Misuh-Misuhi Si Doel, Bukan Review

12 comments

"Zaenab apa-apaan, sih? Katanya mau pergi, biar Doel sama Sarah aja. Tapi kok begitu..."

Begitu komentar suami saya ketika menonton film "Akhir Kisah Cinta Si Doel".

Wooo...belum tahu kamu, Su. Suami! Sebenarnya, perempuan-perempuan di rentetan sinetron dan film-film Si Doel ini berstrategi. Baik Sarah maupun Zaenab, menurut saya karakternya nggak sesimpel yang mereka tampilkan dalam perilakunya. Semua tindakan yang mereka lakukan sudah dipikirkan secara mendalam dan sistematis, dengan perencanaan matang dan jangka panjang demi mencapai tujuan.

Apa tujuannya? Ya meraih cinta si Doel. Mari kita bedah strategi mereka.


Si Anak Gedongan



Masih ingat kan, detil karakter Sarah di sinetron "Si Doel Anak Sekolahan"? Sarah si anak gedongan. Tentunya nggak gampang buat dia bisa diterima di lingkungan keluarga Doel yang sederhana. Statusnya sebagai anak gedongan, langsung menciptakan jurang kesenjangan. Apalagi mukenye neng Sarah ini kan judes-judes gimaneee gitu ye. Gampang aja kalau orang langsung nge-judge bahwa Sarah ini adalah anak orang kaya yang manja dan angkuh.

Nah, Sarah tahu persis nih kalau dia punya dua dosa asal, yaitu: kaya dan resting bitch face. Maka dia berusaha mencitrakan diri sebagai sosok yang humble dan friendly, bahkan ketika menghadapi Zaenab, si kembang desa.

Kalau yang saya perhatikan di sinetron-sinetron si Doel, Sarah ini sikapnya memang friendly ke Zaenab. Tapi friendly-friendly ngece, begitu lho! Ngerti nggak, maksud saya? Sarah ini ramah dan selalu berusaha ngajakin Zaenab ngobrol, tapi juga sekaligus memberikan pembatas. Nggak mau ikrib-ikrib banget. Paling sebatas ajakan, "nggak mampir dulu, Nab?", yang diiringi lirikan sinis dan senyum setengah maksa, yang tentu saja selalu ditolak oleh Zaenab. Ya si Sarah, ngajakin mampir sambil gelendotan ke si Doel. Bagaimana hati Zaenab tidak kemebul?

Cara Sarah ngajakin mampir ini juga saya baca sebagai suatu pernyataan daerah kekuasaan. Sarah bertindak seolah-olah dirinya lebih "ber-hak" di tempat tersebut, dengan ngajakin "orang luar" mampir. Ajakan mampir sederhananya adalah sebuah strategi tingkat tinggi untuk membuat Zaenab semakin merasa minder dan tersisihkan. Di satu sisi, Sarah mau menunjukkan ke si Doel dan keluarganya bahwa dia adalah cewek kaya yang low profil dan tidak judes. Tapi di sisi lain, Sarah juga mau bikin Zaenab jengah dan minder.

Apakah strateginya berhasil? Bisa dibilang berhasil sih. Pada akhirnya, Sarah adalah perempuan pertama yang dipilih di Doel.


Rantang Itu Tidak Sia-Sia



Kalian pikir Zaenab ini polos dan lugu? Beuh, jangan salah! Polos dan lugunya sudah diperhitungkan. Dalam peta strategi Zaenab, ada faktor (( NGGUMUN )) yang bikin Doel tertarik dengan Sarah. Sarah berbeda dari gadis-gadis desa yang selama ini dilihat Doel. Tapi nanti kalau fase nggumunnya sudah habis, Doel akan kembali lagi ke selera asal, yaitu gadis desa lugu dan penurut. Karena bagaimana pun juga Doel adalah anak Betawi asli. Makanya Zaenab dengan sabar mencitrakan dirinya sebagai gadis desa yang kalem dan polos. Tambahan sedikit tragedi kehidupan dan tatapan sendu, membuat citranya sebagai gadis lugu yang butuh sandaran di dada bidang abang Doel semakin perfect.

Coba dibayangkan, gadis lugu beneran mana yang tetep ngeyil mepet cem-cemannya, padahal tahu si cem-cemman lagi berasyik-masyuk pacaran dengan gadis lain? Masih ingat kan, hampir di setiap episode, Zaenab ini dateng ke rumah si Doel membawakan rantang, walau dia tahu kalau dia pasti akan bertemu dengan Sarah di sana. Sengaja dia itu!

Dia akan terus muncul bersama rantang yang isinya sampai sekarang masih misterius bagi penonton itu, biar si Doel juga terus ingat sama dia. Dia sengaja menempatkan diri sebagai yang tersakiti, datang di waktu yang sama dengan jadwal apel harian Sarah. Dia akan terus menunduk dan menolak ajakan mampir dari Sarah dengan muka sendu, sebagai bagian dari strateginya, agar citra perempuan nrimo-nya lebih sempurna lagi.

Apakah strateginya berhasil? Ya, berhasil juga sih. Wong kesabarannya membuahkan hasil. Pada akhirnya Sarah pergi dan dia dikawinin juga sama Doel.

(Tonton Juga: Rekomendasi Serial Netflix 2020)

Lanangan Mencla-Mencle


Doel disini adalah objek yang diperebutkan. Nah, alih-alih menyadarkan dua perempuan itu bahwa dirinya bukanlah benda yang bisa diperebutkan, Doel malah diem-diem bae. Sarah disosor, Zaenab juga diembat. Dua-duanya dibikin beranak pula. Doel ini seakan malah menikmati posisinya sebagai Don Juan yang diperebutkan dua perempuan yang sama-sama cantik. Doel Asu.

Ketika pada akhirnya Doel menikahi Sarah, Doel tetep masih menjaga harapan di hati Zaenab. Nggak mau dong kehilangan fans. "Dek Zaenab tersakiti? Sini curhatnya sama abang aje. Jangan sama Sarah atau temen perempuan lain. Udah pokoknya sini di-puk-puk sama abang aje. Enak kok."

Keasuan Doel tersebut terpaksa membuat kedua perempuan tersebut menyusun strategi lagi. Diawali dengan Sarah, yang melakukan jurus menghilang, yang membuat Doel (( AWALNYA )) kelimpungan dan mencari-cari.

Melihat Sarah sudah bergerak duluan, Zaenab pun mengencangkan ikat kepala dan semakin serius dalam peperangan ini. Posisi Zaenab yang lebih dekat dengan Doel dan keluarganya, tentu membuat Zaenal lebih unggul kali ini. Dan, Hap! Zaenab pun berhasil maju selangkah dengan menjadi istri Doel juga.

Tapi kemenangannya belum 100%, karena sebenarnya, sementara Zaenab sudah dikawin, Sarah belum dicerai. Jadi status mereka kini adalah madu, dengan Doel yang semakin jumawa. Doel cen asu. Doel minta diracun.

Sampai di sini, Sarah sadar bahwa strateginya untuk pergi adalah salah. Maka Sarah menyusun strategi baru, dengan mengirimkan Dul si anak, kepada ayahnya, Doel. Melihat ini, Zaenab tidak tinggal diam. Zaenab memutuskan untuk mengikuti strategi Sarah yang dulu, yaitu minggat dalam keadaan hamil muda, dan membuat Doel kembali kalang kabut.

Kini saya tidak bisa melanjutkan ceritanya, karena harus menonton sendiri film "Akhir Kisah Cinta Si Doel" agar tahu strategi mana yang akhirnya membawa kemenangan.


Tim Munaroh



Lalu saya ini #TimSarah atau #TimZaenab? Duh, maaf, nggak dua-duanya. They deserve better. Ngapain memperjuangan seorang Doel yang mencla-mencle koyo manuk gak disemphak'i?

Apa sih yang diharapkan dari seorang Doel? Karena Doel baik hatinya? Percume kalau semua cewek dibaek-baekin. Makan ati yang ada.

Karena Doel kerjaannya sembahyang mengaji? Tapi kenapa tidak tercermin dalam sikapnya, yang plin-plan dan menyakiti hati dua perempuan? Eh...lima perempuan ding! Dipikir Mak Nyak, Nyak si Zaenab, dan Mama-nya Sarah nggak ikut mikir dan sakit ape?


Karena Doel tukang insinyur? Nggak guna, orang akhirnya Doel juga narik oplet doang! Di sekolahin tinggi-tinggi sama babe Sabeni, dengan harapan Doel bisa mengangkat derajat keluarganya. Tapi ya mana? Sampai film terakhir kehidupan keluarganya masih gitu-gitu  bae. Rumah kagak dibagusin, warung kagak digedein, kerjaan juga masih aje narik oplet. Babe Sabeni itu pengen anaknya kantoran dan keluarganya tinggal di rumah gedongan, Doel! Kok jadi kayak penulis Racun Warna-Warni aje, udah sekolah tinggi-tinggi malah kerjaannya mainan makeup. Awokwokwok!

(Baca Juga: Review film perempuan tanah jahanam)

Jadi ya sudah, saya tim Munaroh saja yang belum kebacut sama Mandra. Pokoknye mpok Munaroh jangan mau lah sama Mandra! 11-12 itu mah, sama si Doel. Udah tua kerjaannya masih serabutan kagak jelas, suka ngutang ke si Atun, ngerepotin keluarga!


Catatan: Tulisan diatas adalah pendapat bebas penulis terhadap sinetron Doel anak sekolahan. Jangan bully penulis kalau kite beda pendapat ye. Bully Doel aje. Doel asu.

12 comments

  1. Ngapain memperjuangkan seorang Doel yg MENCLA MENCLE KOYI MANUK GAK DISEMPAKI.. Wkwkwkwk.. Nguakak tenan aq baca iku mbak.. 🤣🤣🤣🤣

    ReplyDelete
  2. Aku puas bacane mbaaak, mewakili perasaanku pada doel. Doel ncen asu wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  3. Sebenernya aslinya aku ga tertarik samsek nonton si doel ini karena bukan penggemar sinetronnya jaman dulu. Tapi baca tulisan mama nya jimbeam & lily ini kok ceritanya seru ya aku jadi ikut ngebayangin adegan per adegan dari kata kata penulisannya��

    ReplyDelete
    Replies
    1. awokwokwok film endonesa seru-seru kok. Tonton lah!

      Delete
  4. Aku ampe 2 kali baca ini. Dan 2 kali juga aku ngakak. Doel asu! Iyo seh.. Dasar lanangan mencla-mencle.. 😂

    ReplyDelete
  5. Aku tim opletnya Dul aja lah. Enak. Disupirin insinyur

    ReplyDelete
  6. Diantara ripyu pilem yg mbak arum buat aku kesengsem sama ripyu abang doel tukang oplet. Ini hal ringan yg sebenere tipe mencla mencle ala doel gini byk juga ditemukan dlm kenyataan sehari² cewek ini dipengenin cewe ono juga di embat ((etapi kalo gitu kemaruk bukan sihh namanya)). Jaman ku remiji kinyis² "doel anak sekolahan" ini jd tontonan paporit para gengges dirumah termasuk bpk & almh.ibu juga, kalo dulu ya suka dan memang menarik ya alur nya, lain dr sinetron kebanyakan yg saat itu juga tayang, yg adegan² mata mendelik mulut mingkem tapi ada suara² gaib yg keluar dg nada ancaman dan rencana ganas,, kami gak suka dg alur spt itu makanya nonton doel aja yg kami anggap alurnya bagus dgn cerita² sederhana. Nahh pas udh tuwir begini lalu muncul versi layar gede nya,, entah kenapa aku gak tertarik utk nonton krn liat wajah² pemain yg dimakan usia kecuali neng zaenab yg kayaknya rutin pakai anti aging. Kemudian smp terbitlah riview mbak arum dan untung saja ku tak nonton,, krn baca disini aja aku mikir "helaw bang doel situ seganteng kapten Ri kah shg layak diperebutkan wanita² itu??" Sekian dan juga ojo di buli mending gawe sego kebully wae enak

    ReplyDelete
  7. mampir sini krn storynya mbak arum...akhirnya ada yg sepaham. doel ini tu lanangan red flag! malesi bener. nonton si doel tu malah rasane bad vibes kl pas scenenya si doel...klemar klemer gak iso tegas!

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah mampir di sini dan berkomentar dengan sopan ;).
Komentar yang menyertakan link hidup dan kometar yang sifatnya mempromosikan website komersil/ barang jualan akan dihapus.