan upaya healing dari dalam. Jadi konon, aura manusia itu sebenarnya cerah, namun bisa tertutup apabila ada masalah seperti stres, khawatir, sering berbohong dan lain-lain.

Pantes saya waktu kecil tampilannya suram, mungkin karena aura saya ketutup efek sering nilep kembalian pas ke warung.

Nah buka aura ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara religius, misalnya dengan rajin berdoa, rajin sembayang, dan melakukan banyak kegiatan positif lainnya. Perkaranya, nggak semua orang bisa rajin berdoa hahahaha *kemudian ngaca* 

Jadi kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh para dukun pegiat spiritual untuk membuka jasa demi mencari sesuap nasi. Iya, pegiat spiritual juga butuh makan guis, soalnya menyan sama minyak safron nggak bikin kenyang.

Konon efek dari buka aura ini dapat menambah daya tarik, membuat kita jadi punya banyak energi positif yang bikin orang-orang tertarik, jadi lebih pede, pokoknya jadi shine bright like a diamond begitu. Saya sih bayanginnya jadi kaya lampu LED gitu di sekeliling kita hahaha.

Saya ada sedikit pengalaman soal buka aura ini. Jaman kuliah dulu, saya pernah ditawari teman saya ikut buka aura. Prosesinya waktu itu cukup mudah, intinya kita dimandiin pake air bunga dan wangi-wangian sambil dibacakan doa. Ini tempatnya lumayan rame dan berhubung saya anaknya takut kebakar pas dibacain males mandi, jadi saya mah ngeliatin aja.

Konon prosesi buka aura ini berbeda di tiap wilayah, menyesuaikan agama dan kebiasaan setempat, tapi intinya adalah melakukan hal-hal yang bikin kita terlihat positif di mata orang lain.

Tapi…. Ada tapinya nih teteup.

Sama kaya susuk. Banyak juga yang ngakunya buka aura, tapi malah dimasukin sesuatu ke dalam orangnya. Biasanya berupa khodam atau pengasihan, sehingga konon ketertarikan orang itu muncul bukan karena auranya tapi karena pengasihannya heuheuheu.

Cara tahunya gimana, itu buka aura beneran atau pengasihan yang pake gaib-gaib? Gampang. Kalau habis buka aura kalian jadi bisa liat jin, konon berarti itu pengasihan. Karena katanya, katanya nih ya…. Kita bisa liat jin kalau kita ketempelan jin. Kalau buka aura yang beneran buka aura doang, katanya nggak bakal bikin kita bisa liat jin karena nggak ditempeli apa-apa. 

Mohon maaf itu jin apa koyo, kok pake nempel2 segala??


Buka Aura vs Susuk

Kalau ditanya mending mana, buka aura atau susuk, tentu saja dua-duanya ada pros dan cons-nya masing-masing. Tapi kalau saya boleh yuyur mending duitnya buat beli skincare.

Makanya mending kalian baca aja: Review Skincare Racun Warna Warni

Buka aura prosedurnya lebih gampang dan ngga pake resiko die hard alias matinya susah. Cukup dengan doa-doa dan mandi, cling wajah bersinar. Cuma rugi gak sih, kalau harus ke orang lain buat mandi dan didoa-doain? Mending mandi sendiri terus doa sendiri (pelit mode on)

Mana kalo sehari-harinya berperilaku tidak religius kayak saya contohnya, ya gak yakin juga abis berdoa terus auranya kebuka gitu wkwkwk

Udah gitu, aura itu sifatnya bisa berubah-ubah kapanpun sesuai kondisi kita. Jadi kesimpulannya, hasil buka aura itu nggak bisa permanen. Kalau abis buka aura kitanya blangsak lagi, ya bubarlah. Say bye bye ke uang anda.

Susuk prosedurnya lebih sulit. Udah gitu bisa terdeteksi x-ray dan rontgen yang berpotensi membuat kita dijulidin para nakes yang ngambil x-ray dan rontgen wkwkw. Kalau apes, berpotensi viral juga. Tapi konon, susuk hasilnya jauh lebih kelihatan daripada hasil buka aura. Ini karena memang susuk mirip kaya ((vitamin)) untuk memancarkan aura kita.

Jadi mudahnya, kalau buka aura itu kaya sinyal operator yang langsung kenceng. Sementara susuk kayak sinyal operatornya itu biasa aja, tapi mendirikan BTS dimana-mana. Kalian tinggal pilih mau pake operator yang mana.


Nah dalam hal gaib-gaiban begini tentunya nggak ada yang eksak seperti sains ya. Semua kembali ke pemahaman dan kepercayaan masing-masing. Kalau saya sih percaya saya cantik tanpa susuk dan buka aura. Ngga apa-apa kalau kalian nggak percaya, namanya juga kepercayaan, kan bebas.

Sekian edisi IPK (ilmu pengetahuan klenik) hari ini, saya mau zoom meeting dulu sama sesama manajer elit global. Salam olahraga!

#Skincare: Dokter vs Skincare OTC

6 comments
Skincare Dokter vs Skincare OTC

"Kak, selain pakai skincare, kamu pakai krim dokter nggak?"

Pernah dapet pertanyaan seperti itu? Saya sering! Padahal krim dokter kan merupakan skincare juga. 

Atau juga kalau pas saya nge-review skincare keluaran klinik kecantikan, misalnya Natasha Skincare, walaupun skincare tersebut masuk dalam kategori skincare OTC, namun masih banyak yang komen, "aku takut pakai skincare dokter begitu." 

Saya jadi tahu kalau banyak yang belum paham bedanya antara "skincare dermatologis/ dokter" dan "skincare OTC/ Over The Counter". 

Skincare OTC Indonesia

Skincare OTC (Over The Counter)

Sesuai namanya, skincare OTC atau skincare Over The Counter adalah skincare yang diperjual belikan dengan bebas. Kita sebagai konsumen, bisa bebas datang ke counter dan membelinya. Skincare ini bisa kita temukan dengan mudah di supermarket, drugstore seperti Guardian dan Watson, ataupun secara online. Yang biasa di-review oleh para skincare reviewer, juga adalah skincare OTC. 

Untuk menjamin keamanannya, skincare OTC wajib terdaftar di BPOM. Dengan terdaftar di BPOM, kita jadi tahu kalau skincare tersebut aman dan  nggak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh kita. Selain BPOM melarang ingredient-ingredient tertentu, BPOM juga memiliki regulasi terkait level atau presentase suatu ingredient yang boleh digunakan dalam suatu produk. Misalnya saja untuk produk exfoliator: batas maksimum kandungan AHA adalah 10% dengan pH 3,5, dan batas maksimal penggunaan BHA adalah 4%. Di atas kandungan tersebut, AHA dan BHA malah berbahaya bila digunakan sendiri tanpa pengawasan dokter.

Tentunya nggak semua orang punya pengetahuan rinci mengenai ingredient dan presentase yang diperbolehkan. Saya pun yang sehari-harinya berkutat dengan skincare, nggak bisa kok hafal semuanya. Itulah makanya pentingnya memperhatikan nomor BPOM. Selama skincare OTC yang kita beli sudah terdaftar di BPOM, maka sudah dipastikan kandungan-kandungannya aman untuk kita pakai sendiri.

Baca Juga: Basic Skincare CTMP untuk dicoba di rumah


Perawatan dengan skincare dokter

Skincare Dokter

Skincare dokter adalah skincare yang diracik secara khusus oleh dokter kulit. Skincare dokter ini tidak diperjual belikan secara bebas, karena memang secara spesifik diracik khusus untuk kebutuhan pasien tertentu. Untuk membelinya, pasien harus datang dulu ke dokter kulit/ klinik kecantikan, dan bertatap muka langsung dengan dokternya. Nanti dokter akan memeriksa dan menganalisis kulit pasien secara pribadi, dan mengeluarkan resep yang spesifik ditujukan untuk pasien tersebut. Jadi nggak bisa sembarangan dibeli dengan bebas.

Lain dengan skincare OTC yang harus terdaftar di BPOM, skincare dokter nggak perlu izin dari BPOM. Skincare dokter terkadang mengandung bahan-bahan yang lebih "keras" atau presentase bahan aktifnya lebih tinggi dibanding yang diperbolehkan oleh BPOM di skincare OTC. Itulah mengapa pemakaiannya harus atas pengawasan dokter. Nggak bisa sok ngide beli dan pakai secara mandiri. 

Kalau pakai skincare dokter, ya kita harus rutin berkonsultasi ke dokter tersebut agar si dokter bisa memantau perkembangan kulit kita. Karena memang hanya dokter yang meracik skincare tersebut yang paham, kapan saatnya menaikkan atau menurunkan dosis, kapan saatnya berhenti, dan apa yang boleh atau tidak boleh dikombinasikan dengan skincare tersebut.


Bagaimana dengan skincare dokter yang djual bebas?

Nah, ini perlu kita lihat dulu. Karena kadang ada yang masih bingung dengan skincare OTC keluaran klinik kecantikan atau dokter kulit.

Beberapa klinik kecantikan seperti Natasha Skin care memang mengeluarkan skincare OTC yang bisa kita beli dengan bebas. Walau dikeluarkan oleh klinik kecantikan, ketika sudah diperjual belikan dengan bebas, tentu harus mengikuti peraturan dari BPOM. Yang berarti skincare-skincare tersebut punya nomor BPOM.

Pentingnya cek BPOM Kosmetik
Nomor BPOM yang tertera pada kemasan produk skincare OTC juga harus terdaftar dengan merk dan nama produk yang sama di website BPOM (cekbpom.pom.go.id) 

Namun bila skincare "dokter" ini bisa diperjual belikan dengan bebas tanpa BPOM, berarti ini adalah skincare ilegal atau abal-abal. Sebaiknya sih jauh-jauh ya gaes, dari skincare kayak begini, karena berbahaya. Nggak ada yang menjamin keamanan skincare abal-abal seperti ini. Kalau beneran ini skincare dokter tanpa BPOM, berarti untuk membeli ya harus pakai resep dokter dan pemakaiannya harus atas pengawasan dokter ke pasien secara pribadi. 

Pokoknya untuk skincare apapun yang diperjual belikan secara bebas, kunciannya adalah BPOM.


Lebih bagus skincare OTC atau skincare dokter?

Semua bagus kok, tergantung preferensi dan kebutuhan kulit masing-masing. Ada tipe orang yang lebih suka pakai skincare OTC saja. Selain bisa dibeli bebas, harganya juga cenderung lebih murah daripada skincare dokter dimana kita harus bayar biaya konsultasi dokter juga. Tapi ada juga tipe orang yang mau praktisnya, nggak pengen direpotkan dengan membaca ingredient dan mencoba-coba mana skincare yang cocok. Untuk tipe kedua, tentu ke dokter lebih tepat, karena tinggal pasrah saja ikut anjuran dan pakai produk dari dokter, nggak pakai mikir.

Skincare Dokter vs Skincare OTC

Saya sendiri, untuk kondisi normal biasanya lebih memilih skincare OTC. Skincare OTC yang saya gunakan rutin ini udah sangat ngefek kok untuk improve kondisi kulit saya. Namun kalau ada kondisi kulit tertentu yang nggak bisa saya atasi sendiri, saya nggak keberatan juga untuk ke dokter kulit atau ke klinik kecantikan. Kondisi ini misalnya saat saya jerawatan parah dan nggak sembuh-sembuh dalam kurun waktu berbulan-bulan.

Namun yang perlu diingat, ketika kita memutuskan ke dokter atau klinik kecantikan, semua yang kita pakai di wajah harus atas sepengetahuan dokter. Jadi nggak ada tuh ceritanya, tanya ke skincare reviewer, "kak, apakah produk A boleh di-mix dengan skincare dokter?" Ya nggak tau lah, Bambang! Saya kan bukan doktermu :(.

Baca Juga: Paduan 10 Step Skincare Routine Yang Bisa Kamu Coba

Semoga tulisan saya di atas bisa lebih menjelaskan ya, mengenai perbedaan skincare OTC dengan skincare dokter. Kalau kamu sendiri, lebih memilih pakai skincare OTC, skincare dokter, atau cukup banyak-banyak sembahyang?

Perbedaan Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen

2 comments
Perbedaan Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen

Sebagai pengabdi sunscreen yang kulitnya auto merah kalau terkena cahaya matahari, saya percaya kalau sunscreen adalah salah satu aspek penting dalam perawatan wajah dan badan saya. Permasalahannya, memilih sunscreen mirip dengan memilih pasangan: cocok-cocokan. 

Dulu saya termasuk tipe yang asal pilih sunscreen. Kriterianya mudah saja: murah, SPF nya tinggi, dan gampang dibeli ulang, tapi belakangan saya belajar kalau angka SPF tinggi saja tidak cukup. Ada banyak tipe-tipe sunscreen, diantaranya Physical Sunscreen dan Chemical Sunscreen.

Kita bahas satu persatu ya biar terus terang, terang terus!

Physical Sunscreen

Physical Sunscreen

Pada dasarnya Physical Sunscreen adalah Sunscreen yang menggunakan kandungan mineral sebagai UV Blocker. Kandungan mineral yang umum digunakan sebagai UV Blocker ini antara lain titanium dioxide dan zinc dioxide. Kedua bahan ini membuat lapisan diatas kulit kita yang menghalangi sinar UV untuk menyentuh kulit, makanya Physical Sunscreen juga seringkali disebut sebagai Mineral Sunscreen.

Dulu, Physical Sunscreen juga sering juga disebut sebagai Sunblock, tapi sekarang FDA sudah tidak menggunakan kata sunblock lagi. Konon karena kata block di sunblock seolah olah menggambarkan sudah ada blokade besar kayak restu orang tua di muka kamu, sehingga orang-orang malas untuk reapply sunblock. Jadilah kata sunblock akhirnya di-block. 

Kedua kandungan mineral yang umum digunakan sebagai UV Blocker pada physical sunscreen ini tidak mengandung karbon, jadi mereka juga seringkali disebut sebagai inorganic sunscreen. 

Nah Physical Sunscreen ini seringkali dipilih oleh teman-teman yang gampang mengalami breakout ataupun memiliki kulit yang reaktif karena cenderung tidak menyumbat pori-pori. Hanya saja kekurangan dari Physical sunscreen ini karena dia bentuknya seperti layer diatas kulit kita, biasanya dia akan memunculkan whitecast. 

Whitecast bisa sangat mengganggu jika kalian berfoto apalagi jika menggunakan lampu flash yang sangat terang. Untuk mengatasi whitecast kalian bisa menggunakan foundation, tinted moisturizer ataupun bedak yang tidak mengandung SPF sesudah menggunakan sunscreen.

Chemical Sunscreen

ingredients chemical sunscreen

Chemical Sunscreen adalah kebalikan dari Physical Sunscreen, kalau Physical Sunscreen menggunakan bahan-bahan yang membuat layer di wajah untuk melindungi wajah dari sinar UV, Chemical Sunscreen menggunakan bahan-bahan yang menyerap sinar UV dan mengubahnya menjadi energi panas yang bisa dikeluarkan melalui kulit. 

Ingredients yang digunakan oleh Chemical Sunscreen adalah bahan-bahan carbon based seperti Oxybenzone, Octinoxate Actisalate, & Avobenzone. Karena bahan-bahannya carbon based makanya Chemical Sunscreen juga seringkali disebut sebagai organic sunscreen. 


Karena sifat bahan-bahan dari Chemical Sunscreen yang mengubah sinar UV menjadi panas, seringkali jika kita terkena panas matahari secara langsung, kulit kita pun menjadi panas. Ini yang biasanya membuat kulit wajah kita tetap kemerahan meskipun sudah menggunakan Chemical Sunscreen. Aktivasi dari bahan-bahan ini di kulit kita pun sedikit lebih lama, yaitu berkisar 15-30 menit, sehingga disarankan untuk menggunakan sunscreen minimal 15 menit sebelum beraktivitas.

Kelebihan dari Chemical Sunscreen terletak pada bahannya yang ringan, lebih mudah diaplikasikan dan mudah terserap sehingga tidak lengket di wajah. Hanya karena bahannya yang ringan, kalian harus lebih sering reapply sunscreen tipe chemical ini ya. Salah satu contohnya For Skin's Sake Weightless Sunscreen yang ringan banget dikulit. 

Sayangnya, kalau tidak dibersihkan dengan benar, Chemical Sunscreen cenderung dapat menyumbat pori-pori. Untuk mengatasinya, gunakan metode double cleansing dengan tepat ya!

Jadi Pilih Physical Sunscreen atau Chemical Sunscreen?

Seperti yang tadi sudah saya bilang di awal, sunscreen itu kayak jodoh, kalian harus bertemu dengan banyak sunscreen sampai menemukan yang paling optimal untuk kulitmu. Selain cocok-cocokan, kalian jadi bisa tahu tipe sunscreen seperti apa yang cocok untuk kebutuhan kulitmu. 

Oh ya, jangan lupa untuk terus re-apply sunscreen secara berkala ya! Karena percuma aja nih udah beli sunscreen mahal-mahal tapi gak di reapply :( Ingat, gunakan sunscreen sebanyak 2 jari tangan agar optimal ya!

Pamer Eyeshadow Palette Warna-Warni, Brand Lokal Sampai High End

18 comments

review eyeshadow palette lokal dan high end

Untuk ukuran (( BEAUTY BLOGGER HITS )), sebenernya makeup saya nggak begitu banyak. Iya sih, kalau untuk ukuran rakyat yang, "aku mah pake bedak bayi aja simpel!" memang kelihatan banyak. Tapi coba deh lihat rekan sejawat saya, Desi Perkins misalnya, kalau pas bikin video room tour atau makeup collection. Itu tuh baru banyak.

Itu semua karena saya anaqnya sederhana. Dan low profil. Koleksi saya ini cukupan lah menurut saya. Cukup untuk bikin saya bahagia dan bisa gonta-ganti look serta membuatmu iri, tapi juga cukup aman dari serbuan netizen tipikal yang suka bilang, "boros sekali mending untuk amal." 

Di antara koleksi makeup saya, yang paling bikin saya bahagia adalah eyeshadow palette. Nggak tau ya, rasanya bahagia aja ngeliatin deretan palet saya. Kalau sedang letih dan berbeban berat, saya pasti menyepi ke studio makeup #RacunWarnaWarni dan ngelus-ngelus palet. Walau masalah hidup tetap ada, tapi perasaan saya jadi lebih enteng. Membuat saya bertanya-tanya kenapa orang pakai Narkoba sedangkan mainan palet aja sudah cukup bikin nge-fly. 

Koleksi palet saya ini sering banget dikira koleksi buku sama netizen ra dong-an. Awalnya lucu sih. Lama-lama ngeselin yaaa, saben-saben ditanya, "itu Novel apa, kak?". Tapi nggak papa kok. Saya sabar. Saya kan princess.

Hari ini, saya sedang nggak pengen nge-review, atau nge-swatch, atau bikin look yang ngadi-ngadi. Saya cuma pengen foto-fotoin palet saya aja. Saya pilihin beberapa yang warna-warni. Siapa tau kelak suatu saat foto-foto ini bisa berguna.

Nah, ini dia segelintir koleksi eyeshadow palette warna-warni #RacunWarnaWarni. Selamat menikmati, selamat menabung, dan selamat bekerja keras, my luv!


review Colourpop Fade Into Hue eyeshadow palette

Colourpop Fade Into Hue

Palet ini menyenangkan karena perwarna dibuat perkolom. Terus finish eyeshadow-nya juga variatif, ada yang matte, shimmer, dan pressed glitter. Asik banget dan Semoga Colourpop ngeluarin Fade Into Hue episode 2, untuk memuat range warna yang belum ada di palet ini.


review beauty creation alicia eyeshadow palette

Beauty Creation Alicia

Beauty Creation tuh adalah palet murah yang kualitasnya bagus! Kalau lagi on budget dan pengen palet, udah deh ubek-ubek Beauty Creation aja! Tapi sayangnya, Alicia ini termasuk yang gagal menurut saya. Memang susah sih bikin warna bright matte. Eyeshadow mahal aja banyak zong-nya untuk warna-warna semacam kuning dan ijo muda. Tapi palet Beauty Creation lain oke-oke saja di saya.


Anastasia Beverly Hills Norvina Vol. 3

Anastasia Beverly Hills Norvina Vol. 3

ABH ngeluarin 4 palet Norvina Collection pro Pigmen Palette begini. Yang Vol 3 ini menurut saya adalah yang paling colorfull. Untuk kualitas, nggak usah ditanya lah ya, ABH gitu lho! Cuma yang agak bikin saya kzl tuh, masing-masing shade di palet ini nggak dinamain. Males banget sih mbak Anastasya. Masa dinomerin doang. Kalah u sama Focallure kalau soal rajin-rajinan ngasih nama :(.


Review Palette Eyeshadow Focallure Endless Possibilities

Focallure Endless Possibilities

Ini ceritanya nge-dupe Morphe Jaclyn Hill Palette. Banyak yang tergila-gila sama palet ini, tapi aku B aja. Menurutku palet-palet Focallure tuh teksturnya terlalu emolient yang bikin dia gampang nge-crease dan kalau udah dicolek bentuknya jadi nggak cantik. Untuk eyeshadow murah, aku lebih tim Beauty Creation. Selain itu aku juga Tim Pak Dadang.


Review Colourpop So Jaded

Colourpop So Jaded

Ini adalah kolaborasi Colourpop dengan Kathleen Lights. Jujur, saya kurang suka warnanya. Cenderung muted dan kurang neon. Tapi demi mendukung kiprah teman sejawat saya membelinya. Mbak Kathleen, kalau saya bikin palet u harus beli juga lho!


Review Jeffree Star Jawbreaker Eyeshadow Palette

Jefree Star Jawbreaker

Nggak, saya nggak temenan sama orang rasis dan tukang drama. Tapi gimana ya, pergulatan batin banget pas memutuskan mau skip palet ini. Warnanya saya banget dan pigmentasinya luar biasa! Ini Jefree sengaja sih. Tau saya bencik sama dia, terus dia bikin Jawbreaker deh karena tau saya nggak akan nolak palet warna beginian :(.


Juvia's Place The Zulu Eyeshadow Palette

Juvia's Place The Zulu

Saya sempet kegilaan sama Juvia's, karena memang pigmentasi mereka edun dan kurasi warna per-palet-nya tuh bikin shayank! Saya punya banyak bet palet Juvia's. Tapi sekarang saya sudah bertaubat.


Morphe Brushes 12 Picasso Review

Morphe Brushes 12 Picasso

Jujur, pas beli ini saya sebenernya ngincernya Viseart Editorial Bright Matte Eyesadow Palette. Tapi memang Viseart yang saya mau itu susah banget. Selalu sold out. Bahkan sampai sekarang pun saya belum berhasil juga beli Viseart Bright Matte. Morphe ini warnanya memang ngadi-ngadi, tapi kualitasnya, biasalah!


Morphe Brushes 35 C

Sama kayak Morphe Picaso, Morphe 35 C ini juga merupakan palet Morphe sebelum dia kenalan sama Jaclyn Hill. Memang setelah kolab sama Jaclyn, kualitas Morphe ini langsung berubah banyak gitu. Sebelum era Jaclyn, yaaa...gitu deh. Mayan sih dulu buat belajar-belajar aja. Sekarang sih saya udah nggak tertarik ngelirik. Nggak ngerekomen juga karena masih banyak kok eyeshadow lain yang murah dan lebih bagus.


palet sariayu 25th anniversary eyeshadow

Sariayu 25th Anniversary

Apakah brand lokal punya palet warna-warni yang kualitasnya bagus? Oh, tentu saja! Ada Sariayu ini, dan ada juga palet Inez. Jujur, ini koleksi saya udah lama sekali, dan saya udah nggak pernah pakai lagi. Tapi masih saya simpan karena ada kenangan dan muatan emosyenel gitu. Kualitasnya juga bagus lho, eyeshadow Sariayu yang dulu-dulu tuh. Pas Sariayu mulai bikin palet-palet yang panjang-panjang itu, menurut saya malah kualitasnya mulai menurun. Masih bagus sih! Tapi tetep lah saya kangen tekstur dan pilihan warna eyeshadow Sariayu yang seri 2015 ke belakang,


Kalian suka koleksi palet warna-warni juga nggak? Ada yang kalian pengen saya review nggak? Terus, suka nggak sih blogpost yang nggak jelas juntrungannya begini? Kalau suka saya mau bikin seri lain nih. Misalnya fotoin palet warna pink. Atau fotoin palet warna coklat. Apa aja deh asal bukan foto saru.

Terus kalau kalian lagi senggang nih, baca-baca interview BP Guide dengan #RacunWarnaWarni yuk. Biar saya makin tenar dan hits.

Link-nya di sini ya:

"Yuk, Gabung Di Dunia Sekararum Lewat Racunwarnawarni.com!"

Susuk: Ngefek Nggak Sih?

14 comments
efek susuk pada kecantikan

Sebagai penasihat SEO non-spiritual racunwarnawarni izinkan saya untuk memulai cerita ini dengan disclaimer bahwa semua yang saya ceritakan hari ini masih bisa didebat kiri dan kanan, tapi berhubung kita anaknya cinta damai, mari kita bercerita horror beauty saja. 

Jadi beberapa waktu yang lalu (udah agak lama deng!) jagat dunia beauty influencer diributkan dengan gambar rontgen seorang ibu yang konon memasang banyak susuk di mukanya. Foto rontgen itu menunjukkan banyaknya jarum yang tertanam di muka seorang ibu-ibu yang akan menjalani suatu prosedur medis. 

Gegap gempitalah dunia influencer: "apa gunanya facial ratusan juta kalau kalah dengan susuk?" 

Berkenalan Dengan Susuk

Susuk, atau bahasa ilmiahnya (iya beneran ada bahasa ilmiahnya!) charm needle, adalah praktik memasukkan logam ke dalam tubuh manusia yang dipercaya bisa meningkatkan kemampuan maupun kecantikan seseorang. Ini adalah praktek yang umum dilakukan di negara-negara Asia Tenggara. 

Nah, kepercayaannya jika susuk sudah dipasang, maka hanya bisa dicabut oleh dukun yang memasang atau dukun yang levelnya di atas dukun yang memasang. Kalau tidak dicabut, nanti proses sakaratul mautnya jadi susah. Begicyu. 

Kegunaan Susuk

Umumnya kita tahu susuk itu bisa membuat penggunanya tampak cantik bercahaya, glowing tanpa skincare, penuh dengan pesona, pokoknya cakep aja gitu di mata awam. Karena kegunaannya ini, kita anggap saja Susuk ini live filter instagram di dunia nyata yang bisa bikin glowing seketika

Sebenernya, fungsi susuk selain untuk kecantikan juga banyak sekali. Di desa tempat asal saya, ada juga dukun yang terkenal bisa memasang susuk untuk memberikan kekuatan seperti kebal peluru, kuat memanggul beban yang berat, dan lain-lain. 

Jujur kalo ada susuk yang bikin instagram saya followernya naik dengan cepat dan dicintai oleh segenap warganet, mau banget deh pasang. Apa daya, dukun-dukun belom terekspos dengan indahnya dunia per-sosmed-an.

Susuk yang beneran, konon isinya memang cuma logam belaka. Susuk memanfaatkan elemen logam untuk mengomplimen manusia yang elemennya tanah. Secara logika (( yang kurang saya pahami runutannya )), tanah yang mengandung logam, NJOP-nya lebih mahal daripada tanah biasa--jadi manusia yang memakai susuk akan terlihat lebih mahal. Begitu deh kira-kira logikanya. 

Tapi, masih banyak masyarakat yang berpikir susuk itu menggunakan media gaib-gaib, seperti ada jinnya, ada penunggunya, atau bahasa gaulnya khodam. Nah, kalau sudah ada penunggunya, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai pengasihan. Jadi yang berfungsi bukanlah logamnya melainkan khodamnya.

Begitu, gaes. Jangan ketuker ya. 


Susuk Bisa Dilihat Dengan Rontgen

Tau nggak kalo eksistensi susuk bisa dilihat dengan X-Ray ataupun rontgen

Ini serius, karena ada beberapa studi medis yang sudah di jurnalkan mengenai praktek charm needle ini. Beberapa dokter yang berasal dari luar Asia Tenggara merasa kalau susuk ini harus didokumentasikan secara ilmiah, karena sulitnya mengekstrasi susuk dan sedikitnya pengetahuan mengenai susuk ini di luar negeri. Walhasil, banyak dokter di luar negeri yang misdiagnosa karena kehadiran si susuk. 

Lokasi-lokasi susuk yang sering terdeteksi rontgen juga aneh-aneh,. Misal: di dalam pipi, di dagu, di kening, bahu, dada dan ((alat vital)) lainnya. Permasalahannya, meski sudah terdeteksi rontgen, waktu di operasi seringkali si susuk berpindah tempat dengan magical

Jurnal-jurnal mengenai charm needle bisa dibaca disini.

Susuk atau Charm Needle

Apakah Susuk Beneran Bikin Cantik?

Jawabannya: jujur saya nggak tahu. Satu, karena saya nggak pernah pasang susuk. Dua, karena standar kecantikan saya rada beda dengan kebanyakan orang Indonesia.

Tapi kalo menurut teman-teman saya yang konon (( anak indigo )), orang dengan susuk memang auranya akan lebih terpancar sehingga membuat mereka terlihat lebih menarik. Aura yang bersinar membuat orang jadi lebih nyaman dan takluk terhadap para user susuk ini.

Saya menyesal nggak pake susuk pas lagi sidang skripsi. Kali-kali aja dosen-dosen jadi lebih jinak. Penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau didepan namanya pendaftaran. 

Tapi ingat, aura yang terpancar tidak akan membuat kalian bebas kerutan, bebas flek hitam, bebas jerawat, dan bebas komedo ya. Jadi sadly, kalian tetap butuh skincare.

Efek Samping Susuk dan Segala Pantangan-Pantangannya

Jangan dikira susuk tidak punya efek samping. Anda minum vitamin E saja bisa ada efek sampingnya, apalagi pasang susuk, YHAA KHAAAANNN???

Selain die hard alias susah mati, konon susuk original (bukan pengasihan) juga susah dicabut. Susuk harus dicabut oleh dukun yang memasang, karena tiap dukun punya metode pemasangan susuk sendiri-sendiri. 

Jadi para dukun, tolong segera rembugan SOP susuk yang terstandarisasi minimal secara nasional maupun regional. Hal ini penting, karena kalau situ mati duluan, yang nyabut susuk kite siape???

Pengguna susuk juga harus dihadapkan dengan banyaknya pantangan yang sungguh menantang jiwa raga selama menggunakan susuk seperti: 

Tidak boleh makan sate langsung dari tusuk bambunya. Alternatif lain, kalian bisa makan sate klathak yang dari ruji besi atau satenya ditaruh dulu di mangkoknya lalu dimakan dengan garpu--hanya saja yang terakhir ini akan membangkitkan kecurigaan handai taulan jika anda menggunakan susuk. 

Pantangan lainnya adalah tidak boleh berdiri di bawah daun kelor atau menggunakan produk dari daun kelor. Maka dari itu jauhilah produk-produk berlabel MORINGA karena sejatinya MORINGA adalah KELOR dengan bahasa yang lebih FANCY. 

PS: daun kelor itu enak, kalo kalian belom pernah makan kelor, you are missing out on a lot of things. 

Tidak boleh juga lewat dibawah bambu kuning, karena bambu kuning dipercaya bisa mengusir pengaruh gaib. Bambu kuning secara spiritual berfungsi seperti norit yang bisa mengusir kuman dan bakteri di dalam perut. 


Sekian penjelasan mengenai susuk kali ini. Bagi para pengguna susuk, harap jangan tersinggung. Kalau tersinggung, ketauan dong susuknya. Sampai jumpa di cerita mistis racunwarnawarni selanjutnya, saya mau meet up sama ex-asisten elit global lainnya. DADAHHH~

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus

39 comments


Saya tahu kalian misqueen jadi saya menuliskan artikel ini. Untuk kalian sobat misqueen-ku tershayank.

Walaupun saya suka cobain skincare-skincare kekinian, saya sebenernya punya produk-produk andalan yang harganya murah. Produk-produk ini biasanya adalah produk lama, yang dari awal-awal belajar makeup dulu udah saya pakai. Sampai sekarang produk-produk ini masih saya pakai lho, walaupun on-off dan nggak mak-breg langsung semuanya ada dalam rangkaian skincare saya. Penting lho untuk tahu produk-produk on budget tapi kualitasnya bagus begini. Misal ada skincare yang habis pas belum gajian, kan kita nggak nangis-nangis amat ya, bisa beli andalan-andalan ini dulu.

Produk-produk ini tuh istilah kerennya jadi produk "steal"-nya saya. Kalau saya lagi pengen nyobain ampoule harga jutaan misalnya, bisa lho cleanser-nya saya steal aja yang murahan. Agar budget tidak anu dan kemudian dimarahin pak Dani wkwkwk..

Tapi ada juga di antara produk-produk ini yang memang saya beli terus-terus. Bukan karena murahnya, tapi memang performanya sebagus itu di kulit saya. Murahnya mah bonus aja.

Karena ini menjelang 11.11 dan besok pasti banyak diskon dan free ongkir tanpa minimal pembelian di Shopee, jadi saya list saja ya sekarang produk-produknya, beserta link belinya. Saya usahakan ini nggak dari terlalu banyak toko kok, biar kalau kalian pengen belanja semua pun lebih ringkes. Jangan khawatir, sudah saya carikan yang murah dan trusted juga. 

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus


1. Pixy Eye & Lip Makeup Remover
Harga: Rp 21 000
Beli di sini (klik)

Ini adalah produk yang saya pakai, nggak pernah ganti, dari 7 tahun yang lalu. Pixy ini harganya murah, namun performanya sama bagusnya dengan makeup remover yang lebih mahal. Saya pernah juga beberapa kali sok-sokan coba yang lebih murah, tapi daya bersihnya nggak ada yang sebagus Pixy. 

Pixy Eye & Lip Makeup Remover bisa bersihin makeup waterproof dengan effortless, nggak perlu diteken atau dikuyek-kuyek udah ilang makeup-nya. Formulanya juga nggak terlalu berminyak, namun juga alcohol-free. Nggak bikin kulit kerasa perih dan kering. Luv banget. Saya sekali beli biasanya bisa langsung 10 biji untuk distok, karena saya kan memang suka mainan makeup.


2. Viva Milk Cleanser Green Tea
Harga: Rp 6 000
Beli di sini (klik)

Kalau Viva Milk Cleanser ini saya pakai kalau pas lagi nggak pakai makeup apa-apa dan di rumah aja. Daya bersihnya pas aja deh, cocok buat bersihin sunscreen sama bedak doang. Jadi ya cocok buat cleanser sehari-hari aja. Dia memang nggak ada benefit yang wadiwaw. Tapi ya pokoknya dia mengerjakan tugasnya sebagai cleanser dengan baik dan harganya murah.

Saya biasanya pakai ini tanpa kapas sih, karena kulit saya kalau digosok kapas suka perih. Dan Viva yang bagus khusus yang Green Tea dan Sprirulina, tapi yang enak aromanya yang Green Tea. Jadi aku favoritnya Green Tea. Coba varian lain selain dua itu entah kenapa perih di kulit saya.

Lihat juga: Pakai Milk Cleanser Tanpa Kapas


3. Viva Chic On Lip Moisture Balm Aloe
Harga: Rp 11 500
Beli di sini (klik)

Lip balm ini sebenernya saya baru nemu tahun lalu, bukan yang udah saya pakai bertahun-tahun. Tapi saya langsung suka. Dia murah banget, tapi beneran melembapkan bibir. Saya lumayan surprise karena biasanya lip balm yang murah itu cuma glossy doang di bibir, terus begitu glossy-nya ilang bibir malah tambah kering. Tapi Viva ini enggak. Dia beneran bikin bibir jadi lembap dan lembut. Tapi lagi-lagi, yang saya suka cuma Aloe. Pernah coba yang Coklat, tapi nggak selembap yang Aloe.

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus



4. Fanbo All In One Cleansing Balm Sakura
Harga: Rp 55 100
Beli di sini (klik)

Cari cleansing balm yang murah tapi bagus? Jawaban saya sih Fanbo! Harganya 50 ribuan aja tapi bekerja dengan sangat baik hapus makeup dan gentle di kulit. Kemasannya memang kecil, tapi worth the price kok. Nggak yang minimalis banget. Terus karena kecil, enak banget kalau mau dibawa-bawa travel. Apalagi bentuknya balm, jadi meminimalisir resiko tumpah.


5. Pixy Cleansing Express 
Harga: Rp 14 350 - Rp 22 000
Beli di sini (klik)

Sebelum micellar water merajai rak pembersih di Guardian, Pixy ini ngehits sekali. Dan bagus. Dan sebenernya ya bagus-bagus aja kok produk ini, seperti pembersih berbentu cair pada umumnya. Produknya alcohol-free dan gentle di kulit, namun formulanya cukupan untuk bersihin makeup sehari-hari zaman saya masih jadi mbak-mbak kantoran dulu. 

Jujur sekarang saya udah nggak pakai karena kulit saya tambah sensitif seiring berjalannya usia, jadi saya menghindari menggosok kulit dengan kapas. Tapi saya pernah membandingkan Pixy ini dengan micellar water harga 100k ke bawah, performanya boleh diadu kok! 


6. Acnes Creamy Wash
Harga: Rp 14 900
Beli di sini (klik)

Karena kulit saya kering dan sensitif, saya jarang sekali bisa cocok sama sembarang sabun. Tapi Acnes Creamy Wash ini adalah salah satu yang cocok di saya. Sabun muka ini sulfat free, lembut di kulit, nggak bikin kering, dan mampu mencegah jerawat. Nyaman banget pakai ini kalau pas jerawatan, karena nggak bikin kulit kering, tapi nggak bikin jerawat tambah meradang. Bagaimana tidak cinta?


7. Acnes Tea Tree Oil Clay Mask
Harga: Rp 29 900
Beli di sini (klik)

Walaupun kulit saya kering, tapi saya cinta banget sama clay mask. Asal tau trik-nya, clay mask nggak bikin kulit tambah kering kok. Dan Acnes Clay Mask ini adalah clay mask lokal yang menurut saya formulanya enak. Ringan dan nggak begitu bikin kulit kering, tapi tetep terasa satisfying karena kulit terasa super bersih habis maskeran. Di combine sama acid toner setelahnya juga nggak terlalu "menggigit", masih nyaman di kulit. Kalau lagi jerawatan, kadang saya pakai sebagai (( masker totol )) karena efektif bikin jerawat cepet kering.

Oh iya, soal clay mask murah, orang biasanya lebih suka Himalaya Neem Mask. Tapi saya sendiri lebih suka Acnes, karena Himalaya ini tingling sekali di kulit saya dan hasilnya sama aja kayak Acnes. Untuk apa bersakit-sakit kalau hasilnya sama T.T.

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus


8. Wardah Seaweed Primary Skin Hydrating Booster
Harga: Rp 27 000
Beli di sini (klik)

Banyak yang nggak ngandel pas saya bilang kalau Wardah ini enak hydrating toner-nya. Mungkin karena udah terpatri di pikiran kalau hydrating toner yang bagus itu yang dari Korea dan Jepang. Padahal lokal juga punya yang bagus. Ini efeknya nggak neko-neko sih, hanya bikin kulit lebih terhidrasi. Tapi kan ya itu saja kan yang harusnya dicari dari sebuah hydrating toner?

Wardah ini lembapnya pas. Teksturnya bukan yang super rich, tapi jadi enak nyerepnya ke kulit. Kalau butuh hidrasi yang lebih intens, ya tinggal dipakai saja beberapa layer.


9. Pixy Aqua Beauty Protecting Mist Spray
Harga: Rp 22 500
Beli di sini (klik)

Ini spray yang nggak neko-neko juga. Bahkan sebenernya nggak lembap banget. Tapi spray-nya oke dan multifungsi. Bisa dipakai untuk buffering antara layer skincare satu dan selanjutnya, untuk sebelum reaply sunscreen, untuk setting spray makeup, dan untuk seger-segeran aja tanpa ngerusak makeup. Intinya sih dia nggak ngasih benefit yang ndakik-ndakik, tapi super nyaman dan murah. Itu aja.


10. Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 PA ++
Harga: Rp 41 400
Beli di sini (klik)

Awalnya saya heran, kenapa setiap saya bilang soal skincare Skin Aqua, selalu pada bilang kalau white cast dan nggak nyaman ya? Padahal dari antara semua sunscreen Skin Aqua, saya suka banget sama Skin Aqua yang tutupnya hijau ini. Biasanya kebanyakan orang seringnya nyobain yang tutup biru yang SPF 50, padahal yang tutup hijau ini enak banget, nggak seperti sunscreen lain yang bikin minyakan dan oxidize. 

itu dia list 10 skincare murah di bawah 50 ribu versi saya. Kalau kalian tertarik dengan produk yang saya rekomendasikan, jangan lupa klik linknya untuk mencoba produknya ya!

French Makeup Style Untuk Fall Season 2020

6 comments

Nggak kerasa sudah bulan November ya? ini jujur ya, pas tanggal 2 November kemarin, saya kagwet karena lha kok tau-tau sudah November saja padahal gaji bulan oktober belum masuk. Dan saya langsung whatsapp Momon, "Ternyata ini sudah November!"

Dan dibalas, "Sudah dari kemarin!"

Biasanya kalau masuk bulan-bulan September, atau cuaca udah mendung-mendung melulu, saya langsung semangat cari tren makeup untuk fall season. Di antara semua season, autumn memang yang paling rame kalau di dunia makeup. Tapi karena tahun ini dunia skincare terlalu berisik, saya sampai lupa dengan makeup fall season yang biasanya bikin saya turn on buat dandan hehe..

Mengejar ketinggalan, saya langsung meluncur ke chanel beberapa beauty guru. Tapi ternyata sepi. Bahkan Jaclyn Hill Yang biasanya semangat sekali dengan warm tone cut crease-nya, fall season tahun ini sepertinya juga nggak bikin fall makeup tutorial.

Ternyata tahun ini memang tahun untuk parisian women. French makeup look sedang hip banget. Jadi memang eyeshadow rewo-rewo dengan super sharp instagram eyebrow udah nggak digemari. Dan untuk tren fall season kali ini juga mengadaptasi parisian style yang minimalis. Jadinya makeup minimalis dengan sentuhan warna-warna yang hangat dan muted khas fall season.

French makeup style ini bukan no-makeup makeup ala Korea dan bukan pula bold makeup ala western ya. French makeup style ini tetep kelihatan dandan, tapi lebih santai. Parisian woman adalah mbak-mbak yang chill dan selaw. Yang terlihat effortlessly chic dan nyaman duduk sendirian menikmati secangkir teh di suatu kafe di sudut kota. Tipikal yang, "aku sudah cantik nggak perlu makeup but a little mascara never hurts."

Beberapa aturan dalam french makeup style ini:

1. Natural and healthy glow

Waktunya memetik buah dari semua amazing local skincare yang rilis 2020 ini! Nggak perlu pakai foundation tebel-tebel. Cukup sedikit concealer di undereye dan beberapa area noda wajah. Saya pakai Wardah Lightening Liquid Concealer yang ringan dan nggak terlalu medok.

Lalu untuk efek healthy glow, saya memilih memakai J.One Jelly Pack Primer Gel, untuk tampilan kulit yang sehat dan glow from within'.

2. Balance makeup!

Suka bold lipstik? Boleh banget kok! Namun cukup pilih satu area wajah yang menonjol ya. Kalau sudah pakai bold lipstik, area wajah lain yang kalem-kalem aja. Saya sendiri pakai warna Carnelian dari palet So Jaded Colourpop di seluruh kelopak mata. Lalu sebagai sentuhan akhir eyeshadow, saya dab warna Diamond di atasnya dengan menggunakan jari, untuk efek kelopak mata glossy. Nggak perlu pakai eyeliner. Cukup jepit bulu mata dan ulaskan maskara.

3. Sedikit berantakan? Nggak masalah!

Kata kuncinya: effortless beauty. Parisian woman nggak akan menghabiskan waktu satu jam cuma untuk bikin alis atau blending eyeshadow. Jadi sedikit berantakan nggak masalah. Malah terlihat natural. Untuk lipstik, saya pakai BLP Lip Bullet Pumpkin, yang sedikit saya baurkan dengan jari dan kesan sedikit berantakan di area luar bibir.

Oh iya, french style ini juga pandemi friendly lho! Nggak perlu brow waxing, karena natural messy "imperfect" thick brows is the new instagram eyebrow.

Baca Juga:  Review Looke Holy Flawless BB Cushion & Swatch All Shades Looke Holy Flawless BB Cushion

4. Don't Overdo!

Apapun jenis produk yang kamu pakai, pakai dengan pengendalian diri. Nggak perlu berlebihan dan tebal-tebal. Cukup pakai tipis dan selalu blend dengan jari untuk kesan yang natural. Dan nggak perlu juga contouring super tajam, , bronzer satu muka, highlighter super blinding, apalagi blush on di bawah mata menyeberang hidung. Cukup natural flush.


Dan ini adalah interprestasi saya untuk fall makeup tahun ini:

Bekas jerawat di pipi malah sengaja saya tebalkan dengan eyeliner dan saya bikin fake mole. Soalnya light concealer nggak mampu nutupin sih.

Selamat mencoba ;).

Trend Makeup Fall Season 2019

2 comments

Yha, saya tu ngerti klean nggak ngikutin fall season. Taunya udah masuk musim hujan sama musim duren aja gitu, khan? Tapi biar nggak ndesit-ndesit amat, saya mau kasih beberapa pilihan look yang bisa kalian contek di fall season kali ini, agar penampilan makeup kalian lebih ho'oh.

Buat yang bertanya-tanya, kenapa fall season selalu heboh dengan tren makeup baru, itu karena fall season di dunia makeup dan fashion biasanya dimulai di bulan September. Dan September biasanya adalah waktunya beauty/ fashion industri memprediksi tren, yang bakalan kita pakai selama satu tahun ke depan.

Fall atau autumn sendiri adalah transisi dari musim panas (summer) ke musim dingin (winter). Warna-warna fall season tentu saja adalah warna-warna di antara summer dan winter. Nggak se-warm tone summer, tapi juga nggak se-icy winter.


Fall season makeup look pada dasarnya sama ya dari tahun ke tahun. Warna yang diadopsi dalam makeup adalah warna-warna tanah dan daun pada musim gugur. Coklat, muted orange, muted yellow, mustard, dan hijau army, pokoknya warna-warna earthy tone yang mbeladus-mbeladus. Tapi tren dari tahun ke tahunnya itu yang beda dan menarik. Tren tersebut kemudian dikombinasikan dengan warna-warna Autumn, dan jadi ciri khas fall season makeup look di tahun tersebut.

Di tahun 2019 ini, yang saya amati tren-nya adalah:


1. Glowing Skin

Biarpun ini musim gugur yang kering dan gersang, tapi rupanya untuk wajah, orang udah muaq kali ya liat penampakan yang matte dan kusem wkwkwk. Jadi untuk tren complexion-nya tetep glowing. Tentu bukan glowing cetar pakai highlighter blinding ya. Tapi penampakan wajah yang kelihatan basah dan sehat.

Produk yang saya rekomendasikan: Studio Tropik Flawless Priming Water, Milani Prime Light Face Primer, Pixy Make It Glow Cushion, Too Face Born This Way Foundation



2. Single tone orange eyeshadow

Yang saya amati lagi, warna oranye pada fall season kali ini lebih berani dan lebih menyala dibandingkan fall season tahun-tahun sebelumnya. Tentu nggak se-neony warna oranye pada summer season ya. Tetep ada mendam-mendamnya karena ini kan fall season begitu lho. 

Warna oranye agak menyala ini bisa diaplikasikan pada eyeshadow atau lipstik. Tapi saya lebih suka di eyeshadow sih. Single tone eyeshadow dengan nuansa oranye bikin penampilan lebih seger dan hidup.

Produk yang saya rekomendasikan: Colourpop Yes Please Palette, Focallure Nine Colours Eyeshadow Palette No 5, Minuet Palette.


4. Glittery Eyes

Untuk eyeshadow, glitter juga sedang banyak dimainkan. Untuk fall season sih saya sendiri lebih suka glitter yang subtle gitu ya di kelopak mata. Jadi bukan tipikal glitter yang blinding dan bikin silau, tapi hanya ngasih kesan kelopak mata basah dan berbinar-binar.

Produk yang saya rekomendasikan: apa aja lah serah. Sekarang udah banyak banget liquid eye glitter gitu, Sampe produk lokal pun ngeluarin. Bingung saya tu mau rekomendasiin yang mana, bagus-bagus semua kok.


5. Muted Red Lips

Yang terakhir, untuk lipstik, warna merah sedang banyak dirilis. Eits, tapi bukan sembarang merah ya. Ini merah yang muted atau redup. Merah kecoklatan gelap yang nggak menyolok dan terlihat flattering di bibir. Warna ini bisa dipakai full lips dengan tehnik snogged atau agak-agak diberantakin di area pinggiran bibir, atau bisa diombre dengan nude greyish beige lipstick.

Produk yang saya rekomendasikan: Dear Me x Yuppi Perfect Matte Lip Coat Berry Kiss, Maybelline Sensational Liquid Matte Made Easy.


Nah, saya mau kasih contoh look yang bisah dibikin fall season ini. Saya ambil satu tema ya, yaitu burnt orange. Oranyenya memang berkesan "hot", karena kayak yang udah saya jelaskan di poin nomer 2, warna oranye di fall season 2019 ini memang cenderung nggak terlalu redup dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.


Sebelumnya mon maaf nih, tadinya saya mau bikin video tutorial untuk look ini, tapi ternyata ada beberapa part yang nggak kerekam T.T.