Showing posts with label Blogging Talk. Show all posts

Apa Sih Poin-Poin Penting Saat Mereview Makeup?

19 comments

Kalian sudah mencoba Face Base BLP dan Face Concealer BLP yang terbaru belum? Kedua produk itu bener-bener produk lokal dengan kualitas yang sangat-sangat bagus. Tapi saya nggak akan me-review produk tersebut kali ini. Saya lagi nggak mood ngomong (( serius )). Hylyh, kipin kimi miid ngiming siriis siihhh? Kali ini saya cuma kepengen menghidupkan label "shitty think". Sebuah rubik dimana saya boleh ngoceh soal opini saya mengenai apa saja dan teman-teman boleh menanggapi di kolom komen.

Cerita akan saya mulai dari ketika saya mendapatkan produk-produk makeup BLP dulu ya. Saya memang harus mengakui, kalau BLP memang selalu mengeluarkan produk yang kualitasnya bikin (( ngowoh )). Saya appreciate deh teksturnya, pilihan warnanya, sampai dengan kualitas packaging-nya yang mewah dan konsisten pakai warna nude.

Kalau boleh jujur, ada masa saya nggak suka BLP karena ketika itu produk-produk yang saya pilih nggak sesuai dengan saya. Ketika itu saya cuma punya BLP Lip Coat Butter Fudge, yang kebetulan keluaran awal dan kualitasnya nggak begitu bagus. Lip Coat yang saya nggak begitu suka ini pernah saya review juga di blog ini. Lalu menyusul saya nitip teh Reiny BLP Face Powder shade Medium Beige, yang warnanya terlalu gelap buat saya.

Baca juga: Review BLP Lipstick - All Varian

Tapi setelah mencoba banyak produknya, dengan pilihan shade yang cocok untuk saya, saya malah jadi jatuh cinta. Bahkan setelah nyoba Face Powder BLP shade Beige, bedak ini malah jadi favorit saya banget yang nggak tergantikan oleh produk lain. Karena ya sebagian besar produknya memang kualitasnya gils beud! Ada sih beberapa yang saya nggak suka, tapi wajar kan, makeup memang begitu? Dalam satu brand yang produknya banyak, kayaknya nggak mungkin ada yang kita nggak suka. Karena brand makeup kan bukan Nicholas Saputra yang adalah kesempurnaan. Tapi ya overall, produk-produk BLP bikin saya kecantol.

Lihat juga: Review Bedak Berbagai Brand

Nah, kembali ke Face Base BLP dan Face Concealer BLP ya. Jadi pas launching, saya termasuk salah satu mbak-mbak instagram yang beruntung bisa nyobain produk mereka. Jadi saya dikirimin satu set, yaitu Face Base, Face Concealer, dan Easy Blend. Semacam rejeki anak famous. Pas nyoba saya langsung jatuh cinta sama Face Base dan Easy Blend-nya, karena memang secara tekstur, formula, finish yang saya dapat, sampai kemasannya, sesuai banget dengan selera saya. Produknya juga tahan lama di kulit kering saya.

Tapi ketika mencoba Face Concealer-nya, saya nggak begitu suka. Sebenarnya Face Concealer BLP ini hasilnya bagus sekali, full coverage, nggak creasing, dan tahan lama. Perfect-lah kalau dilihat dari hasil pemakaiannya. Cuma saya agak nggak merasa nyaman dengan tekstur atau konsistensinya yang super kental. Kalau kalian pernah mencoba Tarte Shape Tape Concealer, nah, ini mirip banget! Ini exactly dupe sih menurut saya, kecuali soal pilihan shade!

Banyak yang protes ketika saya bilang di IG Story @racunwarnawarni kalau saya nggak terlalu suka dengan Face Concealer ini. Protesnya ya bisa banget dipahami, karena saya tahu persis hasil produk ini sangat bagus, dan banyak banget beauty enthusiast yang tergila-gila dengan Tarte Shape Tape Concealer. Jadi ketika ada dupe yang sukses dari brand lokal, banyak yang nggak terima dong ketika saya bilang nggak suka wkwkwkw..


Jadi ketika saya me-review produk makeup, foundation/ concealer khususnya, poin yang penting buat saya adalah:

  1. Tekstur dan formula
    Apakah mudah di-blend atau tidak, pakainya gampang nggak, aromanya enak atau enggak, dan yang paling penting apakah saya "menikmati" saat memakainya.
  2. Finish
    Hasilnya matte atau glowy, coverage-nya full atau sheer, shade-nya cocok atau enggak di kulit saya, hasilnya halus atau malah accentuate pore dan dry patch area, dan lain-lain.
  3. Daya Tahan
    Bagaimana kondisi muka saya setelah beberapa jam pemakaian, creasing atau enggak, bagaimana kondisi area lipatan seperti cuping hidung dan bawah mata, lalu apakah minyak muka saya keluar atau malah muka saya semakin kering.
  4. Kemasan
    Karena saya kan mbak-mbak IG ya, jadi riya adalah segalanya. Produk yang kalau difoto flatlay atau dijadikan background selfie hasilnya cakep itu nilainya nambah.
  5. Lain-lain
    Nah, baru setelah keempat di atas saya bedah, saya akan melihat faktor lain yang menurut saya nggak terlalu penting seperti misalnya harga. Anaq sultan bebas. Lalu ketersediaan atau kemudahan membeli, konsep atau value lain dari brand tersebut, dan faktor-faktor lain. Faktor ingredient kalau untuk makeup, saya masukkan ke lain-lain. Tapi kalau untuk skincare justru nomer satu.
Nah, dalam kasus BLP Face Concealer dan Tarte Shape Tape Concealer, produk tersebut nilainya sempurna di nomer 2-5, namun dari sisi tekstur saya kurang suka. Teksturnya bikin saya nggak menikmati memakai produk ini. Dan bagi saya itu penting, karena makeup bukan melulu soal hasil, tapi juga proses saat memakainya. Untuk bikin produk tersebut jadi favorit saya, saya harus menikmati dulu proses saat saya berdandan.

Hal yang sama terjadi juga kepada beberapa brand beauty sponge. Saya suka sekali pakai beauty sponge, sampai koleksi banyak merek untuk membandingkan performanya. Rata-rata sih hasil akhir makeup-nya ya mirip-mirip aja. Sama-sama bisa dipakai untuk meratakan foundation dengan hasil yang cenderung natural dan rata. Namun nggak semua beauty sponge memberikan saya pengalaman ena-ena saat memakainya. 

Kalau boleh jujur, saya nggak terlalu suka memakai sponge merek Mad For Makeup, Tammia, Armando Caruso, Pixy, dan Expert. Tapi saya suka dengan sponge merek Karis, Beauty Blender, Real Techniques, dan BLP x Jacquelle. Walau kalau secara hasil pemakaian, sponge yang nggak saya suka tersebut hasilnya ya bagus-bagus aja, lebih murah pula!


Menurut kalian gimana? Prioritas saya ngaco nggak sih untuk menyebut suatu makeup bagus? Kalau kalian sendiri, proses atau saat kita mengaplikasikan makeup itu penting nggak sih? Atau nggak begitu penting, yang penting hasilnya bagus dan awet saja? Atau penting murah?

Mari berdiskusi!

[Blogging Talk] Kamera Untuk Beauty Blog

20 comments

Disclamer dulu ya:
Saya sebenernya nggak ngerti apapun soal fotografi dan edit foto. Basic banget deh pokoknya, asalkan terang/ jelas, warna sesuai IRL, dan ber-watermark . Saya juga ngerasa kalau foto-foto saya, baik di blog ini maupun di instagram @sekararumw nggak bagus sih. Standar aja. Tapi banyak banget yang nanya ke saya, kameranya apa, editnya gimana, lighting-nya apa, dll dll. Karena saking banyaknya yang nanya, pada suatu titik saya berhenti jawab. Soalnya keseringan :D. Kadang jawaban saya cuma ke-let-an satu baris komen orang lain, udah ada yang nanya lagi. Dan saya capek sendiri hahahhaa...

Jadi akhirnya saya buka post QnA. Di foto instagram saya yang itu, saya mempersilahkan semua yang punya pertanyaan soal foto untuk menanyakan, dan akan saya jawab di satu blogpost.

Tapiii, karena ternyata jawaban satu pertanyaan aja panjang, jadi post ini akan saya bagi menjadi beberapa part. Part 1 ini menjawab pertanyaan yang paling sering ditanyakan ke saya.

[Blogging Talk] Tentang Sponsored Post

54 comments

Topik ini terlintas begitu aja minggu lalu. Gara-garanya, saya ketemuan sama seorang temen lama yang kebetulan juga blogger (bukan beauty blogger). Dia cerita kalau banyak pembacanya yang komen dan mention twitter-nya: "Males banget sekarang isinya sponsor semua. Unfollow!!" Kebetulan segmen pembaca blog temen saya itu adalah agan-agan, yang tentunya kalau komen lebih tunjepoin.

Terus saya kepikiran blog saya sendiri. Racun Warna-Warni ini kan kadang-kadang suka ada brand/ toko yang tertarik beriklan atau nyeponsorin, walau nggak banyak. Jangan-jangan banyak yang mbatin juga. Tapi berhubung segmen pembaca-nya bukan agan-agan, jadi jangankan persoalan penting semacam ini, perkara sepele semacam alis miring aja nggak bakal ada yang tunjepoin komen.

Eh tunggu-tunggu! Perkara alis miring itu bukan perkara sepele tauk! Berani ngatain alis saya miring?! Berantem aja yok kita?!!

Mengubah diri, mengubah takdir - #ChangeDestiny

14 comments
SK II #ChangeDestiny

Kemarin saya baru saja menonton sebuah video yang bertemakan #ChangeDestiny. #ChangeDestiny merupakan kampanye SK-II yang bertujuan mengajak semua wanita untuk berani mengubah takdirnya. Salah satu video yang saya tonton bercerita tentang Lanshu, salah satu chef wanita terbaik di Asia. Di video tersebut Lanshu menceritakan tentang perjaanannya, bagaimana dia yang seorang sarjana sastra mengambil keputusan untuk mengikuti passion-nya sejak kecil di dunia kuliner, dan kemudian pergi ke Perancis untuk belajar memasak.

Setelah Lanshu mendapatkan banyak ilmu di Perancis, dia pulang lagi ke negaranya, dan membuat sebuah restoran bernama Le Mout. Tapi ternyata membangun dan menjalankan sebuah bisnis restoran itu nggak semudah yang dia bayangkan. Pernah ada suatu masa saat Lanshu berada di Perancis, karyawan-karyawannya meninggalkan Lanshu, karena mereka kecewa dan nggak terima dengan cara kepemimpinan Lanshu.

Dari situ Lanshu sadar, bahwa kehebatannya dalam mengolah makanan saja tidak cukup untuk menjalankan sebuah bisnis. Maka Lanshu pun mulai belajar lagi sesuatu yang baru. Dia belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan baik, bagaimana cara memahami perasaan orang lain, dan akhirnya juga dia mengubah kepribadiannya menjadi lebih terbuka dan menyenangkan.

[Blogging Talk] Sebuah Saran Hangat Untuk Anonim

53 comments

Akhirnya saya ada ide juga untuk melanjutkan rubik Blogging Talk di blog ini. Bagi yang belum tahu, saya memang punya rubik khusus yang namanya Blogging Talk. Bukan tips soal blogging sih, cuma berbagi pendapat dan curhat-curhat alay aja soal dunia blogging. Awalnya saya optimis mau nulis setiap bulan. Tapi kemudian saya mati gaya, karena bingung apa yang sekiranya bermanfaat untuk saya bagi dari kehidupan saya sebagai blogger yang biasa banget ini.

Tapi beberapa waktu lalu saya mendapat ide, gara-gara ada seorang teman blogger yang curhat ke saya dengan riang gembira bahwa akhirnya ada yang komentar nyinyir dan kasar di blognya. Tentang nama si blogger nggak usahlah saya tulis. Nggak penting. Saya nggak rela juga kalau dia makin nge-hitz :)). Pas diceritain itu, jujur aja yang pertama saya lakukan adalah pergi ke blognya, cek post yang dimaksud, dan lihat profil si komentator. Dan yak, benar tebakan saya, komentar tersebut dari anonim alias akun kosong. Maka saya pun menyarankan kepada teman saya tersebut: "ya kalau si komentator anonim mah cuekin aja, hapus aja komentarnya." Tapi teman saya tersebut terlanjur kegirangan karena punya hater, jadi itu komen nggak dihapus deh :|.

[Blogging Talk] Blog Hacking dan Cara-Cara Melindungi Blog Kita

52 comments
Tea Time

Akhirnya saya memutuskan melanjutkan rubik blogging tips. Tapi saya ubah deh konsepnya. Bukan blogging tips yah, tapi blogging talk, curhat-curhatan tentang dunia blog. Lagian saya merasa kurang capable lah ngasih tips soal blogging. Saya ini kan cuma blogger apalah-apalah.

Baca: [Bloging Talk] #1 Tujuan

Saya kembali lagi dengan topik blogging karena mendengar berita super sedih, super nggak ngenakin, dan bikin saya ikutan jengkel dan nyesek dan parno setengah mati, yaitu: blog hacking.

Baru-baru ini, ada beberapa beauty blog yang menjadi sasaran hacker. Yang saya tahu ada lima beauty blog, yaitu blog milik: Momzhak, Annisa Arifiani, Sekar Suci Saraswati, Judith Ayes, dan Tanoe Rissa. Itu yang saya tau. Nggak tahu deh yang saya nggak tahu. Mungkin beberapa diantara lima nama tersebut kalian udah nggak asing dan sering baca. Maaf ya, saya nggak kasih link blog yang udah di hack. Nyesek dan males aja rasanya nambah-nambahin trafic buat si hacker. Dan lagi saya parno kalau-kalau di blog tersebut sudah dipasangin scrip untuk membobol blog lain lagi --".

[Blogging Talk] Tujuan

44 comments
sumber gambar: www.toprankblog.com

Sesungguhnya ada banyak pertanyaan ataupun request artikel mengenai blogging tips yang dilayangkan kepada saya, tapi saya nggak pernah menjawab. Kenapa? Ada banyak sih alasannya. Tapi ada dua yang paling bikin saya ogah-ogahan banget sama topik ini:

  1. Saya termasuk yang percaya bahwa blog yang baik dan buruk itu nggak ada. Adanya blog yang sesuai selera. 
  2. Nggak semua blogging tips yang cocok untuk saya, cocok juga untuk semua blogger.
    Karena tujuan dan selera masing-masing blogger berbeda. Misalnya nih, tips untuk menulis dengan bahasa inggris agar cakupan pembacanya lebih luas, tentu nggak masuk kalau diberikan pada blogger yang memang niatnya pengen beken di ranah nasional aja. Atau tips-tips untuk menambah follower dan meningkatkan trafic nggak akan digubris oleh blogger yang memang tujuan ngeblognya bukan popularitas dan penghasilan
  3. Saya nggak pede.
    Ya aku mah apa atuh.. Blog saya juga standar aja, ngisinya angot-angotan, kualitas foto juga mood-mood-an. Yang ngikutin blog saya udah dari dulu pasti ngerti banget deh saya angot-angotan, pernah kok saya sebulan cuma nulis sekali. Kalau tanya tips menulis dan mendapat ide, apa nggak lebih baik ke kakak Momzhak atau kakak Jenganten aja yang setiap nulis bikin perasaan adem dan klepek-klepek? Apalagi soal fotografi dan desain, mending tanya kakak Monica atau kakak Vani Sagita, yang sudah diakui di dunia persilatan. Kalau dibandingkan mereka mah saya cuma upil.

Selfie Blog

34 comments

FOTD Racun Warni Warni
Just 5 minutes of selfie a day keeps the doctor away! #ngok

Berawal Dari Ngeliat Obrolan di Suatu Forum Keren

Beberapa waktu yang lalu saya nggak sengaja main ke suatu forum di dunia maya, yang kebetulan lagi bahas-bahas soal beauty blogger. Ya misal saya blogger A itu cantik, blogger B kontennya menarik, blogger C judes (ini ngomongin saya, hah?), blogger D eye make up-nya keren, dll. Di forum itu juga ada banyak beauty blogger maupun potensial sebagai calon beauty blogger karena suka nulis dan dandan.

Tentunya yang dibahas nggak yang baik-baik aja ya. Ada juga kritik terhadap beauty blogger masa kini. Pada umumnya, kritik yang ada ini nggak menyasar satu orang beauty blogger secara personal, tapi menyoroti mayoritas beauty blogger masa kini. Kalau dijembrengin satu-satu, saran, kritik, dan pujian itu buanyak banget. Tapi ada beberapa kritik dari temen-temen di forum tersebut (yang mungkin beberapa adalah pembaca blog ini) yang saya highlight, yaitu:
  1. "Aku kagum sih sama orang yang bisa fantasy make up. Tapi apa sih maksudnya kalau blogger tiap saat posting fantasy make up? Emangnya itu berguna ya? Enggak kan? Lalu kenapa terus-terusan posting begituan?"
  2. "Paling nggak suka sama blog yang isinya selfie doang. Kalau nge-review produk nggak pakai before-after. Maunya kelihatan cantik terus (after-nya aja yang di-post)."
  3. "Lebih nggak suka lagi sama blog yang isinya cuma selfie-selfie blogger-nya. Kita kan pengen liat konten berguna, bukan pengen liat orang selfie."
Ada beauty blogger di sini? Piye perasaanmu, ses? :D

Kalau saya sih biasa ajah. Wong saya kalau nulis juga suka seenak jidat kok. Jadinya saya sih terima-terima aja dikomen seenak jidat. Tapi ada hal lain yang bikin saya pengen menyoroti komentar tersebut. Bukan semata-mata masalah perasaan saya. Karena soal ginian mah saya nggak ngerasain pakai hati, tapi lebih ke memikirkan, pakai otak ya, bukan pakai hati. Dan saya mau mengajak kita semua berpikir #nunjuknunjukdengkul :D.

***