Nah, karena kondisi ini, saya biasanya picky banget kalau pilih produk perawatan kulit badan atau body care. Dan sensitifitas kulit yang disebabkan oleh eksim ini memang akan semakin parah seiring berjalannya usia. Jadi makin tua, seleksi produk saya semakin ribet. Saya jadi lebiihhh memperhatikan ingredient.
Tapi sebelum menuju rekomendasi produk, saya ingin menjelaskan sedikit apa itu eksim, buat yang belum tahu. Biar postingannya kelihatan keren gitu lho, bukan cuma pamer produk.
Apa itu eksim atau Dermatitis Atopik?
Dermatitis Atopik atau eksim adalah kondisi turunan yang menyebapkan kulit jadi sangat sensitif. Kulit eksim pada umumnya tidak punya kemampuan untuk melembapkan dirinya sendiri, jadi ya penderita eksim biasanya punya kulit yang sangat kering. Kalau pas kumat atau terpicu oleh sesuatu, biasanya yang terjadi adalah kulit merah meradang, gatal-gatal, lecet atau luka-luka, bersisik, pecah-pecah, dan berkerak. Dan semakin tua, biasanya gejala-gejala ini akan lebih sering muncul dan terpicu.
Biasanya, gejala-gejala eksim ini muncul di lipatan-lipatan dan area kulit yang sering tergesek. Misalnya: leher, sela jari, bagian dalam siku, area di balik lutut, bawah tete, selangkangan, daerah dada dan punggung yang tergesek tali beha, area pinggang yang terkena karet shempak, lekukan wajah, dan lain sebagainya. Tapi tiap orang beda-beda ya. Eksim yang saya alami, (( UNTUNGNYA )) hanya di sekujur badan, muka saya sampai hari ini tidak pernah diserang. Mungkin eksimnya juga shayank dan tidak mau menodai kecantikan saya.
Eksim di leher. Biasanya pas kumat di leher saya jarang selfie, tapi entah kenapa saat itu lagi pengen. |
Kalau kamu mengalami gejala-gejala yang saya tuliskan di atas, bisa jadi kamu eksim, tapi jangan geer dulu. Untuk tahu kamu menderita eksim (dermatitis atopik) atau bukan, kamu harus ke dokter kulit. Jangan self diagnose. Karena masih ada kemungkinan penyakit kulit lain selain eksim, misalnya psoriasis, hanya sekedar sentitit dan tidak cocot produk saja, atau disantet kompetitor. Dan beda penyakit penanganannya juga beda.
Penyebab Eksim
Kalau penyebab awalnya ya turunan itu tadi. Coba saja cari buapakmu atau mbuahmu atau siapamu, pasti ada yang mengalami gejala yang sama. Tapi kalau "penyebab gejala" atau pemicunya bisa berbeda-beda di masing-masing orang. Dan pada tulisan ini, saya hanya akan menyebutkan pemicu saya saja.
Ini dia pemicu yang biasanya bikin kulit saya kumat:
- Stres.
- Pergantian cuaca
- Keringat
- Sulfate
- Alkohol
- Gesekan
- Mandi air panas
- Segala hal yang bikin kulit kering
Cara Mengobati Eksim
Tidak ada obat eksim. Jadi bukan cuma kecantikan saya yang no cure, eksim juga. Sekali orang terkena eksim, dia harus deal dengan itu seumur hidupnya. Yang harus dilakukan, bukan mengobati, tapi menghindari trigger atau pemicu alerginya sebisa mungkin agar tidak kumat.
Yang saya lakukan:
Yang saya lakukan:
- berusaha hidup bahagia agar tidak stres. Jadi tolong puji-puji saya terus di kolom komen ya, jangan nanya yang sudah ditulis biar saya nggak stres.
- memakai produk-produk perawatan kulit badan yang gentle bagi saya (karena gentle bagi saya belum tentu gentle bagi orang lain. Ingat, trigger eksim setiap orang bisa saja berbeda.)
- memakai handuk yang lembut
- sebisa mungkin tidak mandi pakai air hangat.
- pakai sabun yang sulfate-free. Cara tahu kalau produk tersebut tidak mengandung sulfate bagaimana? Ya dibaca ingredient-nya dong, Bambang! Saya biasanya menghindari kandungan Sodium Lauryl Sulfate (SLS), Ammonium Lauryl Sulfate (ALS), dan Sodium Laureth Sulfate (SLES).
- untuk fragrance, saya juga sudah mulai menghindari. Karena beberapa kali kulit saya perih dan berakhir gatal-gatal ketika memakai produk-produk dengan parfum yang kuat. Padahal tadinya nggak papa. Tapi ya memang eksim itu begini sih, bisa jadi trigger-nya berubah atau bertambah. Kitanya yang harus peka. Nggak ada akhlak u emang, Sim!
- Lalu yang paling penting juga: selalu jaga kulitmu dalam keadaan bersih dan LEMBAP! Jangan pernah skip atau males pakai body moisturizer.
Ya sesekali saya masih nyobain sabun kekinian yang berbusa-busa dan wangi dan pakai SLES, atau mandi air hangat. Tapi paling cuma seminggu sekali. Tidak menjadi kebiasaan yang dilakukan setiap hari.
Tapi kalau faktor pemicu yang nggak bisa saya kendalikan, seperti cuaca, ya saya sih pasrah saja karena saya bukan avatar the last airbender sang pengendali cuaca dengan tatto bison terbang.
Apakah Penderita Eksim Perlu Ke Dokter Kulit?
Perlu nggak perlu. Kalau menurut saya, sebenarnya nggak perlu kok ketergantungan harus ke dokter kulit setiap bulan dan menebus resep racikan yang lebih mahal dari harga dirimu itu. Asalkan kita bisa tertib selalu melembapkan kulit, dan sebisa mungkin menghindari pemicu, seharusnya sih aman.
cuplikan twitwar bekal suami se-RT. Diambil dari instagram story @racunwarnawarni |
Tapi pada kondisi tertentu, misal pas kumat kebangetan dan sampai mengganggu kehidupan dan mengganggu aktivitas twitwar soal bekal makan siang suami, ya mau nggak mau harus ke dokter. Nggak mau kan, ketinggalan twitwar-bekal-makan-suami cuma gara-gara (( GATHEL )) yang (( LITERALLY GATHEL ))?
Saya pun kalau kondisi pas tidak bisa di atasi, ya ke dokter juga. Tapi kalau pas nggak kambuh, ya saya hanya perlu melanjutkan gaya hidup sehat, menghindari pemicu, dan pakai produk yang tepat saja.
Rekomendasi Body Care Untuk Kulit Eksim
Tadinya, saya hanya pakai produk-produk yang direkomendasikan dan diresepkan oleh dokter kulit saya. Di antaranya adalah Noroid Lotion, almond oil/ coconut oil (merek apa aja), dan Aveeno Baby Soothing Relief Creamy Wash. Tiga produk itu manteb tenan dan mungkin sobat-sobat eksim yang sedang kumat bisa pakai. Saya rekomend abis bagus banget mau meninggal pokoknya.
Cuma ya kalau dipakai terus-menerus, saya merasa kehilangan jati diri saya sebagai princess. Soalnya, saya suka banget sama aroma wangi. Saya sedih, gundah, kecewa, kesal pakai body care nggada bau terus-terusan. Hal itu bikin saya stres dan males mandi serta males pakai lotion yang semuanya adalah pemicu eksim. Cry T.T.
Jadi, akhirnya saya berusaha mencari produk-produk yang wangi, namun nggak bikin alergi saya kambuh. Salah satu cara saya menyiasatinya adalah cari produk yang gentle tapi wangi. Ini bisa saja masih mengandung fragrance, tapi jumlahnya sedikit. Atau wanginya berasal dari ingredient yang dipakai (bukan sintetic fragrance) seperti kopi atau essential oil. Tapi tentu setiap orang nggak sama ya. Bisa jadi, kulitmu juga sensitif sama essential oil. Harus dites sendiri.
Ini dia produk-produk yang wanginya enak, yang saya pakai akhir-akhir ini:
Sabun Mandi
Untuk sabun mandi, saya pakai Dr. Bronner's 18-in-1 Lavender Pure-Castile Soap. Castile soap adalah sabun minyak nabati yang serbaguna, yang tidak menggunakan lemak hewani dan bahan-bahan sintetik. Castile soap ini pada dasarnya adalah sabun yang natural, non-toxic, dan ramah lingkungan.
Nah, Dr. Bronner's ini ibarat (( BIANG SABUN )) begitu lho! Jadi produk ini bisa dipakai untuk apa aja dan pakainya harus di-dilute atau diencerkan dengan air. Dosis pengencerannya tergantung mau dipakai buat apa. Sabun ini selain dipakai buat mandi, juga bisa dipakai untuk keramas, mencuci muka, mencuci baju, mencuci piring, mencuci kocheng, mencuci anjing, dll. Tapi saya sendiri cuma pakai untuk mandi dan cuci tangan. Saya dilute dengan takaran sabun : air = 1 : 3. Lalu saya tempatkan di foam botle atau botol pembuat busa. Jadi kalau di pumping, yang keluar udah langsung busa.
Review Dr. Bronner's 18-in-1 Lavender Pure-Castile Soap:
- Nggak ada busanya, kecuali mau pakai foam botle kayak saya. Kalau pakai shower puff juga bakalan berbusa tapi nggak sebanyak busa sabun biasa. Saya sih nggak masalah tapi kalian rakyat jelata yang biasa pakai sabun supermarket pasti iyik.
- Wangi lavender-nya enak, lumayan kuat tapi nggak menyengat dan bener-bener kayak lavender essential oil.
- Mudah dibilas dan nggak meninggalkan rasa licin!
- Nggak bikin kulit kering.
- Eksim di sela-sela jari saya udah nggak pernah kambuh walau saya sering cuci tangan. Beberapa teman saya yang kulitnya normal nggak perlu pakai body lotion setelah beralih ke sabun ini.
- Harga Dr. Bronner's 18-in-1 Lavender Pure-Castile Soap Rp.149.000/ 237 ml. Agak mahal, tapi awet banget dah karena pakainya dikit-dikit.
Body Lotion
Kayak yang udah saya bilang, saya tadinya selalu pakai unscented body lotion. Tapi lama-lama males yha! Jadi sekarang saya berusaha mencari body lotion yang wangi namun eczema friendly. Ini dia yang lagi saya pakai:
- Sensatia Botanicals Calming Body Lotion
Saya selalu suka sama produk-produk Sensatia Botanicals karena memang ingredient-nya aman buat saya. Kalau ada teman yang hamil atau punya bayi, saya juga suka kasih kado produk Sensatia Botanicals, karena memang cenderung aman untuk ibu hamil dan menyusui.
Review Sensatia Botanicals Calming Body Lotion: Aromanya memang sesuai namanya, calming, menenangkan. Sedikit herbal, di hidung saya terasa seperti perpaduan antara lavender, jasmine, dan sedikiiiiit aroma citrus. Memang nggak semerbak seperti body lotion supermarket, tapi cukup menyenangkan.
Teksturnya juga enak. Cukup mudah dibaurkan, melembapkan, dan nge-blend dengan baik ke kulit tanpa rasa licin. Harga Sensatia Botanicals Calming Body Lotion Rp.180.000/ 300 ml dan Rp.240.000/ 500 ml. - Eucalie Organic Anti-Aging Hand and Body Cream
Ini penemuan terbaru saya! Tapi saya langsung jatuh cinta. Review Eucalie Organic Anti-Aging Hand and Body Cream: Teksturnya enak banget. Ala-ala tekstur hand cream mahal, yang creamy tapi nggak lengket berminyak, tapi melembapkan. Selama ini saya selalu berpikir, bakalan enak banget kalau ada body lotion yang teksturnya kayak hand cream. Mau pakai hand cream ke seluruh badan kan sayang ya. EH INI KESAMPAIAN!
Kalau temen-temen biasa cium essential oil, pasti langsung familier sama aromanya. Aromanya herbal, green, dan menenangkan. Harganya Eucalie Organic Anti-Aging Hand and Body Cream Rp.139.000/ 90 ml, menurut saya terjangkau untuk teksturnya yang enak. - Nature Republic Green Derma Mild Cream
Saya sebenernya nggak suka body butter dengan kemasannya yang dicolek-colek, karena menurut saya nggak higienis. Saya kan soq bersih anaknya. Tapi cream ini bener-bener ampuh meredakan kegathelan saya kalau pas kumat, jadi ya udah saya shayank.
Ini memang aromanya lembut banget, tapi seger. Nggak bau apek kayak unscented body lotion. Pokoknya nyenengin kalau pas dipakai. Harga Nature Republic Green Derma Mild Cream Rp.450.000/ 190 ml (free cica serum), agak pricey memang. Tapi yaudah lah ini ampuh dan guede banget nggak abis-abis!
Body Oil
Kalau mandi malam, saya selalu pakai body oil sesudahnya. Pakainya pas kondisi badan masih basah sebelum handukan. Nggak lengket dan cepat meresap kok. Bahkan lebih enak nge-blend-nya daripada pakai body lotion. Kalau lagi males pakai body lotion, saya cuma pakai body oil saja. Kalau lagi lebay saya pakai body oil terus ditumpuk lagi pakai body lotion.
Nah, dulu sih saya bisa pakai sembarang oil. Tapi kalau sekarang, saya harus pilih-pilih. Saya udah nggak bisa pakai Mustika Ratu Sandalwood Oil kesayangan saya, soalnya ingredient utamanya adalah mineral oil. Itu nggak cukup melembapkan kulit saya sekarang. Huhu sad, padahal baunya enak banget.
Saya sekarang lagi pakai Utama Spice Lavender Body Oil. Ingredient-nya soya oil, coconut oil, dan lavender oil. Oil-nya cukup ringan dan nggak greasy berlebihan, trus aromanya tuh lavender banget! Duh cinta! Saya suka pakai ini sore/ malem biar boboknya lebih nyenyak. Harga Utama Spice Lavender Body Oil Rp.95.000/ 100 ml.
Oh iya, ini kemasannya kaca dan bagian atasnya lubangnya kekecilan jadi susah di tuang. Jadi kalau saya sih, saya cabut dan buang aja seal atau pembatas tutup botolnya. Trus kalau lagi pengen aroma lavender yang lebih-lebih lagi, biasanya saya tetesin lavender essential oil lagi, baru saya pakai.
Body Scrub
Lho, katanya sensitif gesekan? Ehm...saya jaraaaang banget sih pakai scrub. Tapi kadang-kadang ya pengen juga. Cuma saya pastikan kalau:
- Pakainya nggak perlu digosok keras-keras. Ala-ala aja.
- Jangan terlalu sering. Dua minggu sekali masih oke lah.
- Pakai dalam kondisi kulit basah oleh air dan licin oleh minyak
- Sebaiknya sih pilih natural scrub, jangan scrub yang pakai microbeads (walau kadang sesekali saya pengen juga pakai cream scrub yang wangi. Nggak papa. Asal jangan sering-sering.)
Saya lagi pakai Evete Naturals Coffee Body Scrub. Scrub ini bentuknya bubuk, terbuat dari biji robusta dan brown sugar. Aromanya kopiiii banget, enak dan nyaman banget luluran sambil hirup aromanya. Nah, untuk pakai, saya biasanya campur dengan Mustika Ratu Minyak Cendana. Jadi saya tetep pakai si minyak cendana kesayangan saya dulu itu. Cuma nggak saya pakai sebagai body oil, sekarang saya pakai buat campuran scrub aja. Harga Evete Naturals Coffee Body Scrub Rp.54.000/ 80 gram.
Sudah cukup sekian ya ocehan saya soal eksim. Sebenarnya ini cuma mau pamer aja body care saya yang mahal-mahal itu. Tapi kalau ternyata postingan ini bermanfaat, ya syukurlah. Riya saya berfaedah.