Showing posts with label Shitty Think. Show all posts

Susuk: Ngefek Nggak Sih?

14 comments
efek susuk pada kecantikan

Sebagai penasihat SEO non-spiritual racunwarnawarni izinkan saya untuk memulai cerita ini dengan disclaimer bahwa semua yang saya ceritakan hari ini masih bisa didebat kiri dan kanan, tapi berhubung kita anaknya cinta damai, mari kita bercerita horror beauty saja. 

Jadi beberapa waktu yang lalu (udah agak lama deng!) jagat dunia beauty influencer diributkan dengan gambar rontgen seorang ibu yang konon memasang banyak susuk di mukanya. Foto rontgen itu menunjukkan banyaknya jarum yang tertanam di muka seorang ibu-ibu yang akan menjalani suatu prosedur medis. 

Gegap gempitalah dunia influencer: "apa gunanya facial ratusan juta kalau kalah dengan susuk?" 

Berkenalan Dengan Susuk

Susuk, atau bahasa ilmiahnya (iya beneran ada bahasa ilmiahnya!) charm needle, adalah praktik memasukkan logam ke dalam tubuh manusia yang dipercaya bisa meningkatkan kemampuan maupun kecantikan seseorang. Ini adalah praktek yang umum dilakukan di negara-negara Asia Tenggara. 

Nah, kepercayaannya jika susuk sudah dipasang, maka hanya bisa dicabut oleh dukun yang memasang atau dukun yang levelnya di atas dukun yang memasang. Kalau tidak dicabut, nanti proses sakaratul mautnya jadi susah. Begicyu. 

Kegunaan Susuk

Umumnya kita tahu susuk itu bisa membuat penggunanya tampak cantik bercahaya, glowing tanpa skincare, penuh dengan pesona, pokoknya cakep aja gitu di mata awam. Karena kegunaannya ini, kita anggap saja Susuk ini live filter instagram di dunia nyata yang bisa bikin glowing seketika

Sebenernya, fungsi susuk selain untuk kecantikan juga banyak sekali. Di desa tempat asal saya, ada juga dukun yang terkenal bisa memasang susuk untuk memberikan kekuatan seperti kebal peluru, kuat memanggul beban yang berat, dan lain-lain. 

Jujur kalo ada susuk yang bikin instagram saya followernya naik dengan cepat dan dicintai oleh segenap warganet, mau banget deh pasang. Apa daya, dukun-dukun belom terekspos dengan indahnya dunia per-sosmed-an.

Susuk yang beneran, konon isinya memang cuma logam belaka. Susuk memanfaatkan elemen logam untuk mengomplimen manusia yang elemennya tanah. Secara logika (( yang kurang saya pahami runutannya )), tanah yang mengandung logam, NJOP-nya lebih mahal daripada tanah biasa--jadi manusia yang memakai susuk akan terlihat lebih mahal. Begitu deh kira-kira logikanya. 

Tapi, masih banyak masyarakat yang berpikir susuk itu menggunakan media gaib-gaib, seperti ada jinnya, ada penunggunya, atau bahasa gaulnya khodam. Nah, kalau sudah ada penunggunya, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai pengasihan. Jadi yang berfungsi bukanlah logamnya melainkan khodamnya.

Begitu, gaes. Jangan ketuker ya. 


Susuk Bisa Dilihat Dengan Rontgen

Tau nggak kalo eksistensi susuk bisa dilihat dengan X-Ray ataupun rontgen

Ini serius, karena ada beberapa studi medis yang sudah di jurnalkan mengenai praktek charm needle ini. Beberapa dokter yang berasal dari luar Asia Tenggara merasa kalau susuk ini harus didokumentasikan secara ilmiah, karena sulitnya mengekstrasi susuk dan sedikitnya pengetahuan mengenai susuk ini di luar negeri. Walhasil, banyak dokter di luar negeri yang misdiagnosa karena kehadiran si susuk. 

Lokasi-lokasi susuk yang sering terdeteksi rontgen juga aneh-aneh,. Misal: di dalam pipi, di dagu, di kening, bahu, dada dan ((alat vital)) lainnya. Permasalahannya, meski sudah terdeteksi rontgen, waktu di operasi seringkali si susuk berpindah tempat dengan magical

Jurnal-jurnal mengenai charm needle bisa dibaca disini.

Susuk atau Charm Needle

Apakah Susuk Beneran Bikin Cantik?

Jawabannya: jujur saya nggak tahu. Satu, karena saya nggak pernah pasang susuk. Dua, karena standar kecantikan saya rada beda dengan kebanyakan orang Indonesia.

Tapi kalo menurut teman-teman saya yang konon (( anak indigo )), orang dengan susuk memang auranya akan lebih terpancar sehingga membuat mereka terlihat lebih menarik. Aura yang bersinar membuat orang jadi lebih nyaman dan takluk terhadap para user susuk ini.

Saya menyesal nggak pake susuk pas lagi sidang skripsi. Kali-kali aja dosen-dosen jadi lebih jinak. Penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau didepan namanya pendaftaran. 

Tapi ingat, aura yang terpancar tidak akan membuat kalian bebas kerutan, bebas flek hitam, bebas jerawat, dan bebas komedo ya. Jadi sadly, kalian tetap butuh skincare.

Efek Samping Susuk dan Segala Pantangan-Pantangannya

Jangan dikira susuk tidak punya efek samping. Anda minum vitamin E saja bisa ada efek sampingnya, apalagi pasang susuk, YHAA KHAAAANNN???

Selain die hard alias susah mati, konon susuk original (bukan pengasihan) juga susah dicabut. Susuk harus dicabut oleh dukun yang memasang, karena tiap dukun punya metode pemasangan susuk sendiri-sendiri. 

Jadi para dukun, tolong segera rembugan SOP susuk yang terstandarisasi minimal secara nasional maupun regional. Hal ini penting, karena kalau situ mati duluan, yang nyabut susuk kite siape???

Pengguna susuk juga harus dihadapkan dengan banyaknya pantangan yang sungguh menantang jiwa raga selama menggunakan susuk seperti: 

Tidak boleh makan sate langsung dari tusuk bambunya. Alternatif lain, kalian bisa makan sate klathak yang dari ruji besi atau satenya ditaruh dulu di mangkoknya lalu dimakan dengan garpu--hanya saja yang terakhir ini akan membangkitkan kecurigaan handai taulan jika anda menggunakan susuk. 

Pantangan lainnya adalah tidak boleh berdiri di bawah daun kelor atau menggunakan produk dari daun kelor. Maka dari itu jauhilah produk-produk berlabel MORINGA karena sejatinya MORINGA adalah KELOR dengan bahasa yang lebih FANCY. 

PS: daun kelor itu enak, kalo kalian belom pernah makan kelor, you are missing out on a lot of things. 

Tidak boleh juga lewat dibawah bambu kuning, karena bambu kuning dipercaya bisa mengusir pengaruh gaib. Bambu kuning secara spiritual berfungsi seperti norit yang bisa mengusir kuman dan bakteri di dalam perut. 


Sekian penjelasan mengenai susuk kali ini. Bagi para pengguna susuk, harap jangan tersinggung. Kalau tersinggung, ketauan dong susuknya. Sampai jumpa di cerita mistis racunwarnawarni selanjutnya, saya mau meet up sama ex-asisten elit global lainnya. DADAHHH~

Vagina Bau dan Cara Mengatasinya

28 comments
cara mengatasi vagina bau dengan lavish wipes

Vagina anda bau?

Ini kok kata pembuka saya udah ngajak gelut banget, yha? :)). Tapi bukan menuduh ya, saya cuma mau ngajak ngobrol jujur-jujuran. Buat kalian yang perempuan, pasti pernah sesekali mengalami permasalahan vagina bau. Nggak usah malu, karena ya hampir semua perempuan mengalami. Permasalahan vagina bau ini kadang berlarut-larut, karena memang informasi mengenai penyebab dan solusinya belum banyak. Kadang kita aja malu kan mau tanya atau cari tahu sendiri? 

Sebenernya, vagina memang punya bau yang khas. Itu karena secara alami di vagina kita terdapat bakteri-bakteri baik yang fungsinya untuk menjaga agar vagina tetap asam, sehingga bakteri jahat nggak bisa tumbuh. Kalau boleh saya bilang, aromanya sedikit asam seperti fermentasi samar-samar.

Tekankan pada kata samar-samar ya, yang mana artinya aromanya nggak menguar kemana-mana dan sampai mengganggu. Kalau masih asam samar-samar seperti itu, menurut saya ya biarkan saja. Vagina yang normal ya baunya kayak gitu nggak bisa diapa-apain lagi. Kalau pasangan protes, ya disuruh sama cagak pring aja yang nggak punya memiw.

Tapi kalau aromanya berbeda, misalnya jadi amis atau bahkan bau busuk, atau lebih tajam menusuk, nah itu patut diwaspadai. Saya sendiri pernah mengalami kok. Ketika lepas celana dalam, saya notice suatu aroma lalu berpikir, "bau apakah itu?", dan kemudian tersadar, "aha, bau memiw saya sendiri!". Dan seketika saya sadar kalau ada yang salah. Karena walau berbau secara natural, harusnya saya nggak sampai notice begitu kalau nggak deketin hidung saya ke sana.


Penyebab Vagina Bau

Untuk mencari solusinya, kita harus tau dulu nih penyebap vagina bau apa aja:

1. Keringat
Kalau kita berkeringat, area-area lipatan tubuh memang cenderung mengeluarkan bau yang lebih menyengat. Vagina pun juga begitu. "Kok tapi baunya nggak kayak kelek pas keringetan?" Ya beda dong, Bambang. Keringat berlebih di area vagina mengandung protein yang akan diurai oleh bakteri-bakteri yang ada di area tersebut, dan menghasilkan bau yang khas. Jadi memang wajar, kalau pas habis olahraga atau berkeringat deras, vagina kita lebih bau.

2. Makanan
Perhatikan deh bau badan kita pas kita terlalu banyak konsumsi bawang-bawangan, keju, makanan pedas, dan makanan-makanan yang baunya menyengat. Pasti keringat juga baunya beda kan? Nah, itu berpengaruh juga ke bau vagina. Bukan berarti nggak boleh makan ya. Cuma ngasih tau aja nih resikonya.

3. Menstruasi dan hormon
Darah menstruasi memang punya aroma yang khas (aroma amis bercampur tembaga). Apalagi kalau sudah menumpuk lama di pembalut. Lalu kadar esterogen yang meningkat bisa bikin aroma vagina lebih tajam lho!

4. Terlalu lembap
Area vagina memang harus dijaga agar selalu kering. Bukan cuma dari keringat ya, tapi juga dari air dan lendir keputihan. Kalau area vagina dan celana dalam sudah terasa demek, ya memang harus ganti.

4. Kurang dijaga kebersihannya
Yang ini udah pada tahu lah ya. Nggak perlu vagina. Bagian tubuh apapun kalau kita jorok dan nggak pernah bebersih, ya pasti bau. Memang sih, vagina itu secara alami sudah punya mekanisme pembersihan sendiri. Tapi bukan berarti kemudian kita abai terhadap kebersihannya. Dan soal membersihkan vagina ini sebenernya adalah ilmu dasar yang harus dimiliki oleh semua perempuan, namun informasinya masih kurang banget. Padahal vagina yang kurang bersih ini resikonya bukan cuma bau, tapi juga rentan terpapar penyakit-penyakit lain, yang bisa menyebabkan gatal, keputihan berlebih, infeksi, hingga gangguan yang lebih serius pada organ reproduksi.

5. Penyakit menular seksual
Ada parasit yang bernama Trichomonas Vaginalis, yang dapat memicu bau amis dan cairan keputihan yang berwarna kuning/ hijau, dan diikuti juga oleh rasa gatal dan terbakar/ panas saat sedang berhubungan seksual atau pipis. Penularan penyakit ini adalah dengan kontak antara penis dengan vagina, atau vagina dengan vagina. Dan sadisnya nih, bisa jadi di satu orang tidak bergejala, tapi menularkan ke pasangannya. Jadi ya say no to sex yang tidak bertanggung jawab ya. Ena-ena itu harus disertai pemikiran matang dan tanggung jawab, kalau enggak akibatnya bisa sangat nggak ena.

Nah, sekarang tau ya apa saja penyebap vagina jadi lebih bau daripada biasanya. Ada yang memang wajar, seperti memang habis olahraga, sedang menstruasi, atau habis gadoin bawang sekebon. Namun ada yang perlu diwaspadai. 

Tapi walau ada yang penyebabnya wajar, tetap saja bikin nggak nyaman, ya kan? Siapa sih yang nyaman kalau memiw bau?


Cara Mengatasi Bau Pada Vagina

Kalau ngomongin solusi bau vagina, saya kayaknya harus mendobrak beberapa mitos nih hehe.. Karena memang seputaran vagina ini banyak banget informasi yang simpang siur. Seperti nggak boleh pakai pakai sabun khusus, bahkan beberapa waktu yang lalu, saya nemu konten TikTok yang bilang kalau jus cranberry bikin vagina wangi semerbuck. Wadiwaw! 

Ya sudah, saya akan mencoba menuliskan solusi satu persatu, sambil meluruskan beberapa hoax ya. Ini dia yang harus kita lakukan untuk mencegah bau yang berlebihan pada vagina:

lavish wipes, tisu pembersih daerah kewanitaan

1. Wajib dan semua harus tau: BERSIHKAN VAGINA DENGAN BAIK!

Setiap kali mandi, habis buang air, habis berhubungan seks, selalu bersihkan vagina dengan sebaik-baiknya. Caranya, basuh dengan air mengalir dari arah depan ke belakang. Arahnya harus dari depan ya, jangan belakang ke depan. Ini untuk menghindari kuman-kuman di area anus malah traveling ke vagina. Lalu usap lembut juga area vagina dengan jari tangan sampai bersih.

Perlu produk khusus nggak sih? Tergantung kebutuhan. Vagina pada dasarnya punya mekanisme pembersihan sendiri, jadi nggak perlu dibersihkan dengan hardcore. Kalau ada air mengalir itu udah cukup banget. Tapi kalau ada situasi tertentu, seperti misalnya sedang ada masalah vagina bau, sedang menstruasi dan ingin mengurangi aromanya, atau sedang di luar rumah dan nggak nemu air mengalir, BOLEH banget kok pakai produk khusus. 

Yang nggak boleh itu pakai sembarang sabun atau tissue basah, apalagi yang mengandung pewangi dan alkohol. Nggak semua produk badan aman dipakai ke vagina. Karena vagina itu sensitif, jadi ya perlu treatment khusus. Jadi perhatikan dengan baik, produknya harus yang memang khusus untuk vagina dan jelas aman. Karena kalau asal pakai produk badan buat vagina, bisa-bisa malah pH vagina berubah dan bakteri-bakteri baik yang memang diperlukan oleh vagina ikut mati. Kondisi itu malah menimbulkan banyak masalah baru pada vagina.

Yang saya rekomendasikan untuk kalian coba, karena saya juga udah pakai sebulan terakhir ini, adalah: LAVISH Feminine Hygiene Wipes. Lavish ini adalah tissue basah khusus untuk membersihkan daerah kewanitaan. Saya suka bawa-bawa kemana-mana kalau pas groceries, ke gym, atau kalau harus meeting keluar rumah. Bahkan ya kadang saya pakai di rumah aja kalau sedang butuh perawatan "ekstra" untuk vagina.


2. Selalu jaga area vagina tetap kering

Vagina yang lembap akan jadi sarang kuman dan mudah berbau. Jadi pastikan vagina selalu kering ya. Selalu lap dengan handuk lembut/ tissue setelah membasuh vagina dengan air, baru kemudian pakai celana dalam. Jangan pas masih agak basah, langsung dipakein celana dalem. Ya bau. 

Selalu mandi dan bersihkan vagina setiap habis berolahraga, atau habis beraktifitas fisik yang menyebapkan keringat berlebih. Biasanya sih di gym, saya seka dulu area vagina dengan Lavish Wipes, agar lebih segar dan nggak bau. Baru setelah sampai di rumah saya akan langsung mandi.

Pemilihan bahan dan model celana dalam juga penting banget lho. Pilih bahan yang adem, menyerap keringat, dan juga nggak terlalu ketat. Lalu rutin ganti celana dalammu. Kalau sudah terasa lembap karena keringat atau keputihan, ya wajib diganti. Nggak sudah disayang-sayang lah. Mending cucian banyak daripada memiw gatel dan bau.


review lavish wipes

3. Rutin Ganti Pembalut!

Kalau lagi menstruasi dan pakai pembalut, rajin-rajin ganti pembalut 2 jam sekali. Jangan males, apalagi sayang pembalutnya. Kan kadang suka mikir, "darah yang keluar cuma sedikit nih nggak penuh, nggak usah ganti dulu lah." Jangan ya. Nggak perlu nunggu penuh. Darah menstruasi yang menumpuk pada pembalut itu yang bikin bau dan gatal.

Setiap kali ganti, cuci area vagina atau seka dengan Lavish Wipes untuk menghilangkan sisa darah yag menempel, sekresi vagina, dan juga keringat. Baru kemudian pakai pembalut bersih. Atau kalau mau, bisa pakai menstrual cup (saya pribadi belum bisa pakai, masih ada trauma karena vaginismus).


4. Konsumsi makanan sehat

Makanan juga berpengaruh ke kesehatan tubuh secara keseluruhan, dan vagina adalah bagian dari tubuh kita. Jadi makanan sehat, tubuh sehat, vagina juga ikut sehat. Bila memang sedang bermasalah sekali dengan bau vagina, bisa dibantu juga dengan konsumsi jus cranberry, apel, kacang-kacangan, yoghurt, nanas dan lemon. Mengonsumsi makanan-makanan tersebut dengan cukup dapat membantu menyeimbangkan pH vagina dan mencegah vagina berbau tidak enak.

Ingat, menjaga agar vagina tidak berbau tidak enak ya. Bukan bikin memiw wangi apalagi semerbuck. Dikata menyan?


5. Jangan malu ke dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (SpKK)

Kalau baunya sudah nggak bisa ditolerir, atau sudah dalam jangka waktu yang sangat lama dan nggak hilang-hilang, jangan malu untuk ke dokter spesialis. Plis, jangan malu. Penyakit area vagina itu bisa berbahaya. Kalau malu-malu bisa mati. Lagian malu sama siapa sih? Dokternya kan juga memang profesinya berkutat di area kelamin. Jadi ya pasti sudah banyak mendengar soal berbagai macam penyakit kelamin.


6. Hindari hubungan seks yang tidak bertanggung jawab

Dan juga sekali lagi saya menghimbau jangan berhubungan seks sembarangan. Berhubungan seks-lah dengan bertanggung jawab, dan dengan orang yang bertanggung jawab juga. Kita harus mengenal dengan baik partner seks kita. Jadi kita tahu pasti bagaimana gaya hidupnya, kita tahu kalau dia tidak melakukan hubungan seks yang tidak bertanggung jawab dengan orang lain, dan juga kita tahu bagaimana habit pasangan kita menjaga kebersihan organ intimnya. 

No frisek, bebqu!


LAVISH Feminine Hygiene Wipes

lavish feminine hygiene wipes tisu vagina

Nah, dari tadi kan saya ngomongin Lavish wipes melulu. Jadi saya akan tunjukin nih. Saya memang nge-rekomend ini karena ya saya sudah pakai sebulan ini dan merasakan manfaatnya buat vagina saya. Lavish wipes adalah tissue basah khusus untuk membersihkan vagina. Nggak kayak sabun atau tissue basah biasa yang bisa membunuh bakteri-bakteri baik pada vagina, Lavish wipes ini bisa menjaga vagina tetap di pH alaminya, yaitu 3,5 - 4,5. Jadi vagina bersih dari bakteri jahat penyebap bau dan keputihan, namun bakteri-bakteri baik seperti Lactobacilus dan Corynebacterium tetap hidup. 

Keunggulannya produk ini:

  • Bentuknya tissue dan dikemas per-sachet. Praktis, higienis, gampang dibawa-bawa! Nggak ada tuh cerita tissue basah mengering karena kelamaan dibuka. Trus nggak menuh-menuhin tas, karena diselipin di dompet kartu juga bisa kok.
  • pH-Balanced, Dermatologits aproved, gynecologist tested, sudah ada nomor izin dari Kemenkes RI dan juga halal MUI. Jadi jaminan aman dan tentu kita pakainya juga lebih tenang.
  • Tidak mengandung artificial fragrance dan alcohol! Ada aromanya sedikit yang berasal dari ekstrak alami chamomile.
  • Bikin area vagina terasa bersih, nyaman, dan segar kembali.
  • Di saya efektif mengurangi bau vagina, terutama saat menstruasi.
  • Nggak terasa perih, dingin, atau panas berlebih di area vagina. Rasanya cuma clean and fresh!
LAVISH Feminine Hygiene Wipes ini harganya terjangkau, Rp.15.000 saja per kemasan ziplock isi 5 sachet, dan tersedia di seluruh Alfamart di Indonesia.

lavish feminine cleansing wipes tissue pembersih vagina

Kalau vagina lebih bersih dan nggak bau, memang jadi lebih pede dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Terutama lebih pede juga saat (( diapa-apain )). Ehe..

Instagram: @Lavishwipes
Website: Lavish.co.id

Menjadi Orang Baik di Tahun 2021

7 comments

 

WOW, ternyata sudah tahun 2021!

Apa kabar kalian di tahun 2021? Prestasi apa yang sudah kalian torehkan selama 2020? 

Tenang, gaes. No presure. Semua orang tahu kalau 2020 adalah tahun yang berat. Bisa melewati tahun 2020 dengan selamat dan tetap waras pun juga udah bagus banget. Nggak usah ngadi-ngadi ngomongin prestasi. Kita tetap jadi orang baik, walau melewati tahun se-asu 2020, itu sudah merupakan sebuah prestasi.

Oh iya, sudahkan kita jadi orang baik di tahun 2020?

Gampang banget kok jadi orang baik itu. Nggak perlu keluar uang. Nggak perlu repot-repot atau effort banget. Cukup duduk diam nggak usah melayangkan komen kebencian, terhadap sesuatu yang nggak ada urusannya dengan hidup kita dan nggak merugikan orang banyak. Serius, gitu doang menurutku udah baik banget kalian jadi orang. Karena zaman sekarang susaaahh banget cari manusia yang nggak cangkeman dan nggak tukang ikut campur. Kasus artis yang jadi korban revenge porn salah satu contohnya. Banyak orang yang nggak ada sangkut pautnya namun setega itu terus-terusan menghujat dan memojokkan. Bahkan yang menghujat ini sesama perempuan juga lho.

Saya nggak mau ngasih tekanan ke siapapun, tapi boleh lah ya saya bikin highlight RacunWarnaWarni di tahun 2020 kemaren? Ini untuk catatan saya saja, dan saya berharap bisa untuk evaluasi bagi saya dalam menjalani tahun-tahun kedepannya.

Sejak awal blog ini dibuat, saya sudah pernah menuliskan kalau saya kepingin menyampaikan hal-hal yang lebih dari sekedar skincare dan makeup. Saya pengen platform saya ini juga bisa dipakai untuk menyebarkan hal-hal baik, untuk support sesama perempuan, melawan bullying, dan juga untuk mendorong perempuan agar lebih menerima diri sendiri.

Dan awal tahun 2020 dimulai dengan saya bercerita soal Vaginismus yang saya derita selama 5 tahun, dan juga pengobatannya. Kalian bisa lihat sendiri di instagram @racunwarnawarni ya. Semua masih lengkap saya simpan dalam highlight "vaginismus". Awalnya saya cuma pengen cerita untuk follower saya saja, tapi ternyata cerita tersebut malah viral dan sampai kemana-mana. Saya senang sih, karena jadi banyak yang tahu, bahwa ada PENYAKIT FISIK bernama Vaginismus. Dan saya juga terharu dengan reaksi orang-orang. Banyak yang baru sadar kalau dirinya sakit setelah melihat cerita saya. Padahal tadinya mereka cuma bisa nangis dan menyalahkan diri sendiri. Cerita soal vaginismus ini membawa saya bertemu dengan banyak kawan baru, perempuan-perempuan hebat pejuang vaginismus juga.

Sepanjang 2020 saya banyak membahas mengenai hal-hal keperempuanan dan seksualitas. Dan saya cukup senang dengan tanggapan positif dari teman-teman semua. Ya ada sih yang masih menganggap apa yang saya bicarakan nggak pantas dan tabu. Tapi cuma sedikit kok. Lebih banyak teman-teman yang merasa terbantu dengan apa yang saya sampaikan, dan banyak juga teman-teman perempuan yang melihat saya sebagai teman curhat. Dan saya cukup senang dengan hal itu.

Dan tahun 2020 ditutup dengan kerjasama saya dengan Nipplets Official, brand lingerie yang punya visi misi yang sama dengan saya. Seperti mereka, saya meyakini bahwa semua bentuk tubuh dan warna kulit itu baik. Yang penting kita bahagia dan mensyukuri bentuk tubuh kita apa adanya, dengan tetap menjaga kesehatannya. 

Saya cukup bangga sih bisa bekerja sama dengan Nipplets. Nggak setiap saat saya bisa menemukan brand, apalagi lingerie brand, yang support perempuan dengan berbagai bentuk tubuh. Nggak hanya memromosikan bahwa kurus dan putih itu cantik, dan kemudian menciptakan standar kecantikan yang nggak masuk akal dan membahayakan. Makanya foto yang saya letakkan di postingan ini adalah saya memakali lingerie Nipplets.

Di tahun 2021 nanti, goals saya masih tetap sama sih. Saya sih tetep suka makeup dan skincare. Saya tentunya akan tetap mereview banyaaakk makeup dan skincare. Tapi lebih dari itu, saya juga pengen mengajak perempuan-perempuan di sini untuk lebih mencintai dirinya sendiri, lebih sehat, lebih melek terhadap isu-isu keperempuanan, lebih berani menyatakan pendapat, dan saling support satu sama lain.

Selamat tahun baru 2021. Semoga kita semua tetap sehat, bahagia, dan menjadi orang baik di tahun 2021 ini.

Menstrual Cups vs Reusable Pads: Mana Yang Cocok Untukmu?

21 comments
reusable sanitary pads vs menstrual cups

Setelah beberapa lama menggunakan Menstrual Cups dan Reusable Pads sebagai alternatif pembalut dan tampon yang ramah lingkungan, akhirnya saya bisa ((numpang)) berbagi cerita di blog mbak arum. Maklum anggota elit global suka bingung mau cerita dimana soalnya, terlalu sibuk gitu loh.

Saya pertama kali mengenal menstrual cups dari beberapa youtuber eco-living di luar negeri, terus coba-coba cari ternyata ada yang jual di femaledaily forum waktu itu, tapi saya nggak langsung beli karena masih takut buat menggunakannya. 

Tapi sebenernya saya lebih males membuang pembalut dan tampon ketimbang takut menggunakan menstrual cups. Semua bermula ketika KKN, kami disadarkan oleh bapak pondokan kalau sampah pembalut yang kami pakai tidak bisa terurai sehingga harus dibakar. Ribetnya maksimal.

Tapi ya enggak kebayang juga kalau si tampon dan pembalut sekali pakai itu harus jadi sampah yang sulit diuraikan :( apalagi saya tipe yang sering ganti pembalut. 

Ternyata sekarang sudah ada alternatif untuk yang takut atau belum bisa menggunakan menstrual cups seperti saya yaitu Reusable Pads, alias pembalut alias softek yang bisa dicuci ulang. Nah semakin bingung kan untuk memilih antara Menstrual Cups dan Reusable Pads? Coba saya jabarkan sedikit ya berdasarkan pengalaman pemakaian saya selama iniiii….

Reusable Pads

Ini adalah produk yang saya gunakan sekarang, reusable pads ini seperti pembalut dari bahan kain beberapa lapis yang bisa dicuci dan dipakai ulang. Bentuknya seperti pembalut biasa tapi berbahan kain dengan kait/wings yang memiliki kancing.

Menurut saya setelah terbiasa menggunakan reusable pads ini, jauh lebih nyaman daripada pembalut sekali pakai. Kenapa? Karena saya baru sadar ternyata darah menstruasi itu tidak sebanyak yang saya kira, jadilah saya membeli pembalut night yang segede gede gaban nyaris tidak pernah terpakai.

Selain itu saya merasa reusable pads lebih cepat menyerap darah dan juga lebih nyaman dan tidak gerah. Hanya saja memang membawa reusable pads kemana-mana itu ribet karena beberapa reusable pads yang saya punya bentuknya cenderung bulky, dan kalo sedang berpergian agak bingung mau nyuci dan jemur pads dimana. 

Harga reusable pads cenderung lebih murah, tergantung bahan dan bisa dipakai berkali-kali. Kuncinya supaya awet adalah cuci dengan air dingin mengalir dengan sabun yang lembut dan jangan dikucek terlalu kencang lalu jemur dibawah sinar matahari. Jika masih ada sisa stain itu wajar karena noda darah memang staining. nah untuk mengurangi stainnya memang setelah dicuci bersih harus dijemur di sinar matahari

Menstrual Cups

Kalian pasti sudah familiar dengan menstrual cups kan? Jadi bentuknya memang seperti cup kecil yang nantinya dimasukkan kedalam vagina untuk menampung darah menstruasi. 

Bentuk dan ukuran menstrual cups ini beragam, ada yang kecil, ada yang besar. Karena dia warna-warni jadi menurut saya nggak seintimidatif tampon ketika harus memasukkan ke vagina. Karena ukurannya relatif kecil jadi bisa dibawa kemana-mana dengan mudah, biasanya ketika membeli kita akan mendapatkan pouch penyimpanan. 

Nah, di luar negeri penggunaan menstrual cup dan tampon memang sudah lebih umum ketimbang di Indonesia, di sini nyari tampon harus ke chain drugstore besar. Di supermarket saya jujur belum pernah nemu. Untung sekarang sudah ada e-commerce dan online seller indonesia yang menjual menstrual cups dari berbagai merk dan ukuran misalnya @Lunahapsari di instagram dan Shopee Luna Hapsari yang menjual OrganiCup Menstrual Cups 

Harganya memang lebih mahal daripada reusable pads, tapi bisa digunakan sampai bertahun-tahun. Hanya saja buat saya yang memiliki riwayat vaginismus, memasukkan menstrual cups kedalam vagina ini merupakan PR yang luar biasa besar, jadi sebaiknya bagi yang belum terbiasa berlatihlah menggunakan menstrual cups sebelum periode menstruasi. 


pengalaman menggunakan menstrual cup

Pilih Mana, Menstrual Cups atau Reusable Pads?

Jawabannya sama: Sesuaikan dengan kebutuhanmu ya, jika kamu butuh traveling dan efisiensi, Menstrual Cups sangat efisien dan mudah dibawa-bawa serta dibersihkan, akan tetapi kalau kamu membutuhkan kenyamanan, gunakan saja reusable pads. 
Saya sendiri saat ini menggunakan Reusable Pads karena masalah vaginismus yang membuat saya kesulitan untuk memasukkan menstrual cups, akan tetapi jika kalian tidak ada kesulitan berarti, lebih baik gunakan menstrual cups yang masa pakainya lebih lama. Jika kalian hendak menggunakan menstrual cup, pastikan juga bahan menstrual cup yang kalian gunakan tidak membuat kalian alergi, karena ada beberapa orang yang juga memiliki alergi latex. Jika kalian memiliki alergi latex, gunakan menstrual cups yang bebas bahan latex ya!

Sekian perkenalan dengan menstrual cups dan reusable pads kali ini, mungkin kalian mau bercerita pengalaman menggunakan menstrual cups atau reusable pads? Bisa cerita di kolom komentar dibawah ya!

Apa Sih Poin-Poin Penting Saat Mereview Makeup?

18 comments

Kalian sudah mencoba Face Base BLP dan Face Concealer BLP yang terbaru belum? Kedua produk itu bener-bener produk lokal dengan kualitas yang sangat-sangat bagus. Tapi saya nggak akan me-review produk tersebut kali ini. Saya lagi nggak mood ngomong (( serius )). Hylyh, kipin kimi miid ngiming siriis siihhh? Kali ini saya cuma kepengen menghidupkan label "shitty think". Sebuah rubik dimana saya boleh ngoceh soal opini saya mengenai apa saja dan teman-teman boleh menanggapi di kolom komen.

Cerita akan saya mulai dari ketika saya mendapatkan produk-produk makeup BLP dulu ya. Saya memang harus mengakui, kalau BLP memang selalu mengeluarkan produk yang kualitasnya bikin (( ngowoh )). Saya appreciate deh teksturnya, pilihan warnanya, sampai dengan kualitas packaging-nya yang mewah dan konsisten pakai warna nude.

Kalau boleh jujur, ada masa saya nggak suka BLP karena ketika itu produk-produk yang saya pilih nggak sesuai dengan saya. Ketika itu saya cuma punya BLP Lip Coat Butter Fudge, yang kebetulan keluaran awal dan kualitasnya nggak begitu bagus. Lip Coat yang saya nggak begitu suka ini pernah saya review juga di blog ini. Lalu menyusul saya nitip teh Reiny BLP Face Powder shade Medium Beige, yang warnanya terlalu gelap buat saya.

Baca juga: Review BLP Lipstick - All Varian

Tapi setelah mencoba banyak produknya, dengan pilihan shade yang cocok untuk saya, saya malah jadi jatuh cinta. Bahkan setelah nyoba Face Powder BLP shade Beige, bedak ini malah jadi favorit saya banget yang nggak tergantikan oleh produk lain. Karena ya sebagian besar produknya memang kualitasnya gils beud! Ada sih beberapa yang saya nggak suka, tapi wajar kan, makeup memang begitu? Dalam satu brand yang produknya banyak, kayaknya nggak mungkin ada yang kita nggak suka. Karena brand makeup kan bukan Nicholas Saputra yang adalah kesempurnaan. Tapi ya overall, produk-produk BLP bikin saya kecantol.

Lihat juga: Review Bedak Berbagai Brand

Nah, kembali ke Face Base BLP dan Face Concealer BLP ya. Jadi pas launching, saya termasuk salah satu mbak-mbak instagram yang beruntung bisa nyobain produk mereka. Jadi saya dikirimin satu set, yaitu Face Base, Face Concealer, dan Easy Blend. Semacam rejeki anak famous. Pas nyoba saya langsung jatuh cinta sama Face Base dan Easy Blend-nya, karena memang secara tekstur, formula, finish yang saya dapat, sampai kemasannya, sesuai banget dengan selera saya. Produknya juga tahan lama di kulit kering saya.

Tapi ketika mencoba Face Concealer-nya, saya nggak begitu suka. Sebenarnya Face Concealer BLP ini hasilnya bagus sekali, full coverage, nggak creasing, dan tahan lama. Perfect-lah kalau dilihat dari hasil pemakaiannya. Cuma saya agak nggak merasa nyaman dengan tekstur atau konsistensinya yang super kental. Kalau kalian pernah mencoba Tarte Shape Tape Concealer, nah, ini mirip banget! Ini exactly dupe sih menurut saya, kecuali soal pilihan shade!

Banyak yang protes ketika saya bilang di IG Story @racunwarnawarni kalau saya nggak terlalu suka dengan Face Concealer ini. Protesnya ya bisa banget dipahami, karena saya tahu persis hasil produk ini sangat bagus, dan banyak banget beauty enthusiast yang tergila-gila dengan Tarte Shape Tape Concealer. Jadi ketika ada dupe yang sukses dari brand lokal, banyak yang nggak terima dong ketika saya bilang nggak suka wkwkwkw..


Jadi ketika saya me-review produk makeup, foundation/ concealer khususnya, poin yang penting buat saya adalah:

  1. Tekstur dan formula
    Apakah mudah di-blend atau tidak, pakainya gampang nggak, aromanya enak atau enggak, dan yang paling penting apakah saya "menikmati" saat memakainya.
  2. Finish
    Hasilnya matte atau glowy, coverage-nya full atau sheer, shade-nya cocok atau enggak di kulit saya, hasilnya halus atau malah accentuate pore dan dry patch area, dan lain-lain.
  3. Daya Tahan
    Bagaimana kondisi muka saya setelah beberapa jam pemakaian, creasing atau enggak, bagaimana kondisi area lipatan seperti cuping hidung dan bawah mata, lalu apakah minyak muka saya keluar atau malah muka saya semakin kering.
  4. Kemasan
    Karena saya kan mbak-mbak IG ya, jadi riya adalah segalanya. Produk yang kalau difoto flatlay atau dijadikan background selfie hasilnya cakep itu nilainya nambah.
  5. Lain-lain
    Nah, baru setelah keempat di atas saya bedah, saya akan melihat faktor lain yang menurut saya nggak terlalu penting seperti misalnya harga. Anaq sultan bebas. Lalu ketersediaan atau kemudahan membeli, konsep atau value lain dari brand tersebut, dan faktor-faktor lain. Faktor ingredient kalau untuk makeup, saya masukkan ke lain-lain. Tapi kalau untuk skincare justru nomer satu.
Nah, dalam kasus BLP Face Concealer dan Tarte Shape Tape Concealer, produk tersebut nilainya sempurna di nomer 2-5, namun dari sisi tekstur saya kurang suka. Teksturnya bikin saya nggak menikmati memakai produk ini. Dan bagi saya itu penting, karena makeup bukan melulu soal hasil, tapi juga proses saat memakainya. Untuk bikin produk tersebut jadi favorit saya, saya harus menikmati dulu proses saat saya berdandan.

Hal yang sama terjadi juga kepada beberapa brand beauty sponge. Saya suka sekali pakai beauty sponge, sampai koleksi banyak merek untuk membandingkan performanya. Rata-rata sih hasil akhir makeup-nya ya mirip-mirip aja. Sama-sama bisa dipakai untuk meratakan foundation dengan hasil yang cenderung natural dan rata. Namun nggak semua beauty sponge memberikan saya pengalaman ena-ena saat memakainya. 

Kalau boleh jujur, saya nggak terlalu suka memakai sponge merek Mad For Makeup, Tammia, Armando Caruso, Pixy, dan Expert. Tapi saya suka dengan sponge merek Karis, Beauty Blender, Real Techniques, dan BLP x Jacquelle. Walau kalau secara hasil pemakaian, sponge yang nggak saya suka tersebut hasilnya ya bagus-bagus aja, lebih murah pula!


Menurut kalian gimana? Prioritas saya ngaco nggak sih untuk menyebut suatu makeup bagus? Kalau kalian sendiri, proses atau saat kita mengaplikasikan makeup itu penting nggak sih? Atau nggak begitu penting, yang penting hasilnya bagus dan awet saja? Atau penting murah?

Mari berdiskusi!

Cerita Soal Palet Makeup Terdrama

27 comments
review palette morphe

Dulu, saya pernah nulis soal gosip-gosip seputaran industri kecantikan. Ya ghibah beauty lah kalau istilah saya :D. Kalau ghibah yang lebih (( SERIUS )) kan biasanya terbitnya di Besok Siang. Di sini ghibah kacangan aja 'cem begini.

Nah, ghibah beauty yang saya tulis sebelumya itu adalah ghibah soal Brandon Truaxe dan Deciem company (RIP Om Brandon, semoga beristirahat dalam damai dan dikenang dalam cinta). Awalnya, saya nulis itu bener-bener tanpa ekspektasi apapun. Kayak, halah, palingan cuma jadi salah satu postingan random yang pageview-nya pun kacangan. Eh...ternyata enggak lho! Netizen peminat ghibah banyak bener yak.


Kalian sih. Saya kan jadi keranjingan berghibah nih :D.

Drama Deciem dan Alternatif Produk Pengganti The ordinary

19 comments
The Ordinary Products
pic: www.theskinterpreter.com

Sebagai orang lenjeh, saya yakin kalian pasti tahu The Ordinary. Seandainya belum pernah memakai pun, paling enggak kalian sudah pernah denger, kan? The Ordinary (TO) ini adalah skincare yang dikeluarkan oleh beauty company asal Kanada bernama Deciem. Selain TO, Deciem juga mengeluarkan beberapa brand lain seperti Hylamide dan Niod. Tapi saya tidak mau membicarakan yang lain karena (( MAHAL )). TO langsung booming karena harganya terjangkau, dan TO ini menawarkan tren baru dalam skincare, yaitu produk-produk yang straight forward.

Kalau kita biasa dikasih janji-janji seperti 'serum anti acne', 'ampoul kinclong', 'essence pencerah', 'anti-wrinkle cream', dan 'aku bakalan tanggung jawab kok beb', TO ini nggak ngasih janji sama sekali. Dia malah menjadikan ingredient utama sebagai nama produknya. Ambilah contoh beberapa produknya yang terkenal: Niacinamide 10% + Zinc 1%, Alpha Arbutin 2% + HA, 100% L Ascorbic Acid Powder, Glicolic Acid 7% Toning Solution, Lactic Acid 10% + HA, AHA 30% + BHA 2% Peeling Solution, dan lain-lain. Modar kon, mudeng ora?

Akun Instagram @sekararumw Dinonaktifkan

23 comments

Gaes, w lagi sedih beudh!

Jadi, tadi pagi mendadak akun instagram @sekararumw di-disable oleh instagram tanpa pemberitahuan. Sekitaran jam 6-7 sayatu masih melihat-lihat akun dan sesekali berbalas komen sama temen-temen. Tapi tiba-tiba, saya keluar dari akun saya sendiri. Beberapa temen juga ada yang whatsapp saya: "Rum, akun instagrammu kok ilang?"

Saya mencoba mencari tahu kenapa-kenapanya. Jadi ketika saya login, kan ada pop-up pemberitahuan kalau saya nggak bisa masuk ke akun tuh, nah saya klik "pelajari lebih lanjut". Nah, ini dia penjelasan yang saya dapat:

Cowok Pakai Skincare?

17 comments
skincare rutin

Tadinya saya mau menulis topik ini di Besok Siang, agar saya bisa gaspol julidnya. Kalau di sini kan saya masih harus pencitraan dan jaga cangkem. Tapi ya memang sejak awal Besok Siang dibuat, kami sudah sepakat untuk tidak membicarakan hal-hal yang beauty related di sana. Jadi saya alihkan cangkeman saya kesini. Lagian ini buat selingan sih ya. Memangnya kalian tidak capek dan merasa miskin ya, melihat saya pamer makeup-makeup mahal terus?

Jadi seperti yang sudah tersirat, blog Racun Warna-Warni ini memang tema besarnya adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan skincare dan makeup. Skincare - makeup - skincare - makeup pokoknya hedon-hedon begitu terus sampai kalian merasa miskin dan insekyur sendiri saat membacanya. Tema seperti ini biasanya disebut dengan tema "Kecantikan". Yang cantik itu kan biasanya diidentikkan dengan perempuan. Makanya pembaca blog ini juga kebanyakan perempuan. Dulu kalaupun ada yang laki-laki, biasanya ya langsung dicap tidak kelaki-lakian oleh netizen. Bukan oleh saya ya. Saya bukan netizen jelata.

Kembali

26 comments

Mentemen apakah sudah tahu kalau saya pindahan rumah? Pas saya update pindahan rumah di instagram story, banyak banget yang DM saya menebak-nebak saya mau pindah kemana. Ada yang menebak saya pindahan ke Jogja, Tegal, Bekasi, sampai Meikarta. Bahkan ada yang menebak saya pindah ke luar Jawa. Wah, tahu kalau bakalan dijadiin tebak-tebakan lucu temen-temen netizen, harusnya saya bikin kuis aja sekalian ya :)).

Saya nggak suka menyebut perpindahan saya dengan kata "pindahan" sebenarnya. Karena alih-alih merasa berpindah ke tempat baru, saya lebih merasa saya sedang pulang.

Iya betul, saya pindahnya ke Jogja. Walaupun pindahnya ke rumah yang tidak sama dengan rumah saya yang dulu, tapi tetep saja rasanya seperti pulang. Mewek bahagia saya pas dibilangin kalau suami dipindah tugaskan ke Jogja. Hwaaa...

Dik Arum Masak

28 comments
Buncis goreng cabe garam & Garang asem

Di post haul kemaren, saya bilang kalau mau cerita soal #DikArumMasak. Jadi ini cerita saya tentang hashtag tersebut.

Sebenernya aktivitas memasak bukan hal baru buat saya. Lha wong sejak dulu saya juga sering memasak kok. Buat yang ngikutin blog saya dari jaman baheula, pasti tahu deh dulu saya kadang-kadang suka berbagi resep simpel di blog ini. Bahkan sampai ada satu rubik sendiri yang judulnya Foodporn.

Cerita soal rubik foodporn itupun juga lucu. Rubik itu ada karena saya pengen pamer sama seseorang. Jadi ketika itu adalah awal-awal saya menikah dan pindah ke Jakarta. Ya maklum lah ya, sebagai pecinta makeup dari kota kecil, saya sedikit kalap pas pertama ke Jakarta. Banyak gerai-gerai makeup yang bisa saya sambangi, padahal tadinya cuma bisa saya beli online selama masih di Jogja. Jadi saya belanja-belanja deh, kemudian pamer di media sosial.

2016 Dalam Kenangan

17 comments

Hai gaes,
gimana kabar kalian di tahun 2017? Saya agak kurang sehat, sedikit kegemukan, tapi tetap awsome dan mempesona luar biasa.

Akhir tahun 2016 kemarin saya mendapat pukulan luar biasa, yaitu kehilangan seorang sahabat dekat yang udah seperti keluarga sendiri buat saya dan suami. Saya jadi ingat akhir tahun 2014, saya kehilangan eyang putri saya. Sedih banget, tapi ya beginilah hidup. Kematian adalah sesuatu yang nggak mungkin bisa dihindari. Yang bisa kita kendalikan adalah perbuatan kita selama kita hidup. Jadi, sudah berbuat apa kita selama hidup? Jangan-jangan hal besar yang kita sudah lakukan cuma nyetatus tebar-tebar kebencian di facebook? Hmm...jangan sampai ya. Yuk berkarya!

Awal tahun 2017 juga saya mendapat semacam "teguran", berupa kondisi badan saya yang nge-drop war byasah, sampai harus opname di rumah sakit. Ini debut saya opname dan di infus, gaes. Rasanya nggak enak banget. Amit-amit deh, nggak lagi-lagi. Ini jadi teguran tersendiri buat saya untuk lebih jaga kesehatan. Bukan cuma kesehatan saya, tapi juga kesehatan keluarga saya: suami, Jimbeam, Lilly. Gara-gara terlalu sibuk, saya akhir-akhir ini memang nggak pernah masak dan sering telat makan. Tahun 2017 saya harus luangkan waktu untuk masak deh!


Greenery

4 comments
Pantone Color of The Year

Saya hampir melonjak kegirangan malam-malam, pas ngintip instagram, dan lihat Pantone sudah merilis Pantone Color of The Year 2017. It's Greenery! Hijau adalah warna kegemaran saya dari saya kecil. Selalu suka lihat warna hijau yang fresh dan somehow bikin pikiran rileks.

Waktu kecil, ya namanya anak-anak lah ya, jelaslah saya selalu memilih barang-barang yang warnanya menurut saya menarik. Makanya outfit dan mainan-mainan saya banyak yang warnanya hijau. Menginjak saya remaja, waktu itu sedang ngetrend celana jeans dengan warna-warna neon. Dan tentu saja saya punya beberapa neon jeans yang mewakili beberapa gradasi warna hijau.

Tapi makin tua, saya merasa saya jadi semakin membosankan. Saya jadi takut berekspresi. Baju-baju saya didominasi oleh warna-warna "membosankan" seperti hitam, abu-abu, navy, dan beige. Saya nggak lagi punya spontanitas untuk memilih outfit atau benda-benda lain mengikuti kata hati. Kalau mau milih baju misalnya, mikirnya panjang. "Baju ini bakalan cocok sama bawahan apa ya? Tasnya apa? Sepatunya?" Yang berakhir dengan pilihan warna netral saja, karena simpel dan mudah dipadankan. 

Kylie Jenner Makeup Look, Yay or Nay?

62 comments
FOTD By Mbak Kylie

Kalau ngeliatin instagram dan makeup dedek-dedek gaul jaman sekarang, ngerasa nggak sih seakan-akan ngeliatin Kylie di mana-mana? Makeup ala Kylie ini memang hits banget ya, sejak tahun lalu bahkan. Walaupun 2016 diramalkan trend makeup bakalan bergeser ke yang lebih natural dan nggak ke-Kylie-Kylie-an lagi, tapi nyatanya nggak juga tuh. Malah makin-makin kalau seperasaan saya.

Ya nggak heran sih, Kylie memang super gorjes kalau masalah makeup. Saya sendiri sukak banget ngeliatinnya. Cantik, rapi, dan everything on fleek.

Ini ciri-ciri makeup Kylie beserta pendapat saya. Inget yah, pendapat SAYA. Situ boleh kok punya pendapat yang berbeda.
  • Alis yang bold dan super rapih, dengan arch yang pas.
    Yes, arch-nya pas! Nggak terlalu tinggi sampe menghasilkan efek "muka kaget", tapi juga nggak terlalu datar ala Korea. Saya pribadi suka banget sama alisnya. Rapi, berkarakter, dan membingkai wajah secara sempurna. Walau super duper rapi, tapi menurut saya masih kelihatan natural sih, soalnya bagian pangkalnya dibaur. Nggak kotak. FYI, saya paling gatel liat alis kotak. Kalau ketemu mbak-mbak yang alisnya super tebel dari pangkal sampai ujung gitu, baik di mall atau di instagram, saya berasanya pengen nyulik, saya iket, trus saya baurin pangkalnya pakai spoolie.
    Apakah saya kelainan jiwa?

[Kekinian] Full Day School

39 comments

Sebelum baca, saya perlu ngasih tahu kalau saya ini belum masuk ke golongan mahmud alias mamah muda yah. Pengalaman parenting saya mentok di godain keponakan sampe nangis dan miara kucing sampe kegendutan. Tapi gatel juga sih soale mamah-mamah muda di grup WA saya lumayan rumpi soal ini. Dan selalu terselip minimal dua mamah muda pada setiap grup WA di mana saya join. Terus kampus saya dulu kan kebetulan bekas IKIP dan fakultas unggulannya tuh masih fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), jadi lumayan banyak juga temen-temen saya yang dari FKIP dan saat ini berprofesi sebagai guru.

Rame deh, rame! Saya terpaksa ikut arus. Padahal dibanding ngomongin soal full-day school vs half-day school, saya lebih kompeten di topik Royal Canin vs Proplan.

Soal full day school ini, terlepas itu baru wacana dan belum pasti akan diaplikasikan, tetep aja menarik buat jadi bahan rumpik.

[Kekinian] Tentang Awk

42 comments

Ngomong-ngomong soal kehebohan di dunia maya, mana yang kalian lebih ikuti?
  • Jeffree Star vs Kat Von D
  • TayTay vs Kimye
  • Zara nyuri desain
  • Awkarin
  • Erdogan
  • Bu Susi & ijin reklamasi Teluk Benoa
  • Ayu TingTing & Raffi Ahmad
  • Flat Earth
  • Apalagi sih?

Kalau saya? Bacain semuanya sampe....mabok gosip! Ngahahahaaa XD.

Sebenernya saya lebih penasaran sama lagu "lelaki kardus". Penasaran kenapa judulnya lelaki kerdus? Itu lagu buat ngata-ngatain bapak-bapak brengsex yang suka main pukul dan kemudian minggat ninggalin anak-istrinya gitu kan? Kenapa sebutannya lelaki kerdus? Setahu saya malah saya ini yang wanita kerdus, keriting dusta. Kalau malem minggu saya suka catok keriting, yang boro-boro kehujanan, kena angin dikit aja keritingnya langsung ilang.

Serba-Serbi Warna

39 comments
sumber gambar: https://www.pinterest.com/smatimeshare/colors/

Masih dalam kondisi belum teralu sehat nih. Jadi saya belum mampu kalau disuruh melakukan FOTD dan foto-foto swatch. Padahal saya sendiri sebenernya sudah nggak sabar kepingin pamer swatch lipstik-lipstik baru saya :(.

Dari pada blognya sepi dan berdebu, jadi saya cerita soal warna aja yah. Kenapa warna? Karena make up itu erat kaitannya dengan warna. Terkadang suatu merk bisa mengeluarkan banyak sekali warna lipstik dari jenis produk yang sama. Contohnya, Brand Colourpop, mempunyai suatu produk yang bernama Ultra Matte Lip. Dan Colourpop Ultra Matte Lip ini memiliki 47 varian warna. Huwaaaw! Banyak yah! Dari sekian banyak warna tersebut, ada loh shade yang sekilas terlihat sama, padahal sebenarnya berbeda. Nah, sebagai beauty blogger, tentu saya harus punya juga pengetahuan soal warna. Biar ketika saya melakukan swatching, saya bisa menjelaskan dengan baik mengenai warna-warna lipstik tersebut.

[Buku & Film] Tentang AADC2

34 comments

Apa kabar, gais? Saya masih sakit nih. Tapi rasanya kangen sekali ngeblog. Ya sud saya ngeblog yang ringan-ringan aja yah. Yang nggak perlu foto-foto dan mikirin swatch atau tekstur. Saya ikut arus aja nulis soal AADC2

Ngomong-ngomong soal AADC2, akan ada dua pendapat soal film ini. Pendapat pertama bakalan bilang "Bagusss bikin baper". Dan pendapat kedua adalah, "cemen ah! Kayak FTV". Karena memang menurut saya film ini bukan untuk semua orang. Kamu bakalan ngasih pendapat pertama, kalau kamu itu:
  1. Ikutan heboh 14 tahun yang lalu, pas AADC pertama diputer.
  2. Ngefans abis sama Nicholas Saputra
  3. Ngefans abis sama Dian Sastro
Kebetulan saya memenuhi kriteria pertama dan kedua. Bahkan pada kriteria kedua itu, saya sendiri (serta suami saya dan jajaran teman-teman dekat saya) mengakui kalau udah sampai taraf mengkhawatirkan. Saya bisa loh seharian ngenet cuma buat nontonin video klip atau iklan-iklan yang ada Nicsap-nya. Mengkhawatirkan ya? Kayaknya saya perlu di rehab -_-.

[Empty Jar & Random Talk] April 2016: Kado Kaleng

24 comments

Ngomong-ngomong saya habis ikutan lomba make up di instagram. Itu foto di atas adalah yang saya lombakan. Ada dua sih, tapi ini salah satunya. Dukung saya ya, gengs! :3

Oh iya, saya tuh mau cerita soal 'kado kaleng'. Apaan tuh 'kado kaleng'? Mmm...maksud saya adalah kado yang nggak ada namanya. Kan kalau surat nggak ada nama pengirimnya surat kaleng tuh. Jadi....kado kaleng :D.

Bulan lalu saya ulang tahun (Plis, nggak usah diselamatin sekarang yak. Udah basi. Hehe..). Nah, saya dapet sebuah kado yang dialamatkan ke rumah saya. Buat saya pribadi, kalau itu diperuntukan sebagai hadiah, dari orang yang bukan siapa-siapa saya, ya tergolong mahal. Karena saya sendiri nggak mungkin ngeluarin uang segitu untuk ngasih kado keseseorang yang bukan siapa-siapa saya. Saya nggak merasa punya temen yang suka sok anonim-anoniman sih. 

Beberapa kali saya dapet hadiah dari temen blogger/ instagramer, yah hadiah sebagai tanda perkenalan dan pertemanan gitu, dan belum semua bisa saya balas (Hiks! Maaf ya, teman-teman). Dan saya lama-lama ngerasa jengah juga siihh, jadi saya akhir-akhir ini suka melipir kalau ada yang nawarin saya sesuatu, kecuali endorse atau kecuali dese memang temen saya.


[Empty Jar] February 2016: Dampak Pemakaian Make Up Terhadap Kecerdasan

50 comments
Empty Jar February 2016

Oke lah topik kali ini basi ngeettsss!! :))

Kayaknya udah solastyir banget yah soal pembahasan bahwa cewek pakai make up biasanya bodo. Saya pun udah nggak pernah liat lagi meme-meme yang bahas gituan. Tapi beberapa hari yang lalu saya terlibat dalam pembicaraan soal ini dan saya pengen bagikan soale lucuuu.

Jadi secara nggak sengaja, saya terjebak dalam suatu obrolan antara dua orang cowok. Ya gimana dong, semeja je. Sebenernya bisa aja sih saya cuek aja ndingkluk mainan socmed. Atau pura-pura WA-an sama suami saya. Atau pura-pura kejang-kejang lalu mati sekalian juga kayaknya mereka nggak peduli. Tapi saya ngerasa pengen nimbrung aja di pembicaraan temen saya dan temennya temen saya tersebut.

Inti pembicaraan mereka adalah bahwa cewek yang terlalu memperhatikan penampilan gitu biasanya plongah-plongoh dan bodo. Nggak usah di ceritain sih tepatnya kata-perkata. Ntar pada baper.