Coba-coba Pakai Wig

20 comments


Kalau dua tahun yang lalu saya ngomong: "pengen beli wig!", pasti sekalian umat bakalan berkata: "buat apaan sih? Aneh-aneh aja!". Tapi berhubung saya pengen wig ini di tahun 2014, jadi nggak ada yang nganggep saya aneh-aneh. Memang sih, akhir-akhir ini wig udah jadi semacam gaya hidup yang normal. Kalau jaman dulu memang yang pakai wig itu identik dengan bencong yang suka ngamen di perempatan UKDW, om-om senang yang rambutnya mulai menipis, dan Gayus. Jaman sekarang embak-embak selebgram dan selebblog, serta embak-embak gaul di mall pun udah pakai tanpa malu-malu.

Wig jaman sekarang juga nggak sama kayak jaman dulu yah. Model wig-nya bagus-bagus, kaya model rambut asli. Kualitas rambutnya juga bagus, lembut dan nggak rontok. Terus juga wig-wig ini nyaman dipakai. Yang lagi hips di jagat raya instagram sih wig dari Thailand.

Saya awalnya nggak tertarik sama wig. Saya memang tipe manusia lama, atau dibilang jadul juga boleh lah! Bukannya mau sok-sokan anti-mainstream, tapi memang saya kurang "masuk" dengan beberapa trend kecantikan yang sedang berkembang saat ini. Diantaranya: aegyo sal, blonde hair, ombre lips, dan enlarging circle lenses. Bukan apa-apa sih, tapi memang muka saya nggak cocok buat trend tersebut. Buat lucu-lucuan dandan dan foto-foto oke lah. Tapi big no-no buat saya kalau untuk daily style.

Trend-trend tersebut mungkin bagus di beberapa orang, tapi nggak bagus ketika diaplikasikan di muka awsome saya. Wig juga begitu, saya nggak tertarik karena saya ngerasa saya bukan orang yang telaten ngerawat wig, dan lagi saya ini tipe yang pakai bandana dan topi aja kegerahan, masa mau pakai wig?


[Skincare Routine] Update Rutinitas Skincare 2014

44 comments
Racun Warna Warni Skincare Routine

Saya rasa inilah waktu yang tepat untuk update rutinitas skincare saya. Kapan sih waktu yang tepat untuk update rutinitas perawatan muka? Kalau udah mulai banyak yang tanya: "situ pakek krim apa? Tumben rada bersihan." Nah, berhubung udah mulai banyak yang tanya-tanya ke saya, makanya saya update.

Seperti biasa, sebelum saya nge-post soal skincare atau perawatan kulit, saya harus mengingatkan kalau skincare itu cocok-cocokan. Yang oke di saya mungkin nggak oke di situ. Dan saya juga mau mengingatkan kalau saya akan nyuekin komen atau email yang bau-baunya mau konsultasi soal kulit dan perawatannya. Masalahnya saya bukan dokter kulit dan saya takut menyesatkan. Tapi kalau serius pada banyak yang mau konsultasi, saya akan mempertimbangkan bukak lapak konsultasi onlen. Nggak gratis ya tapi. Sekali konsul go pek ceng.

Tentunya sebelum masuk ke perawatan kulit, saya harus menjelaskan kondisi kulit saya dulu. Biar yang mau nyontek bisa memastikan kalau yang dicontek kulitnya sealiran. Kulit saya sebenernya normal cenderung kering. Tapi sejak pindah ke Jakarta, bagian hidung dan dagu jadi agak berminyak. Jadi mungkin sekarang kulit saya judulnya kombinasi. Kombinasi tapi awsome.

Terus kalau saya baca-baca mbak-mbak beauty blogger yang lain gitu, perawatan kulit mereka nggak asal, tapi mengambil "ide" dari manaa gitu. Misalnya ada mbak anu yang idenya adalah perawatan kulit wanita Korea yang krimnya berlapis-lapis karena masing-masing tahapan dipercaya mempunyai fungsinya sendiri-sendiri. Atau si mbak itu yang ide perawatannya dari Jepang, yang kalau pakai toner bagusnya dikompresin agak lama dan kalau pakai krim ditampar-tamparin ke muka biar lebih meresap. Dan semuanya bagus-bagus aja sih menurut saya selama cocok dengan kulit dan dompet.

Nah, kalau ide perawatan yang saya ambil asalnya dari jaman jadul, ketika produk skincare botolan belum banyak. Jadi ide perawatan saya adalah dengan cara meminimalisir jumlah produk yang ditemplokin di muka. Termasuk membiasakan diri nggak pakai make up setiap hari, juga merupakan bagian dari perawatan kulit saya. Itu karena menurut saya:

Review: Roro Mendut Royal Black Spice Series

27 comments
Roro Mendut Royal Black

Saya selalu tertarik sama traditional skincare. Apalagi yang bahan dan aromanya kayak rempah-rempah. Duh, menggoda banget. Kalau spa di salon, saya juga selalu milih varian rerempahan. Soalnya sebagai orang Jawa tulen, saya percaya banget sama khasiat akar-akaran dan dedaunan yang sudah sejak jaman nenek moyang diramu untuk keperluan perawatan kecantikan dan kesehatan. Ketambahan lagi saya demen banget sama bau jamu. Selain bikin kulit indah dan sehat, aromanya juga menenangkan pikiran.

Calon pengantin Jawa biasanya juga akan diberi berbagai macam ramuan tradisional untuk perawatan kulit oleh dukun mantennya. Dukun manten ini bukan dukun-dukun goib gitu loh ya, tapi sebutan untuk MUA pengantin tradisional Jawa. Mereka percaya kalau agar tampil cantik dan sensual pada hari pernikahan dan pada malam pertama, nggak bisa kalau hanya mengandalkan make up. Tapi juga harus dibarengi dengan perawatan menyeluruh dan telaten dengan produk-produk tradisional ala putri keraton.

Sekitaran bulan lalu, saya dapet kiriman segepok skincare tradisional dari Roro Mendut Traditional Skincare. Mungkin rangkaian ini masih asing ya nama brand-nya. Rangkaian perawatan ini adalah produk tradisional yang di produksi di Jogja, dan biasa dijual di Mirota Batik. Selain di Mirota Batik, juga udah dijual di toko-toko lain di seluruh kota di Indonesia. Tapi sekarang sih temen-temen beli secara online di web-nya.


Resep Mudah: Cap Jae Ndeso

22 comments

Resep Cap Jae Ndeso

Kalau saya ngomong "Cap Jae", pasti bayangan orang-orang tug langsung ke capcay ala chinnesse food yang isinya sebagian besar terdiri dari sayur mayur, dikasih ayam dikit, udang dikit, telur dikit dan berkuah. Kalau googling resep cap jae juga yang muncul selalu resep capcay ala chinnesse food. Padahal cap jae itu beda sama capcay. Makanya saya kasih label "ndeso" di belakangnya.

Cap jae ini memang makanan ndeso. Tapi jangan salah, walau ndeso nikmatnya tiada dua. Makanan ini nggak mahal dan nggak mengandung daging-dagingan, kecuali ditambahin sendiri ya. Tapi udah endeus banget lah.

Kalau di kampung saya di pinggiran Solo sono, dulu kalau sore ada embah-embah yang jualan makanan-makanan ndeso dalam bakul yang digendong. Sekarang sih bahkan di kampung saya udah nggak ada, apalagi di Jakarta. Sekarang kalau cari cap jae di Solo, bisa langsung ke pasar tradisional, atau kadang ada beberapa hik yang masih jualan cap jae ini, porsi mini dan dibungkus daun pisang.

Tapi nggak semua cap jae enak dan sesuai sama selera saya. Kebanyakan cap jae yang beredar saat ini udah nggak seenak dulu. Cap jae yang enak menurut saya tuh yang empuknya pas, gurih, sedikit manis, dan sedikit "basah" tapi bukan berkuah lho ya. Sedangkan cap jae yang banyak beredar sekarang itu keras, sama sekali nggak manis, cuma gurih asin aja bahkan terkadang hambar, dan kering.

Makanya saya cobak bikin sendiri. Tapi kemarin-kemarin ini saya coba-coba bikin belum pernah berhasil. Maksudnya berhasil adalah enak menurut standar saya. Cap jae bikinan saya sebelum ini sih kata orang lain yang makan enak, tapi kalau kata saya masih belum seperti cap jae enak yang saya mau. Udah putus asa aja rasanya bikin cap jae, berasa buang-buang tepung terigu aja. Tapi hari ini saya mentok banget kepengennya. Ditambah lagi dipamerin Tintaz kalau dia setiap pagi dibeliin ginian sama ibuknya T.T.


Tutorial Bikin Alis & Review Produk Alis Andalan

42 comments
Tutorial Menggambar Alis Paripurna

Entah sejak kapan yah, dunia peralisan menjadi banyak diminati. Saya ngeh-nya sih karena banyak yang minta tutorial bikin alis ke saya dan banyak beauty blogger yang bikin post tutorial cara bikin alis. Mungkin sejak tante Anastasia BH ngeluarin Dipbrow Pomade ya?

Walau banyak yang minta, tapi selama ini saya cuekin aja. Soalnya menurut saya alis saya ya gitu-gitu doang sih. Udah banyak banget beauty blogger yang bikin tutorial cara bikin alis, yang menurut saya cara dan alat-nya canggih-canggih. Sementara saya alisnya simpel aja, dan caranya ya gitu-gitu doang. Jiper aja mau bikin tutorial. Ntar dikomen: "Ahelah...gitu doang, nenek gue sambil koprol juga bisa, Rum!"

Tapi karena kali ini momennya pas, pas banget saya dapet produk buat ngegambar alis favorit dari Miss Lie Collection, jadi marilah hari ini kita ngomongin alis. Tapi plis ya, sis, nenek-nya jangan disuruh koprol ah, kesian.


Resep Mudah: Asem-Asem Daging

20 comments
Resep Asem Asem Daging

Hari minggu dan nggak ada acara penting begini kalau saya sih enaknya di rumah aja, atau keluar sama temen-temen deket. Kalau saya di Jogja sih, melipir ke pantai bisa jadi pilihan. Sayangnya saat ini kan saya ada di kota-serba-nggak-ada a.k.a. Jakarta :D. Pengen sih melipir ke puncak atau ke Bandung gitu, tapi males ajah sama macet-nya. Duh...kangen sama Jogja.

Dan untuk melengkapi acara leyeh-leyeh santai bersama suami, saya masak makanan kedemenan suami saya hari ini, yaitu: Asem-asem Daging.

Sebelumnya saya mau bilang kalau saya nggak jago-jago amat masak. Saya cuma bisa resep-resep rumahan yang gampang-gampang aja. Dan saya juga sukanya yang masaknya cepet, nggak lama, soalnya saya nggak suka berdiri lama-lama di depan kompor, bikin jerawatan. Skill masak saya juga ya gitu-gitu aja nggak ada perkembangan yang signifikan, soalnya saya cuman masak kalau lagi tobat selo aja, nggak tiap hari. Jadi masih kalah jauh deh kalau dibandingin mbak Dini dengan Ceker Dimsum-nya yang yummy abis itu. Lha kok pede bagi-bagi resep sama foto masakan? Ya saya kan memang orangnya kepedean.

Selera orang soal masakan tentunya beda-beda ya. Pengaruh paling besar biasanya dari daerah/lingkungan asal tempat tinggalnya, tempat dia makan sehari-harinya dari kecil. Berhubung saya dan suami orang jawa tengah, kami suka masakan yang khas jawa, yang rasanya manis, gurih, sedikit pedas, dan berempah. Jadi saya memang lebih suka masak pakek bawang merah, cabe keriting, lengkuas, dan terasi. Menurut saya lebih sedep daripada pakek bawang bombay, paprika, saus teriyaki, dan mayones. Tapi sekali lagi, semua hanya masalah selera yah.

Ini resep Asem-asem Daging Sapi ala saya. Resepnya gampang banget, bikinnya cepet, dan bumbu-bumbunya juga gampang didapet. Tinggal grusak-grusak di kantong celana atau di sudut-sudut tas cari duit recehan, lalu melipir ke warung deket rumah atau supermarket terdekat. Paling rada susah tuh cari daging sapi seger kali ya.

Review: Purbasari Lipstick Color Matte

52 comments
Review Purbasari Color Matte

Kalau ngomongin lipstik matte dari merk lokal yang harganya terjangkau, orang-orang pasti kok langsung nyebutnya Wardah Longlasting Lipstick ya? Padahal menurut saya, Wardah Longlasting Lipstick (review all varian Wardah Lipstick di sini) itu teksturnya nggak banget, bikin kering bibir. Lipstik matte dari merk lokal selain Wardah yang pernah saya coba adalah Caring Everlasting Lip Colour (review di sini), Mirabella Colorfix Lipstick (review di sini), dan Purbasari Lipstick Color Matte.

Dari semua yang saya sebut di atas, yang paling bikin bibir gersang adalah Wardah Longlasting Lipstick, sedangkan yang paling enak dipakai adalah Purbasari Lipstick Color Matte. Makanya saya lagi jatuh cinta sama lipstik ini.

Oh iya, mungkin banyak yang belum tahu kalau Purbasari itu ada line make up-nya. Purbasari ini memang yang terkenal adalah body scrub-nya. Saya juga suka body scrub-nya karena teksturnya enak dan harganya murah, walaupun baunya amit-amit. Line make up-nya lumayan lengkap loh! Harganya juga tergolong murah. Saya pernah me-review line make-up Purbasari di sini.

Karena lipstik ini kualitasnya bagus dan harganya murah, saya merekomendasikan banget deh untuk para pecinta matte lipstick yang pengen nambahin koleksi tapi kantongnya lagi cekak.

Pamer Palet

35 comments
Koleksi Palet

Ini ceritanya saya kepengen nulis sesuatu di blog ini, tapi lagi malas dandan bikin FOTD atau EOTD, malas bikin artikel serius, malas nge-review produk kosmetik, dan apalagi bikin tutorial. Jadi ceritanya kamera saya baru dan saya belum nemu formula selfie yang tepat. Jadi kamera baru saya memang belum saya pakai-pakai ^^.

Hmm...saya malas menjelaskannya, kayaknya yang mudeng cuma sesama beauty blogger aja. Pokoknya saya menghimbau kalian yang doyan selfie, untuk menjaga kamera kesayangan kalian baik-baik. Perlakukan kamera seperti celana dalam berenda kamu yang paling mahal. Dipakai dengan tepat, dibersihkan dengan cara yang tepat, disimpan di tempat kering dan tertutup, jangan diperlakukan dengan kasar, jangan ditaruh disembarang tempat, jauhkan dari intipan mata-mata nakal, dan tentu saja, jangan dipinjamkan. Serta marahlah kalau ada orang lain yang menyentuhnya tanpa ijin.

Saya mau ngomongin sesuatu diluar make up juga lagi nggak keidean. Jadinya saya pamer-pamer sedikit koleksi saya aja deh. Ini cuman pamer loh ya. Nggak ada review mendetail, swatch, EOTD/FOTD, apalagi tutorial. Palingan cuma quick review dan banding-bandingin ayam doang. Semoga aja bisa jadi gambaran bagi yang kepengen beli-beli palet.


Review: Dr. Chukchuk Body Peeling Care

22 comments
Review Peeling Care

Saya nggak tau ada produk body peeling non-scrub selain dr Chukchuk ini. Biasanya klinik-klinik kecantikan atau dokter kulit tertentu aja yang menyediakan treatment body peeling. Jadi ini kali pertama saya nyobain body peeling.

Saya ini orangnya malas scrubing. Saya sering banget menyarankan untuk scrubing seminggu sekali atau dua kali. Tapi kenyataannya saya sendiri jarang scrubing. Kalau pas centil sih ya rajin, seminggu sekali paling enggak. Tapi normalnya saya muales. Saya pernah membaca beberapa blogger yang hobinya scrubing. Hobi orang emang beda-beda sih ya. Kalau blogger itu hobi scrubing, blogger anu hobi eksperimen pakek eyeshadow, kalau saya hobinya ngemil.

Sebenernya perasaan setelah scrubing itu enak banget. Kulit berasa bersih banget dan badan rasanya enteng. Mungkin 5 kg bobot tubuh saya itu terdiri dari daki kali ya? Makanya kalau habis scrubing berasa enteng :D. Tapi prosesnya jujur aja bikin males. Nyekrab badan tuh butuh waktu lama di kamar mandi nungguin scrub-nya kering, terus udahnya butuh tenaga buat gosok-gosok. Males bok. Pegel. Scrubing itu memang paling enak di salon sih kalau kata saya.


Pengalaman Mandi Dengan 7 Sensasi Aroma Lux Body Wash

26 comments
7 Aroma Lux Body Wash

Bagi perempuan (atau mungkin bagi saya aja ya?), mandi itu bukan sekedar membersihkan badan dari kotoran. Tapi mandi itu bisa jadi sarana relaksasi dan terapi untuk me-refresh semangat, serta menenangkan badan dan pikiran yang lelah.

Sebelum memulai aktivitas di pagi hari, saya mewajibkan diri saya untuk mandi. Biar badan segar, pikiran jernih, dan lebih bersemangat untuk melakukan apapun. Sore atau malam hari setelah beraktivitas, acara mandi adalah acara yang saya tunggu-tunggu. Setelah lelah jiwa raga beraktifitas seharian, mandi bisa menjadikan saya lebih rileks dan boboknya enak. Terus kalau mau hangout atau kencan juga pastinya mandi dong. Biar bersih, harum, percaya diri, dan aura positif kita terpancar :).

Tentunya sabun dengan wangi yang enak dan tepat juga membantu dan bikin acara mandi kita lebih berkualitas. Kalau lagi ada sabun yang wangi, rasanya jadi semangat banget mandi!

Review: Sleek Blush By 3 in Pumpkin

10 comments
Review Sleek Blush On

Karena banyaknya permintaan, saya memutuskan untuk me-review Sleek Blush by 3 ini :D. Seperti produk-produk Sleek lain yang saya punya, Blush By 3 ini saya beli di Luxola. Saya pernah menulis tentang web Luxola di sini :D.

Sleek Blush By 3 adalah nama untuk blush palette dari Sleek. Dalam satu kemasan, kita akan dapat tiga Sleek blush, dengan warna yang berbeda tentunya. Pilihan warna dari Sleek Blush By 3 ini ada banyak, punya saya adalah Pumpkin. Saya pilih shade Pumpkin karena cuma shade ini yang menyediakan blush dengan nuansa oranye dan pink dalam satu palet. Palet lainnya sih tiga warna tapi masih dalam satu jenis warna, warnanya mirip-mirip gitu. Misalnya Lace yang terduru dari tiga blush dengan nuansa warna oranye semua, atau Pink Sprint yang ketiganya berwarna pink keunguan semua. Kurang menarik sih menurut saya. Ngapain coba beli palet kalau warnanya beti-beti?

Kalau dilihat dari segi harga dan isinya, Blush By 3 ini jelas lebih ekonomis dibandingkan Sleek Single Blush yang biasa. Dengan harga Rp.180.000-an, kita udah dapet tiga blush dalam satu palette. Bandingkan dengan blush satuannya yang harganya Rp.120.000-an perbiji. Lebih murah banget kan? Tapi memang terkadang ada warna unik dari single blush yang nggak ada di Blush By 3-nya, jadi memang saya juga beli yang Single.


Review: Etude House Precious Mineral Any Cushion SPF 50+ / PA+++

52 comments
Review Cushion Etude

Sejak pertama kali BB Cushion keluar (waktu itu saya ngeh-nya merk Laneige). Saya udah mikir kalau bakalan praktis banget banget tuh BB Cushion. Nggak rawan beleber dan tumpah, kemasannya compact, nggak perlu pakai sponge atau kuas tambahan, dan lagi bisa diisi ulang. Keren banget kan? Tapi nggak beli-beli soalnya stok BB Cream masih banyak.

Terus kesini-kesininya Etude juga ngeluarin BB Cushion. Awalnya nggak tertarik-tertarik amat sih, soalnya duluuu pernah ada yang nyponsorin saya Etude BB Cream, lupa seri apa. Tapi saya nggak begitu suka karena hasilnya cakey nggak karuan. Akhirnya setelah ngobrol-ngobrol sama owner OL shop yang bersangkutan, kami memutuskan untuk nggak publish review-nya.

~ Jadi OOT nih, kenapa review saya kebanyakan positif kaya ibu hamil? Karena saya agak males nulis tentang produk yang jelek. Jadi kalau saya nggak cocok, memang nggak saya review sekalian. Kalau OL Shop-nya bilang: "okelah review-nya jelek gapapa terbitin waeh!", ya udah saya terbitin. Tapi saya nggak akan bilang suatu produk bagus, kalau pada nyatanya jelek. Gitu. Jadi memang produk yang tampil di blog ini, akhir-akhir ini, memang produk-produk yang sudah saya uji dan saya suka. Yang saya nggak suka, nggak saya tampilin/review. Kecuali memang banyak yang request.


Review & FOTD: DIVA Soul Choco Softlens

32 comments
Review DIVA Softlens

Pada ngeh nggak sih, ini pertama kalinya saya nge-review softlense? Ya ngeh dong. Lha ini di kalimat pertama aja saya tulis :D.

Sebenernya selama ini saya suka dan kepengen banget pakai softlens warna-warni yang motifnya ucul-ucul. Biar nge-hips kaya embak-embak jaman sekarang gitu. Tapi selama ini saya semacam trauma sama softlens warna-warni. Dulu saya pernah beli softlens warna merk anu 2 pasang di konter softlens anu di Ambarukmo Plaza, Jogja. Katanya sih itu softlens untuk masa pakai 6 bulan. Tapi baru dua kali pakai rasanya udah pedes banget di mata. Dua-duanya begitu, jadi dua-duanya kebuang. Sayang banget kan :(.

Terus saya juga pernah nyoba beli softlens online juga. Nyaman sih, sayangnya pas itu saya salah pilih modelnya. Terlalu gede dan terlalu fake banget mata saya, jadi wagu kelihatannya. Habis itu udah, saya nggak tertarik lagi sama softlens warna.

Akhirnya saya cuma pakai softlens bulanan rekomendasi dokter mata saya, yang mana soflens-nya bening dan nggak gaul sama sekali.

Sampai kemudian saya dikirimin softlens warna sama www.mysoftlens.com. Berhubung punya pengalaman nggak enak sama softlens-softlens warna sebelumnya, kali ini saya nggak mau salah pilih. Saya minta dipilihin aja sama mysoftlense.com :D. Saya dikasih 3 pilihan, dan saya milih DIVA Soul Choco ini karena ini modelnya yang paling aman menurut saya. Yah, percobaan pertama yang aman-aman dulu lah ya. Pikir saya nanti kalau cocok baru deh pilih motif dan warna yang unik-unik ^^.


Make Up & Skincare Wishtlist awal 2014 IV

24 comments
Make Up and Skincare List

Ini masih awal tahun kan? Masih oke kan buat bikin wishlist-wishlist-an? Kalau udah nggak oke, anggap aja oke. Yak sip!

Sebelum mulai pada inti tulisan, saya mau menjelaskan dulu apa sih pentingnya bikin wishlist awal tahun:
  1. Untuk ngasih ide bagi mereka-mereka yang mau ngasih kita kado/hadiah ulang tahun nanti
  2. Untuk ngasih ide bagi mereka-mereka yang mau ngasih kita kado/hadiah pada hari raya-hari raya yang akan datang nanti (valentine udah lewat ya bok?)
  3. Untuk ngasih ide bagi mereka-mereka yang mau ngasih kita kado/hadiah misalkan kita berprestasi di tahun ini
  4. Untuk ngasih ide bagi mereka-mereka yang mau ngasih kita kado/hadiah dalam rangka pengen di promoin akun OL shop-nya
  5. Untuk ngasih ide bagi mereka-mereka yang mau ngasih kita kado/hadiah. Iya titik. Ngasih kado nggak perlu cari alasan. Apapun harinya saya tetep akan bilang, "makasih".

Beklah, saya akan mulai menulis. Yang mau ngasih kado silahkan mulai menggesek:


Sariayu 25 Eyeshadow Palette

Sebenernya saya udah pernah punya palet ini, tapi dulu berhubung masih dodol ber-eyeshadow, palet ini saya jual. Terus nyesel. Nyesek. Tambah nyesek karena harga palet ini makin-makin menggila mahalnya. Dulu awal saya beli barunya Rp.175.000. Sekarang udah Rp.300.000an lebih ajaaa..

Sebenernya juga, saya udah beli palet ini dari ses Rita. Jadi kalau teman-teman mau ngado jangan yang ini ya. Tapi masih dijalan dan belum dateng. Saya nggak sabaaarrr banget pengen segera maenin nih eyeshadow! Setelah nyobain bermacam palet eyeshadow warna (coastal scent, Mirabella, Wet 'n Wild, NYX, Sleek, dan MUA), saya memutuskan kalau juara untuk palet eyeshadow sekelasnya adalah Sariayu.


Review: Secret Key Telling U CC Cream

46 comments
Review Secret Key CC Cream

Happy greyish Valentine!

Tadi pagi, saya dapat ucapan itu dari Puput. Bagi yang belum tahu, ada kabar duka. Gunung Kelud meletus. Kabarnya ada 8 korban jiwa dan banyak korban yang luka parah. Keluarga saya di Solo dan teman-teman di Jogja juga ngasih kabar kalau Jogja dan Solo hujan abu. Jadi memang Jogja dan Solo sedang abu-abu saat ini.

Saya bisa bayangin kondisinya kalau hujan abu, soalnya saya ngalamin pas jaman Merapi meletus. Semua aktivitas terhenti, rumah kotor banget semua terlapisi debu, pernafasan terasa sakit, tenggorokan juga sakit, mada pedih, belum lagi saya bayangin repotnya untuk orang-orang yang punya bayi :(. Jangka panjangnya ya tanaman pada mati. Untuk yang punya kitten, puppy, dan ternak juga bakalan repot. Akan sangat beruntung kalau setelah hujan abu itu turun hujan, karena bisa sekalian bersihin debu abu.


Review + Tips: Etude House Fresh Cherry Tint in Cherry Peach

43 comments
Review Liptint Etude


Setelah ngambek sekian lama dan bilang kemana-mana kalau nge-review make up tuh bikin sakit hati, akhirnya Miss Lie berhasil menghentikan aksi ngambek saya dengan...make up. Ceritanya saya dikirimin dua benda, CC Cream dan Liptint yang mana saya mau mau banget lah ya. Nggak ngambek lagi deh biarpun hati saya rasanya masih agak tertusuk-tusuk ketika foto-foto dan FOTD pakai kamera pocket.

Liptint yang bikin saya nggak ngambek lagi kali ini adalah Etude Fresh Cherry Tint. Kebetulan banget, udah agak lama saya ngincer liptint ini gegara disetanin ses Raisa. Saya pilih yang warna oranye, karena ini bulan Februari. 

Saya memang lagi demen-demennya sama liptint. Soalnya awet tapi kesannya ringan buat harian. Tapi kalau buat dandanan agak berat/resmi, teteplah saya pilih lipstik, bukan liptint. Saya bener-bener nggak nyangka bakalan jatuh cinta sama liptint, secara bibir saya item begini. Tapi ternyata liptint itu tetep bisa nutup warna bibir yang item kok! Tergantung cara pakainya aja sih.

Rekomendasi: Tempat Saya Belanja Sleek Make Up dan Beberapa Produk International Lain!

28 comments
Produk-produk Sleek

Update: web Luxola sekarang sudah berubah menjadi web Sephora Indonesia, dan tidak lagi menjual produk Sleek Makeup

Buat angkatan tua kepoers blog saya, pasti pada ngeh kalau saya jarang-jarang kasih rekomendasi tempat belanja online. Soalnya saya sendiri pun nggak terlalu banyak belanja-belenji di OS. Maksudnya, ya saya kalau udah percaya sama satu tempat malas pindah-pindah lagi. Pengalaman saya belanja di online shop banyak, tapi online shop-nya itu itu aja. Proses saya untuk percaya sama suatu web tukang jualan makeup online pun nggak mudah. Biasanya saya lihat dulu review-review-nya, ya siapa tau ada yang komplen di blog atau di twitter atau instagram. Terus saya juga ngeliat tampilan web-nya. Gimana-gimana kan tampilan web itu mengesankan profesionalitasnya juga. Apalagi kalau web yang bersangkutan enak dilihat, kelihatan profesional, dan user freindly. Pasti makin menambah nilai plus juga bagi saya.

Saya memang cenderung ati-ati banget kalau mau belanja online. Soalnya banyak yang saya takutin: ditipu (uang udah ditransfer kemudian seller malah kabur), dapet barang palsu atau make up KW (nih ya, para konsumen harus jeli. Jangan tergiur harga murah aja), sampainya lambat, seller-nya judes (sering mah ini), seller-nya terkesan cuek setelah dibayar (nggak mau jawab-jawab pertanyaan lagi). Saya pernah soalnya beli lipstik di suatu online shop, katanya barang sampai seminggu, tapi dua minggu saya tunggu barangnya belum datang-datang. Saya hubungi seller-nya pun nggak dijawab sama sekali. Ya syukurlah barangnya muncul di rumah saya setelah satu bulan lebih. Tapi gondok nggak sih? Ini bukan masalah uangnya lho ya.


Pekerjaan Nggak Berguna yang Membutuhkan Konsentrasi dan Kemampuan Tingkat Tinggi

20 comments
Tweet Sosialita


Tebak apanya yang bohong dalam twit saya diatas?

Bahwa saya cuci baju dan njemur kucing? Oh jangan salah. Walau muka saya adalah tipe muka-muka shopisticated ala Heidi Klum, tapi saya tetaplah ART (Artis Rumah Tangga) biasa yang sehari-harinya memasak, mencuci baju, dan menjemur kucing sendiri. Walau saya dan suami sama-sama punya kesibukan bejibun, tapi kami memutuskan untuk menjadi pasangan ART sejati, yang mandiri dan menjadi artis sendiri dalam rumah tangga kami. Saat ini. Entah suatu saat nanti misalkan keadaannya berubah, semisal rumah kami menjadi lebih luas dan kami punya kolam renang pribadi empat biji yang tentu bikin encok kalau dikosek sendiri, atau semisal tetiba mesin cuci dinyatakan sebagai produk berbahaya yang bisa menyebabkan flek permanen dan bahkan kanker kulit.

Yang bohong dalam twit tersebut adalah bagian hashtag-nya. Saya nggak punya tas Hermes. Atau tas sekelasnya dan bahkan dua atau mungkin empat tingkat dibawahnya. Bahkan pun saya nggak punya tas yang harganya diatas satu juta rupiah. Eh punya ding sebiji (agak sombong). Tapi saya belinya preloved dari temen nggak nyampek sejuta (nggak jadi nyombong).


Dan Hidup Harus Terus Berjalan...

39 comments

Kemarin saya ngetwit begitu. Yang tentu saja memancing banyak pertanyaan dari temen-temen yang memang kepoers eh maap...follower blog saya. Beberapa email dan WA masuk ke saya nanyain, ada apa? Ada apa lagi? Bikin saya lumayan terharu. Karena saya memang lagi melankolis dan perasa belakangan ini.

Sebenernya bukan salah blognya, apalagi makeup-nya. Tapi ya saya lagi patah hati karena sesuatu, dan ngeliat blog bikin saya tambah sedih kemaren-kemaren. Sekarang sih sudah enakan saya. Masih sedih sih, tapi udah nggak berlebihan lagi :D.

Ada apa sih? Ceritanya agak panjang. Tapi saya nggak akan cerita detail kejadiannya, hanya seperlunya aja.

Kamu punya tabungan dan keinginan nggak? Pernah nggak pengen suatu barang, uangnya ya ada sih di tabungan, tapi nggak segera memutuskan untuk beli? Pertimbangannya banyak. Karena barang tersebut adalah jenis barang mewah yang kita masih mikir mau ngeluarin uang sebesar itu. Karena prioritas hidup, misalnya tabungan untuk DP rumah atau untuk masa tua dirasa lebih penting. Nah, itu yang saya rasakan soal kamera. Dari dulu saya pengen dan saya suka, tapi berbagai macam pertimbangan bikin saya urung mau beli. FYI, saya suka kamera udah dari bertahun-tahun yang lalu, bahkan sebelum DSLR jadi trend kalung terbaru ABG masa kini.

Belajar Dandan 1: Produk Yang Kira-Kira Harus Dibeli Kalau Baru Memulai Pakai Make-Up

85 comments
 Must Have Item

Saya malu deh sebenernya nulis judulnya. Kesannya ngajarin banget gitu. Padahal saya make up-an aja belum bener :)). Tapi serius deh, pertanyaan semacam: "kalau mau belajar make up, apa sih yang harus aku beli? Terus merk apa yang bagus tapi nggak terlalu mahal?", termasuk yang paling sering saya dapatkan. Jadi saya coba-coba bikin semacam guide buat yang belum punya alat make up, tapi kepengen belajar make up.
Guide yang saya buat ini tentunya nggak saklek ya. Soalnya produk make up itu kan cocok-cocokan. Budget dan selera masing-masing orang mengenai make up juga beda-beda. Jadi ini saya bikinnya sih menyesuaikan selera dan kondisi keuangan saya aja (harga dibawah Rp.100.000, atau kalau bisa dibawah Rp.50.000. Kalau bisa lagi dibawah Rp.20.000. Ya kalau bisa gratis juga boleh ^^). Saya mengusahakan barang-barang yang saya rekomendasikan di sini yang basic aja, nggak terlalu banyak, multifungsi, mudah digunakan, gampang dicari, dan tentunya nggak terlalu mahal.

Kali ini make up dulu. Kalau tanggapannya baik, nanti saya bikinin part 2 untuk tools dan brushes. Jadi ditanggapi yang baik ya. Soalnya saya udah bikin draft yang brushses. Kan sayang kalau nggak di post. #jiaahh.

Update: Part 2, mengenai kuas sudah saya buat loh! Sila klik: "Belajar Dandan 2: Kuas Yang Kira-Kira Harus Dibeli Kalau Baru Memulai Pakai Make-Up"

Review: Mei Linda Perfect Storm Eyeliner

26 comments
Mei Linda Perfect Storm Eyeliner

Ada yang pernah denger kosemtik dengan brand Mei Linda? Saya pun belum. Dan kalau baca-baca ulasan dari beberapa beauty blogger, mereka pada bilang kalau Perfect Storm Eyeliner ini juga debut mereka nyobain merk Mei Linda. Eyeliner merk Mei Linda ini saya dapat dari Miss Lie Collection. Oh iya, Miss Lie ini juga nyeponsorin giveaway saya yang ini loh! Yuk ikutan!

Mei Linda adalah merk kosmetik resmi dari Thailand, ini official web-nya: http://meilinda.co.th/. Kalau lihat di web-nya, Perfect Storm Eyeliner termasuk salah satu produk best seller-nya Mei Linda

Pas pertama Miss Lie ngenalin eyeliner ini, dia bilang: "ini Mei Linda asli Thailand, bukan Made in China." Saya sempet kepengen liat buku pelajaran Bahasa Indonesia. Siapa tahu memang lawan kata "asli" adalah "Made in China" :D. Kalau produk yang nggak ada counter-nya begini memang riskan sih, salah-salah beli malah dapet Made in China, eh sori, palsu maksudnya. Saran saya kalau memang kepengen produk yang cuma bisa dibeli online, carilah online shop yang terpercaya. Nah, Miss Lie Collection ini adalah online shop yang saya percaya kalau produk-produk yang dijual di sana original.


Favorit Di Tahun 2013

46 comments

Produk Produk Favorit

Lagi-lagi sebelumnya saya mau ngajakin untuk pada ikutan giveaway. Pemenangnya akan ada 4 orang. Yang nggak punya blog pun masih bisa ikutan via instagram. Yuk, masih ditunggu sampai tanggal 13 :).

Kalau tahun baru begini, banyak banget beauty blogger yang bikin favorit produk dari tahun sebelumnya. Nah, biar kaya beauty blogger beneran, makanya saya ikutan. Padahal kalau soal favorit produk, sebenernya saya udah sering ngepost. Yang paling baru sih di Tag: If All My Make Up Disappeared. Sama aja kan kaya 10 produk favorit saya? Tapi nggak papa deh, kan biar kaya beauty blogger beneran :D. Lagian tahun lalu saya juga bikin loh: Juara di Tahun 2012

Favorit produk yang saya posting kali ini dikit aja, dan makeup-nya cuma 50%. Soalnya memang kondisi kulit saya lagi nggak oke, jadi saya mengurangi intesitas makeup-an. Ceritanya biar kulit saya bernapas lega tanpa makeup dulu. Dan beberapa item yang selalu jadi favorit saya nggak saya tulis, biar nggak bosen aja. Misalnya Skin 79 Hot Pink BB Cream dan Wardah Matte Lipstick. Kan udah sering saya sebut-sebut tuh, jadi nggak saya sebut lagi di sini.

Mengenai kulit saya, awalnya sih kulit saya jerawatan, yang mana cukup bikin panik karena saya termasuk yang jarang jerawatan. Setelah jerawat-jerawat hilang, problemnya sekarang adalah ngilangin bekasnya. Jerawat sih sekarang tinggal dua biji. Tapi kulit saya berubah kusam dan kalau dipegang kerasa aja nggak selembut biasanya. Kalau ngaca dengan penerangan cahaya matahari maksimal, kelihatan banget brindil-brindil dan discoloration yang semakin jelas aja :(. Jadi mungkin untuk waktu-waktu dekat-dekat ini saya nggak akan melakukan review produk sebangsa foundation, bedak, concealer, blusher dan kawan-kawannya dulu. Soalnya nggak bisa ngetest-nya bok! Saya kan lagi nggak makeup-an.

Oke, cukup curhat-curhatnya soal kulit. Sekarang kita menuju ke juara-juara saya di tahun 2013:


Halo, 2014!

18 comments
Ikutan giveaway Racun Warna-Warni yuk ^^. Yang nggak punya blog boleh kok ikutan via Instagram.


Sebelum masuk kepada bagian penting postingan ini, saya mau menjawab dulu lontaran pertanyaan tidak langsung yang tersirat dalam post salah satu beauty blogger kenamaan: