Showing posts with label Shitty Think. Show all posts

Beauty Trend 2023: Seperti Burung Beo

6 comments

beauty trend 2023 logo mixue

Njir, takut banget blog saya jadi Mixue.

Ternyata saya terakhir nulis itu oktober 2022. Awalnya cuma pengen cuti sebentar karena burn out. Lalu sebentar menjadi dua bentar, tiga bentar, eh...tiga bulan. Ner bener emang Taurus ya, sangat mengedepankan kemalasan. Tapi suka barang mewah. Kotradiktif memang saya tuh. Tapi nggak papa lah. Karena saya dua bersaudara. Yang paling tua bapak saya.

Kalau awal tahun begini, saya biasanya nulis tentang penerawangan makeup trend. Tapi jujur aja, saya sepertinya sedang jenuh sama beauty related topic, jadi penerawangan saya agak buram. Seperti mukamu yang rajin dikasih serum pencerah tapi ngeyel nggak mau reaply sunscreen itu. 

Awalnya saya sudah menerawang, beauty trend 2023 tuh bakalan begini:

  • Glossy lips
  • Glittery eyes
  • Glassy skin
  • Skincare minimalism
  • Local and affordable parfum

Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, saya kayak burung beo. Mengulang-ulang hal yang sama dari tahun ke tahun. Kalau awal tahun begini memang semua optimis! Lip gloss mulai berjaya nih, ayok tinggalkan matte lip cream yang bikin bibir kering! Tapi ya mbelgendes lah. Pada kenyataannya yang laku dan banyak diproduksi tetep matte lipstik kok. Walau lip gloss tentu punya penggemar sendiri, saya salah satunya. Tapi untuk disebut sebagai trend, kayaknya terlalu ambisius sih. Menurut saya perjalanan lip gloss sampai bisa nge-trend lagi kayak tahun 90-an masih panjang. Mungkin perlu waktu 5-10 tahun lagi.

Meskipun saya cukup hepi juga, beberapa brand lokal ngeluarin glossy lip product yang kualitasnya bagus-bagus banget, beberapa yang udah saya coba adalah: BLP Lip Vinyl, Somethinc Multitask Water Gloss, Luxcrime Hydrobosst Lip Gloss, Luxcrime Lip Serum Gloss, dan Raine Lipstick Tinted Oil.



Glassy skin nggak usah ditanya lah ya. Tiap tahun memang ada trend makeup complexion yang nampilin kulit glowing dan sehat. Namanya aja yang ganti-ganti, dari dewy look, dolphin skin, healthy-glowy skin, cloud skin, dan glass skin. Mau dijabarin dan berusaha dibedain kayak apa juga sama aja wis. Pokmen kulit sehat, rada minyakan sikit, teksturnya rata, dan flawless tapi nggak kelihatan kayak pakai makeup. 

Trend makeup juga lama-lama agak nggak realistis ya? Kalau versi aku mah glass skin ya glass skin aja. Tapi nggak papa kok kalau mau nunjukin sedikit (atau bahkan banyak) flaw. Jerawat bukan aib. Punya kantong mata nggak bikin kamu masuk neraka. Jadi santai aja, kamu tetap bisa cantik dengan caramu masing-masing.

Kalau untuk trend skin minimalism, lagi-lagi saya merasa ini membeo aja. Setiap tahun kayaknya semua orang, bahkan brand-brand skincare bakalan mendengungkan trend skin minimalism ini. "Pakai sedikit produk juga bisa efektif asal tepat.", "Nggak perlu banyak-banyak layer produk, buat apa, nyampah juga.", "Yuk, back to basic skinkworeee", kata mereka. Tapi tetep aja tiap bulan launching serum banyak-banyak #senyum. 

Soal skin minimalism jujur aja saya skeptis wkwk. Mungkin beberapa teman beauty enthusiast akan kembali membawa trend tersebut, tapi pergerakan industri kecantikan yang serba cepat tidak akan mendukung.

Jangan salah ya, sebagai reviewer, saya termasuk yang diuntungkan dengan pergerakan industri yang serba cepat. Kerjasama mengalir deras, saya juga jadi nggak pernah kehabisan topik menarik untuk dibahas. Tapi saya harus realistis kalau pasar juga udah mulai jenuh sama industri kecantikan, terutama skincare, yang vibe-nya grusa-grusu. Setiap bulan adaaaa aja produk yang di-launching. 

Kalau ambil sudut pandang konsumen, produk yang barusan dibeli saja belum habis, ini kok udah ada produk baru? Mana diklaim lebih bagus dari produk sebelumnya. Alhasil? Beli lagi. Produk menumpuk. Nggak sampai habis, dibuang karena kadaluarsa aja. 

Bukannya nggak seneng beuaty industri rame dan berkembang. Tapi plis lah, brand perlu slow down. Untuk bikin brand tetap terdepan dan diingat jalannya menurut saya nggak selalu harus launching. Bisa recall, promote ulang produk-produk lama, atau edukasi cara pemakaian/ layering produk-produk yang sudah ada. Jujurly, saya sebagai reviewer pun nggak sanggup kok mengikuti pergerakan "kalap launching product" ini. Dalam sebulan saya batasi hanya ambil sedikit produk yang benar-benar baru.

Nah, obrolan kita beranjak ke parfum. Yang ini memang lagi rame banget sih. Banyak parfum lokal baru yang bermunculan dan menarik untuk dicoba. Saya pun mencoba cukup banyak parfum. Discovery set adalah jalan ninja saya untuk mencoba banyak aroma tapi tidak boncos wkwk. Dan jujur saja, masih banyak brand yang aromanya dupe parfum terkenal. Walau udah mulai bermunculan juga yah aroma-aroma yang otentik dan menggelitik. 


Oke, diantara trend makeup yang saya jabarkan di atas, menurut kelen, mana yang paling menarik? Dan mana yang kira-kira benar-benar akan bertahan sampai akhor 2023?


Makan Kembang vs Makan Suplemen Kembang

8 comments
makan kembang

Selamat datang kembali di rubrik kleniknya racunwarnawarni! Sebagai orang yang ((dipasrahi)) mbak Arum untuk ngisi artikel yang ngga akan kalian temukan dimanapun, kali ini saya mau membahas mengenai makan kembang. 

Jadi, saya pernah nonton sebuah segmen di acara kecantikan Korea soal tren flower pills atau flower suplemen. Nah, salah satu produk sponsor di acara ini adalah suplemen yang isinya ekstrak bunga mawar. Konon suplemen ini bisa membuat penggunanya jadi punya bau badan seperti wangi bunga mawar kalau dikonsumsi reguler. Saya sebagai sobat #racunwangiwangi yang punya masalah bau badan langsung merasa suplemen ini seperti miracle banget. Waw, bye-bye deodoran dan bau badan! 

Harga suplemen ini lumayan mahal (buat saya lho ya, inget yang nulis artikel ini Kak Juna alias duta kekikiran Indonesia). Setelah saya googling harganya sekitar 23USD atau 300 ribuan untuk 30 kapsul. Sehari kamu harus minum 2 kapsul, dan untuk mendapatkan bau badan yang diinginkan kamu harus minum terus menerus selama MINIMAL 60 hari.

Sebulan 600 ribu buat menangkal bau badan? Mending saya beli deodoran sekerdus. 

Lalu setelah saya simak lebih lanjut lagi, intinya isi kapsul ini adalah 100% bunga mawar. Jiwa pelit saya tentu menggelora, apalagi di rumah saya ada beberapa pot bunga mawar. MENDING GUE NGEMIL KELOPAK MAWAR EMAK GUE YA KAN?!!!

Untung tulisan ini di blog mbak Arum, kalo di blog saya sendiri, besok saya bisa dicoret dari daftar ahli waris gara-gara punya ((niat buruk))) sama kembang-kembang si mami.

Sebenernya kalau dipikir-pikir, apa bedanya makan suplemen kembang sama langsung makan kembang tanpa perantara? Toh klaimnya si suplemen isinya 100% bunga mawar Bulgaria. Kalau saya makan kembang beneran, selain membantu perekonomian petani mawar lokal, saya juga melestarikan budaya makan kembang. Inilah bukti kalau orang Indonesia itu sebenernya pioneer, karena saya yakin kalian nggak asing dengan istilah makan kembang.

Makan kembang ini dipopulerkan oleh almarhumah Suzzanna yang konon senantiasa menyediakan kembang kantil sebagai cemilan favoritnya. Meski terdengar mistis, namun saya juga pernah membaca bahwa memakan kembang sebenarnya adalah hal yang biasa di zaman dulu. Mungkin karena leluhur kita menganut peribahasa you are what you eat.

Beberapa kembang seperti mawar juga dipercaya memiliki fungsi membantu melancarkan sistem pencernaan, memperlancar buang air besar, mengatasi sakit tenggorokan, menghilangkan stres dan masih banyak lagi. 

Jujur aja, satu-satunya kembang yang pernah saya makan adalah kembang kol, jadi saya nggak bisa cerita gimana tuh rasanya makan kembang. Konon makan kembang ini bisa membuat bau badan kita jadi lebih wangi juga. Sialnya dalam dunia klenik memang ada kepercayaan bahwa dedemit tertentu akan tertarik dengan bau badan yang seperti kembang. 

Baca Juga: 7 rekomendasi parfum dengan wangi super enak dan harganya terjangkau

makan kembang

Saya juga pernah mendengar ada istilah kembang laweyan, dimana ada perempuan-perempuan tertentu yang wangi tubuhnya seperti wangi kembang di hidung dedemit. Konsekuensinya akan ada setan dan jin yang nempel sehingga si mbak Laweyan ini akan kesulitan mendapatkan jodoh dan rejeki. Masalahnya saya ngga tau hidung dedemit sama kita sama apa enggak, karena saya pernah ((riset)) dan ketemu orang yang konon laweyan dan baunya biasa aja. 

Makan kembang juga menjadi masalah lain di Indonesia karena diasosiasikan dengan kesurupan. Biasanya orang yang kesurupan akan minta makan kembang dan minta dupa/kemenyan, karena konon setan itu akan berbau busuk, makanya dia minta kembang dan dupa untuk menutupi bau badannya. Jadi setan aja conscious sama bau badannya, masa kita yang jelas jelas semerbak aroma ketek masih ngga mau pake deodoran???

Yang saya heran, kenapa setan ngga minta parfum aja ya? Secara mbak Arum juga pernah kasi rekomendasi parfum murah yang bagus di blog ini. Kenapa harus minta wangi aneh-aneh yang ngga bisa dibeli di shopee???

Nyusahin emang setan jaman sekarang. Dia yang bau, kita yang beli parfum. 

Saya jadi bertanya-tanya kenapa setan-setan itu nggak makan suplemen kembang yang bisa bikin badan wangi kembang ya? Kan lebih enak pdkt sama sesama setan ketimbang nemplok sama manusia yang ngga ngerti apa-apa. Paling nggak tuh restu orang tua pasti dapet dan nggak diusir-usir sama calon mertua karena ((beda dunia))

Tapi terlepas dari itu, sebenarnya orang jaman dulu makan kembang selain untuk survival, juga karena mereka beranggapan bunga itu memang punya khasiat sebagai tanaman obat. Jadi no big deal ya. Makan kembang nggak harus mistis. 

Kalau menurut saya, makan kembang itu kan sebenarnya nggak seseram itu. Jadi, kalau kalian mau makan kembang by all means go ahead, yang penting kalian riset dulu kembang jenis apa yang bisa dimakan. Yang penting jangan makan kembang yang ditanam tetangga aja, selain berpotensi disangka kesurupan, kalian juga maling. 

Oh ya satu lagi, jangan makan bunga kecubung.

Salam olahraga!

❤ dari Kak Juna yang makan apa aja selain duren, pare, dan kembang. 

Yang Saya Pelajari Setelah Nonton Video Pemburu Hantu di Tiktok dan Youtube

No comments
Makeup by MonicaAgustami

Salah satu kegiatan yang paling sering saya lakukan di waktu luang adalah menonton video di youtube dan tiktok. Maklum, sebagai milenial generasi akhir, saya memang kekurangan hiburan dan gratifikasi instan setelah kecapean bekerja seharian. Jadilah saya menikmati tontonan-tontonan yang disajikan dalam layar handphone. 

Salah satu tontonan yang menurut saya syantik menggelitik adalah perburuan hantu atau pengusiran jin. Video ini punya ciri khas yang menarik. Biasanya thumbnail-nya adalah wajah sang pemilik channel dengan bintang tamu, lalu ditambah dengan tulisan footage dengan font horror besar berwarna merah atau kuning dan judul bombastis seperti "PENAMPAKAN HANTU KUNTILANAK ABU ABU MONYET" atau "SERANGAN SILUMAN AYAM GORENG KREMES, KELIATAN DI KAMERA"

Kalau mau ekstra, biasanya ada border gambar darah-darah menetes atau gambar hantu yang dicrop dari google. Kalian yang kelamaan nongkrong di youtube pasti tahu lah video-video yang saya maksud.

Selayaknya film-film found footage seperti Paranormal Activity, video ini biasanya dimulai dengan perkenalan tokoh-tokoh yang terlibat, dengan kameramen yang juga kadang bachot dari balik kamera. Celetukan-celetukan kameramen ini biasanya terbatas pada, "Astaghfirullahaladziiiimmmm..." "WAN DI BELAKANG LO WAN.." "AWAS AWAS AWAS" dan sederet jargon yang biasa diteriakkan orang kalau habis melihat setan. 

Nah beberapa waktu yang lalu saya sempat ngerusuhi bestie Arum jam 10 malam karena saya lagi nonton... acara berburu hantu live di tiktok. Kalian pernah ngerusuhi bos kalian buat share video setan nggak? Saya kok sering. Untung bestie sabar.


video hantu

Cerita Pemburu Hantu di Tiktok

Jadi ceritanya, ada sekelompok remaja tua. Remaja tua tuh gimana ya? Ya kurang lebih seumur saya, kalau orang liat sekilas kayak remaja, tapi setelah diajak ngobrol kedengeran tua. Kalo nggak paham, kalian coba liat perilaku saya di Instagram @racunwarnawarni, saya kadang pansos ikut mejeng di story bestie. 

Nah para remaja tua ini datang ke sebuah bangunan rumah sakit yang sudah nggak digunakan lagi. Nggak tahu gimana caranya mereka bisa dapat kunci untuk masuk. Mungkin nyogok satpam, mungkin juga emang nggak dikunci. Mereka well prepared kok, bawa HT dan kamera dan semacamnya. Terus para remaja ini bergantian memasuki gedung rumah sakit tersebut. 

Lalu salah satu dari mereka masuk, sebut aja si Jojon. Jojon berteriak kencang banget di depan pintu masuk: "SIAPAPUN YANG MENUNGGU RUMAH SAKIT INI, TAMPAKKAN WUJUD KALIAN, SAYA TIDAK TAKUT!"

Nggak lama, ada sekelibat bayangan hitam dan suara berderap di kamera. Jojon pun berteriak, "Astaghfirullah! Enyah kalian setan!"

Saya nonton adegan penuh teriakan nan histeris itu cuma bisa melongo. 

JOJON NTU SETAN KAN LAU PANGGIL-PANGGIL TADI! GILIRAN UDIN DATENG KENAPE ELU USIRRRR YA MBAMBANGGG!!!!!!

Kalo Jojon pintar dan cuan-oriented seperti saya pasti setannya akan saya hampiri dan saya ajak talkshow. Konsepnya yang wan tu tri for klos de dor begitu seperti Om Deddy. Lumayan lho, bayangkan adsense yang bisa didapatkan dari video sebombastis "INTERVIEW KUNTILANAK PENUNGGU RUMAH SAKIT, TERNYATA SELAMA INI SEDIH KARENA RAMBUTNYA KUSUT"

terus interviewnya kurang lebih seperti ini:

👨: Jadi, mbak yang suka nangis kalau malam? 

👰: Iya mas, saya susah kalau misalnya malem-malem mau nyisir rambut, kadang ketarik soalnya udah kepanjangan jadi kusut. Saya sering minta tolong buat creambath tapi orang-orang pada takut...

Tapi coba bayangkan rasanya jadi itu kuntilanak, udah dipanggil-panggil, eh pas datang diusir. Kalau saya sih pasti bete.

Itu baru satu video live tiktok. Saya kalau nonton mah nggak cuma satu hehehe.


video hantu di tiktok dan youtube

Video Berburu Demit di Youtube 

Video perburuan dedemit di Youtube biasanya punya konsep yang berbeda dengan tiktok. Video perburuan dedemit umumnya didominasi oleh satu figur tokoh utama--biasanya sih yang punya channel. 

Biasanya nih perburuan dedemit dilakukan dalam kelompok lebih kecil ketimbang di tiktok, dan nggak bawa-bawa HT buat monitor kaya anak pensi. Perburuan ini biasanya dilakukan di bangunan tua, air terjun, dan tempat-tempat angker. Sebelumnya mereka bakal menceritakan background story si bangunan angker tersebut. 

Tentu saja video latar belakang bangunan angker ini akan dilengkapi dengan efek hitam putih layaknya televisi kuno, narator yang bersuara berat, dan sesekali ada backsound yang menghasilkan nuansa horor. Kadang ada tulisan di pojok: "gambar hanya illustrasi". 

Terus sesampainya di bangunan tersebut, mereka biasanya akan merekam footage di depan si bangunan angker. Bukannya menunjukkan keseluruhan bangunan angker, kameramen biasanya akan lebih fokus pada si pemilik channel yang sedang memberikan intro. Sesekali si pemilik channel akan memelankan suara atau memasang wajah khawatir, tapi teteup abis itu "YUK KITA MASUK" 

Serasa nonton acara rumah-rumah gemes di Trans TV yang tayang sabtu sore tahun 2000-an, ceunah.

Nah perbedaannya dengan tiktok, di Youtube biasanya para pemilik channel akan berusaha untuk berkomunikasi dengan para makhluk halus. Entah itu dengan membawa medium atau malah kadang tiba-tiba ada yang kesurupan. Terus nanti videonya goyang-goyang dan saya berhenti nonton karena pusing. 

Sebel. 

Yang bikin saya kadang suka ngakak kalau nonton orang kesurupan adalah, pembawa acaranya masih berusaha nanya: "KAMU SIAPA???" terus si orang yang kesurupan akan meraung raung. Saya ngeliatnya persis kaya saya kalau menjelaskan kepada Bob, kucing saya, kalau makan itu ngga harus 5 kali sehari. 

Mari kita simak persamaannya:

😾: MEONG! MEONGGG! MEOOONG!!!

🦲: BOB, TIDAK! KAMU SUDAH MAKAN!

😾: RRRRR NGOOOONGGG MEONGG!!!

🦲: TIDAK BOB, KAMU NGGA BOLEH MAKAN LAGI!!!

😾: MEOOOONGGGGGGG!!!!

dengan

👻: RRRRRRRRRRRRR

👤: KAMU SIAPA! KENAPA KAMU MASUK-MASUK KE BADAN TEMAN SAYA!!!!

👻: RRRR AING MAOOOONGGGGG!!!

👤: KAMU SIAPAAA????

👻: RRRRR PERGGGGYYYYY KAMOOOO DARRRRRI SINNNIII 

Pertanyaan kamu siapa berkali-kali ini jujur bikin bete juga sih. Nanya-nanya nama mulu kaya mau ngajak kenalan, pas udah kenal diusir-usir. Ngga beda jauh sama kamu yang bungkus dikosan eh pagi-pagi sayanya ditendang keluar. HA.

Hal lain yang bikin saya sebel juga dengan video berburu hantu ini, biasanya mereka panik dulu kalau ada yang kesurupan. Harapan dan cita-citanya berburu hantu di tempat angker apa sih? Dapet doorprize? 

Jadi balik lagi, apa yang saya pelajari setelah nonton video pemburu hantu di Tiktok dan Youtube? Jawabannya nggak ada. Kalau mau belajar mah saya ke sekolah. Tontonan video pemburu hantu akan tetap jadi favorit saya sampai nggak tahu kapan karena menghibur jiwa-jiwa saya yang lelah melihat hal-hal saintifik. Kadang saya cuma pengen buka youtube dan liat orang kesurupan.

Sekian dan tolong jangan santet saya.

Girl Power! Tradisi Dukun Perempuan di Dunia

4 comments
Dukun Perempuan di Seluruh Dunia

Hai sobat racun, balik lagi di ((rubrik)) racun klenik asuhan kak Juna. 

Kemarin saya habis nonton beberapa drama korea yang temanya adalah Mudang atau dukun di Korea. Inget, mudang ya, bukan madang. Itu mah kegiatan saya setiap saat.

Tentu saja karena saya kepo soal mudang, jadi saya coba baca-baca soal perdukunan di luar negeri. Hasilnya ternyata ada banyak kegiatan perudkunan di luar negeri yang dilakukan oleh perempuan lho! Girl power!

Dukun juga nggak selalu berkonotasi negatif. Dukun yang dimaksud disini menjalankan banyak hal, mulai dari ritual pembersihan diri, mengusir setan sampai membuat obat. Di beberapa culture, keberadaan shaman atau dukun ini merupakan bagian dari kebudayaan dan praktek relijius masyarakat.

Tradisi perdukunan atau shamanism memang ada dimana-mana. Jadi bukan hanya di Indonesia aja yang banyak dukunnya. Shamanism dan witchcraft ini juga tentunya ditentang habis-habisan oleh para pemuka agama, karena biasanya nggak sesuai dengan ajaran agama. Tapi dari tahun ke tahun, para penggiat tradisi perdukunan ini tetap lestari.

Selain itu, keberadaan dukun perempuan juga perlahan mulai menghilang tergerus kebudayaan yang patriarkis. Walau begitu, masih ada kok para perempuan hebat yang melanjutkan tradisi turun-temurun mereka sebagai seorang Shaman

Nah, berikut saya coba ceritakan beberapa budaya perdukunan yang dilakukan oleh perempuan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. PS: ada banyak penelitian antropologi yang membahas soal ini lho. Kalian bisa cari jurnal-jurnalnya untuk tahu lebih banyak soal kebudayaan female shamanism ini.


Mudang/   Manshin – Korea

Dukun Perempuan merupakan hal yang biasa di Korea, bahkan ada banyak drama korea yang mengangkat kisah kehidupan Mudang ataupun Manshin. Mitosnya, para dukun ini mendapat kekuatan dari  Sungmo (Holy Mother). Nah di bebreapa daerah, Sungmo juga dikenal dengan nama Daemo, Jamao, Sinmo, dan Nogo. 

Sungmo ini tadinya dipercaya adalah seorang tuan putri bernama Ahwang Kongju yang kemudian  berubah menjadi dewi. Tuan putri ini bisa menyembuhkan dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kemudian lahirlah para Mudang yang melanjutkan kekuatan sang putri. Makanya Mudang menggunakan baju berwarna merah dan emas karena mengikuti baju Putri Ahwang Kongju ini.

Ada dua jenis mudang, yaitu Kangshinmu atau mudang yang memang dididik untuk menjadi mudang karena ‘terpilih’ atau dirasuki oleh roh tertentu, dan ada juga yang disebut dengan Seseummu atau shaman karena keturunan.

Sebenarnya ada juga Mudang laki-laki. Namun biasanya mereka disebut dengan Sana Mudang atau Baksu untuk membedakan dengan mudang perempuan. Saat ini banyak Mudang atau Manshin yang membuka “praktek” di perkotaan dan tentu saja menyelesaikan masalah-masalah yang keduniawian seperti perjodohan, pembersihan rumah baru, dan lain-lain.


Ayahuasca Noma – Peru 

Peru termasuk negara yang paling berbahaya untuk perempuan nomor 2 di Amerika Selatan. Di negara Peru sendiri, masyarakatnya memang cenderung male-dominated society, padahal ada salah satu culture Female Shamanism yang terkenal sekali yaitu Ayahuasca Noma atau Medicine Woman.

Untuk bisa menjadi Ayahuasca Noma, seorang wanita harus melalui diet ketat, berbagai macam tes dan rintangan, serta tidak minum alkohol dan tidak melakukan aktivitas seksual, bahkan tidak memiliki hubungan percintaan dengan orang lain. Tugas Ayahuasca Noma adalah menjadi perpanjangan Ibu Bumi dengan menyalurkan kekuatan berupa “feminine energy” kepada pasiennya.

Sebenarnya laki-laki juga bisa menjadi penyembuh. Namun karena elemen keibuan dalam pekerjaan Ayahuasca Noma, maka para pria pun harus mempelajari mengenai pengobatan dengan feminine energy. Penyembuhan dengan Ayahuasca juga merupakan tradisi turun temurun yang semakin sulit dilakukan sejak populernya tanaman yang unik ini.

Ayahuasca sendiri sebenarnya adalah tanaman yang tumbuh di Amerika Selatan. Tanaman ini punya kandungan psychoactive dan seringkali digunakan sebagai minuman dalam tradisi perdukunan untuk membersihkan jiwa seseorang. Konon setelah mengonsumsi Ayahuasca dalam ritual yang dilakukan Ayahuasca Noma, seseorang bisa mendapatkan vision terkait kehidupan dan alam semesta.

Praktek Ayahuasca Noma menggunakan Ayahuasca ini disebut juga dengan entheogen yang berarti generating the divine within atau membangkitkan keistimewaan di dalam diri. Biasanya enteogen ini bisa berupa Peyote, Psilocybin, Jamur Amanita Muscaria, dan Ayahuasca. Bagi kalian yang menggemari serial Supernova dari Dewi Lestari, pasti sudah familiar dengan nama-nama yang saya sebutkan barusan 😊

Tradisi Dukun Perempuan


Babaylan – Filipina

Di Filipina, terdapat profesi Babaylan atau Balian/ Katalonan (tergantung daerahnya). Babaylan ini merupakan dukun dari berbagai macam etnis di Filipina dan memiliki keahlian untuk berbicara dengan roh, baik roh orang yang sudah mati ataupun roh di alam. Babaylan biasanya adalah perempuan atau laki-laki yang feminin, dikenal juga dengan istilah asog atau bayok.

Tugas babaylan seperti dukun lainnya, dia berfungsi menjadi medium dari roh halus yang dipanggil dan juga melakukan pengobatan. Setiap Babaylan memiliki kemampuannya masing-masing untuk melakukan pemanggilan roh. Selain melakukan pemanggilan roh, Babaylan juga melakukan pengobatan untuk penyakit spiritual.

Kultur Filipina zaman dulu percaya pada adanya dualisme jiwa atau yang kita kenal juga dengan twin soul. Jadi setiap orang memiliki dua jiwa, yaitu jiwa yang hidup/ ginhawa alias badan kita sendiri, dan jiwa astral/ kalag yang bisa berjalan ke dunia spirit. Nah, kalau yang sakit Ginhawa, maka berobatnya normal nih ke dokter. Tapi kalo yang sakit kalag, maka berobatnya ke Babaylan.

Babaylan juga bisa meramal dan membuat ramuan ataupun jimat. Hanya saja, beberapa Suku seperti Suku Manobo di Filipina memisahkan antara penyihir dan Babaylan. Kalau penyihir itu mendapatkan kekuatan dari mantra ataupun benda bertuah, kalau Babaylan itu meski tidak punya kemampuan sihir namun bisa berkomunikasi dengan dunia roh.


Dukun Pangkeng – Betawi

Dari negeri sendiri ada Dukung Pangkeng / Tukang Pangkeng / Rangkeng, yang berasal dari Betawi. Pangkeng sendiri berarti kamar atau ruangan yang ada di dalam rumah. Tugas dukun pangkeng adalah melakukan upacara Mangkeng untuk menangkal hujan dan menyukseskan acara.

Dukun pangkeng adalah perempuan. Tugasnya adalah duduk di dalam pangkeng pendaringan atau kamar tempat menyimpan nasi/ beras. Sepanjang melaksanakan tugasnya dukun pangkeng harus berpuasa dan tidak boleh mandi. Puasanya dukun pangkeng ini unik, karena dia harus puasa di pangkeng pandaringan tempat dia bertugas, tapi boleh makan dan minum di rumahnya sendiri pada waktu tertentu.

Uniknya, dukun Pangkeng nggak hanya diam di tempat bertugasnya. Dukun Pangkeng juga bertugas mengatur hadiah yang dibawa undangan acara, atau mengatur mulangin alias besek yang akan dibawa tetangga. Dengan kemampuan spiritualnya, Dukun Pangkeng akan membuat makanan yang dimakan tamu menjadi sangat enak meskipun hidangan yang disajikan ala kadarnya.

Waw, apakah di rumah saya ada dukun pangkeng? Kok saya kalau makan enak terus *kabur*

 

Female Shamanism

Sebenarnya masih banyak lagi cerita para dukun perempuan dari seluruh dunia yang menarik untuk diceritakan disini, tapi nanti post-nya jadi terlalu panjang. Kalau kalian tertarik buat tahu lebih banyak soal perdukunan di seluruh dunia, boleh komen di bawah supaya Mbak Arum nyuruh saya nulis lagi ya.

 Salam olahraga!

Ikoy-ikoy, tren untuk berbagi atau meminta-minta?

14 comments

ikoy ikoy

"Kak, main ikoy-ikoy-an yuk!"

Buat pengikut instagram influencer Arief Muhammad, pasti tahu lah ya ikoy-ikoy-an. Tapi buat yang nggak ngikutin, pasti juga tau lah buset viral banget ini tu! Om Aji Sukma sampai cari game ikoy-ikoy di Appstore. Duh tulung, om!

Nah, saya mau jelasin dikit nih tentang ikoy-ikoy ke om Aji dan kalangannya. Jadi, ikoy-ikoy-an ini adalah sejenis giveaway yang diadakan oleh mas Arief. Cara mainnya, follower mas Arief tinggal DM saja sedang ingin atau butuh apa. Nanti kalau mas Arief berkenan, DM akan di-capture dan di-post di story mas Arief, dan permintaan akan dikabulkan. 

Contoh:
🙍: "Mas, aku kepengen skincare biar glowing!"
💂: "Oke, Ikoy! Transfer ke mbak itu 2 juta ya untuk beli skincare!"

👤: "Aku belum pernah makan burger."
💂: "Ikoy, kirimin burger buat mas itu sekeluarga ya!"

Ikoy ini sebenarnya adalah nama asisten mas Arief. Karena mas Arief sering nyebut Ikoy, akhirnya netizen menyebut aktivitas ini dengan nama Ikoy-Ikoy-an. Untung namanya Ikoy. Enak nyebutnya. Coba kalau asistennya Joaquin Phoenix. Wah, kesrimpet tuh lidah netizen.


"Wah, bagus dong berbagi!"

Iya, awalnya bagus ketika masih di instagram mas Arief saja. Tapi ikoy-ikoy-an mulai menyebalkan ketika netizen mulai meminta, eh bukan, (( MENUNTUT )), akun-akun lain untuk melakukan hal yang sama. Padahal nggak semua orang kondisinya sama. Nggak semua orang itu punya sponsor ikoy-ikoy, kaya-raya dan sedang longgar keuangannya. Dan juga yang banyak dilupakan, nggak semua orang punya asisten yang namanya Ikoy. Saya punyanya kucing namanya Jimbeam. Dan Jimbeam nggak bisa disuruh transfer atau beliin burger, jadi saya nggak bisa main Jimbeam-Jimbeam-an.

anjing laut ikoy koy

Nggak usah akun ber-follower banyak. Bahkan saya yang itungannya rakyat jelata tapi keren yang akun instagram @racunwarnawarni follower-nya cuma 20k, juga kebagian kebanjiran DM netizen, "Kak, ikoy-ikoy dong, kak!" Tiga harian saya dibombardir DM ngajak main ikoy-ikoy. Saya update apapun balesnya ngajak main ikoy-ikoy. Ngomongnya ngajak main, tapi nggak mau gantian. Pokoknya harus yang ngajak yang dikasih, dan harus saya yang sebar-sebar duit mbuh duit siapa. Semacam ngajak main petak umpet tapi saya terus yang disuruh jaga. Kok apes ya?

Mereka bahkan nggak tanya, kondisi saya saat itu bagaimana? Apakah saya sedang membutuhkan sesuatu? Apakah saya punya dana berlebih untuk dibagi-bagikan? Nggak. Nggak mau tau. Nggak peduli pokoknya ayo ikoy-ikoy Arum harus sebar duit terserah duit dari mana nggak peduli Arum lagi nggak punya duit nggak peduli Arum lagi keluar banyak duit karena keluarga Arum sedang kena Covid pokoknya ikoy-ikoy kalau nolak namanya pelit!

Beneran lho, ada yang ngatain saya pelit karena nggak nanggepin ajakan (( MAIN IKOY-IKOY )). Influencer Abel Cantika juga dikatain "tidak dermawan" karena menolak main ikoy-ikoy. Dan nggak tau siapa lagi yang dimaki-maki netizen karena menolak ikutan ikoy-ikoy. Seakan-akan sedekah cuma bisa lewat ikoy-ikoy. Nggak mau ikoy-ikoy berarti berdosa banget calon bahan bakar neraka dan layak dicaci maki netizen.

Mintanya nggak malu-malu pula. Minta dengan memaksa ke orang yang nggak menawarkan (kalau cuma minta ke mas Arief yang memang menawarkan sih nggak masalah ya!). Yang diminta juga bukan barang kebutuhan pokok. Yang minta-minta juga orang yang sehat, masih mampu bekerja, dan tidak benar-benar butuh. Salah seorang sepupu saya, bapaknya kena covid dan dia update kondisi bapaknya di rumah sakit di IG story. Dan tepat di story soal bapaknya masuk rumah sakit, kok ya ada orang yang reply, "kak ikoy-ikoy dong! Bismilah dua juta."

Apa tidak terpikir ya kalau keluarga sakit itu butuh banyak biaya, pikiran, tenaga, dan waktu? Apa tidak tergerak untuk menyampaikan penghiburan semoga bapak lekas sembuh, seperti mahluk sosial pada umumnya?

Lama-lama jadi banyak yang berpikiran, ikoy-ikoy ini nggak mendidik blas! Menciptakan mental-mental pengemis dan begal online

jimbeam racunwarnawarni

Kondisi setiap orang beda-beda. Nggak semua orang kaya raya tujuh turunan delapan tanjakan, dan bisa dengan gampang transfer 5 juta cuma untuk netizen yang pengen laptop baru. Saya sendiri, karena memang uang saya terbatas, jadi saya harus memikirkan benar-benar kemana uang saya disalurkan. Keluarga saya sendiri sedang butuh. Lalu di desa dekat rumah saya masih banyak juga orang yang, boro-boro mikir pengen skincare atau burger, wong buat makan nasi saja diirit-irit. Saya lebih ikhlas uang saya dialokasikan ke orang terdekat dan orang yang lebih membutuhkan dulu. 

Tapi dengan segala keributan ikoy, saya pikir kalau saya diberi rejeki lebih dan keluarga saya sehat semua, saya tetap nggak mau ikut ikoy-ikoy. Karena ya itu tadi. Nggak mendidik dan malah membentuk mental pengemis online. Ikoy-ikoy memang bukan cara saya bersedekah.

Sedekah itu urusan pribadi sih. Cara masing-masing orang juga beda-beda. Ikoy-ikoy mungkin adalah cara mas Arief untuk berbagi. Tapi nggak bisa dipukul rata semua harus begitu. Beda orang beda cara, beda kemampuan, beda prioritas.


Dan nggak tau ya, menurut saya pesan yang hendak disampaikan permainan ikoy-ikoy ini nggak nyampe ke masyarakat. Mas Arief sendiri pernah nulis di IG story-nya, "Ikoy-ikoy adalah tentang berbagi". 

Tapi orang-orang sama sekali nggak terinspirasi berbagi, malah terinspirasi meminta-minta.

Susuk vs Buka Aura

3 comments


Melanjutkan artikel mega bintang di Racun Warna Warni beberapa waktu yang lalu seputar susuk, banyak pertanyaan yang masuk seputar yang ((gaib-gaib)). Padahal sebenernya udah dijelasin kan kalau keberadaan susuk itu sama sekali nggak gaib karena udah ada di jurnal kedokteran.

Mungkin karena banyaknya cerita simpang siur seputar susuk ini, jadi banyak juga yang menyamakan antara susuk dengan pengasihan atau media-media lainnya, misalnya kayak buka aura. Nah buka aura ini agak unik, karena konon nggak membutuhkan media apapun. Jadi kita cuma jadi seperti punya inner beauty yang berlebihan begitu lho. 

Biar enak diskusinya, sebelumnya coba baca dulu artikel ini: Susuk, Ngefek Nggak Sih?

Buka Aura

Buka Aura

Buka Aura ini sebenarnya case yang unik. Banyak yang bilang buka aura ini bukan prosedur gaib melainkan upaya healing dari dalam. Jadi konon, aura manusia itu sebenarnya cerah, namun bisa tertutup apabila ada masalah seperti stres, khawatir, sering berbohong dan lain-lain.

Pantes saya waktu kecil tampilannya suram, mungkin karena aura saya ketutup efek sering nilep kembalian pas ke warung.

Nah buka aura ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara religius, misalnya dengan rajin berdoa, rajin sembayang, dan melakukan banyak kegiatan positif lainnya. Perkaranya, nggak semua orang bisa rajin berdoa hahahaha *kemudian ngaca* 

Jadi kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh para dukun pegiat spiritual untuk membuka jasa demi mencari sesuap nasi. Iya, pegiat spiritual juga butuh makan guis, soalnya menyan sama minyak safron nggak bikin kenyang.

Konon efek dari buka aura ini dapat menambah daya tarik, membuat kita jadi punya banyak energi positif yang bikin orang-orang tertarik, jadi lebih pede, pokoknya jadi shine bright like a diamond begitu. Saya sih bayanginnya jadi kaya lampu LED gitu di sekeliling kita hahaha.

Saya ada sedikit pengalaman soal buka aura ini. Jaman kuliah dulu, saya pernah ditawari teman saya ikut buka aura. Prosesinya waktu itu cukup mudah, intinya kita dimandiin pake air bunga dan wangi-wangian sambil dibacakan doa. Ini tempatnya lumayan rame dan berhubung saya anaknya takut kebakar pas dibacain males mandi, jadi saya mah ngeliatin aja.

Konon prosesi buka aura ini berbeda di tiap wilayah, menyesuaikan agama dan kebiasaan setempat, tapi intinya adalah melakukan hal-hal yang bikin kita terlihat positif di mata orang lain.

Tapi…. Ada tapinya nih teteup.

Sama kaya susuk. Banyak juga yang ngakunya buka aura, tapi malah dimasukin sesuatu ke dalam orangnya. Biasanya berupa khodam atau pengasihan, sehingga konon ketertarikan orang itu muncul bukan karena auranya tapi karena pengasihannya heuheuheu.

Cara tahunya gimana, itu buka aura beneran atau pengasihan yang pake gaib-gaib? Gampang. Kalau habis buka aura kalian jadi bisa liat jin, konon berarti itu pengasihan. Karena katanya, katanya nih ya…. Kita bisa liat jin kalau kita ketempelan jin. Kalau buka aura yang beneran buka aura doang, katanya nggak bakal bikin kita bisa liat jin karena nggak ditempeli apa-apa. 

Mohon maaf itu jin apa koyo, kok pake nempel2 segala??


Buka Aura vs Susuk

Kalau ditanya mending mana, buka aura atau susuk, tentu saja dua-duanya ada pros dan cons-nya masing-masing. Tapi kalau saya boleh yuyur mending duitnya buat beli skincare.

Makanya mending kalian baca aja: Review Skincare Racun Warna Warni

Buka aura prosedurnya lebih gampang dan ngga pake resiko die hard alias matinya susah. Cukup dengan doa-doa dan mandi, cling wajah bersinar. Cuma rugi gak sih, kalau harus ke orang lain buat mandi dan didoa-doain? Mending mandi sendiri terus doa sendiri (pelit mode on)

Mana kalo sehari-harinya berperilaku tidak religius kayak saya contohnya, ya gak yakin juga abis berdoa terus auranya kebuka gitu wkwkwk

Udah gitu, aura itu sifatnya bisa berubah-ubah kapanpun sesuai kondisi kita. Jadi kesimpulannya, hasil buka aura itu nggak bisa permanen. Kalau abis buka aura kitanya blangsak lagi, ya bubarlah. Say bye bye ke uang anda.

Susuk prosedurnya lebih sulit. Udah gitu bisa terdeteksi x-ray dan rontgen yang berpotensi membuat kita dijulidin para nakes yang ngambil x-ray dan rontgen wkwkw. Kalau apes, berpotensi viral juga. Tapi konon, susuk hasilnya jauh lebih kelihatan daripada hasil buka aura. Ini karena memang susuk mirip kaya ((vitamin)) untuk memancarkan aura kita.

Jadi mudahnya, kalau buka aura itu kaya sinyal operator yang langsung kenceng. Sementara susuk kayak sinyal operatornya itu biasa aja, tapi mendirikan BTS dimana-mana. Kalian tinggal pilih mau pake operator yang mana.


Nah dalam hal gaib-gaiban begini tentunya nggak ada yang eksak seperti sains ya. Semua kembali ke pemahaman dan kepercayaan masing-masing. Kalau saya sih percaya saya cantik tanpa susuk dan buka aura. Ngga apa-apa kalau kalian nggak percaya, namanya juga kepercayaan, kan bebas.

Sekian edisi IPK (ilmu pengetahuan klenik) hari ini, saya mau zoom meeting dulu sama sesama manajer elit global. Salam olahraga!

Susuk: Ngefek Nggak Sih?

14 comments
efek susuk pada kecantikan

Sebagai penasihat SEO non-spiritual racunwarnawarni izinkan saya untuk memulai cerita ini dengan disclaimer bahwa semua yang saya ceritakan hari ini masih bisa didebat kiri dan kanan, tapi berhubung kita anaknya cinta damai, mari kita bercerita horror beauty saja. 

Jadi beberapa waktu yang lalu (udah agak lama deng!) jagat dunia beauty influencer diributkan dengan gambar rontgen seorang ibu yang konon memasang banyak susuk di mukanya. Foto rontgen itu menunjukkan banyaknya jarum yang tertanam di muka seorang ibu-ibu yang akan menjalani suatu prosedur medis. 

Gegap gempitalah dunia influencer: "apa gunanya facial ratusan juta kalau kalah dengan susuk?" 

Berkenalan Dengan Susuk

Susuk, atau bahasa ilmiahnya (iya beneran ada bahasa ilmiahnya!) charm needle, adalah praktik memasukkan logam ke dalam tubuh manusia yang dipercaya bisa meningkatkan kemampuan maupun kecantikan seseorang. Ini adalah praktek yang umum dilakukan di negara-negara Asia Tenggara. 

Nah, kepercayaannya jika susuk sudah dipasang, maka hanya bisa dicabut oleh dukun yang memasang atau dukun yang levelnya di atas dukun yang memasang. Kalau tidak dicabut, nanti proses sakaratul mautnya jadi susah. Begicyu. 

Kegunaan Susuk

Umumnya kita tahu susuk itu bisa membuat penggunanya tampak cantik bercahaya, glowing tanpa skincare, penuh dengan pesona, pokoknya cakep aja gitu di mata awam. Karena kegunaannya ini, kita anggap saja Susuk ini live filter instagram di dunia nyata yang bisa bikin glowing seketika

Sebenernya, fungsi susuk selain untuk kecantikan juga banyak sekali. Di desa tempat asal saya, ada juga dukun yang terkenal bisa memasang susuk untuk memberikan kekuatan seperti kebal peluru, kuat memanggul beban yang berat, dan lain-lain. 

Jujur kalo ada susuk yang bikin instagram saya followernya naik dengan cepat dan dicintai oleh segenap warganet, mau banget deh pasang. Apa daya, dukun-dukun belom terekspos dengan indahnya dunia per-sosmed-an.

Susuk yang beneran, konon isinya memang cuma logam belaka. Susuk memanfaatkan elemen logam untuk mengomplimen manusia yang elemennya tanah. Secara logika (( yang kurang saya pahami runutannya )), tanah yang mengandung logam, NJOP-nya lebih mahal daripada tanah biasa--jadi manusia yang memakai susuk akan terlihat lebih mahal. Begitu deh kira-kira logikanya. 

Tapi, masih banyak masyarakat yang berpikir susuk itu menggunakan media gaib-gaib, seperti ada jinnya, ada penunggunya, atau bahasa gaulnya khodam. Nah, kalau sudah ada penunggunya, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai pengasihan. Jadi yang berfungsi bukanlah logamnya melainkan khodamnya.

Begitu, gaes. Jangan ketuker ya. 


Susuk Bisa Dilihat Dengan Rontgen

Tau nggak kalo eksistensi susuk bisa dilihat dengan X-Ray ataupun rontgen

Ini serius, karena ada beberapa studi medis yang sudah di jurnalkan mengenai praktek charm needle ini. Beberapa dokter yang berasal dari luar Asia Tenggara merasa kalau susuk ini harus didokumentasikan secara ilmiah, karena sulitnya mengekstrasi susuk dan sedikitnya pengetahuan mengenai susuk ini di luar negeri. Walhasil, banyak dokter di luar negeri yang misdiagnosa karena kehadiran si susuk. 

Lokasi-lokasi susuk yang sering terdeteksi rontgen juga aneh-aneh,. Misal: di dalam pipi, di dagu, di kening, bahu, dada dan ((alat vital)) lainnya. Permasalahannya, meski sudah terdeteksi rontgen, waktu di operasi seringkali si susuk berpindah tempat dengan magical

Jurnal-jurnal mengenai charm needle bisa dibaca disini.

Susuk atau Charm Needle

Apakah Susuk Beneran Bikin Cantik?

Jawabannya: jujur saya nggak tahu. Satu, karena saya nggak pernah pasang susuk. Dua, karena standar kecantikan saya rada beda dengan kebanyakan orang Indonesia.

Tapi kalo menurut teman-teman saya yang konon (( anak indigo )), orang dengan susuk memang auranya akan lebih terpancar sehingga membuat mereka terlihat lebih menarik. Aura yang bersinar membuat orang jadi lebih nyaman dan takluk terhadap para user susuk ini.

Saya menyesal nggak pake susuk pas lagi sidang skripsi. Kali-kali aja dosen-dosen jadi lebih jinak. Penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau didepan namanya pendaftaran. 

Tapi ingat, aura yang terpancar tidak akan membuat kalian bebas kerutan, bebas flek hitam, bebas jerawat, dan bebas komedo ya. Jadi sadly, kalian tetap butuh skincare.

Efek Samping Susuk dan Segala Pantangan-Pantangannya

Jangan dikira susuk tidak punya efek samping. Anda minum vitamin E saja bisa ada efek sampingnya, apalagi pasang susuk, YHAA KHAAAANNN???

Selain die hard alias susah mati, konon susuk original (bukan pengasihan) juga susah dicabut. Susuk harus dicabut oleh dukun yang memasang, karena tiap dukun punya metode pemasangan susuk sendiri-sendiri. 

Jadi para dukun, tolong segera rembugan SOP susuk yang terstandarisasi minimal secara nasional maupun regional. Hal ini penting, karena kalau situ mati duluan, yang nyabut susuk kite siape???

Pengguna susuk juga harus dihadapkan dengan banyaknya pantangan yang sungguh menantang jiwa raga selama menggunakan susuk seperti: 

Tidak boleh makan sate langsung dari tusuk bambunya. Alternatif lain, kalian bisa makan sate klathak yang dari ruji besi atau satenya ditaruh dulu di mangkoknya lalu dimakan dengan garpu--hanya saja yang terakhir ini akan membangkitkan kecurigaan handai taulan jika anda menggunakan susuk. 

Pantangan lainnya adalah tidak boleh berdiri di bawah daun kelor atau menggunakan produk dari daun kelor. Maka dari itu jauhilah produk-produk berlabel MORINGA karena sejatinya MORINGA adalah KELOR dengan bahasa yang lebih FANCY. 

PS: daun kelor itu enak, kalo kalian belom pernah makan kelor, you are missing out on a lot of things. 

Tidak boleh juga lewat dibawah bambu kuning, karena bambu kuning dipercaya bisa mengusir pengaruh gaib. Bambu kuning secara spiritual berfungsi seperti norit yang bisa mengusir kuman dan bakteri di dalam perut. 


Sekian penjelasan mengenai susuk kali ini. Bagi para pengguna susuk, harap jangan tersinggung. Kalau tersinggung, ketauan dong susuknya. Sampai jumpa di cerita mistis racunwarnawarni selanjutnya, saya mau meet up sama ex-asisten elit global lainnya. DADAHHH~

Vagina Bau dan Cara Mengatasinya

28 comments
cara mengatasi vagina bau dengan lavish wipes

Vagina anda bau?

Ini kok kata pembuka saya udah ngajak gelut banget, yha? :)). Tapi bukan menuduh ya, saya cuma mau ngajak ngobrol jujur-jujuran. Buat kalian yang perempuan, pasti pernah sesekali mengalami permasalahan vagina bau. Nggak usah malu, karena ya hampir semua perempuan mengalami. Permasalahan vagina bau ini kadang berlarut-larut, karena memang informasi mengenai penyebab dan solusinya belum banyak. Kadang kita aja malu kan mau tanya atau cari tahu sendiri? 

Sebenernya, vagina memang punya bau yang khas. Itu karena secara alami di vagina kita terdapat bakteri-bakteri baik yang fungsinya untuk menjaga agar vagina tetap asam, sehingga bakteri jahat nggak bisa tumbuh. Kalau boleh saya bilang, aromanya sedikit asam seperti fermentasi samar-samar.

Tekankan pada kata samar-samar ya, yang mana artinya aromanya nggak menguar kemana-mana dan sampai mengganggu. Kalau masih asam samar-samar seperti itu, menurut saya ya biarkan saja. Vagina yang normal ya baunya kayak gitu nggak bisa diapa-apain lagi. Kalau pasangan protes, ya disuruh sama cagak pring aja yang nggak punya memiw.

Tapi kalau aromanya berbeda, misalnya jadi amis atau bahkan bau busuk, atau lebih tajam menusuk, nah itu patut diwaspadai. Saya sendiri pernah mengalami kok. Ketika lepas celana dalam, saya notice suatu aroma lalu berpikir, "bau apakah itu?", dan kemudian tersadar, "aha, bau memiw saya sendiri!". Dan seketika saya sadar kalau ada yang salah. Karena walau berbau secara natural, harusnya saya nggak sampai notice begitu kalau nggak deketin hidung saya ke sana.


Penyebab Vagina Bau

Untuk mencari solusinya, kita harus tau dulu nih penyebap vagina bau apa aja:

1. Keringat
Kalau kita berkeringat, area-area lipatan tubuh memang cenderung mengeluarkan bau yang lebih menyengat. Vagina pun juga begitu. "Kok tapi baunya nggak kayak kelek pas keringetan?" Ya beda dong, Bambang. Keringat berlebih di area vagina mengandung protein yang akan diurai oleh bakteri-bakteri yang ada di area tersebut, dan menghasilkan bau yang khas. Jadi memang wajar, kalau pas habis olahraga atau berkeringat deras, vagina kita lebih bau.

2. Makanan
Perhatikan deh bau badan kita pas kita terlalu banyak konsumsi bawang-bawangan, keju, makanan pedas, dan makanan-makanan yang baunya menyengat. Pasti keringat juga baunya beda kan? Nah, itu berpengaruh juga ke bau vagina. Bukan berarti nggak boleh makan ya. Cuma ngasih tau aja nih resikonya.

3. Menstruasi dan hormon
Darah menstruasi memang punya aroma yang khas (aroma amis bercampur tembaga). Apalagi kalau sudah menumpuk lama di pembalut. Lalu kadar esterogen yang meningkat bisa bikin aroma vagina lebih tajam lho!

4. Terlalu lembap
Area vagina memang harus dijaga agar selalu kering. Bukan cuma dari keringat ya, tapi juga dari air dan lendir keputihan. Kalau area vagina dan celana dalam sudah terasa demek, ya memang harus ganti.

4. Kurang dijaga kebersihannya
Yang ini udah pada tahu lah ya. Nggak perlu vagina. Bagian tubuh apapun kalau kita jorok dan nggak pernah bebersih, ya pasti bau. Memang sih, vagina itu secara alami sudah punya mekanisme pembersihan sendiri. Tapi bukan berarti kemudian kita abai terhadap kebersihannya. Dan soal membersihkan vagina ini sebenernya adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh semua perempuan, namun informasinya masih kurang banget. Padahal vagina yang kurang bersih ini resikonya bukan cuma bau, tapi juga rentan terpapar penyakit-penyakit lain, yang bisa menyebabkan gatal, keputihan berlebih, infeksi, hingga gangguan yang lebih serius pada organ reproduksi.

5. Penyakit menular seksual
Ada parasit yang bernama Trichomonas Vaginalis, yang dapat memicu bau amis dan cairan keputihan yang berwarna kuning/ hijau, dan diikuti juga oleh rasa gatal dan terbakar/ panas saat sedang berhubungan seksual atau pipis. Penularan penyakit ini adalah dengan kontak antara penis dengan vagina, atau vagina dengan vagina. Dan sadisnya nih, bisa jadi di satu orang tidak bergejala, tapi menularkan ke pasangannya. Jadi ya say no to sex yang tidak bertanggung jawab ya. Ena-ena itu harus disertai pemikiran matang dan tanggung jawab, kalau enggak akibatnya bisa sangat nggak ena.

Nah, sekarang tau ya apa saja penyebap vagina jadi lebih bau daripada biasanya. Ada yang memang wajar, seperti memang habis olahraga, sedang menstruasi, atau habis gadoin bawang sekebon. Namun ada yang perlu diwaspadai. 

Tapi walau ada yang penyebabnya wajar, tetap saja bikin nggak nyaman, ya kan? Siapa sih yang nyaman kalau memiw bau?


Cara Mengatasi Bau Pada Vagina

Kalau ngomongin solusi bau vagina, saya kayaknya harus mendobrak beberapa mitos nih hehe.. Karena memang seputaran vagina ini banyak banget informasi yang simpang siur. Seperti nggak boleh pakai pakai sabun khusus, bahkan beberapa waktu yang lalu, saya nemu konten TikTok yang bilang kalau jus cranberry bikin vagina wangi semerbuck. Wadiwaw! 

Ya sudah, saya akan mencoba menuliskan solusi satu persatu, sambil meluruskan beberapa hoax ya. Ini dia yang harus kita lakukan untuk mencegah bau yang berlebihan pada vagina:

lavish wipes, tisu pembersih daerah kewanitaan

1. Wajib dan semua harus tau: BERSIHKAN VAGINA DENGAN BAIK!

Setiap kali mandi, habis buang air, habis berhubungan seks, selalu bersihkan vagina dengan sebaik-baiknya. Caranya, basuh dengan air mengalir dari arah depan ke belakang. Arahnya harus dari depan ya, jangan belakang ke depan. Ini untuk menghindari kuman-kuman di area anus malah traveling ke vagina. Lalu usap lembut juga area vagina dengan jari tangan sampai bersih.

Perlu produk khusus nggak sih? Tergantung kebutuhan. Vagina pada dasarnya punya mekanisme pembersihan sendiri, jadi nggak perlu dibersihkan dengan hardcore. Kalau ada air mengalir itu udah cukup banget. Tapi kalau ada situasi tertentu, seperti misalnya sedang ada masalah vagina bau, sedang menstruasi dan ingin mengurangi aromanya, atau sedang di luar rumah dan nggak nemu air mengalir, BOLEH banget kok pakai produk khusus. 

Yang nggak boleh itu pakai sembarang sabun atau tissue basah, apalagi yang mengandung pewangi dan alkohol. Nggak semua produk badan aman dipakai ke vagina. Karena vagina itu sensitif, jadi ya perlu treatment khusus. Jadi perhatikan dengan baik, produknya harus yang memang khusus untuk vagina dan jelas aman. Karena kalau asal pakai produk badan buat vagina, bisa-bisa malah pH vagina berubah dan bakteri-bakteri baik yang memang diperlukan oleh vagina ikut mati. Kondisi itu malah menimbulkan banyak masalah baru pada vagina.

Yang saya rekomendasikan untuk kalian coba, karena saya juga udah pakai sebulan terakhir ini, adalah: LAVISH Feminine Hygiene Wipes. Lavish ini adalah tissue basah khusus untuk membersihkan daerah kewanitaan. Saya suka bawa-bawa kemana-mana kalau pas groceries, ke gym, atau kalau harus meeting keluar rumah. Bahkan ya kadang saya pakai di rumah aja kalau sedang butuh perawatan "ekstra" untuk vagina.


2. Selalu jaga area vagina tetap kering

Vagina yang lembap akan jadi sarang kuman dan mudah berbau. Jadi pastikan vagina selalu kering ya. Selalu lap dengan handuk lembut/ tissue setelah membasuh vagina dengan air, baru kemudian pakai celana dalam. Jangan pas masih agak basah, langsung dipakein celana dalem. Ya bau. 

Selalu mandi dan bersihkan vagina setiap habis berolahraga, atau habis beraktifitas fisik yang menyebapkan keringat berlebih. Biasanya sih di gym, saya seka dulu area vagina dengan Lavish Wipes, agar lebih segar dan nggak bau. Baru setelah sampai di rumah saya akan langsung mandi.

Pemilihan bahan dan model celana dalam juga penting banget lho. Pilih bahan yang adem, menyerap keringat, dan juga nggak terlalu ketat. Lalu rutin ganti celana dalammu. Kalau sudah terasa lembap karena keringat atau keputihan, ya wajib diganti. Nggak sudah disayang-sayang lah. Mending cucian banyak daripada memiw gatel dan bau.


review lavish wipes

3. Rutin Ganti Pembalut!

Kalau lagi menstruasi dan pakai pembalut, rajin-rajin ganti pembalut 2 jam sekali. Jangan males, apalagi sayang pembalutnya. Kan kadang suka mikir, "darah yang keluar cuma sedikit nih nggak penuh, nggak usah ganti dulu lah." Jangan ya. Nggak perlu nunggu penuh. Darah menstruasi yang menumpuk pada pembalut itu yang bikin bau dan gatal.

Setiap kali ganti, cuci area vagina atau seka dengan Lavish Wipes untuk menghilangkan sisa darah yag menempel, sekresi vagina, dan juga keringat. Baru kemudian pakai pembalut bersih. Atau kalau mau, bisa pakai menstrual cup (saya pribadi belum bisa pakai, masih ada trauma karena vaginismus).


4. Konsumsi makanan sehat

Makanan juga berpengaruh ke kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan vagina adalah bagian dari tubuh kita. Jadi makanan sehat, tubuh sehat, vagina juga ikut sehat. Bila memang sedang bermasalah sekali dengan bau vagina, bisa dibantu juga dengan konsumsi jus cranberry, apel, kacang-kacangan, yoghurt, nanas dan lemon. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dengan cukup dapat membantu menyeimbangkan pH vagina dan mencegah vagina berbau tidak enak.

Ingat, menjaga agar vagina tidak berbau tidak enak ya. Bukan bikin memiw wangi apalagi semerbuck. Dikata menyan?


5. Jangan malu ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK)

Kalau baunya sudah nggak bisa ditolerir, atau sudah dalam jangka waktu yang sangat lama dan nggak hilang-hilang, jangan malu untuk ke dokter spesialis. Plis, jangan malu. Penyakit area vagina itu bisa berbahaya. Kalau malu-malu bisa mati. Lagian malu sama siapa sih? Dokternya kan juga memang profesinya berkutat di area kelamin. Jadi ya pasti sudah banyak mendengar soal berbagai macam penyakit kelamin.


6. Hindari hubungan seks yang tidak bertanggung jawab

Dan juga sekali lagi saya menghimbau jangan berhubungan seks sembarangan. Berhubungan seks-lah dengan bertanggung jawab, dan dengan orang yang bertanggung jawab juga. Kita harus mengenal dengan baik partner seks kita. Jadi kita tahu pasti bagaimana gaya hidupnya, kita tahu kalau dia tidak melakukan hubungan seks yang tidak bertanggung jawab dengan orang lain, dan juga kita tahu bagaimana habit pasangan kita menjaga kebersihan organ intimnya. 

No frisek, bebqu!


LAVISH Feminine Hygiene Wipes

lavish feminine hygiene wipes tisu vagina

Nah, dari tadi kan saya ngomongin Lavish wipes melulu. Jadi saya akan tunjukin nih. Saya memang nge-rekomend ini karena ya saya sudah pakai sebulan ini dan merasakan manfaatnya buat vagina saya. Lavish wipes adalah tissue basah khusus untuk membersihkan vagina. Nggak kayak sabun atau tissue basah biasa yang bisa membunuh bakteri-bakteri baik pada vagina, Lavish wipes ini bisa menjaga vagina tetap di pH alaminya, yaitu 3,5 - 4,5. Jadi vagina bersih dari bakteri jahat penyebap bau dan keputihan, namun bakteri-bakteri baik seperti Lactobacilus dan Corynebacterium tetap hidup. 

Keunggulannya produk ini:

  • Bentuknya tissue dan dikemas per-sachet. Praktis, higienis, gampang dibawa-bawa! Nggak ada tuh cerita tissue basah mengering karena kelamaan dibuka. Trus nggak menuh-menuhin tas, karena diselipin di dompet kartu juga bisa kok.
  • pH-Balanced, Dermatologits aproved, gynecologist tested, sudah ada nomor izin dari Kemenkes RI dan juga halal MUI. Jadi jaminan aman dan tentu kita pakainya juga lebih tenang.
  • Tidak mengandung artificial fragrance dan alcohol! Ada aromanya sedikit yang berasal dari ekstrak alami chamomile.
  • Bikin area vagina terasa bersih, nyaman, dan segar kembali.
  • Di saya efektif mengurangi bau vagina, terutama saat menstruasi.
  • Nggak terasa perih, dingin, atau panas berlebih di area vagina. Rasanya cuma clean and fresh!
LAVISH Feminine Hygiene Wipes ini harganya terjangkau, Rp.15.000 saja per kemasan ziplock isi 5 sachet, dan tersedia di seluruh Alfamart di Indonesia.

lavish feminine cleansing wipes tissue pembersih vagina

Kalau vagina lebih bersih dan nggak bau, memang jadi lebih pede dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Terutama lebih pede juga saat (( diapa-apain )). Ehe..

Instagram: @Lavishwipes
Website: Lavish.co.id

Menjadi Orang Baik di Tahun 2021

7 comments

 

WOW, ternyata sudah tahun 2021!

Apa kabar kalian di tahun 2021? Prestasi apa yang sudah kalian torehkan selama 2020? 

Tenang, gaes. No presure. Semua orang tahu kalau 2020 adalah tahun yang berat. Bisa melewati tahun 2020 dengan selamat dan tetap waras pun juga udah bagus banget. Nggak usah ngadi-ngadi ngomongin prestasi. Kita tetap jadi orang baik, walau melewati tahun se-asu 2020, itu sudah merupakan sebuah prestasi.

Oh iya, sudahkan kita jadi orang baik di tahun 2020?

Gampang banget kok jadi orang baik itu. Nggak perlu keluar uang. Nggak perlu repot-repot atau effort banget. Cukup duduk diam nggak usah melayangkan komen kebencian, terhadap sesuatu yang nggak ada urusannya dengan hidup kita dan nggak merugikan orang banyak. Serius, gitu doang menurutku udah baik banget kalian jadi orang. Karena zaman sekarang susaaahh banget cari manusia yang nggak cangkeman dan nggak tukang ikut campur. Kasus artis yang jadi korban revenge porn salah satu contohnya. Banyak orang yang nggak ada sangkut pautnya namun setega itu terus-terusan menghujat dan memojokkan. Bahkan yang menghujat ini sesama perempuan juga lho.

Saya nggak mau ngasih tekanan ke siapapun, tapi boleh lah ya saya bikin highlight RacunWarnaWarni di tahun 2020 kemaren? Ini untuk catatan saya saja, dan saya berharap bisa untuk evaluasi bagi saya dalam menjalani tahun-tahun kedepannya.

Sejak awal blog ini dibuat, saya sudah pernah menuliskan kalau saya kepingin menyampaikan hal-hal yang lebih dari sekedar skincare dan makeup. Saya pengen platform saya ini juga bisa dipakai untuk menyebarkan hal-hal baik, untuk support sesama perempuan, melawan bullying, dan juga untuk mendorong perempuan agar lebih menerima diri sendiri.

Dan awal tahun 2020 dimulai dengan saya bercerita soal Vaginismus yang saya derita selama 5 tahun, dan juga pengobatannya. Kalian bisa lihat sendiri di instagram @racunwarnawarni ya. Semua masih lengkap saya simpan dalam highlight "vaginismus". Awalnya saya cuma pengen cerita untuk follower saya saja, tapi ternyata cerita tersebut malah viral dan sampai kemana-mana. Saya senang sih, karena jadi banyak yang tahu, bahwa ada PENYAKIT FISIK bernama Vaginismus. Dan saya juga terharu dengan reaksi orang-orang. Banyak yang baru sadar kalau dirinya sakit setelah melihat cerita saya. Padahal tadinya mereka cuma bisa nangis dan menyalahkan diri sendiri. Cerita soal vaginismus ini membawa saya bertemu dengan banyak kawan baru, perempuan-perempuan hebat pejuang vaginismus juga.

Sepanjang 2020 saya banyak membahas mengenai hal-hal keperempuanan dan seksualitas. Dan saya cukup senang dengan tanggapan positif dari teman-teman semua. Ya ada sih yang masih menganggap apa yang saya bicarakan nggak pantas dan tabu. Tapi cuma sedikit kok. Lebih banyak teman-teman yang merasa terbantu dengan apa yang saya sampaikan, dan banyak juga teman-teman perempuan yang melihat saya sebagai teman curhat. Dan saya cukup senang dengan hal itu.

Dan tahun 2020 ditutup dengan kerjasama saya dengan Nipplets Official, brand lingerie yang punya visi misi yang sama dengan saya. Seperti mereka, saya meyakini bahwa semua bentuk tubuh dan warna kulit itu baik. Yang penting kita bahagia dan mensyukuri bentuk tubuh kita apa adanya, dengan tetap menjaga kesehatannya. 

Saya cukup bangga sih bisa bekerja sama dengan Nipplets. Nggak setiap saat saya bisa menemukan brand, apalagi lingerie brand, yang support perempuan dengan berbagai bentuk tubuh. Nggak hanya memromosikan bahwa kurus dan putih itu cantik, dan kemudian menciptakan standar kecantikan yang nggak masuk akal dan membahayakan. Makanya foto yang saya letakkan di postingan ini adalah saya memakali lingerie Nipplets.

Di tahun 2021 nanti, goals saya masih tetap sama sih. Saya sih tetep suka makeup dan skincare. Saya tentunya akan tetap mereview banyaaakk makeup dan skincare. Tapi lebih dari itu, saya juga pengen mengajak perempuan-perempuan di sini untuk lebih mencintai dirinya sendiri, lebih sehat, lebih melek terhadap isu-isu keperempuanan, lebih berani menyatakan pendapat, dan saling support satu sama lain.

Selamat tahun baru 2021. Semoga kita semua tetap sehat, bahagia, dan menjadi orang baik di tahun 2021 ini.

Menstrual Cups vs Reusable Pads: Mana Yang Cocok Untukmu?

21 comments
reusable sanitary pads vs menstrual cups

Setelah beberapa lama menggunakan Menstrual Cups dan Reusable Pads sebagai alternatif pembalut dan tampon yang ramah lingkungan, akhirnya saya bisa ((numpang)) berbagi cerita di blog mbak arum. Maklum anggota elit global suka bingung mau cerita dimana soalnya, terlalu sibuk gitu loh.

Saya pertama kali mengenal menstrual cups dari beberapa youtuber eco-living di luar negeri, terus coba-coba cari ternyata ada yang jual di femaledaily forum waktu itu, tapi saya nggak langsung beli karena masih takut buat menggunakannya. 

Tapi sebenernya saya lebih males membuang pembalut dan tampon ketimbang takut menggunakan menstrual cups. Semua bermula ketika KKN, kami disadarkan oleh bapak pondokan kalau sampah pembalut yang kami pakai tidak bisa terurai sehingga harus dibakar. Ribetnya maksimal.

Tapi ya enggak kebayang juga kalau si tampon dan pembalut sekali pakai itu harus jadi sampah yang sulit diuraikan :( apalagi saya tipe yang sering ganti pembalut. 

Ternyata sekarang sudah ada alternatif untuk yang takut atau belum bisa menggunakan menstrual cups seperti saya yaitu Reusable Pads, alias pembalut alias softek yang bisa dicuci ulang. Nah semakin bingung kan untuk memilih antara Menstrual Cups dan Reusable Pads? Coba saya jabarkan sedikit ya berdasarkan pengalaman pemakaian saya selama iniiii….

Reusable Pads

Ini adalah produk yang saya gunakan sekarang, reusable pads ini seperti pembalut dari bahan kain beberapa lapis yang bisa dicuci dan dipakai ulang. Bentuknya seperti pembalut biasa tapi berbahan kain dengan kait/wings yang memiliki kancing.

Menurut saya setelah terbiasa menggunakan reusable pads ini, jauh lebih nyaman daripada pembalut sekali pakai. Kenapa? Karena saya baru sadar ternyata darah menstruasi itu tidak sebanyak yang saya kira, jadilah saya membeli pembalut night yang segede gede gaban nyaris tidak pernah terpakai.

Selain itu saya merasa reusable pads lebih cepat menyerap darah dan juga lebih nyaman dan tidak gerah. Hanya saja memang membawa reusable pads kemana-mana itu ribet karena beberapa reusable pads yang saya punya bentuknya cenderung bulky, dan kalo sedang berpergian agak bingung mau nyuci dan jemur pads dimana. 

Harga reusable pads cenderung lebih murah, tergantung bahan dan bisa dipakai berkali-kali. Kuncinya supaya awet adalah cuci dengan air dingin mengalir dengan sabun yang lembut dan jangan dikucek terlalu kencang lalu jemur dibawah sinar matahari. Jika masih ada sisa stain itu wajar karena noda darah memang staining. nah untuk mengurangi stainnya memang setelah dicuci bersih harus dijemur di sinar matahari

Menstrual Cups

Kalian pasti sudah familiar dengan menstrual cups kan? Jadi bentuknya memang seperti cup kecil yang nantinya dimasukkan kedalam vagina untuk menampung darah menstruasi. 

Bentuk dan ukuran menstrual cups ini beragam, ada yang kecil, ada yang besar. Karena dia warna-warni jadi menurut saya nggak seintimidatif tampon ketika harus memasukkan ke vagina. Karena ukurannya relatif kecil jadi bisa dibawa kemana-mana dengan mudah, biasanya ketika membeli kita akan mendapatkan pouch penyimpanan. 

Nah, di luar negeri penggunaan menstrual cup dan tampon memang sudah lebih umum ketimbang di Indonesia, di sini nyari tampon harus ke chain drugstore besar. Di supermarket saya jujur belum pernah nemu. Untung sekarang sudah ada e-commerce dan online seller indonesia yang menjual menstrual cups dari berbagai merk dan ukuran misalnya @Lunahapsari di instagram dan Shopee Luna Hapsari yang menjual OrganiCup Menstrual Cups 

Harganya memang lebih mahal daripada reusable pads, tapi bisa digunakan sampai bertahun-tahun. Hanya saja buat saya yang memiliki riwayat vaginismus, memasukkan menstrual cups kedalam vagina ini merupakan PR yang luar biasa besar, jadi sebaiknya bagi yang belum terbiasa berlatihlah menggunakan menstrual cups sebelum periode menstruasi. 


pengalaman menggunakan menstrual cup

Pilih Mana, Menstrual Cups atau Reusable Pads?

Jawabannya sama: Sesuaikan dengan kebutuhanmu ya, jika kamu butuh traveling dan efisiensi, Menstrual Cups sangat efisien dan mudah dibawa-bawa serta dibersihkan, akan tetapi kalau kamu membutuhkan kenyamanan, gunakan saja reusable pads. 
Saya sendiri saat ini menggunakan Reusable Pads karena masalah vaginismus yang membuat saya kesulitan untuk memasukkan menstrual cups, akan tetapi jika kalian tidak ada kesulitan berarti, lebih baik gunakan menstrual cups yang masa pakainya lebih lama. Jika kalian hendak menggunakan menstrual cup, pastikan juga bahan menstrual cup yang kalian gunakan tidak membuat kalian alergi, karena ada beberapa orang yang juga memiliki alergi latex. Jika kalian memiliki alergi latex, gunakan menstrual cups yang bebas bahan latex ya!

Sekian perkenalan dengan menstrual cups dan reusable pads kali ini, mungkin kalian mau bercerita pengalaman menggunakan menstrual cups atau reusable pads? Bisa cerita di kolom komentar dibawah ya!

Apa Sih Poin-Poin Penting Saat Mereview Makeup?

19 comments

Kalian sudah mencoba Face Base BLP dan Face Concealer BLP yang terbaru belum? Kedua produk itu bener-bener produk lokal dengan kualitas yang sangat-sangat bagus. Tapi saya nggak akan me-review produk tersebut kali ini. Saya lagi nggak mood ngomong (( serius )). Hylyh, kipin kimi miid ngiming siriis siihhh? Kali ini saya cuma kepengen menghidupkan label "shitty think". Sebuah rubik dimana saya boleh ngoceh soal opini saya mengenai apa saja dan teman-teman boleh menanggapi di kolom komen.

Cerita akan saya mulai dari ketika saya mendapatkan produk-produk makeup BLP dulu ya. Saya memang harus mengakui, kalau BLP memang selalu mengeluarkan produk yang kualitasnya bikin (( ngowoh )). Saya appreciate deh teksturnya, pilihan warnanya, sampai dengan kualitas packaging-nya yang mewah dan konsisten pakai warna nude.

Kalau boleh jujur, ada masa saya nggak suka BLP karena ketika itu produk-produk yang saya pilih nggak sesuai dengan saya. Ketika itu saya cuma punya BLP Lip Coat Butter Fudge, yang kebetulan keluaran awal dan kualitasnya nggak begitu bagus. Lip Coat yang saya nggak begitu suka ini pernah saya review juga di blog ini. Lalu menyusul saya nitip teh Reiny BLP Face Powder shade Medium Beige, yang warnanya terlalu gelap buat saya.

Baca juga: Review BLP Lipstick - All Varian

Tapi setelah mencoba banyak produknya, dengan pilihan shade yang cocok untuk saya, saya malah jadi jatuh cinta. Bahkan setelah nyoba Face Powder BLP shade Beige, bedak ini malah jadi favorit saya banget yang nggak tergantikan oleh produk lain. Karena ya sebagian besar produknya memang kualitasnya gils beud! Ada sih beberapa yang saya nggak suka, tapi wajar kan, makeup memang begitu? Dalam satu brand yang produknya banyak, kayaknya nggak mungkin ada yang kita nggak suka. Karena brand makeup kan bukan Nicholas Saputra yang adalah kesempurnaan. Tapi ya overall, produk-produk BLP bikin saya kecantol.

Lihat juga: Review Bedak Berbagai Brand

Nah, kembali ke Face Base BLP dan Face Concealer BLP ya. Jadi pas launching, saya termasuk salah satu mbak-mbak instagram yang beruntung bisa nyobain produk mereka. Jadi saya dikirimin satu set, yaitu Face Base, Face Concealer, dan Easy Blend. Semacam rejeki anak famous. Pas nyoba saya langsung jatuh cinta sama Face Base dan Easy Blend-nya, karena memang secara tekstur, formula, finish yang saya dapat, sampai kemasannya, sesuai banget dengan selera saya. Produknya juga tahan lama di kulit kering saya.

Tapi ketika mencoba Face Concealer-nya, saya nggak begitu suka. Sebenarnya Face Concealer BLP ini hasilnya bagus sekali, full coverage, nggak creasing, dan tahan lama. Perfect-lah kalau dilihat dari hasil pemakaiannya. Cuma saya agak nggak merasa nyaman dengan tekstur atau konsistensinya yang super kental. Kalau kalian pernah mencoba Tarte Shape Tape Concealer, nah, ini mirip banget! Ini exactly dupe sih menurut saya, kecuali soal pilihan shade!

Banyak yang protes ketika saya bilang di IG Story @racunwarnawarni kalau saya nggak terlalu suka dengan Face Concealer ini. Protesnya ya bisa banget dipahami, karena saya tahu persis hasil produk ini sangat bagus, dan banyak banget beauty enthusiast yang tergila-gila dengan Tarte Shape Tape Concealer. Jadi ketika ada dupe yang sukses dari brand lokal, banyak yang nggak terima dong ketika saya bilang nggak suka wkwkwkw..


Jadi ketika saya me-review produk makeup, foundation/ concealer khususnya, poin yang penting buat saya adalah:

  1. Tekstur dan formula
    Apakah mudah di-blend atau tidak, pakainya gampang nggak, aromanya enak atau enggak, dan yang paling penting apakah saya "menikmati" saat memakainya.
  2. Finish
    Hasilnya matte atau glowy, coverage-nya full atau sheer, shade-nya cocok atau enggak di kulit saya, hasilnya halus atau malah accentuate pore dan dry patch area, dan lain-lain.
  3. Daya Tahan
    Bagaimana kondisi muka saya setelah beberapa jam pemakaian, creasing atau enggak, bagaimana kondisi area lipatan seperti cuping hidung dan bawah mata, lalu apakah minyak muka saya keluar atau malah muka saya semakin kering.
  4. Kemasan
    Karena saya kan mbak-mbak IG ya, jadi riya adalah segalanya. Produk yang kalau difoto flatlay atau dijadikan background selfie hasilnya cakep itu nilainya nambah.
  5. Lain-lain
    Nah, baru setelah keempat di atas saya bedah, saya akan melihat faktor lain yang menurut saya nggak terlalu penting seperti misalnya harga. Anaq sultan bebas. Lalu ketersediaan atau kemudahan membeli, konsep atau value lain dari brand tersebut, dan faktor-faktor lain. Faktor ingredient kalau untuk makeup, saya masukkan ke lain-lain. Tapi kalau untuk skincare justru nomer satu.
Nah, dalam kasus BLP Face Concealer dan Tarte Shape Tape Concealer, produk tersebut nilainya sempurna di nomer 2-5, namun dari sisi tekstur saya kurang suka. Teksturnya bikin saya nggak menikmati memakai produk ini. Dan bagi saya itu penting, karena makeup bukan melulu soal hasil, tapi juga proses saat memakainya. Untuk bikin produk tersebut jadi favorit saya, saya harus menikmati dulu proses saat saya berdandan.

Hal yang sama terjadi juga kepada beberapa brand beauty sponge. Saya suka sekali pakai beauty sponge, sampai koleksi banyak merek untuk membandingkan performanya. Rata-rata sih hasil akhir makeup-nya ya mirip-mirip aja. Sama-sama bisa dipakai untuk meratakan foundation dengan hasil yang cenderung natural dan rata. Namun nggak semua beauty sponge memberikan saya pengalaman ena-ena saat memakainya. 

Kalau boleh jujur, saya nggak terlalu suka memakai sponge merek Mad For Makeup, Tammia, Armando Caruso, Pixy, dan Expert. Tapi saya suka dengan sponge merek Karis, Beauty Blender, Real Techniques, dan BLP x Jacquelle. Walau kalau secara hasil pemakaian, sponge yang nggak saya suka tersebut hasilnya ya bagus-bagus aja, lebih murah pula!


Menurut kalian gimana? Prioritas saya ngaco nggak sih untuk menyebut suatu makeup bagus? Kalau kalian sendiri, proses atau saat kita mengaplikasikan makeup itu penting nggak sih? Atau nggak begitu penting, yang penting hasilnya bagus dan awet saja? Atau penting murah?

Mari berdiskusi!