Resep Mudah: Ayam Telur Asin

10 comments
Resep Ayam Telur Asin

Aha, weekend! Waktunya masak-masak lagi #berdiringangkang #alachefjuna

Saya ini termasuk penggemar masakan yang pakai pasta kuning telur asin. Tapi saya nggak doyan makan telur asin kalau nggak diolah/dimasak lagi loh. Kalau makan rawon, telur asinnya biasanya nggak saya makan. Aneh ya? :D. Menurut saya, aroma kuning telur asin yang dimasak lagi, apalagi kalau agak-agak gosong gitu tuh, ehm...menggoda iman banget. Bikin ketagihan dan makan terus-terusan. Apalagi pasta telur asin ini masaknya gampang dan cepet.

Sayangnya sejak di Jakarta, saya jarang nemu telur asin yang kualitasnya bagus. Jadi jarang deh masak beginian.

Pasta telur asin begini paling enak sih dijodohin sama udang atau cumi-cumi. Tapi kalau nggak ada udang dan cumi-cumi, pakai ayam pun juga enak.

Kalau mau pakai ayam, sebenernya lebih enak pakai ayam utuh yang dipotong-potong, bukan ayam filet. Jadi masih ada kulit dan tulangnya. Rasa kulit ayam berpadu sama kuning telur asin itu enak banget. Tapi karena di kulkas saya adanya stok daging dada ayam, ya sudah lah, saya pakai ini saja.

Yuk masak, yuk!


Review: Pixy Nail Enamel

21 comments

Review Pixy Nail

Ngomong-ngomong nih, saya sebenernya kurang demen pakai cat kuku alias kuteks. Soalnya kalau udah pakai saya seringnya lupa kalau lagi pakai kuteks, bisa seminggu lebih nggak saya hapus, dan hasilnya ya tau sendiri lah kaya gimana sih kuteks yang udah seminggu nggak dihapus? Geripis-geripis nggak jelas, dan penampakan kuku saya bukannya jadi cantik malah jorok sekali. Jangan ditiru ya, gaes.

Alasan kedua saya nggak suka kuteks adalah proses memakainya yang lama. Saya paling nggak sabar kalau disuruh nunggu kuteks kering. Kan nggak bisa sambil makan atau baca buku tuh, bengooong aja sekitaran setengah jam. Rasanya hidup saya abis cuma buat bengong :|. Kecuali kalau yang dikuteks-in jari kaki yah.

Tapi saya kan orangnya paling nggak tahan tuh liat sembarang yang warna-warni, termasuk liat kuku warna-warni. Rasanya tuh jadi gatel banget pengen ngewarnain kuku sendiri. Makanya kadang-kadang saya suka khilaf beli-beli kuteks. Itupun seringnya saya cuma pakai pol mentok lima kali, habis itu lupa kalau punya kuteks. Kuteks saya dibuang biasanya bukan karena habis, tapi karena lama nggak dipakai kemudian kering. Wanita macam apa saya :D.


Review: Cathy Doll Sexy Firming Cream

5 comments
Review Cathy Doll Firming Cream

Kalau ngomongin perawatan badan tuh, yang lagi booming kan krim-krim pemutih gitu yah. Terus terang aja sih kali ini saya nggak ikut tren. Entah kenapa nggak setertarik itu sampai beli dan nyobain. Dan kebetulan belum ada yang nawarin buat nyobain juga. Hihihi.. Tapi bukan berarti saya nggak punya keluhan soal body saya. Saya kan manusia biasa lah ya, bok. Yang mana sifat dasarnya adalah serakah, nggak bisa puas sama diri sendiri :p. Kalau keluhan saya adalah soal lemak.

Saya nggak kepengen punya badan kurus kering rata ala-ala girlband gitu. Beneran deh! Saya mah sadar diri kalau jenis badan saya bukan tipe kurus, tapi jenis yang berisi. Curvy kali ya? Tapi ya saya pengen lebih seksi aja. Eh...jangan salah, seksi itu nggak selalu harus kurus tinggi rata loh! Beyonce dan Titi Kamal itu contoh yang punya badan berisi tapi seksi.

Ehm...tapi kejauhan lah ya kalau saya kepengen badan kayak Titi Kamal. Cukuplah saya pengen walau badan saya besar, tapi nggak menggelambir berlemak. Perut nggak terlalu maju, paha dan lengan kencang. Ini bukan semata soal penampilan. Iya sih, memang faktor utama saya pengen ngilangin lemak itu soal penampilan :D. Tapi juga soal kesehatan.


Random: Sekedar Nge-blog-nya Mana?

12 comments
Gambar Pohon

Gaes, saya curhat dikit ya, gaes.

Akhir-akhir ini blogging dengan rentang waktu yang konsisten bukanlah hal yang mudah buat saya. Jujur aja, kebanyakan post yang saya publish akhir-akhir ini adalah post ketinggalan jaman. Dalam artian, biasanya saya sudah bikin jauh lama sebelum terbit, dan kemudian saya skedul biar jarak rentang waktu antara satu post dengan post yang lain nggak terlalu ngagget-ngaggetin. Tapi khusus post ini sengaja saya sajikan anget-anget.

Kebayang nggak sih, seandainya saya mendadak muncul setelah 2 tahun hiatus gitu? Mungkin kebanyakan temen-temen pembaca di sini udah pada nambah suami, mertua, dan anak satu. Dan pas liat dasbor blogger teman-teman berpikir: "sebentar, sebentar, ini siapa sih ada blogger nyinyir mendadak muncul di dasbor gueh? Oalaahh, ini kan Racun Warna-Warni, blog nyebelin yang blogger-nya judes abitch yang dulu pernah gueh follow karna khilaf, terus lama nggak update, eh tau-tau muncul. Unfollow ah!" #nangis.

Untuk menghindari kejadian seperti paragraf di atas, makanya saya memilih bikin post borongan di kala saya sedang bisa nge-blog, dan kemudian saya skedul dengan rentang waktu yang saya pikir masuk akal.

Jadi, ceritanya akhir-akhir ini saya sering sakit, gaes. Bukan yang parah kayak saya harus selalu opname dan ngabisin banyak duit gitu. Ada kalanya saya bisa seharian pusing dan lemes banget, jadi saya tiduran aja nggak ngapa-ngapain. Dan dikala saya sehat, saya memilih memuaskan hobi saya, jalan-jalan ke puncak kek, ke mana gitu kek yang pemandangannya oke buat jalan dan foto-foto. Bukan mall ya tentunya :D. Walau kadang resikonya besoknya saya sakit lagi. Tapi saya anggap kejatuh-sakitan setelah seharian jalan-jalan di alam bebas itu adalah resiko yang layak ditanggung. Mungkin banyak yang menentang, nggak ada itu sakit kok resiko yang layak! Tapi saya rasa saya bakalan sakit mental kalau saya nggak jalan ^^.


Serba-Serbi Lipstik Merah 2: Memakai Lipstik Merah Dengan Kesan Kasual

10 comments
Trend Lipstik Merah

Kalau diperhatikan, lipstik merah memang lagi hips banget saat ini. Kalau saya jalan ke area yang banyak mbak-mbak gaulnya, atau blogwalking ke blog-blog yang penulisnya mbak-mbak gaul, banyak yang pakai lipstik merah. Nude lips dan smokey eyes? Oh, itu udah solastyear banget, dear. Tahun ini adalah tahun untuk red lips, clear eyes, bold brow!

Tapi walau sedang nge-trend abis, nggak semua orang berani pakai lipstik ini. Ada yang nggak berani sama sekali, ada yang berani tapi hanya untuk acara-acara formal, dan ada juga yang suka tapi dilarang sama pacar/suami karena terlihat menor. Oh, untuk ini saya sangat bersyukur karena suami saya bukan tipe yang suka melarang-larang saya, asal bukan perbuatan yang secara moral tidak bisa dipertanggung-jawabkan dan bukan perbuatan yang merugikan orang lain (maupun diri sendiri), sejauh ini dia oke saja dan nggak ada alasan juga lah ya untuk ngelarang-ngelarang :D. 

Sebenernya lipstik merah sama dengan menor itu menurut saya adalah mitos. Dan memang, walau keren banget, penggunaan lipstik merah ini masih ditakuti karena beberapa mitos, seperti:

  1. Lipstik merah cocok untuk acara formal
    Menurut saya: Yup, sangat cocok! Tapi lipstik merah juga cocok untuk sehari-hari. Dengan didukung oleh riasan dan outfit yang tepat, lipstik ini nggak akan terlihat berat kok.
  2. Nggak semua orang cocok pakai lipstik merah
    Menurut saya: Semua orang cocok pakai lipstik merah. Hanya saja memang tergantung pada selera dan tingkat ke-pede-an. Kalau kamu merasa nggak cocok, mungkin kamu bisa mulai memakai lipstik merah yang sesuai dengan undertone kulit kamu. Apaan sih lipstik merah yang sesuai undertone itu? Oh, silahkan baca di post ini :D.
  3. Lipstik merah akan membuat pemakai terlihat tua/kayak tante-tante
    Menurut saya: Nggak dong! Tetep bisa kok menciptakan kesan imut dan ceria dengan lipstik merah, kalau didukung oleh outfit dan riasan yang tepat.
  4. Kalau malas dandan, pakai aja lipstik merah. Tanpa usaha lebih muka akan langsung terlihat lebih polished!
    Menurut saya: Nggak juga sih ya. Memang sih kalau pakai lipstik merah, kita nggak perlu banyak usaha untuk eye make up. Tapi ada usaha-usaha lain yang harus dilakukan. Apakah itu? Kita akan bahas di sepanjang artikel ini :D.

Memperkenalkan "Bawi Bakena", Produk Perawatan Tubuh Tradisional dari Kalimantan

12 comments
Produk Perawatan Tradisional Kalimantan

Saya udah sering bilang kalau saya suka banget nyobain lulur-luluran dan masker-maskeran tradisional Indonesia kan ya? Jaman saya di Jogja, saya suka berburu skincare tradisional di Mirota Batik. Terus kalau main ke Bali, pasti nggak pernah absen beli sabun, lulur, dan masker tradisionalnya. Tapi selama ini saya cuma pernah nyoba skincare tradisional dari Jawa dan Bali. Padahal Indonesia itu luas, teman-teman. Dan masing-masing sukunya punya kecantikan khas-nya sendiri-sendiri, juga tentunya punya resep perawatan tradisionalnya sendiri-sendiri.

Nah, kali ini saya memperkenalkan produk perawatan kulit tradisional dari Kalimantan. Tau sendiri kan kalau perempuan Dayak itu terkenal banget sama kecantikannya. Apa, nggak tau?! Jujur nih, bukan karena produk yang saya review adalah produk Kalimantan, tapi memang pendapat pribadi saya kalau perempuan-perempuan suku Dayak itu cantik-cantik. Dan nih yang suka pada bilang "pengen kulit putih ala wanita Korea". Nyatanya, perempuan-perempuan suku Dayak juga dianugerahi kulit putih mulus, dan juga kecantikan khas yang nggak kalah dari perempuan Korea. Iya, memang itu adalah salah satu suku yang punya gen kulit putih mulus. Tapi memang ya, yang di Korea lebih menggoda. Yang lokalan mah mana keliatan :D.

Bawi Bakena sendiri namanya berasal dari bahasa Dayak Ngaju yang artinya perempuan cantik. Idenya adalah dari perawatan kulit tradisional Kalimantan. Saya belum pernah menemukan produk ini di toko di dunia nyata, tapi kalau teman-teman menyempatkan diri googling dengan keyword "Bawi Bakena", akan banyak banget bermunculan agen-agen atau seller Bawi Bakena.

Ada beberapa produk yang dikirimkan ke saya:
  1. Lulur Hitam/ Black Scrub
  2. Black Soap
  3. Sabun Bangkal
  4. Sabun Beras Kalimantan
  5. White Scrub
  6. Masker Beras
  7. Peeling Bangkal

Review: Skin79 Snail Nutrition BB Cream

7 comments
BB Cream SKin79

Meskipun sudah berkomitmen untuk nggak pakai foundie/BB cream untuk harian, tapi saya tetaplah lemah sama produk foundie dan BB Cream. Apalagi kalau produk baru. Apalagi kalau dari merk favorit. Kyaaahh...saya lemah, gaes.

Saya akui, memang Korea itu rajanya BB cream. Meskipun saya nggak suka dengan make up dekoratif Korean brand, tapi nggak dipungkiri lah kalau urusannya sama BB cream, saya masih megang merk-merk Korea. Dan Skin79 ini adalah salah satu merk andalan saya untuk BB cream. Varian Hot Pink, Gold Label, dan Diamond Prestige-nya sampai sekarang masih ada dalam jajaran favorit BB cream saya.

Makanya itu saya sempet galau berlebihan waktu ditawarin Miss Lie untuk nge-review Skin79 BB Cream varian terbaru. Loh, kenapa galau? Soalnya varian barunya ada dua dan saya harus milih salah satu, antara Hot Green atau Snail Nutrition. Aduhh...galau banget deh sampai sariawan.

Serba-serbi Lipstik Merah 1: Memilih Warna Merah yang Tepat

30 comments
Memilih Lipstik Warna Merah

Jujur aja, udah lama banget saya mau nulis tentang ini. Karena memang banyak yang tanya di komen kalau saya ngomong soal warm-tone dan cool-tone red. Saya nggak jawab di komen langsung, karena memang masalah warna begini agak absurd kalau dijelaskan pakai kata-kata singkat aja. Harus pakai gambar dan penjelasan yang berbusa-busa.

Saya nggak juga bikin dari dulu, karena sebenernya saya bingung bagaimana cara menyampaikan masalah warna kepada manusia biasa? Soalnya bahkan dari 10 tahun yang lalu sampai dengan detik ini, saya masih belum bisa meyakinkan suami saya kalau telur bebek itu warnanya hijau, bukan biru. Dasar manusia --".

Oke, sebelum masuk ke warna merah secara khusus, sebaiknya dimengerti dulu tentang warna yang hangat (warm-tone) dan warna yang dingin (cool-tone)

Seharusnya Cinta Itu...

1 comment
Sayang

Situ-situ, ada yang nonton serial Criminal Mind?

Enggak, saya nggak ngikutin. Saya nggak pernah ngikutin acara apapun di TV, karena saya menolak jadwal saya disetir oleh televisi. Tau kan, "wah, ini kan selasa jam 8! Jadi aku harus nonton Tersanjung XXX. Tak peduli aku sedang mood nonton atau tidak. Tak peduli sebenernya lebih asik kalau malam cerah ini aku ngajakin suami keluar dan makan di luar. Mau bagaimana lagi, jadwal sinetron nggak bisa digeser sih. Kalau makan malam kan bisa."

Begitulah mengapa saya nggak pernah ngikutin dan nggak pernah mau terikat sama jadwal TV. Saya hanya nonton kalau saya sedang kepengen nonton. Oleh sebab itulah saya kurang suka acara-acara yang ada title-nya "to be continued". Saya lebih suka acara-acara lepas yang bisa saya tonton sewaktu-waktu saya kepengen aja, dan nggak merasa berat/sedih kalau ketinggalan walau hanya satu episode. Tapi ya nggak acara lalala-yeyeye jugaaaa.

Salah satu serial di TV yang kadang-kadang suka saya tonton dikala senggang adalah Criminal Mind. Serial ini nggak perlu kita tonton setiap episode-nya, karena setiap episode akan menceritakan sebuah kasus baru, yang nggak berkaitan dengan episode-episode sebelumnya. Kalaupun ada sedikit kaitan, pemirsah tetep bisa nonton, karena biasanya setiap episode memiliki bagian ceritanya sendiri. Serial ini menceritakan tentang Tim Profiler FBI yang mengusut kasus-kasus kejahatan/pembunuhan berantai.

Review: Zoya Natural White BB Cream

27 comments
BB Cream Zoya

Belakangan ini memang banyak banget merk-merk kosmetik lokal yang bermunculan di pasaran. Dan munculnya tuh tepat pada saat saya lagi jenuh sama make-up :D. Jujur aja, kalau merk-merk ini munculnya lebih cepet setahun, mungkin saya masih semangat ndulit satu-satu produknya. Salah satu merk baru ini ada yang namanya kaya film kartun jaman dulu loh, Zoya-zoya ninja. Krik!

Pas saya ke Jogja terakhir kemaren, pas banget ses Vicky nge-preloved BB Cream merk Zoya dengan harga yang sangat murah. Terus saya tergoda juga buat nyobain. Ya biar nggak kudet-kudet banget lah. Paling enggak kalau diajak ngomong soal merk baru, saya bisa nyaut: "oh iya, aku udah nyoba BB cream-nya Zoya" ^^.

Zoya pada awalnya adalah brand fashion yang fokus produknya berupa kerudung dan pakaian muslimah. Katanya merk ini cukup terkenal di dunia fashion perjilbaban. Cuman berhubung saya nggak kerudungan, jadi ya saya nggak ngeh sama merk ini. Baru-baru ini Zoya merambah ke pasar kosmetik.