Saya malu deh sebenernya nulis judulnya. Kesannya ngajarin banget gitu. Padahal saya make up-an aja belum bener :)). Tapi serius deh, pertanyaan semacam: "kalau mau belajar make up, apa sih yang harus aku beli? Terus merk apa yang bagus tapi nggak terlalu mahal?", termasuk yang paling sering saya dapatkan. Jadi saya coba-coba bikin semacam guide buat yang belum punya alat make up, tapi kepengen belajar make up.
Guide yang saya buat ini tentunya nggak saklek ya. Soalnya produk make up itu kan cocok-cocokan. Budget dan selera masing-masing orang mengenai make up juga beda-beda. Jadi ini saya bikinnya sih menyesuaikan selera dan kondisi keuangan saya aja (harga dibawah Rp.100.000, atau kalau bisa dibawah Rp.50.000. Kalau bisa lagi dibawah Rp.20.000. Ya kalau bisa gratis juga boleh ^^). Saya mengusahakan barang-barang yang saya rekomendasikan di sini yang basic aja, nggak terlalu banyak, multifungsi, mudah digunakan, gampang dicari, dan tentunya nggak terlalu mahal.

Kali ini make up dulu. Kalau tanggapannya baik, nanti saya bikinin part 2 untuk tools dan brushes. Jadi ditanggapi yang baik ya. Soalnya saya udah bikin draft yang brushses. Kan sayang kalau nggak di post. #jiaahh.

Update: Part 2, mengenai kuas sudah saya buat loh! Sila klik: "Belajar Dandan 2: Kuas Yang Kira-Kira Harus Dibeli Kalau Baru Memulai Pakai Make-Up"

Beberapa orang ada yang nanyain saya, saya kalau ngaplikasiin foundie/BB cream pakai apa sih? Pakai cinta, Mbak. Bingung juga sih, soalnya saya tipe yang suka-suka banget mau aplikasiin foundie pake apa. Tergantung jenis foundie-nya, dan tergantung mood juga.

Seringnya saya pakai kuas. Tapi kalau lagi males nyuci kuas, ya pakai sponge yang sekali pakai. Kalau tekstur foundie-nya encer, saya sih lebih suka pakai jari aja.Oh iya, FYI aja, saya biasa nyuci kuas foundie saya setiap kali habis dipakai. Jadi saya memang terbiasa memakai kuas foundie dalam keadaan bersih, tanpa ada sisa foundie sebelumnya yang menempel di kuas. Kenapa? Soalnya foundie kan teksturnya becek-becek gitu, kalau dibiarin ngegumpal di kuasnya, bisa jadi sarang bakteri.

Saya pamerin aja satu-satu alat aplikasi foundie saya.

Jujur aja yah, saya ini suka mati gaya kalau disuruh bikin judul. Padahal kan judul itu sangat mempengaruhi keseluruhan isi artikel. Bayangkan kalau ada dua artikel, yang satu judulnya: "cara membersihkan noda sprey dengan efektif", sedangkan yang satunya judulnya: "Ranjang Ternoda". Walau isi artikelnya sama persis, tapi pasti artikel kedua lebih banyak pageview-nya.

Itulah kekuatan sebuah judul :)). Makanya saya perlu kursus merangkai judul. Atau bagaimana kalau setiap saya bingung bikin judul, post saya saya kasih judul "Ranjang Ternoda" aja?

Saya kan lagi LDR-an sama peralatan dandan saya, jadi yang saya bawa saat ini ya cuma seada-adanya. pokoknya cukup lah buat harian, plus jaga-jaga dikit kalau mendadak butuh muka agak resmian. Apa aja sih peralatan yang saya bawa? Nih, minus brush, skincare, dan tools lainnya ya:

Gara-gara ng-LINE sama ses Raisa semalem, saya jadi kepingin membahas tentang Rice Bran Oil.

Saya nggak pernah bisa suka sama eyeshadow warna hot pink. Soalnya saya nggak pernah bisa makenya. Berasa nggak bener aja gitu muka saya kalau pakai eyeshadow warna hot pink. Saya pernah punya Trio Eyeshadow Wet 'n Wild yang Spoiled Bratt. Di palette itu ada warna hot pink-nya yang sebenernya cakep banget, tapi saya nggak bisa pakainya. Saya putus asa, terus eyeshadow-nya saya lego deh. Tapi kalau dipikir-pikir, kalau dikit-dikit mutung gitu kapan saya bisa pakai?

Makanya saya selalu menantang diri saya sendiri untuk create makeup look dengan sentuhan hot pink eyeshadow, kaya gambar di atas itu. Udah bener belum? Ya sebenernya saya masih kurang puas sih, berasa kurang rapih gitu. Tapi kalau enggak dipamerin, kapan saya bisa PeDe pakai eyeshadow warna hot pink.

Shimmering powder atau bedak yang mengandung partikel shimmer masih jarang banget peminatnya di sini. Padahal kalau saya, bahahahaaa...maniak banget! Saya suka banget sama efek kilau yang diberikan oleh shimmering powder. Hampir setiap dandan saya pakai shimmering powder untuk finishing.

Kata orang-orang sih pada nggak demen shimmering powder, soalnya mereka bilang shimmer itu terlalu berlebihan untuk daily makeup dan nggak natural. Ah...siapa bilang? :D. Makainya berlebihan kaliii? Atau produknya yang lebay shimmer-nya? Menurut saya, asal makainya di tempat yang tepat dan dengan jumlah yang tepat, shimmer itu jatuhnya bakalan cakep. Nggak blink-blink kaya bajunya Syahrini pas acara AMI Award, tapi ngasih dimensi ke wajah dan kilau yang pas ke kulit.

Apa aja sih fungsi shimmering powder?

Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, shimmer ini memberi efek kilau di kulit. Dengan penggunaan yang tepat, kulit bakalan kelihatan berkilau dan sehat. Kalau mau penampilan yang lebih glamour, bisa menggunakan shimmer yang lebih banyak. Selain itu, shimmering powder juga bisa digunakan untuk menonjolkan bagian wajah/tubuh yang ingin ditonjolkan. Misalnya: tulang pipi, tulang alis, tulang hidung, tulang bahu, betis, tulang leher, dan lain-lain, sesuai selera lah ya.

Untuk pemotretan juga shimmer itu penting, biar wajah lebih berdimensi dan lebih bercahaya (katanya. Saya belum pernah makeup-in orang untuk photoshoot). Tapi di kehidupan nyata, bukan hanya untuk pemotretan, shimmer juga cantik kok. Cobain aja dan rasakan bedanya :D.

Saya bukan penggemar concealer. Bukan karena kulit saya super duper flawless ya. Kulit saya tetep aja kok ada bekas jerawat, beruntusan, kemerahan, ya sewajarnya dosa muka manusia biasa yang bukan superhero lah (kalau artis-artis itu antara bukan manusia biasa atau malah dia superhero). Cuma memang nggak terlalu banyak dan nggak terlalu parah noda-nodanya. Jadi nggak terlalu mengganggu juga, nggak yang harus ditutupin mulu. Mungkin saya setengah superhero.

Concealer itu adalah penyamar noda pada wajah. Teksturnya mirip-mirip foundation deh, cuma dia lebih pekat dan daya tutupnya lebih baik dari foundation. Kaya foundation juga, concealer tersedia dalam bentuk liquid, cream, dan juga stick. Malahan sekarang ada juga yang bentuknya kaya pensil.

Mana yang lebih bagus? Tergantung selera aja kalau itu. Ada orang yang lebih suka bentuk cream karena lebih baik daya tutupnya, ada yang suka bentuk pensil karena lebih gampang pengaplikasiannya. Kalau saya paling suka yang bentuk liquid, karena menurut saya concealer berbentuk liquid itu paling gampang dibaurkan dan paling nggak gampang cakey ataupun mencetak garis-garis lipatan kulit. Saya pernah me-review Maybelline Liquid Concealer di sini.

 Tapi saat ini, saya nggak punya liquid concealer. Saya punyanya creamy concealer yang dikemas dalam bentuk stick. Saya memakai Paladio Herbal Concealer, dengan pilihan warna Yellow.

Kali ini saya mau ngomongin tentang buang-buang kosmetik. Foto diatas adalah produk yang seharusnya saya buang. Saya sengaja kumpulkan dulu, untuk bahan foto post ini *tsieh*. Tapi bukan buang asal buang, melainkan memang buang yang harus dibuang. Wah, barang apaan tuh yang harus dibuang? Barang-barang yang udah kadaluarsa. 

Sebenarnya postingan ini berawal dari keprihatinan saya terhadap seorang teman yang peduli banget sama kandungan yang terdapat dalam makeup-nya tapi nggak sadar kalau koleksinya udah banyak yang kadaluarsa dan masih dipakai aja. Dia selalu cari yang paraben free, mineral oil free, parfume free, alkohol free, dan free-free semuanya deh.

Ya bagus aja sih, kalau memang kamu sangat peduli sama kandungan yang ada dalam kosmetik, apalagi kalau didukung kamu tahu banget apa yang jadi kebutuhan kulit kamu, apa yang bikin kulit kamu alergi, dan lain-lain, dan lain-lain. Tapi masalahnya, selain memperhatikan kandungan kosmetik, ada lagi hal-hal yang nggak kalah penting tapi sering dilupain, yaitu: KEBERSIHAN dan MASA LAYAK PAKAI. Udah susah-susah mengindari mineral oil tapi tetep jerawatan? Ya coba ditengok brush buat aplikasi bersih nggak? Spons bedak kapan terakhir diganti? Makeup-nya masih layak pakai nggak? 

Pada post kali ini, saya mau membahas tentang perawatan kulit badan, juga permasalahan-permasalahan kulit badan saya.

Lalu kenapa foto pembukanya seperti itu?

Buaahahahahahahasaya bingung mau ngasih foto apa. Jadi karena saya membahas kulit badan, makanya saya kasih foto saya yang agak pamer kulit. Agak aja sih. Nggak yang pamer-pamer banget. Kalau terlalu nanti bisa-bisa blog ini ditutup karena dianggap mengandung konten pornografi. Padahal porno nggak porno itu menurut saya faktor yang melihat sih. Kalau pikirannya bersih ya nggak jadi porno.

Saya jarang banget pakai baju yang terbuka. Ya pengecualian kalau di rumah, di pantai, di kolam renang, dan di tempat wisata yang enakan buka-bukaan. Bukan karena nggak boleh sama bapak saya sih, tapi masalahnya adalah: kulit saya bermasalah. Jadi kurang sedep gitu kalau dilihat.

Teman-teman di sini ada nggak:

1. yang punya foundation tapi nggak pernah terpakai karena lebih suka pakai BB Cream? 
2. yang merasa tekstur foundation-nya terlalu kental dan berat? 
3. yang kulitnya terlalu kering sehingga kalau dipakaiin foundation hasilnya malah cakey nggak jelas?
4. yang suka sama tekstur BB Cream, tapi nggak bisa pakai BB Cream karena pilihan warna BB Cream yang terlalu pink atau greyish?

Eman-eman ya, foundation-nya. Udah dibeli tapi nganggur.

Kalau saya yang nomor 3. Kulit saya lagi kering-keringnya. Walau udah pakai pelembab yang teksturnya lebih rich dari biasanya, tetep aja kulit saya dehidrasi dan mengelupas di beberapa tempat. Kalau nekat dipakaiin foundation, hasilnya jelek banget. Bagian-bagian yang kering bakalan terlihat makin jelas, dan foundation yang dipakai jadinya cakey.

Jadi saya bikin ramuan sendiri deh, yang tadinya mau saya beri nama DIY BB Cream. Tapi karena kebanyakan orang memperlakukan BB Cream seperti skincare, saya jadi nggak pede. Soalnya ini nggak ada kandungan skincare-nya. Ya cuma foundation yang teksturnya seperti BB Cream, lebih lembab, lebih ringan, dan lebih gampang dibaur.

Cara ini juga bisa jadi solusi juga bagi yang punya permasalahan nomor 1, 3, dan 4.

Banyak yang ngusulin agar saya bikin tutorial. Tapi saya bingung mau bikin tutorial makeup apa. Soalnya saya lebih sering dan lebih suka eksperimen makeup yang aneh-aneh gitu deh, atau makeup fantasi. Saya pikir makeup aneh gitu nggak bakalan menarik. Ya siapa coba yang kepengen kelihatan kaya semangka atau kaya Betty Boop?

Tapi weekend kemaren, saya punya cerita. Jadi ceritanya weekend kemaren saya ada acara. Ada temen saya yang bikin acara syukuran karena anu gitu lah males cerita soal dia (bahahahaaa...). Nah, acaranya jam 7 malem, tapi saya ketiduran dan baru bangun jam 6 sore. Aduuhh...panik panik! Masa cukup buat dandan? Belum mandinya. Belum hairdo-nya. Belum perjalanannya kesana. Aaakkk!!!

Terus saya udah setengah putus asa, saya dandan secepet mungkin, dan WOW...hasilnya lumayan juga lho. Nggak kelihatan kaya makeup-an kilat. Beneran kilat untuk makeup lengkap beginian, nggak sampai 15 menit, dan hasilnya bisa dilihat di gambar di atas. Makanya sekarang saya mencoba recreate makeup kemarin. Siapa tau diantara temen-temen ada yang kebo kaya saya ^^.

Oh iya, FYI aja, sebenernya ini bukan tutorial pertama saya. Saya pernah bikin tutorial Candy Eyemakeup di Looxperiment.

Akhirnya saya sudah memutuskan mau bikin kontes apa untuk merayakan sejuta viewer.

HA!!!

Sembari menunggu hari baik pembukaan giveaway, menunggu banner selesai dibuat, dan menunggu foto produk dikirim oleh sponsor terkait, ada baiknya saya kasih sedikit bocoran biar siap-siap. Coba yang tertarik ikutan, cari foto-foto bersama suami/pacar. Yang belum punya, boleh foto sama mantan yang dulu. Yang nggak punya mantan, boleh kok foto sama gebetan. Yang nggak punya gebetan, gih segera cari gebetan, mumpung giveaway-nya belum mulai ^^.

Di post yang kemaren, banyak sih yang protes kalau melibatkan foto pacar, katanya takut pacarnya banyak yang naksir. Kalau saya sih malah bangga pacar saya banyak yang naksir. Berarti telah teruji dan bersertifikat ganteng. Takut pacarnya ilang? Duh...mending buat saya aja sini, pacarnya. Kalau gitu, berarti belum pede dan belum siap punya pacar ganteng. Kalau saya mah percaya aja sama pacar saya. Wong saya udah oke begini kok, dia mau cari yang kaya gimana lagi? Jadi kalian cewek-cewek oke, ayo dong, pede aja. Pacar ganteng ya dipamerin. Pacar kurang ganteng? Ya nggak papa dipamerin juga. Siapa tahu setelah dipamerin, banyak yang bilang kalau pacarnya ganteng, lalu pacarnya insaf dan kemudian menjadi ganteng. Bahagia kan?

Begitulah tanggapan saya soal pacar ganteng :D. Kalau ada yang pacarnya cantik, juga boleh ikutan kok :).

Nah, biar nggak random-random amat postingannya, sekarang saya mau ngomongin lipstik deh.


Foto di atas adalah foto saya tanpa blush on, lipstik, dan bedak. Tapi udah pakai Foundie, eyeliner, dan eyebrow. Rrrr...dan hiliter dikit, biar fotonya agak bagusan :D.

Belajar makeup itu bagi saya selain belajar teknik membaurkan dan menambah warna, saya juga harus belajar mengoreksi bentuk muka dan warna kulit saya. Bukannya bentuk dan warna muka saya salah, tapi kadang-kadang, saya memang butuh bantuan dalam situasi khusus. Misalnya nih, pada look Jupe yang ini. Saya harus mengoreksi bentuk hidung dan warna kulit saya agar makin mendekati mbak Yulia Rahmawati. Pada look tersebut, saya menggunakan foundie dan bedak yang lebih gelap dari warna kulit asli saya.

Kalau nggak sedang bikin look, terkadang di kehidupan nyata sehari-hari, kita juga butuh lho mengoreksi warna kulit. Kasus yang sering ditemui sih:

1. Mengoreksi warna kulit yang tampak kelelahan pucat
2. Mengoreksi warna kulit yang tampak memerah karena habis facial atau karena jerawat meradang
3. Mengoreksi bawah mata kita yang menghitam

Terus, ngoreksinya gimanaaa???

Pertama-tama, perhatikan diagram warna dibawah ini:


Dalam diagram tersebut, warna yang bersebrangan akan saling menetralkan. Contoh: untuk menetralkan warna merah, kita bisa menggunakan warna apa? Kuning? Salah. Sana belajar lagi!

Ada yang kulitnya berminyak dan berjerawat disini?

Saya enggak doonk *nyombong*. Kulit saya sekarang sih alhamdulilah yah, enggak riwil. Tapi pernah duluuu ada masanya ketika saya masih galau dan mencari jati diri, muka saya berminyak dan banyak jerawat kecil-kecil atau beruntusan. Saya sih cuek banget dulu. Soalnya toh walau berminyak dan berjerawat, pacar saya tetep banyak saat itu saya merasa hidup saya masih bisa berjalan. Nggak kaya sekarang-sekarang ini nih. Ada kerut atau noda dikiiitttt aja rasanya dunia kaya mau kiamat. Hidup jaman dulu memang lebih simpel, ya?

~ Karena kulit saya yang riwil dulu itulah, sampai sekarang kebawa aja, saya malas dengan kandungan skincare yang aneh-aneh. Bagi saya kulit sehat tanpa masalah cukuplah sudah. Nggak perlu lebih putih lebih cerah lebih merona dan sebagainya. Lagian item atau putih saya tetep cantik kok. ~

Jaman kulit saya masih berminyak dan berjerawat dulu, saya paling malas pakai toner. Karena toner yg ada dipasaran efeknya cuma dua dikulit saya. Kalau nggak bikin berminyak dan greasy, ya bikin iritasi karena kandungan alkohol yang tinggi. Sudah coba toner ini dan itu, eehh...nggak disangka, malah saya cocoknya sama DIY toner murah meriah.

Bagi yang kulitnya berminyak dan berjerawat, bisa coba resep ini

Bahan-bahan:

Pernah beli lipstick yang kemudian nggak kepakai karena nggak pede pakai warna seperti itu? Saya pernah :). Tapi sebagai hyuti hlogger *katanya*, malu dong kalau nggak bisa memanfaatkan barang yang udah kadung dibeli :D. Makanya akhirnya saya coba-coba mencampur dua warna lipstick yang tadinya nggak banget kalau dipakai sendiri-sendiri. Dan hasilnya ternyata saya suka bangeettt. Malahan combo lipstick tersebut sering saya pakai sekarang, selang-seling sama red lipstick.

Saya jarang post blog ya akhir-akhir ini? Maklum ya, ini mas Pacar yang ganteng sedang sakit :'(. Enggak parah sih, cuma kecapekan aja. Cumakan saya harus menampilkan citra sebagai pacar yang perhatian dan penyayang. Jadinya ya saya nunggin di rumah sakit. Lumayan kalau pas mas Pacar nggak mau makan, jatahnya saya yang makan. Bhihihik... Nanti kalau mas Pacar sudah sembuh, saya balik lagi ke aktifitas normal.

Mumpung mas Pacar lagi bobok siang, saya pengen berbagi mengenai bagaimana saya membersihkan brush. Untuk contoh, saya mencuci: Flat top, duo fibre, dan foundation brush kali ini. Ketiganya biasa saya pakai untuk mengaplikasikan foundation atawa bebeh krim. Tapi, cara mencuci brush ini, bisa juga digunakan untuk mencuci brush-brush makeup jenis yang lain.

~ Tapi khusus makeup brush lho ya. Kalau brush untuk semir sepatu enggak perlu lah dibersihkan dengan cara demikian ~

Mencuci brush itu penting banget, sepenting mencuci muka. Pernah kan ngalamin muka kita breakout jerawatan atau bruntusan? Jangan buru-buru nyalahin hormon atau skincare yang dipakai. Alat-alat makeup yang kotor bisa jadi merupakan salah satu penyebab masalah kulit kita. Oleh sebab itu kita perlu menyimpan makeup dan tools makeup yang kita pakai dengan baik dan juga harus rajin membersihkannya.

Khususnya untuk brush atau sponge yang kita gunakan untuk aply foundation atau BB cream, harus sering-sering dibersihkan. Karena tekstur foundie yang becwek-becwek itu, bikin brush dan sponge kita lembab dan rawan jadi sarang kuman. Ih..yeuk..

Nah, kita siapkan dulu peralatan bersih-bersihnya. Saya memakai:

Acara bersih-bersih muka merupakan acara paling penting dalam ritual dandan bagi saya. Soalnya kalau muka saya enggak bersih, boboknya nggak enak. Beneran deh, bersih-bersih muka itu penting banget. Percuma juga kan, muka ditemplokin segala macam krim perawatan yang mahal-mahal, kalau pada akhir hari nggak dibersihin dengan bener. Belum lagi berlapis-lapis makeup, minyak muka, butiran debu, dan pahit manis kehidupan lainnya. Yakin tuh, nggak mau dibersihin?

Makanya, hari ini saya mau cerita-cerita soal ritual bersih-bersih muka yang biasa saya lakukan di malam hari. Peralatan yang saya pakai:

1. Facial Spons
2. EVOO
3. Milk Cleanser
4. Soda Kue
5. Sabun Muka

~ Saya nggak akan membahas Toner dan Masker. Karena menurut saya, dua benda itu fungsinya untuk menutrisi kulit, bukan membersihkan.~

Kedatangan saya ke Jakarta yang pernah saya post disini, bertepatan dengan premier Batman: The Dark Knight Rises. Jadi saya nonton donk, dengan mas Pacar. Film-nya bagus, acara pacarannya juga asik ^^, tapi bukan itu yang mau saya omongin.

Saya mau ngomongin ini:

Catwoman (sumber)

Saya sukak banget Catwoman. Baik yang diperankan oleh Halle Berry maupun Anne Hathaway, saya sama-sama suka. Menurut saya kesan yang ditampilkan itu Seksi, tapi tetep kuat. Percaya diri dan nggak mau dikekang. Nggak menye-menye. Saya suka tipe cewek kaya gitu :')

Dan saya juga suka Bold Red Lipstick-nya. Iya, saya suka Red Lipstick. Menurut saya Red Lipstick itu seksi dan berani. Saya kepingin deh sesekali kencan sama mas Pacar pakai Bold Red lipstick ala Catwoman, rok mini, stocking jala-jala, yak sip lengkap sudah tinggal bawa pecut & borgol :D.