Showing posts with label Face. Show all posts

French Makeup Style Untuk Fall Season 2020

6 comments

Nggak kerasa sudah bulan November ya? ini jujur ya, pas tanggal 2 November kemarin, saya kagwet karena lha kok tau-tau sudah November saja padahal gaji bulan oktober belum masuk. Dan saya langsung whatsapp Momon, "Ternyata ini sudah November!"

Dan dibalas, "Sudah dari kemarin!"

Biasanya kalau masuk bulan-bulan September, atau cuaca udah mendung-mendung melulu, saya langsung semangat cari tren makeup untuk fall season. Di antara semua season, autumn memang yang paling rame kalau di dunia makeup. Tapi karena tahun ini dunia skincare terlalu berisik, saya sampai lupa dengan makeup fall season yang biasanya bikin saya turn on buat dandan hehe..

Mengejar ketinggalan, saya langsung meluncur ke chanel beberapa beauty guru. Tapi ternyata sepi. Bahkan Jaclyn Hill Yang biasanya semangat sekali dengan warm tone cut crease-nya, fall season tahun ini sepertinya juga nggak bikin fall makeup tutorial.

Ternyata tahun ini memang tahun untuk parisian women. French makeup look sedang hip banget. Jadi memang eyeshadow rewo-rewo dengan super sharp instagram eyebrow udah nggak digemari. Dan untuk tren fall season kali ini juga mengadaptasi parisian style yang minimalis. Jadinya makeup minimalis dengan sentuhan warna-warna yang hangat dan muted khas fall season.

French makeup style ini bukan no-makeup makeup ala Korea dan bukan pula bold makeup ala western ya. French makeup style ini tetep kelihatan dandan, tapi lebih santai. Parisian woman adalah mbak-mbak yang chill dan selaw. Yang terlihat effortlessly chic dan nyaman duduk sendirian menikmati secangkir teh di suatu kafe di sudut kota. Tipikal yang, "aku sudah cantik nggak perlu makeup but a little mascara never hurts."

Beberapa aturan dalam french makeup style ini:

1. Natural and healthy glow

Waktunya memetik buah dari semua amazing local skincare yang rilis 2020 ini! Nggak perlu pakai foundation tebel-tebel. Cukup sedikit concealer di undereye dan beberapa area noda wajah. Saya pakai Wardah Lightening Liquid Concealer yang ringan dan nggak terlalu medok.

Lalu untuk efek healthy glow, saya memilih memakai J.One Jelly Pack Primer Gel, untuk tampilan kulit yang sehat dan glow from within'.

2. Balance makeup!

Suka bold lipstik? Boleh banget kok! Namun cukup pilih satu area wajah yang menonjol ya. Kalau sudah pakai bold lipstik, area wajah lain yang kalem-kalem aja. Saya sendiri pakai warna Carnelian dari palet So Jaded Colourpop di seluruh kelopak mata. Lalu sebagai sentuhan akhir eyeshadow, saya dab warna Diamond di atasnya dengan menggunakan jari, untuk efek kelopak mata glossy. Nggak perlu pakai eyeliner. Cukup jepit bulu mata dan ulaskan maskara.

3. Sedikit berantakan? Nggak masalah!

Kata kuncinya: effortless beauty. Parisian woman nggak akan menghabiskan waktu satu jam cuma untuk bikin alis atau blending eyeshadow. Jadi sedikit berantakan nggak masalah. Malah terlihat natural. Untuk lipstik, saya pakai BLP Lip Bullet Pumpkin, yang sedikit saya baurkan dengan jari dan kesan sedikit berantakan di area luar bibir.

Oh iya, french style ini juga pandemi friendly lho! Nggak perlu brow waxing, karena natural messy "imperfect" thick brows is the new instagram eyebrow.

Baca Juga:  Review Looke Holy Flawless BB Cushion & Swatch All Shades Looke Holy Flawless BB Cushion

4. Don't Overdo!

Apapun jenis produk yang kamu pakai, pakai dengan pengendalian diri. Nggak perlu berlebihan dan tebal-tebal. Cukup pakai tipis dan selalu blend dengan jari untuk kesan yang natural. Dan nggak perlu juga contouring super tajam, , bronzer satu muka, highlighter super blinding, apalagi blush on di bawah mata menyeberang hidung. Cukup natural flush.


Dan ini adalah interprestasi saya untuk fall makeup tahun ini:

Bekas jerawat di pipi malah sengaja saya tebalkan dengan eyeliner dan saya bikin fake mole. Soalnya light concealer nggak mampu nutupin sih.

Selamat mencoba ;).

Review Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion, dan Swatch All Shades

36 comments
Review Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion All Shade

Sebenarnya saya termasuk yang nggak terlalu suka dengan cushion foundation. Saya mah anaknya old school, lebih suka foundation dalam kemasan botol. Tapi kemudian saya nyobain Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion, dan barulah saya merasa bahwa, "oke, akhirnya saya suka sama cushion!"

Sudahnya saya memang suka produknya, lalu saya dapet 8 shade cushion ini sekaligus pula! Jadi saya memutuskan untuk review Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion, sekalian ngasih swatch all shade (termasuk new shade), dan menjelaskan shade-nya satu persatu. Saya sendiri sih paling cocok sama Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion shade Coco. Sedikit kegelapan, tapi saya suka. Nanti akan saya jelaskan juga kenapa saya suka Coco.

Saya akan kupas tuntas produk ini ya. Karena bisa jadi saya suka banget, tapi kalian enggak. Nah, untuk itu, kalian bisa baca deskripsi saya yang detail, bukan sekedar pada kesimpulan bahwa saya suka atau enggak dengan produk ini.


Packaging Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Packaging Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Kemasan Somethinc Cushion ini berbentuk kotak, tapi nggak menyudut. Sedikit bulky sih menurut saya, tapi nggak terlalu masalah. Di dalam kemasannya sudah tersedia sponge atau puff aplikator dengan kualitas yang sangat bagus, dan juga cermin. Cushion puff-nya diletakkan terpisah dari produk, jadi ada penyekatnya untuk membatasi produk dengan puff saat disimpan. Ini penting biar nggak jyjyk.

Detail Kemasan Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Yang unik, cushion ini menggunakan tehnologi mesh atau jaring, bukan cushion atau bantalan. Bingung kan? Hooh, saya juga bingung. Jelasinnya.

Jadi, kemasan tempat menampung produk ini bukan cushion/ bantal empuk. Permukaannya adalah mesh seperti pada foto di atas. Kalau ditekan, akan terasa lempengan keras begitu loh, bukan bantal empuk. Oke, makin bingung kan? Pokoknya ini bagus deh nggak mudeng ya udah #MulaiFrustrasi. Mesh ini diklaim lebih higienis dan nggak menyerap produk dibandingkan bantalan cushion biasa.

Klaim tidak menyerap produk ini bener sih. Saya seringkali punya cushion, yang kalau didiemin 2 bulan aja terus mengering. Produknya nyerep di cushion-nya dan nggak bisa dipakai lagi. Tapi saya udah punya si Coco dan Charlote berbulan-bulan dan produknya masih sebagus saat pertama kali saya pakai. Ketika ditekan, produknya masih lancar keluar gitu, nggak kering.

Klaim anti-bakteri (lebih higienis) juga menurut saya cukup hooh. Soalnya lagi-lagi, cushion-cushion yang saya punya seringkali aromanya berubah kalau sudah lama. Mungkin karena cushion yang lembap mudah mengikat bakteri. Nah, mesh ini nggak pakai bantal, dan terbukti aromanya nggak berubah sama sekali walau sudah lama saya punya.

Sponge Puff Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Kualitas sponge-nya juga bagus, permukaannya halus banget dan mampu pick-up produk dengan baik. Bentuknya yang kemothak tidak bunder, bikin ujung-ujung sponge-nya enak dipakai di area-area sudut wajah yang sulit dijangkau. Sponge saya yang Coco udah saya cuci berkali-kali dan masih enak dipakai.

Refill Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Selain menjual dalam kemasan utuh, Somethinc Cushion juga dijual dalam bentuk refill yang lebih hemat. Ini menurut saya jadi tambahan nilai yang guede banget sih! Karena saya suka shayang buang-buang kemasan makeup. Jadi kita cuma perlu beli kemasan full sekali, lalu selanjutnya tinggal beli refill dan pakai ulang kemasan lama sakjebole.


Swatch All Shade Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

All shade Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Awalnya, Somethinc Cushion cuma menyediakan 3 shades, yaitu Charlote, Serene dan Coco. Namun kemudian Somethinc mengeluarkan lagi 5 shade tambahan, bersamaan dengan rilisnya refill cushion ini. Jadi ya sekarang total ada 8 shade. Dan semua akan saya swatch ya:

Swatch All Shade Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion


  • PERLE : Light - pink undertone
  • BIJOUX : Light - yellow undertone
  • NINA : Light medium - neutral undertone
  • SERENE : Light medium - pink undertone
  • CHARLOTTE : Light medium - neutral undertone
  • ECLAIR : Medium - pink undertone
  • COCO : Medium - yellow undertone
  • GODDES : Medium - yellow undertone

Untuk shade Coco, saya harus menjelaskan juga kalau menurut saya ini bukan yellow undertone, tapi lebih ke olive undertone. Undertone-nya kuning kehijuan, dan entah bagaimana malah bikin shade ini match dengan banyak warna kulit lho! Mungkin memang sebenernya shade olive ini cocok sekali dengan warna kulit orang Indonesia, cuma belum banyak brand lokal yang mengeluarkan, karena kebanyakan brand membikin warna yellow adalah kuning menuju ke oranye (warm tone), bukan kuning kehijauan (olive).

Lalu saya pernah dapat pertanyaan, "berdasarkan swatch, jadi apakah benar Charlotte lebih terang dari Serene?" Jawabannya enggak. Mereka berdua ada di tingkat skintone (atau level gelap-terang) yang sama. Cuma memang undertone-nya beda. Dan karena kulit saya cenderung kuning, jadi si Serene jatuhnya agak abu-abu di kulit saya.


Ngomongin Diversity dan Shade Foundation Lokal
Nah, ini isu yang akhir-akhir ini ngehits banget dikalangan beauty enthusiat. Katanya, shade foundation lokal dianggap belum mewakili kulit perempuan Indonesia secara keseluruhan. Dan karena kita sedang ngomongin Somethinc, saya harus bilang kalau itu benar. Walau sudah menyediakan 8 shades, namun menurut saya range warna yang dipilih oleh Somethinc ini condong lebih mengeksplorasi warna kulit terang. Isu ini juga mencuat (dan saya merasa harus membicarakan), karena brand Somethinc sendiri juga mendeskripsikan bahwa shade cushion ini specially created for Indonesian skintone, waktu meluncurkan shade terbaru mereka ini.

Jadi ketika Somethinc mengeluarkan 3 shade awal (Serene, Charlotte, Coco), dan bilang kalau mau mengeluarkan shade lebih banyak lagi, saya berpikir, mereka akan explore shade yang lebih gelap dari Coco. Tapi ternyata mereka hanya memberikan satu shade yang lebih gelap, yaitu Goddes, dan 4 lainnya dibikin lebih terang dari Serene.

Face Swatch Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion shade Coco
Somethinc Cushion shade Coco (medium - olive undertone).
Terlihat sedikit kegelapan di kulit saya yang light-medium, tapi saya suka karena undertone-nya olive dan bagus sekali jatuhnya di kulit saya.

Di tiga shade awal Somethinc, saya sendiri langsung suka dengan shade Coco. Coco adalah shade paling gelap ketika itu. Nggak perfectly match di kulit saya sih, sedikit kegelapan seperti terlihat pada foto, namun saya suka undertone-nya yang olive dan masih masuk-masuk aja di kulit saya. Dan biasanya kulit saya masuk ke golongan light-medium. Jadi bisa dibilang, 3 shade awal Somethinc Cushion ini sudah cenderung terang sebenarnya, hanya sampai medium skintone.

Waktu mereka mau membuat 5 shade baru, saya pikir akan dibagi rata, 2 shade lebih terang, dan 3 shade lebih gelap. Karena memang lebih banyak keluhan dari teman-teman yang punya shade gelap. Tapi ternyata, Somethinc cuma membuat 1 shade gelap di bawah Coco, yaitu Goddes. Goddes ini waktu dicoba oleh teman saya, Aqied, yang kulitnya tan, juga masih terlalu terang.

Saya paham sih, membuat shade foundation tentu banyak banget pertimbangannya, terkait biaya produksi dan juga target pasarnya. Mungkin, alasan kenapa banyak foundation lokal tidak menyediakan shade gelap adalah karena konsumennya tidak cukup banyak untuk mengembalikan modal produksi shade tersebut. Jadi saya sendiri cukup paham, untuk nggak terlalu berharap kepada brand baru seperti Somethinc, dalam masalah penyediaan shade yang lebih gelap. Karena ya, pembuatan shade gelap ini lebih masuk ke biaya branding, keuntungannya bukan dari penjualan produk tapi lebih ke nama baik. Dan brand yang baru merintis, tentu belum punya modal yang cukup kuat untuk hal ini. Lebih tepat kalau kita berharap kepada major brand yang sudah established dan berdaya, misalnya Wardah, Make Over, Sariayu, LT pro, dkk. FYI, saya pernah mendiskusikan ini di twitter @racunwarnawarni juga.

Face Swatch All Shade Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Tapi untuk Somethinc, saya akui, shade-nya memang cenderung terang sih. Bahkan untuk ukuran foundation lokal yang biasanya juga terang-terang, range warna Somethinc ini masih bisa dibilang terang.

Tapi saya dukung Somethinc untuk terus berkembang ya! Somethinc Cushion punya formula dan tekstur yang mantul abies! Akan perfect kalau suatu saat mereka bisa mewujudkan keinginan beauty enthusiast untuk menghadirkan shade foundation yang mewakili diversitas warna kulit perempuan Indonesia.


Tekstur dan Pigmentasi Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Tes Coverage Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion
Tekstur Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Karena ini dikemas dalam bentuk cushion, jadi saya kurang bisa (( menerawang )) teksturnya ya. Tapi ya sekilas saya colek pakai jari...eh ngga tau ding~ Saya nggak bisa bilang produk ini kentel atau encer teksturnya. Saya koplo.

Tapi kalau saya swatch satu layer dengan menggunakan sponge bawaannya, bisa dilihat pada gambar di atas ya, nutup bingit! Kesannya produknya sangat creamy dan thick. Padahal ya engga juga. Nge-blend-nya gampang banget kok. Enak pokmen. Saya ketagihan nge-blend produk ini!

Dan bisa dilihat juga, produk ini finish-nya glowing, nggak matte. Tapi glowing-nya pas kok nggak kempling banget kayak wajan. Lebih tepat dibilang satin finish kali ya? Karena glowing-nya, dia agak lama nge-set, dan harus di-set pakai bedak tabur lagi biar lebih stay. Untuk yang kulitnya berminyak, mungkin perlu ekstra pakai baking teknik. Tapi buat kulit kering saya sih sapu tipis-tipis pakai setting powder udah cakep.

Dan satu lagi yang bisa langsung terlihat, formula foundation ini bikin pori-pori dan tekstur kulit tersamarkan. Jadi beneran dah, kulit kelihatan flawless tanpa noda dan halus maksimal.

Coverage Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Pakai satu layer dengan menggunakan sponge bawaannya, hasilnya semua dosa tertutupi. Saya sendiri nggak merasa perlu bertobat pakai concealer lagi. Ini udah flawless banget sih!

Apalagi saya pakai shade Coco yang memang olive undertone atau kehijauan ya. Hijau ini bisa mengoreksi kemerahan pada kulit, dan warna kuningnya juga cukup banget untuk menetralkan dark circle di undereye. Jadi nggak perlu pakai face primer dan concealer, cushion ini udah cukup banget untuk menutupi imperfection di wajah saya.

Tapi ya jujur aja, saya nggak begitu suka full coverage foundation. Jadi saya lebih suka memakai dengan menggunakan beauty sponge (egg sponge). Atau kalau pun pakai cushion puff, pakainya saya geser-geser, bukan saya tepuk-tepuk, biar coverage-nya agak turun. Tapi kalau kalian suka yang full coverage, pakai biasa aja udah. Manteb!


Ingredient Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Formula Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion
Ingredient Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Karena kita lagi ngomongin makeup, jadi saya nggak akan membahas panjang lebar ingredient-nya ya. Saya fotokan saja untuk kalian baca, barangkali ada yang alergi atau menghindari suatu ingredient tertentu.

Cushion ini mengandung SPF 33 PA ++, yang buat saya kurang penting sih ada dalam sebuah produk makeup. Kecuali kamu yakin cushion yang kamu templokkan di wajahmu ini sudah sebanyak dua jari (sesuai takaran yang benar dalam pemakaian sunscreen), kamu harus tetap pakai sunscreen terpisah dalam jumlah yang benar.


Daya Tahan dan Oil Control Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Oil Control Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Ini penampakan Somethinc Cushion setelah saya pakai selama 6 jam ya, dengan catatan: Jenis kulit saya kering-kombinasi (sedikit minyak di T-Zone), saya pakai dengan skincare lengkap namun tanpa face primer, saya set dengan BLP Face Powder tipis-tipis, saya sempat keluar dengan menggunakan masker untuk groceries, kurang lebih 1 jam.

Before After Pemakaian 6 Jam Somethinc Cushion

Setelah 6 jam pemakaian:

  1. Dilihat sekilas secara keseluruhan, cushion masih menempel rapi di kulit dan tidak bergeser ataupun menghilang (faded). Hanya terlihat lebih berminyak di T-zone. Namun mari kita lihat lebih detil di nomor selanjutnya.
  2. Bila di-zoom, area bekas jerawat sedikiiittt lebih terlihat. Yang mana berarti memang produk sedikit faded, namun secara keseluruhan nggak terlihat.
  3. Produk mulai masuk-masuk di garis-garis halus bawah mata, namun nggak creasing parah.
  4. Produk sedikit menggumpal di area cuping hidung (ini wajar, terjadi di semua foundation pada kulit saya).
  5. Produk tidak cracking.
  6. Dry patch area tidak muncul.
  7. Warna kulit saya masih sama, yang mana berarti produk ini nggak oxidise.
  8. Produk sedikit transfer ke masker saya.

Secara keseluruhan, performa Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion ini bagus banget! Dengan segala kekurangan yang saya sebutkan di atas, percayalah, itu tergolong bagus kok dibanding foundation lain. Saya memang kadang over detail memperhatikan. Tapi sebenarnya kalau dilihat langsung tanpa niat judging, ya makeup saya masih bagus-bagus aja. Bahkan boleh dibilang performanya bisa diadu dengan high-end foundation!

Oh iya, untuk foto-foto review, saya memang zoom dan pakai mode detail ya. Jadi kelihatan tidak mulus. Kalau dilihat langsung dengan jarak pandang normal mungkin kira-kiranya seperti ini:

FOTD Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Harga Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Somethinc Cushion ini tersedia dalam dua kemasan, yaitu kemasan normal dan refill. Semua isinya sama, yaitu 15 gr. Dan jangan khawatir, kalau beli refill juga dikasih sponge atau puff aplikator baru kok.

  • Harga Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion : Rp.185.900
  • Harga refill Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion : Rp.125.000 (free sponge)
  • Harga bundle Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion + refill : Rp 248.720
(Harga berdasarkan web beautyhaulindo.)

Harga Somethinc Copy Paste Breathable Mesh Cushion

Kesimpulan
Cushion ini punya banyak banget sisi positif yang bikin dia langsung masuk ke dalam produk favorit saya, yaitu: enak banget di-blend, full coverage namun bisa diakali kalau mau tone down coverage-nya, tahan lama di kulit saya, nggak accentuates dry patch area, bikin garis-garis halus dan pori-pori samar, overall flawless deh pokoknya. Selain itu juga didukung dengan kemasannya yang gemez dengan harga terjangkau, dan tersedia kemasan refill yang bahkan lebih ngirit lagi. Sukak!

Kalau yang saya rasakan, formula cushion ini lembap dan glowing, agak lama nge-set-nya, jadi awalnya saya pikir yang kulitnya berminyak tidak akan suka. Tapi ternyata beberapa teman saya yang kulitnya berminyak pun suka sekali lho dengan cushion ini. Jadi mungkin penilaian saya salah, karena kulit saya juga nggak berminyak ^^.

Lalu kekurangan lain adalah soal pemilihan shade. Terlalu banyak range untuk kulit terang yang sebenarnya mirip-mirip dan berdekatan, namun hanya menyediakan 1 shade gelap, yang itupun masih tergolong medium ya, bukan tan. Semoga kedepannya Somethinc bisa lebih maju dan berkembang, dan bisa menyediakan lebih banyak shade! Go Somethinc!!


Pemenang giveaway Somethinc C-riously 24k Gold Essence dan Somethinc Cushion Charlotte adalah @izmi357. Selamat, Izmi. DM aku ya di instagram @racunwarnawarni.

Bedak Padat Make Over Perfect Cover Lama Vs Make Over Powerstay Baru, Di Kulit Kering

12 comments
Make Over Perfect Cover TWC Vs Make Over Powerstay Powder Foundation

Bedak Make Over Perfect Cover Two Way Cake itu udah lamaaa banget selalu nangkring di Racun Warna Warni favorit makeup setiap tahunnya, dan nggak turun-turun tahta karena belum ada pengganti. Bedak ini tuh udah ho'oh banget wis pokoknya. Bedak dengan formula yang semua orang pasti suka. Warnanya yang 08 Honey pas banget di kulit saya, teksturnya creamy tapi nggak ndemblok, coverage lumayan untuk ukuran bedak, harga masuk akal, gampang dibeli dimana-mana, kemasan kokoh, nggak oxidise, nggak mempertegas dry patch area, tahan lama, dan cakey-cakey dikit lah kalau udah lama dipakai tapi ya nggak papa kesempurnaan hanya milik mas Nicsap.

Nah, baru-baru ini kan Make Over ngeluarin bedak padat yang baru tuh, yaitu Make Over Powerstay Matte Powder Foundation. Saya jadi tergoda. Saya tau sih, kulit saya itu kering. Jadi 80% pasti nggak bakalan cocok karena Make Over baru ini klaimnya matte. Tapi ya gandeng saya koplo, saya tetep nyobain. Dan yaudah kita perbandingkan saja ya dengan yang lama.

Bagaimana kira-kira performa kedua bedak ini di kulit kering saya?


Kemasan

Bedak Make Over Lama Vs Baru

Mohon maaf untuk kemasan, punya saya yang lama cuma reffil. Kenapa? Ya karena saya koplo wkwk. Niat hati pengen ngirit, trus pengen kemasan lebih kecil kan biar lebih enak dibawa-bawa (saya nggak pernah pakai kaca bawaan bedak Make Over yang cuma segede rasa cintanya untukmu itu). Tapi ternyata ada alesannya kenapa kemasan ini diperuntukkan untuk reffil aja. Karena ringkih, beb. Bedak saya baru beberapa hari dibawa di tas udah pecah dan rombeng begitu. Alhasil saya nggak berani bawa-bawa lagi. Takut marai reged pouch

Tapi saya akan lampirkan foto kemasan bedak yang lama dari internet:

Kemasan Make Over Perfect Cover TWC
Kemasan bedak Make Over lama

Ukutan kemasannya sama. Bentukannya sama. Bahkan puff-nya menurut saya sama persis, yang mana kualitasnya bagus. Mohon maaf puff tidak saya foto karena punya saya bentukannya udah bosok.

Cuma secara desain, saya lebih suka Make Over Powerstay karena permukaannya dove dan lebih terlihat "mahal" begitu lho! Ala-ala bedak MAC getooo. Tau kan? Nggak tau ya udah saya males jelasin wkwk. Kalau yang lama itu kempling dan maap-maap agak-agak ada kesan murah. Ya walau memang murah. Tapi kan nggak mau kalau kelihatan murah. 

Terus kapan hari ada yang tanya di instagram @racunwarnawarni, apakah reffil bedak Make Over lama bisa diisikan ke yang baru? Melihat sekilas ukurannya sih bisa ya. Tapi kurang tahu juga, tidak saya coba. Sebagai seorang...ehm...blogger, saya nggak mau pakai barang yang isi dan wadahnya beda. Takut menyesatkan kolower kalau pas sutorial begitu lho. Masa tiap sutorial harus ngasih keterangan: "ini bedaknya isinya beda ya kemasannya doang yang anu." Kan capek. Iya kalau dibaca. Wong bikin sutorial udah nulis produk-produknya apa di caption aja masih tetep ada yang komen, "Kaakkk lipstiknya apa, kakkkk!!"

Princess tu bisa lelah juga kadang-kadang menghadapi generasi malas baca :(.


Tekstur

Tekstur Bedak Padat Make Over

Pas dicolek pakai jari, teksturnya sama-sama lembut dan creamy. Cuma dengan tekanan yang sama, Make Over Perfect Cover Lama lebih banyak keambilnya. Sebenernya ini bisa langsung disimpulkan sih:
  • Versi lama akan lebih bagus coverage-nya
  • Versi lama akan lebih gampang cakey
Tapi jangan nge-judge sebelum dicoba di muka ya. Ini baru asumsi awal. Tetap lanjutkan baca!

Kalau dicolek pakai kuas, produk yang keambil terlihat sama banyaknya. Powder yang berterbangan alias bledukennya juga sama aja antara yang lama dengan yang baru.


Shade

Swatch Bedak Makeover Honey Vs Honey Beige

Untuk bedak versi lama saya pakai shade 08 Honey dan itu pas beud di kulit saya yang light medium agak koneng dikit ini. Bener-bener pas sampek saya males gonta-ganti bedak lagi karena susah cari warna yang se-pas ini. Nah, di bedak baru ini, saya dipilihin W33 Honey Beige sama mbak-mbak Make Over-nya, merujuk dari shade bedak lama saya.

Kalau dilihat di pan, bedak lama saya kelihatan lebih gelap. Tapi setelah di-swatch ternyata bedak baru lebih gelap. Pas dipakai juga gitu, di kulit wajah kelihatan lebih gelap dari yang lama. Masih masuk sih di kulit saya nggak yang jomplang. Tapi bedak yang lama warnanya terlihat lebih bright dan hidup gitu lho, sementara yang baru ini warnanya off, agak kusem.


Formula

Untuk coverage-nya, sudah bisa ditebak yang lama lebih bagus sedikit. Nggak terlalu kelihatan kok, cuma kalau disandingkan, akan kelihatan bedak yang lama lebih nutupin dark circle saya. Terus yang lama juga lebih ada efek bluring pori-pori. 

Nah, yang ini mind blowing sih. Walau bedak yang lama lebih creamy dan yang baru lebih keras dan klaimnya matte, tapi di kulit saya, bedak yang lama lebih stay di kulit dan lebih nahan minyak. Kulit saya jenisnya kering, tapi kan ya keluar minyak juga dikit lama-lama ya, mas Bambang. Karena saya mahluk hidup dan usia saya belum terlalu uzur. Jadi setelah dipakai seharian, si bedak yang baru lebih cakey dan muka saya juga lebih minyakan.

Oh iya, di kulit saya dia agak oxidise. Jadi lama-lama kulit saya kelihatan makin gelap dan kusem dan minyakan, dikit sih. Nggak tau deh.

Arum Bare Face
Bare face

FOTD Dengan Bedak Padat Make Over
Kiri: bedak Make Over lama || Kanan: bedak Make Over baru

Saya icik-iciknya pengen ngasih perbedaan dalam sebuah foto, saya pakai setengah-setengah wajah begitu lho! Lha kok ternyata nggak kelihatan bedanya di kamera. Padahal kamera saya mahal. Kzl deh.


Kesimpulan

Dengan segala perbandingan yang saya tuliskan di atas, tentu saya lebih memilih Makeover Perfect Cover Two Way Cake dibanding Makeover Powerstay Powder Foundation. Saya lebih suka yang lama dibanding yang baru. Kalau ada dukun pasti saya dibilang susah move on.

Tapi TOLONG DIGARIS BAWAHI DENGAN KENCENG, ini adalah percobaan di kulit saya yang kering. Untuk jenis kulit lain mungkin hasilnya akan beda lagi. Mungkin saya nggak cocok sama Powerstay karena memang itu bukan didesain untuk jenis kulit saya. Dan Powerstay ini juga nggak yang huelik se-huelik raine mantanmu begitu yaaa. Cuma kalau dibanding yang Perfect Cover saya lebih suka Perfect Cover. Saya tetep habiskan kok yang sudah saya beli, cuma nggak repurchase kelak. Dah sih. Gitu aja.


Harganya

Makeover Perfect Cover Two Way Cake : Rp 157 000/ 12 gr
Makeover Powerstay Powder Foundation : Rp 188 000/ 12 gr

Review Avoskin Hydrating Treatment Essence, Face Mist Formula Baru Dari Avoskin

19 comments
Review Avoskin Hydrating Treatment Essence New Formula

Dear sobat lenjehku,
tau tidak, sayatu suka banget sama face mist dan setting spray. Bahkan bisa dibilang udah level ketergantungan. Kalau kamu punya kesempatan nggeratakin laci makeup saya, kamu akan nemu 14 face mist dan setting spray. Iya, 14 botol! Saya barusan ngitungin. Lebay banget yungalah, sayatu, kalau udah kecintaan sama sesuatu T.T.

Satu face mist yang saya suka adalah Avoskin Hydrating Treatment Essence. Pasti ada yang mbatin, halah produk lawasan! Bukan, sahabat! Memang Avoskin HTE ini produknya udah ada sejak zaman purbakala. Tapi yang saya suka dan saya mau bahas ini adalah yang new formula. Kalau yang lama itu dia mengandung Vitamin C kan, sedikit mirip dengan Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence atau PHTE, namun dengan konsentrasi bahan aktif yang lebih rendah dan ringan. Nah, kalau yang baru ini, ingredient-nya juga diperbaharui.

Baca juga: Review Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence

Lalu selain ingredient-nya baru, Avoskin HTE New Formula ini juga ditambah fungsinya. Dia jadi multifungsi, bisa sebagai skincare face mist, dan bisa juga digunakan sebagai makeup setting spray untuk nge-lock makeup, biar makeup lebih awet.

Soal klaim sebagai makeup setting spray ini, saya juga lumayan takjub. Karena ya memang jarang ada skincare yang sekaligus bisa digunakan sebagai makeup. Kalau ngikutin instagram @racunwarnawarni, pasti tahu saya tiga mingguan ini sering banget ngetes makeup. Saya tes ketahanan makeup saya, dengan dan tanpa di-set dengan Avoskin HTE. Hasilnya? Duh, pasti tau sih kalau nontonin IG story saya. Kamu sih, nggak nonton, ketinggalan deh, sukurin wkwk.. 

Tapi ya udah, hasilnya akan saya rangkum di sini. Sekalian saya mau review produknya secara keseluruhan ya. Soalnya kan ini itungannya produk baru, secara ingredient-nya juga baru.


Ingredient

Ingredient Avoskin HTE New Formula

Ingredient face mist ini cukup minimalis. Dan saya akan bahas beberapa kandungan yang menarik perhatian saya saja ya:
  • 5% Niacinamide: mencerahkan, memudarkan noda hitam, melembapkan, mengatasi jerawat, mengontrol sebum.
  • Centella Asiatica Extract: menenangkan kulit, meredakan kemerahan dan peradangan, menghidrasi.
  • Forsythia Suspensa Fruit Extract: sebagai antioksidan dan juga mencerahkan kulit.
  • Peppermint Oil: mencerahkan dan mencegah jerawat
Dengan kandungan Niacinamide yang sangat tinggi, produk ini mampu mencerahkan kulit bila digunakan secara kontinyu. Selain 4 kandungan tersebut, dalam produk ini juga ditambahkan Glycerin dan Butylene Glycol yang merupakan humectant, untuk lebih menghidrasi kulit. Namun harap diperhatikan juga, mungkin akan ada yang sensitif terhadap kandungan Peppermint Oil dan alkohol. Saya sendiri dari dulu tidak pernah bermasalah dengan dua kandungan tersebut.

Baca Juga: Avoskin Miraculous Retinol Series


Tekstur & Formula

Teksturnya seperti face mist pada umumnya, yaitu cair seperti air, dan warnanya bening. Saat pertama disemprotkan ke kulit, ada sedikit feeling lembap/ oily, tapi beberapa saat kemudian menghilang. Reaksi ini mungkin akan berbeda di masing-masing orang ya. Saya kebetulan punya jenis kulit kering, dan terbiasa dengan tekstur skincare yang lebih oily dan berat daripada produk ini. Tapi mengingat produk ini dimaksudkan sebagai setting spray juga, bukan hanya face mist, jadi menurut saya wajar bila produknya tidak terlalu terasa oily.

Aroma Peppermint-nya lumayan kuat, pedes-pedes gitu. Aroma ini berasal dari Peppermint Oil yang terkandung di dalamnya. Tapi di kulit saya sih tidak ada sensasi pedas. Sensasi yang saya rasakan di kulit saat menyemprot produk ini adalah adem dan segar. Yang pedes cuma aromanya. Dan komentar netizen.

Formula baru Avoskin HTE ini juga jauh lebih stabil dari formula lamanya. Yang lama, saya ngerasa lama-lama dia berubah warna. Jadi saya akhirnya selalu simpan di kulkas. Sementara yang baru ini, udah tiga mingguan selalu saya bawa di tas saya, nggak pernah saya masukin kulkas, warna dan aromanya masih ajeg.


Kemasan dan Sprayer

Kemasan Avoskin HTE New Formula

Seperti seri sebelumnya, Avoskin HTE ini dikemas dalam botol sprayer dari kaca tebal berwarna hijau. Desainnya bagus sih, nggak neko-neko dan terasa kesan "seger"-nya. Sprayer-nya juga alus banget dan partikel airnya nyebar. Jadi nggak (( NGGRUJUG )) begitu lho. Sprayer yang halus dan menyebar ini penting kalau mau dipakai setelah makeup, agar makeup nggak malah hilang karena kegrujukan aer.

Botol kacanya sendiri cukup kokoh, materialnya sama seperti botol versi lamanya. Punya saya dulu pas masih versi lama, udah pernah jatuh, dan nggak pecah. Tapi ya karena ini kaca, jadinya agak berat ya. Padahal face mist begini paling enak dibawa kemana-mana, untuk disemprot kapanpun dibutuhkan. Saya sih berharap Avoskin ngeluarin HTE versi mini dengan packaging plastik begitu, biar enak buat dibawa-bawa.

1 Oktober 2019:
Maaf saya mau ralat pendapat saya soal kemasan kaca ya. Kemasan kaca lebih ramah lingkungan daripada kemasan plastik. Tidak semua kemasan plastik bisa didaur ulang, namun botol kaca bisa 100% didaur ulang tanpa residu. Botol kaca juga lebih mampu melindungi produk dari udara di luar, sehingga produk akan lebih stabil dan aman. Saya rasa dengan segala kelebihan botol kaca dibandingkan plastik, tidak pantas saya (( NGGRESULO )) hanya karena persoalan beratnya.

Sekali lagi maaf dengan adanya ralat. Bukannya saya plin-plan, tapi saya juga masih belajar dalam hal ini. Lebih baik saya mengakui kesalahan dan memperbaiki daripada diam dan tutup kuping, ya kan. Sama-sama belajar yuk. Tegur saya kalau saya ada salah-salah lagi ya ;).


Penggunaan

Review Face Mist Avoskin New Formula

Mungkin masih banyak yang bingung ya, kalau di step skincare routine, face mist itu diletakkan di slot yang mana? Sebenarnya face mist adalah produk skincare yang multifungsi dan paling bebas digunakan. Bisa digunakan kapan saja dimana saja, untuk mendapatkan kesegaran dan hidrasi instan. Dan kalau formulanya cukup melembapkan, face mist bisa saja dipakai sebagai pengganti hydrating toner.


Di kulit saya yang kering ini, saya belum menemukan produk face mist yang mampu menggantikan performa hydrating toner sih. Avoskin HTE ini juga di kulit saya belum bisa menggantikan fungsi hydrating toner. Apalagi menurut saya, efek lembap hydrating toner itu lebih terasa kalau pemakaiannya dibantu dengan panas dari telapak tangan. Jadi buat saya, hydrating toner pakainya memang enak yang dituang ke tangan lalu dipuk-puk ke muka begitu, bukan disemprot.

Avoskin HTE Face Mist  New Formula

Tapi Avoskin HTE ini tetap banyak banget fungsinya sih kalau buat saya,

Sebagai skincare:
  • Dipakai sebagai face mist.
    Bisa digunakan kapan saja saat butuh kesegaran. Paling enak memang selalu bawa Avoskin HTE ini kalau pergi siang-siang. Kalau sumuk atau kepanasan tinggal semprot, pasti seger lagi.
  • Dipakai sebelum reaply sunscreen.
    Ngasih sedikit hidrasi instant di kulit, biar sunscreen lebih enak di-blend.
  • Dipakai sebelum memakai face oil.
    Kalau buat saya ini wajib. Saya kalau pakai face oil dalam kondisi muka kering, pasti besokannya muncul jerawat. Jadi saya selalu basahi muka saya dulu pakai Avoskin HTE sebelum memakai face oil. Avoskin HTE ini membantu oil-nya jadi lebih cepet diserap oleh kulit. Jadi walau pakai face oil, kulit wajah nggak terasa greasy dan demek-demek amat.
Sebagai makeup:
  • Untuk mengunci makeup agar lebih awet.
    Caranya tinggal disemprotkan saja ke seluruh wajah, setelah selesai ber-makeup. Avoskin HTE ini akan mengunci makeup dan bikin minyak nggak gampang keluar, jadi mukamu awet seharian gitu-gitu aja walau nggak touch-up
  • Bikin makeup terlihat lebih nge-blend dan nggak powdery.
    Pakai setting spray setelah selesai makeup, memang bisa bikin makeup kelihatan lebih natural. Nggak kayak bedakkan banget dan i woke up like this gitu lho penampakannya.
  • Bikin highlighter lebih blinding.
    Caranya, semprotkan ke wajah sebelum memakai highlighter powder. Saat muka masih agak basah, aplikasikan segera highlighter-nya. Dijamin silau!


Tes Performa

Tes Avoskin HTE Makeup Setting Spray

Ini salah satu tes yang saya lakukan. Kalau di muka saya, memang yang paling kelihatan adalah area under eye dan alis. Under eye saya itu banyak garis halusnya, dan suka bikin concealer creasing di area situ. Terus untuk alis, karena saya cuma pakai pensil alis (saya pakai Fanbo), jadi memang nggak begitu awet.

Foto yang atas, saya makeup-an seperti biasa. Setelah 3 jam, terlihat concealer mulai menggumpal di area garis bawah mata. Bagian arch alis juga kroak.

Sementara foto bawah, saya menggunakan adonan makeup yang sama persis seperti foto di atasnya. Hanya bedanya, setelah selesai makeup, saya menyemprotkan Avoskin HTE sebagai setting spray. Hasilnya setelah 3 jam, nggak ada concealer yang creasing, dan alis saya juga nggak kroak.

Kalau set makeup pakai Avoskin HTE ini, yang saya rasakan memang makeup jadi lebih awet, nggak gampang geser dan cakey. Blush on, shading, dan bronzer yang saya pakai juga warnanya nggak cepet turun. Lalu area sekitar hidung dan dagu yang biasanya mengeluarkan minyak, jadi nggak begitu minyakan.


FOTD Avoskin HTE

Kesimpulan

+ Multifungsi! sebagai skincare dan juga sebagai makeup setting spray. Jadi nggak perlu bawa produk terpisah.
+ BIKIN MAKEUP AWET!
+ Sprayer-nya super halus dan nyebar
+ Bikin face oil lebih enak diterima oleh kulit
+ Bikin highlighter powder lebih blinding
+ Rasanya segar dan bikin kulit kalem
+ Mengandung bahan-bahan yang efektif mencerahkan kulit
+ Membantu mencegah jerawat
+ Botolnya kaca, lumayan berat, tapi lebih menjaga kualitas produk dan lebih ramah lingkungan dibandingkan botol plastik.
- Beberapa orang mungkin sensitif terhadap Peppermint Oil dan alkohol
- Aroma Peppermint-nya lumayan kuat saat awal disemprotkan

Saya sih suka ya dengan Avoskin Hydrating Treatment Essence formula barunya ini. Dia face mist, menyegarkan, menghidrasi dan juga mengandung berbagai nutrisi lainnya. Tapi juga sekaligus bisa bikin makeup lebih awet. Sekalian nyegerin kulit dimana saja, sekalian juga bikin makeup lebih awet!

Bisa dipakai sebelum reaply sunscreen, trus pakai lagi juga sebagai setting spray setelah beres touch up. Praktis dan multifungsi!


Harga

Rp 99 000 / 100ml


Untuk informasi lebih lanjut silahkan kunjungi website official avoskin beauty, atau instagram @avoskinbeauty.

Review Jafra Long Lasting Cream Blush, & Swatch All Shades

7 comments

Jafra Long Lasting Cream Blush ini adalah cream blush yang paliiiiinggg banyak dielu-elukan tidak digue-guekan. Iya nggak sih? Soalnya memang ada salah satu MUA ternama Indonesia yang pakai cream blush Jafra sebagai blush on andalan untuk klien. Terus juga, pas saya ngomong di instagram @racunwarnawarni kalau saya nggak suka cream blush, teman-teman follower langsung ramai-ramai komen dan DM: "cobain Jafra dulu sebelum ngomong nggak suka woy." :).

Saya kan jadi penasaran yak.

Untunglah rejeki anak seksi, saya tidak diperkenankan berlama-lama penasaran. Saya langsung dikirimin semua shades Jafra Long Wear Cream Blush ini oleh salah satu Jafra Consultant di instagram. Sebenernya saya ditawarin skincare juga, tapi entar dulu ya. Saya kayaknya terlalu sering review skincare, nggak sih? Tapi kalau ada yang pengen saya review skincare Jafra, boleh komen di bawah ya.


Kemasan

Kalau beli produk makeup baru yang dilihat pertama apanya?

"Muka mbak-mbak BA-nyaaaa!"

Yak betoolll T.T. Tapi kali ini saya nggak mau ghibahin muka orang ya. Niat saya tulus mau me-review tidak ghibah. Jadi, kalau kita skip muka beauty advisor-nya, yang kita lihat pertama adalah kemasannya.


Blush on ini dikemas dalam kemasan pan gitu, kayak powder blush. Tidak di tube seperti odol. Saya awalnya agak khawatir sih karena teksturnya krim-kan, kalau kemasannya pan begini apakah tidak cepat kering? Tapi berdasarkan kesaksian dari sahabat-sahabat follower di instagram, blush ini tahan sampai 2 tahunan, nggak gampang kering seperti dompetmu itu. Pan-nya cukup lebar dan nyaman buat dioser-oser menggunakan jari, kuas, atapun spons.

Desain kemasannya sendiri bagus ya. Warnanya hitam, kelihatan pro dan sleek. Tapi agak susah dibuka. Kuku saya patah nih pas pertama buka. Pembukaan selanjutnya juga menurut saya agak-agak susah walau  nggak sampai bikin kuku patah. Tapi ya apalah saya mah princess ya. Buka botol Aqua saja minta tolong mas Dani.


Formula


Teksturnya itu seperti satin lipstick, tapi nggak pliket. Jadi pas dioser pakai jari di pan-nya rasanya creamy, tapi nanti setelah set di pipi dia nggak ada rasa lengketnya. Finish-nya juga satin, ada glow-nya tapi kalau dipegang pipi enggak kerasa berminyak. Aduh finish-nya ini bagus alami kayak kelihatan sehat dan merona dari dalam gitu lho! Saya pernah dituduh temen saya pakai complexion no-makeup-makeup-look super kompleks, padahal saya pakai blush on ini doang nggak pakai foundie.

Jafra Long Lasting Cream Blush ini diformulasikan untuk bisa dipakai di pipi, kelopak mata, dan bibir. Untuk di pakai di kelopak mata dan pipi saya suka sekali. Gampang banget tinggal dipukpuk langsung ter-blending seperti saya ini MUA pro. Tapi kalau dipakai di bibir saya nggak suka, karena rasanya kering dan hasilnya di bibir sama sekali nggak awet.

Produk ini nggak ada aromanya, yang mana berarti bagus banget nggak petingsing wkwk.


Pigmentasi

Awalnya saya takut sekali sama blush on ini soalnya banyak yang bilang dia pigmented. Saya kan anaknya necurel alami anti menor kekinian gitu yah, jadi saya nggak suka sama blush on yang pigmented kebangetan. Tapi karena musrik ya, masa ketakutan sama benda mati, jadi saya coba sendiri saja. Ternyata pigmentasinya pas kok. Nggak yang sekali pakai langsung kayak ditampar Afifah. Tapi bener-bener pas pas pas gitu. Merona bersemu indah seperti cinta pertama tanpa orang ketiga.


Tapi bukan berarti warnanya nggak keluar loh! Keluar banget! Tapi asalkan nyoleknya biasa aja nggak sumringgah banget sampai permukaannya dekok, pigmentasinya masih dalam taraf lucu-lucu nggemesin kok.


Saran Aplikasi

Pertama, saya menyarankan untuk dipakai di pipi dan di kelopak mata saja, karena hasilnya indah dan merona. Saya tidak rekomend ini dipakai di bibir, apalagi dileletin di tembok seperti upil.

Aplikator terbaik adalah dengan menggunakan jari tangan. Jari tangan kamu sendiri ya, tidak usah modus menggunakan jari tangan mas Aris. Cukup ambil sedikit, oleskan ke bagian pipi yang ingin dibikin merona, lalu di-pukpukpuk sampai menyatu dengan kulit.


Pakai kuas juga bagus sih hasilnya, tapi lebih cepet kebaur kalau pakai jari tangan saja. Halah, kayak kamu rajin cuci kuas saja lagian! Kalau pakai beauty sponge menurut saya kok warnanya lumayan turun ya. Jadi ambil produknya harus bener-bener banyak kalau mau produknya warnanya masih kelihatan setelah dibaur pakai spons.

Lalu tips kedua, pakainya sedikit-sedikit saja. Kurang-kurangilah dulu sifat serakahmu itu. Ambil sedikit, dibaur, lalu kalau kurang baru di-build sedikit-sedikit lagi. Kenapa? Karena orang sabar disayang Tuhan.

Tips ketiga, kalau mau di-set pakai bedak (yang sangat saya sarankan), pakai blush on-nya agak tebel sedikiiiiiiiit ya. Karena kalau pakainya tipis, pas dikasih bedak nanti warnanya turun. Terus pilih bedaknya yang translucent atau setting powder aja biar warna blush-on-nya nggak mendem.

Kalau kamu penggemar makeup ekstra, ekstra pigmennya dan ekstra awetnya, cream blush ini bisa dipakai sebagai base atau dasaran sebelum memakai powder blush warna senada. Hasilnya? Ugh, ciamik. Sangat nampol, zheyenk.


Daya Tahan

Di bibir skip ya. Dipakai bergosip sebentar saja sudah hilang :(.

Kalau di pipi (dan kelopak mata), di kulit saya, dia awet seharian kalau di-set pakai setting powder atau powder blush on (atau powder eyeshadow) warna senada. Saya sih biasanya set pakai bedak saja ya. Yang biasa saya pakai antara Milani Prep Set Go atau bedak tabur Marck's. Dipakai dengan atau tanpa foundation sebelumnya, sama awetnya kok.

Tapi kalau nggak di-set pakai bedak, warnanya kalau sudah dipakai seharian tetap akan ada kok di kulit. Hanya saja akan lebih banyak turun atau faded dibanding kalau di set pakai bedak. Jadi ya saran saya, set pakai bedak atau powder blush on warna senada tipis-tipis. Apakah kamu merasa ribet? Sudah kamu tidur saja seharian seperti kucing disuruh pakai bedak saja mengeluh :).


Shades

Atas ke bawah: Peony - Mauve - Peach

Waini! Ini yang bikin bingung memilih. Apik-apik, guis, sungguhlah! Semuanya masuk banget ke kulit saya yang fair to medium with yellow undertone. Nggak ada yang cemplang. Kayaknya semua pilihan warnanya dibuat dengan unsur warna warm yang cukup, jadi nggak bikin cemplang kalau diaplikasikan di kulit khas Indonesia yang rata-rata kuning.

Pilihan shades-nya ada tiga, langsung saya swatch aja ya semua, di pipi, kelopak mata, dan bibir, sambil setor tampang ayu.

Cashmere Peony


Warna barbie pink, tapi kalau dipakai di pipi, masuk banget deh untuk kulit yang yellowtone! Ini personal favorit saya, karena bikin pipi warnanya jadi gemez merona imoet. Tapi sayangnya kurang cantik kalau dipakai di bibir dan mata, terlalu pucat.


Cashmere Mauve


Warna reddish mauve yang kalem. Ini konon best seller, banyak banget yang suka karena masuk di semua skintone. Terus warna ini tuh cakep dipakai di pipi, bibir, maupun kelopak mata. Bahkan menurutku ini dipakai di bibir warnanya bagus banget sih. Coba kalau awet pasti bakalan sering kupakai jadi lipstik.


Cashmere Peach


Warna peach oranye yang lembut. Ini jelas warna yang pasti akan masuk di kulit yang yellowtone. Penggemar warna peach wajib punya!


Awalnya saya bingung memilih warna favorit. Tapi setelah duduk merenung menghadap tembok, akhirnya hati saya mantap memilih Cashmere Peony yang bikin saya jadi merasa seperti Barbie. Warna ini bikin muka saya kelihatan segar manja seharian.

Tapi tebakan saya sih, Cashmere Peony ini bakalan pucet kalau dipakai sama yang warna kulitnya lebih gelap atau tan. Jadi kalau kulitmu lebih gelap, paling aman sih ambil yang Cashmere Mauve atau Cashmere Peach.


Harga

Rp 158 000/ 3,5 g


Kesimpulan

Nggak salah ya ini dibilang blush on favorit. Memang kok saya saja langsung jadiin favorit. Berikut saya rangkum kekurangan dan kelebihannya biar kamu lebih mudeng:

+ Pilihan shade-nya cantik-cantik dan masuk ke kulit yellowtone.
+ Pigmented tapi pas nggak menor.
+ Teksturnya lembut dan creamy, gampang banget dibaur pakai jari.
+ Nggak kerasa lengket dan berminyak.
+ Awet di pipi dan kelopak mata (tapi harus di-set dengan powder ya).
+ Kemasannya sleek, travel friendly, dan sudah ada kacanya.
- Warnanya paling oke dibaur pakai jari.
- Kalau dipakai di bibir nggak awet dan bikin bibir kering.
- Wadahnya agak susah dibuka.
- Nge-set-nya harus pakai powder yang translucent atau powder blush warna senada, karena kalau bedak yang tebel gitu bikin warnanya turun.
- Belinya harus online, tapi kamu bisa order di @quenby_cosmetics ya.

Sebenernya kelebihan kekurangan ini relatif ya. Misal soal harus aply pakai jari. Buat anak simple dan kemproh mah pasti suka karena capcus. Tapi buat yang soq jyjyque pasti kesal kan harus mencolek makeup yang suci dengan jarimu yang berlumur hawa nafsu duniawi? Tapi ya saya berusaha aja nulisin pros & cons sebab kalau tidak saya takut di luck nut pembaca.


Oke sudah ya. Kepanjangan.

Tapi sebelum kita akhiri, mari teriakan bersama. BELI DI MANAAAAAA?????


Review Purbasari 3in1 Face Contour Kit, Palette Lokal Harga Terjangkau

6 comments
review contour kit lokal bagus terjangkau

Dear Cebong dan Kampret,

Setelah pemilu kemarin, apakah kalian sudah selesai bertikai? Siap dengan review makeup lokal lagi? Kalau belum siap, silahkan lanjutkan bertikai lagi. Saat bertikai boleh sambil mention akun instagram saya @racunwarnawarni, karena saya suka melihat keributan yang tidak melibatkan saya. Tapi bila sudah siap, silahkan lanjutkan baca blogpost kali ini sampai selesai.

Jadi pas pertamanya beli Purbasari 3in1 Face Contour Kit, saya sebenernya nggak kepikiran untuk me-review. Saya cuma liat dan kepincut sama kemasannya aja. Terus juga saya kan perlu pengganti untuk ABH Contour Kit saya yang sebentar lagi harus pensiun. Tapi ternyata, ini kualitasnya leh ugha lho untuk harga 69k saja. Tentunya bukan yang mantab banget dan belum bisa diadu dengan high end brand, tapi yaaa leh lah.

10 Produk Makeup Favorit 2018

21 comments
Makeup Favorit 2018

Dear sobat lenjeh,

Maaf ya menghilang sekian lama. Saya....soq sibuk aja ngilang biar dicariin. Ternyata nggak ada yang nyariin :(. Yaudah sih. Aku rapopo.

Blogpost favorit makeup ini belum merupakan penutupan dari series favorit 2018. Masih akan ada favorit skincare, yang masih saya pikirkan mau dibuat bagaimana draft-nya. Kemarin-kemarin, saya kan sudah membuat post mengenai highlighter, lipstik dan foundation favorit saya. Nah, untuk melengkapi rasa irimu, saya membuat keseluruhan makeup favorit saya sepanjang tahun 2018.

Mau tau banget kan kalian, tu? Ingin ikut-ikutan saya, kan?