Showing posts with label Buku & Film. Show all posts

5 Rekomendasi Serial Netflix Untuk Menemani Libur dan PSBB

5 comments
5 Rekomendasi Serial Netflix

Siapa disini yang kecanduan nonton serial netflix? Saya dan Mbak Arum jelas kecanduan nonton Netflix, karena selain ghibah ngobrolin beauty biasanya kami banyak ngobrolin film dan serial netflix yang sedang kami tonton. 

Kalau saya sendiri lebih suka nonton serial netflix ketimbang film. Selain rasanya lebih puas karena jalan ceritanya lebih panjang dan detil, serial-serial netflix bagus-bagus dan beneran bikin kecanduan!

Ada beberapa serial netflix yang menurut saya perlu banget teman-teman tonton. Sebenernya sih masih banyak lagi, dan kalo kita ngobrolin netflix mah nggak akan selesai dalam 1-2 hari saking banyaknya, tapi kali ini kita pilih Serial Netflix di tahun 2019-2020 dulu ya.

Berikut 5 rekomendasi serial netflix yang menurut saya worth it banget untuk ditonton! Ingat, keracunan nggak ditanggung ya! 


Money Heist

serial money heist netflix

Serial netflix asli spanyol dengan judul asli La Casa Del Papel ini merupakan cerita soal perampokan. Tapi Money Heist di netflix ini beda dengan film-film ataupun serial bergenre heist yang sejenis karena benar-benar mengedepankan perkembangan para karakternya.

Jadi ceritanya ada seorang ((bapak-bapak)) misterius yang dipanggil Professor yang mengumpulkan 8 orang penjahat dengan nama sandi berupa kota-kota terkenal di dunia, salah satunya adalah seorang mbak-mbak bernama Tokyo. 

Tujuan si professor ini adalah merampok Royal Mint of Spain, alias percetakan uang negara Spanyol. Nah yang seru adalah mereka menjadikan orang-orang didalam Royal Mint ini sebagai sandera--dan orang-orang ini juga punya dramanya masing-masing. Jadilah drama penyanderaan dan perampokan paling seru sejagat netflix. 

Season kedua juga bercerita kelanjutan setelah perampokan tersebut. Sepanjang episode kalian bakal deg-degan karena mengikuti jalan cerita yang penuh dengan lika liku. Saya sendiri belum kelar menonton season dua hehehe jadi nggak mau spoiler lebih banyak lagi. Tonton aja sendiri!


DARK

serial dark netflix

Menurut kabar burung DARK ini adalah serial netflix favorit Mbak Arum dan emang worth it banget untuk ditonton karena jalan ceritanya mindblowing sekali. Saya yang suka film yang rumit-rumit seperti detective conan dan drama-drama  saja ((terkesima)) dengan jalan cerita Dark yang unik, rapat dan juga sejauh ini menurut saya… konsisten.

Fix orang jerman sepintar-pintar itu karena jalan cerita serial asal jerman ini BUAGUS BANGET. Jadi ada sebuah kota bernama Winden di jerman. Nah di kota itu muncul sebuah ((fenomena)) menghilangnya anak-anak secara misterius. Ternyata di kota itu ada sebuah wormhole yang bikin orang-orang bisa time traveling!

Celakanya, time traveling itu berpotensi untuk mengubah masa lalu dan masa depan Winden, sehingga para karakter yang terjebak dalam time loop itu juga terjebak dalam aneka macam intrik seru. Buat kalian penggemar sci-fi dan cerita-cerita time travel pasti akan dibuat terpukau dengan alur cerita DARK ini

Nah saya nggak bisa cerita lebih lanjut nih karena selain belum selesai nonton season dua, saya juga nggak berani spoiler lebih lanjut karena bakal merusak pengalaman kalian saat menonton serial super wow ini!


Kingdom

Serial Kingdom Netflix

Buat kalian yang suka serial soal zombie dan serial Korea, Serial Kingdom di Netflix ini cocok banget buat kalian. Sejauh ini Kingdom baru ada dua season dan satu seasonnya hanya terdiri dari enam episode saja. Jadi kalian bisa marathon serial ini dengan cepat pas weekend atau senggang. 

Kingdom ini bercerita tentang sebuah kerajaan di Korea yang rajanya sudah berbulan-bulan sakit dan nggak keliatan. Karena penasaran, putra mahkotanya mencoba mencari tahu soal keberadaan ayahnya. Ternyata sang raja sudah berubah menjadi mayat hidup alias zombie akibat pengobatan alternatif dari seorang dokter.  

Nah karena peperangan yang berlangsung terus menerus, akhirnya di pedesaan-pedesaan kerajaan itu banyak sekali orang kelaparan dan orang sakit. Secara nggak sengaja, zombie yang dibawa pulang sebagai subyek penelitian itu dimakan oleh para orang sakit yang kelaparan ini. Berubahlah orang-orang jadi zombie dan menular dong. 

Si Pangeran berusaha untuk mengatasi zombie outbreak ini, tapi selain zombie dia juga dikejar-kejar oleh Ibu Tiri dan Bapaknya si Ibu Tiri yang pengen mengenyahkan dia dari tahta kerajaan. Sudah jatoh, ketimpa tangga, tangganya berat pula~ kasian. 

Yang menarik dari Kingdom ini selain ada kejar-kejaran zombie, action dan strategi perang, juga ada intrik politik dan konspirasi hehehehe. Sobat elit global jelas akan menikmati intrik teori konspirasi sepanjang series ini, lengkap dengan pisuhan-pisuhan saat melihat para zombie mengejar-ngejar pahlawan kita dengan brutal.

(Baca Juga: Review Film Perempuan Tanah Jahanam)

Sex Education

serial sex education netflix

Meski judulnya saru tapi serial netflix yang satu ini gak saru kok! Malah informatif sekali dan membuat percakapan soal edukasi seks di kalangan remaja jadi menarik dan mudah diakses ((cailah))

Bercerita soal Otis, seorang remaja tanggung yang sedang memulai kehidupan pubertasnya di SMA. Nah yang bikin latar belakang Otis ini berbeda adalah Ibunya seorang terapis seks yang to the point banget. Di sekolah Otis secara nggak sengaja berteman dengan seorang remaja cantik namun rebel bernama Maeve yang menyarankan Otis untuk membuat terapi seks berbayar bagi remaja di SMA tersebut.

Sungguh prospek cuan yang luar biasa kan?

Ternyata di sekolah Otis banyak banget anak muda yang struggling dengan sexuality mereka, sehingga jasa Otis jadi laku banget. Tiap episode, Otis harus menghadapi problematika yang berbeda sekaligus menghadapi masalahnya sendiri. 

Di dalam serial ini kita banyak diajak untuk melihat banyak problem remaja dari kacamata yang berbeda, misalnya soal perceraian, orang tua yang relijius, dan lain-lain. Cocok banget ditonton bersama keluarga karena bayak pesan penting yang bisa kita ambil dari Sex Education ini. 


Messiah

Serial Messiah Netflix

Ini adalah serial yang menurut saya ngeri-ngeri sedap. Buat kalian yang phobia kiamat sebaiknya jangan menonton serial ini. 

Messiah bercerita soal kehadiran seorang pria yang mengaku al-masih di timur tengah. Kehadiran Al-Masih ini benar-benar menggemparkan dunia karena ((beliau)) menunjukkan mukjizat-mukjizat seperti bisa menghilang dari penjara tanpa jejak, membangkitkan orang mati, sampai berjalan di air. 

Nah, karena kemunculannya ini seluruh dunia gempar, terus muncul deh tuh segala teori konspirasi sampe akhirnya ((beliau)) dibuntutin sama CIA, Mossad dan agen rahasia lainnya dari seluruh dunia yang berniat membongkar si messiah ini.

Yang bikin seru adalah jalan cerita Messiah ini nggak bisa ditebak. Satu waktu kalian bisa simpati banget sama tokoh-tokohnya, terus kesel banget di episode selanjutnya. Semua karakter di Messiah ini juga manusiawi banget lengkap dengan kelebihan dan kekurangannya. 

Sayangnya Messiah ini nggak lanjut lagi ke Season selanjutnya karena terlalu ((kontroversial)), jadi sudah tamat sampai disitu aja jalan ceritanya. Jadi bisalah ya dianggap sebagai serial yang sudah tamat. Meski cuma 10 episode, Messiah ini sukses membuat sebagian besar warganet termasuk saya agak mikir soal akhirat. 


Nah itu dia 5 serial yang bisa kalian tonton untuk menemani liburan dan PSBB kalian. Kalau kalian biasanya nonton apa? Share rekomendasi serial netflix favorit kalian di kolom komen dibawah ini ya!

(dok. Netflix) 

Misuh-Misuhi Si Doel, Bukan Review

12 comments

"Zaenab apa-apaan, sih? Katanya mau pergi, biar Doel sama Sarah aja. Tapi kok begitu..."

Begitu komentar suami saya ketika menonton film "Akhir Kisah Cinta Si Doel".

Wooo...belum tahu kamu, Su. Suami! Sebenarnya, perempuan-perempuan di rentetan sinetron dan film-film Si Doel ini berstrategi. Baik Sarah maupun Zaenab, menurut saya karakternya nggak sesimpel yang mereka tampilkan dalam perilakunya. Semua tindakan yang mereka lakukan sudah dipikirkan secara mendalam dan sistematis, dengan perencanaan matang dan jangka panjang demi mencapai tujuan.

Review Film Perempuan Tanah Jahanam (2019)

8 comments
Review Film Perempuan Tanah Jahanam

Hanya berselang 2 minggu setelah film terakhirnya, Joko Anwar kembali merilis film terbarunya berjudul Perempuan Tanah Jahanam. 

Sebagai seorang sutradara, penulis skenario dan produser film, Joko Anwar telah berhasil memikat para penonton dengan film-film yang telah ia produksi. Hal ini menyebabkan, para penontonnya sangat percaya dengan karya-karya yang dibuat dan mengamini apapun yang dibuat Joko Anwar mampu meninggalkan kesan baik setelah lampu bioskop kembali menyala. Karena film ini masih sangat panas, saya tidak akan membagikan plot ceritanya dengan detil. Ulasan ini akan menjadi alat bantu penonton sebelum para kaum anti spoiler melangkahkan kaki ke dalam studio.

Sebagai penonton awam, saya tidak akan membahas tentang teori-teori konspirasi tentang film-film yang dibuat oleh Joko Anwar, maupun gimmick marketing yang dilakukan dalam rangka promosi film ini. Perempuan Tanah Jahanam memiliki napas yang sama dengan Pengabdi Setan, keduanya memadukan kebudayaan dan ilmu hitam menjadi tema utama. Sebagai orang yang tidak tahan dengan genre film thriller, pembukaan film ini cukup membuat saya stres. Di mana tokoh utamanya, Maya (Tara Basro), dikejar oleh pria tidak dikenal di tempat yang sepi, kemudian kakinya dibacok pedang.

Digadang-gadang sebagai film horor, film ini tidak menampakkan karakter hantu hingga di pertengahan cerita. Suasana horor justru dibangun dengan latar belakang tempat pasar yang sepi, bus remang-remang, dan juga desa yang terpencil. Selain itu, tokoh-tokoh yang berinteraksi dengan Maya dan Dini (Marissa Anita) dibuat semisterius mungkin sehingga penonton harus menebak-nebak jalan cerita yang sebenarnya terjadi.

Dalam penyusunan alur cerita, sebenarnya premis yang disuguhkan cukup rapi. Penokohan Maya sebagai masyarakat kelas pekerja dan berada dalam kondisi ekonomi minim membuat penonton bisa relate dengan kondisi kehidupannya. Kemudian, penulis menjadikan Maya sebagai masyarakat kelas proletar untuk memberikan alasan yang kuat kedua tokoh utama melakukan investigasi ke desa terpencil yang menjadi sumber masalah dan inti dari cerita ini, sehingga susunan ceritanya mudah dipahami.

Roda-roda karma berjalan sesuai dengan fungsinya dan sebagaimana mestinya. Kesengsaraan akibat akumulasi karma bisa ditemukan dengan mudah. Semua orang yang melakukan dosa, sekecil apapun, akan dibalas dengan adil. Dimulai dari masyarakat Desa Harjosari yang mendapatkan kutuk, supir andong yang mengantar Maya dan Dini, kedua orang tua Maya yaitu Ki Donowongso dan Nyai Shinta, kemudian Nyi Misni, Ki Saptadi, dan bahkan tiga hantu anak kecil yang menjadi kunci jawaban dari misteri yang terjadi. 

Sebagai tokoh sentral, masing-masing dari Maya dan Dini mendapatkan karma sebagai tanggung jawab pribadi mereka terhadap kesalahan yang mereka lakukan. Kesengsaraan Maya selama hidupnya adalah buah dari ketidaktahuannya terhadap dosa orangtuanya. Maya menjalani hidup sendiri dan serba kekurangan sebagai pesakitan, dikarenakan dia hidup di atas kematian tiga anak kecil yang tidak wajar. Sedangkan hukuman yang diterima Dini terjadi karena motif ekonomi. Keserakahan mengantarnya langsung kepada kematian yang bukan miliknya.

Review Film Dewasa

Namun, upaya untuk menutup cerita ini terkesan sangat buru-buru, karena di tengah cerita penonton disuapi oleh fakta-fakta yang sebenarnya bisa diberikan dalam bentuk petunjuk-petunjuk kecil. Sehingga, ketegangan yang telah dibangun di awal cerita seketika runtuh dengan misteri yang terkuak dengan mudah.

Satu lagi, yang membuat saya agak terganggu adalah pemakaian Bahasa Jawa yang cukup asing bagi seorang Jogja pure blood. Banyak kalimat dialog yang cukup menggelitik telinga saya. Selain itu, masing-masing tokoh seperti menggunakan Bahasa Jawa dengan logat yang berbeda-beda. Bagaimana bisa masyarakat yang hidup di desa yang sama, namun logatnya beragam rupa.

Perlu diakui, teknik penggarapan film ini hampir tanpa cela. Aktor-aktor yang bermain di dalamnya, baik artis senior maupun pemeran pendukung, bisa dibilang, aktingnya sungguh sempurna untuk membangun kepercayaan penonton dalam menikmati jalan cerita. Kemudian yang perlu disorot adalah penggunaan audio berfrekuensi rendah dalam adegan-adegan teror, yang berfungsi untuk menyugesti para penonton. Maka, ketika adegan tersebut terjadi, penonton dibuat untuk merasa gelisah dan ketakutan.

Jika kalian ingin menonton film ini, ingatlah baik-baik, film ini bukan benar-benar film horor. Di dalamnya terdapat banyak adegan kekerasan,menampilkan luka berdarah-darah dengan plot yang sangat disturbing. Sesuai dengan tagline yang diberikan, jangan coba-coba nonton sendiri!

Review Film Parasite (2019)

14 comments

Beberapa hari yang lalu, saya nanya ke Momon, "apakah aku terlalu banyak nonton film?"

Saya memang lagi keranjingan banget nonton film. Aslinya ya memang suka sih, cuma selama ini menahan diri. Terus (( nggak sengaja )) hobi lama ini dimulai lagi gara-gara Game of Thrones season 8. Jadi pas GOT S08 ini rilis, saya memutuskan untuk mbaleni nonton GOT dari season 01 sampai 07, biar lebih merasuk sukma gitu. Secara saya sebenernya agak nggak rela GOT tamat.

Nah, gara-gara maraton nonton itu, saya jadi kecentok hobi lama, yaitu keranjingan nonton film. Sekarang jam tidur saya berkurang sekitar 2-3 jam setiap harinya, karena sebelum tidur saya selalu meluangkan nonton satu film.

Daripada hobi baru ini mubazir, dan cuma berakhir dengan review tidak serius di IG story, mendingan saya jadiin konten di blog saja. Toh sebenernya saya ini punya rubik film kok, bisa di baca lho review film saya yang sebelumnya.

Baca juga: Review Buku dan Film Lainnya

Kemarin, saya nonton film Parasite sama Momon.



Percaya  nggak? Ini film Asia pertama (selain Indonesia) yang saya tonton di bioskop. Saya nggak pernah bisa sreg sama film-film asia selain Indonesia. Antara nggak masuk guyonannya, terlalu slapstick, kadang sok aethestic tapi malah bikin bosen, atau seringkali malah terlalu cheezy. Mon maap nih buat penggemar film Korea, Jepang, China, Thailand. Ini soal selera aja. Tapi Parasite ini memang bikin penasaran banget, karena banyak yang merekomendasikan. Bahkan Joko Anwar bilang ini film wajib ditonton!

Oke, boss! Tak tontone! Mumpung sugih!


Film Tentang Kesenjangan Sosial

Alkisah Ki-Woo adalah anak dari keluarga miskin, mendapat kesempatan untuk jadi guru les privat bahasa Inggris untuk anak keluarga Park yang kaya raya. Ki-Woo menyamar menjadi mahasiswa bernama Kevin. Segera setelah masuk rumah tersebut, Kevin menyadari bahwa si nyonya rumah alias Mrs. Park ini agak bego, gampang ditipu. Jadi Kevin pun menyusun rencana dan tipu muslihat, agar semua keluarganya bisa masuk dan bekerja di rumah tersebut.

Pertama adiknya, Ki-Jung, menyamar menjadi Jessica, guru les menggambar dan ahli psikologi seni untuk anak keluarga Park yang paling kecil. Lalu mereka menyusun rencana jahat, agar sopir dan pengurus rumah tangga di situ dipecat, biar bapak dan ibuknya juga bisa masuk ke rumah dan bekerja di sana.

Rencana berhasil. Ki-Taek sekeluarga berhasil masuk ke rumah keluarga Park yang mewah. Mereka bekerja di sana dan berpura-pura tidak saling mengenal satu sama lain.

Keseluruhan cerita di film ini menggambarkan soal kesenjangan sosial. Sendari awal kita udah langsung disuguhi perbedaan kehidupan keluarga Ki-Taek yang sangat miskin, dengan kehidupan glamour super kaya keluarga Park. Kesenjangan ini juga disimbolkan dengan arah anak tangga. Kalau mau masuk rumah keluarga Park, tokoh harus naik ke atas. Sementara kalau pulang ke rumah keluarga Ki-Taek, arahnya turun ke bawah.


Mengapa judulnya Parasite?

Yang akan lebih bikin perasaan penonton diaduk-aduk, karakter dalam keluarga Ki-Taek ini pintar-pintar. Bahkan bisa dibilang sih, keluarga Park bego-bego ya, bisa-bisanya ditipu mentah-mentah sama keluarga Ki-Taek. Padahal keluarga Ki-Taek jelas diperlihatkan sebagai keluarga yang amat sangat miskin, dan keluarga Park adalah keluarga kaya. Jadi orang miskin bukan selamanya karena mereka bodoh, dan orang kaya nggak selamanya pintar. Kadang di dunia ini, ada situasi kejam yang namanya privilege. Orang bisa kaya walau bego, karena ya punya privilege terlahir dari keluarga kaya.

Tapi walau pintar, saya sih tetap merasa ada yang kurang dari keluarga Ki-Taek. Ada pola pikir yang salah, sehingga si bapak selaku kepala keluarga malah bangga (bahkan akhirnya terlibat) ketika anak-anaknya mendapat pekerjaan dengan cara menipu. Keluarga Ki-Taek dengan segala kecerdasannya memilih menjadi parasit bagi keluarga Park. Keluarga Ki-Taek ini cerdas, tapi tidak berpendidikan. Saya merasa, mereka hidup untuk hari itu saja, tidak memikirkan resiko dan bagaimana masa depan anak-anaknya nanti.

Di sisi lain, karena begonya, keluarga Park ini nggak sadar kalau selama bertahun-tahun dirinya ketempelan parasit, yang nebeng hidup dan menghisap darah mereka pelan-pelan. Nggak cuma keluarga Ki-Taek yang menipu dan memanfaatkan kebegoan keluarga Park. Asisten rumah tangga sebelum keluarga Ki-Taek pun juga.

keluarga Ki-Taek, tinggal berdesakan di rumah kecil dan kumuh

Tragedi hidup tanpa penjahat

Sebenarnya, kesenjangan yang ditampilkan dalam film ini adalah realita yang bisa kita temukan di kehidupan sehari-hari. Tapi rasanya memang dibutuhkan sebuah media seperti film, agar kita semakin menyadari realita yang ada.

Di film ini ditampilkan bagaimana secara natural, Mr. Park yang kaya, bersikap terhadap pekerja-pekerjanya. Nggak ada yang salah kok. Mr. Park ya bersikap selayaknya seseorang terhadap pembantu rumah tangga, sopir, dan guru les anaknya. Nggak kejam, nggak merendahkan, tapi juga nggak bisa dibilang ramah. Cuma karena film ini mengambil sudut pandang keluarga Ki-Taek, sikap Mr. Park jadi "terkesan" kejam.

Segala yang dilakukan Mr. Park di film ini, ya memang sudah sesuai porsinya sebagai seorang kepala keluarga yang harus melindungi keluarganya. Dia harus memecat sopir pribadinya, yang kedapatan berbuat mesum di mobilnya. Pada adegan ini, kita melihat dari sudut pandang keluarga Ki-Taek, jadi kita tahu kejadian yang sebenarnya bahwa si sopir nggak berbuat salah. Tapi Mr. Park kan tidak tahu, dan dia hanya berusaha melindungi diri dan keluarganya.

Lalu adegan-adegan terakhir, ketika terjadi pembunuhan di pesta ulang tahun anaknya, dan Jessica menjadi korban, lalu anak Mr. Park pingsan. Banyak yang menilai bahwa Mr. Park bersikap dingin mengabaikan Jessica yang sekarat, dan meminta Ki-Taek segera mengantarkan anaknya ke rumah sakit. Padahal Ki-Taek sedang bingung juga karena Jesica (yang adalah anak Ki-Taek) mau mati. Tapi ya sekali lagi, kita melihat dari sudut pandang keluarga Ki-Taek. Harap diingat bahwa Mr. park tidak tahu kalau Jesica ini adalah anak Ki-Taek, karena mereka kan menyamar. Dan Mr. Park tentu saja lebih mengutamakan keselamatan anaknya sendiri dong, daripada orang lain.

Intinya sih, di film ini saya merasa, penonton diminta untuk melihat keseluruhan adegan dari satu sudut pandang. Kalau terbawa perasaan dan tidak teliti, penonton pasti akan merasa bahwa Mr. Park adalah seorang yang jahat. Padahal sesungguhnya, nggak ada yang jahat di film ini. Yang ada hanya orang-orang yang terhimpit keadaan.

Tapi ya ini cuma pendapat saya. Mungkin kamu punya pendapat lain?


Film yang bikin perasaan nggak enak

Saya harus jujur, sepanjang menonton fillm ini perasaan saya nggak enak. Tahu kan, perasaan nggak pengen nerusin nonton filmnya, tapi penasaran, tapi nggak nyaman, tapi penasaran, tapi nggak nyaman... Tapi ya akhirnya tetap saya tonton lah wong udah beli toket 35k. 

Semua sifat, ucapan, tindak-tanduk, dan segala keputusan yang harus diambil masing-masing tokoh di film ini benar-benar bikin perasaan nggak enak. Dan ini terjadi di sepanjang film. Semua tokoh bertindak hampir melewati batas, tapi nggak jadi. Begitu terus sepanjang film. Bikin kesel dan deg-degan yang nggak enak deh pokoknya.

Bahkan adegan simpel, pas Ki-Taek nyopirin Mr. Park, dan mereka ngobrol. Padahal Ki-Taek lagi nyopir, tapi tiap jawab pertanyaan Mr. Park, dia noleh ke belakang. Begitu terus sepanjang percakapan, sampai akhirnya mobilnya hampir nabrak, dan Mr. Park jadi harus nyantlap Ki-Taek: "PERHATIKAN JALAN!" Sepanjang percakapan itu pun saya udah mbatin, "Ngapain sih pak u negok-negok ke belakang mulu lagi nyetir juga, ngomong sambil liat depan kan bisa. Bos u juga pasti ngerti lah wong u lagi nyetir!"

Itu cuma contoh kecil. Dan sepanjang film, dengan berbagai macam adegan, saya harus melawan perasaan nggak nyaman semacam itu.


Rekomended?

Mmm...ini film yang sangat bagus. Tapi jujur, saya rasanya nggak akan menonton film semacam ini lagi deh di bioskop. Menurut saya ini film yang ketika nonton, saya butuh privacy. Saya mau ketika saya nonton dan perasaan saya sudah sangat nggak nyaman, saya bisa berhenti sejenak dan melanjutkan lagi kalau saya sudah siap. Kalau di bioskop kan 2,5 jam saya harus madep layar. T.T.

[Film] 3 Srikandi

12 comments

Sebelum film 3 Srikandi ini, sebenernya saya tertarik banget pengen nulis soal Zootopia. Bahkan draft-nya udah sepertiga jadi tapiiii nggak diselesaiin juga sampai akhirnya basi dan saya lupa T.T. Lupanya tuh bener-bener lupa mau nulis apaan. Padahal filmnya bagusss banget dan bener-bener bikin saya susah move on. Jadi daripada kejadian lagi, mending saya tulis dulu deh soal 3 Srikandi.

Siapa dari temen-temen di sini yang tahu bahwa prestasi Indonesia di bidang olahraga bukan cuma di bulutangkis doang? Siapa di sini yang tahu kalau medali Olimpiade pertama yang dibawa pulang oleh Indonesia adalah dari cabang olahraga panahan? Siapa yang pernah dengar nama Donald Pandiangan, si Robin Hood Indonesia?

Saya juga bakalan jawab: Saya nggak tahu. Nggak tahu. Dan saya belum pernah denger.

Mungkin saya yang kuper. Tapi sungguh saya baru tahu kalau Indonesia pernah menyabet medali perak di cabang olahraga panahan pada Olimpiade 1989. Padahal saya udah lahir loh saat itu. Tapi memang masih imut banget. Ya sekarang juga masih imut sih yheaaa #IyainPlis. Film ini based on true story. Jadi tokoh-tokoh dan cerita dalam film ini memang beneran ada.

[Buku & Film] Tentang AADC2

34 comments

Apa kabar, gais? Saya masih sakit nih. Tapi rasanya kangen sekali ngeblog. Ya sud saya ngeblog yang ringan-ringan aja yah. Yang nggak perlu foto-foto dan mikirin swatch atau tekstur. Saya ikut arus aja nulis soal AADC2

Ngomong-ngomong soal AADC2, akan ada dua pendapat soal film ini. Pendapat pertama bakalan bilang "Bagusss bikin baper". Dan pendapat kedua adalah, "cemen ah! Kayak FTV". Karena memang menurut saya film ini bukan untuk semua orang. Kamu bakalan ngasih pendapat pertama, kalau kamu itu:
  1. Ikutan heboh 14 tahun yang lalu, pas AADC pertama diputer.
  2. Ngefans abis sama Nicholas Saputra
  3. Ngefans abis sama Dian Sastro
Kebetulan saya memenuhi kriteria pertama dan kedua. Bahkan pada kriteria kedua itu, saya sendiri (serta suami saya dan jajaran teman-teman dekat saya) mengakui kalau udah sampai taraf mengkhawatirkan. Saya bisa loh seharian ngenet cuma buat nontonin video klip atau iklan-iklan yang ada Nicsap-nya. Mengkhawatirkan ya? Kayaknya saya perlu di rehab -_-.

Book pick: Of Bees and Mist

4 comments
Buku Pilihan Racun Warna Warni
  Judul: Of Bees and Mist
Penulis: Erick Setiawan
Novel Terjemahan
570 halaman
Penerbit: Gagas Media

Saya memutuskan untuk membuka topik baru di blog saya ini, yaitu "book pick". Alasannya, karena saya lumayan sering baca buku, dan belum ada tempat untuk menuangkan perasaan saya setelah membaca suatu buku. Alasan lain, saya memang kepengen blog ini membahas hal-hal yang saya suka, nggak terbatas pada make up dan fashion. Mungkin suatu saat akan bertambah topik seperti Movie Pick, Blog Pick, Sexy-Hansome-Guy Pick, dan lain-lain :D