Petualangan Jogja Utara (1): Museum Gunung Api Merapi

24 comments
Saya menjadi sangat melankolis terhadap kota Jogja akhir-akhir ini. Rasanya nggak rela karena waktu saya hanya tinggal satu tahun lagi disini. Bagaimana bisa saya meninggalkan orang-orang yang ramah, salon dan spa super murah, toko kosmetik lokal yang berjajar, tempat-tempat makan yang enak, cafe-cafe yang variatif, kedekatan dengan pantai dan pegunungan, belum lagi berjuta-juta kenangan disini :'(.

Saya memang berencana melewati satu tahun yang tersisa dengan menjelajah bagian-bagian Jogja yang justru jarang disentuh oleh orang Jogja, namun menjadi daya tarik tersendiri bagi turis. Dan hari ini, saya mengawali dengan menjelajah bagian Utara. Singkatnya, di sebelah utara Jogja terdapat gunung, dan di sebelah Selatan adalah pantai. Jadi ketika kita memilih untuk jelajah Utara, yang kita temui tentunya adalah wisata alam dan hawa dingin mendekati gunung.

Dan karena pengalaman mengerikan saya bersama ses Tintaz pada hari Rabu, dan kemudian bersama ses lady pada hari sabtu, maka saya memutuskan untuk mengeluarkan makeup dari makeup pouch saya. Dan mengisi pouch saya dengan gunting kuku, lotion perawat kuku, sunblock, dan perlengkapan P3K.

Hari ini, saya memilih untuk mengunjungi Museum Merapi. Untuk masuk, saya hanya perlu membayar Rp.3000. oke deh, plus parkir Rp.2000.



 ~ bertahun-tahun Merapi memberi kita waktu untuk menikmati keindahan dan hasil bumi, adakalanya Merapi meminta sebentar waktu untuk meluapkan emosi ~

 

Saat pertama masuk, saya disambut dengan simulator gunung berapi super besar. Lihat difoto ada tombol merah dan biru. Tombol merah untuk narasi, dan tombol biru untuk memulai simulasi. Tapi kurang seru, karena gunung-gunungan itu cuma menyala-nyala setengah niat, nggak ada simulasi wedus gembel, gempa, dan lain-lain. Jadi saya tinggal begitu saja di tengah mesin besar itu ngemeng entah apa soal erupsi :D.

Lalu saya (dan rombongan turis yang mendadak datang) digiring menuju home theater untuk melihat film mengenai Merapi. Di film tersebut dijelaskan mengapa bisa terjadi erupsi, bagaimana dan dengan cara apa saja pemantauan aktifitas merapi, panorama Merapi. Filmnya bagus :'). Saya suka deh. Oh iya, kalau mau nonton pemutaran film ini, kita harus bayar Rp.5000. Murah, kan?


Miniatur Gunung Merapi dan Erupsi

 

Karena ini Museum Gunung Merapi, tentunya kita akan disuguhi foto dan juga miniatur gunung Merapi, soalnya nggak mungkin kan, gunungnya di masukin sono? Tapi miniatunya beneran deh, niatttt banget bikinnya. Bener-bener nggak bosen liat-liat berbagai miniatur disana. Apalagi setiap miniatur menyimpan ceritanya sendiri.

Misalnya miniatur erupsi Merapi dari tahun ke tahun:

 

Dari tahun ke tahun, tentunya bentuk gunung dan wedus gembelnya berbeda-beda. Makanya dibuatlah miniatur masing-masing kejadian. Mulai tahun 1961, 1984, 1994, 2006 dan akhirnya 2010. Masing-masing dilengkapi dengan sedikit ringkasan kronologis dan juga jumlah korban dan kerusakan yang terjadi.




Lalu disisi ruangan yang lain, ada juga miniatur bentuk-bentuk rekahan yang terjadi karena magma. Saya nggak mudeng sih. Tapi bentuknya bagus :|



Dampak Erupsi 

Dan seperti yang kita tahu, ketika alam menggeliat, maka manusia nggak bisa berbuat apa-apa kecuali berserah. Menurut saya bencana alam yang terjadi bukanlah hukuman, tapi hanya merupakan pengingat bahwa sehebat apapun pemikiran manusia, alam tetaplah lebih berkuasa. Dan bahwa manusia perlu saling membantu sesamanya.

~ saya sungguh-sungguh nggak suka dengan konsep bahwa bencana alam merupakan hukuman dari Tuhan dan karena manusia terlalu banyak berbuat maksiat, kurang doa dan amal. Sungguh, itu nggak masuk akal. Kalau memang ini hukuman, kenapa harus masyarakat sederhana di lereng Merapi yang dihukum? Bukan para koruptor? Dan bila memang semua ini karena manusia kurang doa dan amal, mengapa bahkan sejak manusia belum adapun alam sudah beraktifitas? ~

Dan inilah bukti kekuatan alam:


Kubus-kubus diatas merupakan foto-foto dampak erupsi Merapi terhadap alam dan masyarakat sekitarnya. Foto-foto itu dilengkapi dengan tahun kejadian juga. Masih ada beberapa susunan kubus yang berjajar disana.


Saya nggak tahu apa maksud dari taman gersang diatas. Tapi saya rasa itu untuk menunjukan, seperti itulah alam yang terjilat panasnya asap Merapi.



Dipamerkan juga beberapa barang yang ditemukan setelah kejadian erupsi Merapi. Harta benda yang dengan gampang bisa dihancurkan dan dihilangkan. Mengingatkan kita untuk nggak terlalu terikat pada harta-harta duniawi :').

~ sudahlah, nggak perlulah memusingkan kenapa sampai bencana? Apalagi sampai berpikiran, "dosa apa mereka yang disana?" Tugas kita sebagai manusia hanyalah saling membantu dan berkawan. Bukan menyalahkan. Karena kita masing-masing juga pasti punya kesalahan. ~


Selain ditakut-takuti dengan kekuatan alam dan dampaknya, tentu saja museum ini juga memberikan pengetahuan. Mengenai apa-apa saja cara pemantauan yang sudah dilakukan, teknologi yang dipakai, sehingga bila terjadi gejala letupan, petugas bisa segera memberitahu masyarakat untuk menyelamatkan diri.

Dan nggak lupa juga, prosedur atau apa-apa yang harus kita lakukan bila kita berada di dekat gunung berapi yang siap action.


Mitologi

Nah, kita sampailah ke ranah yang saya suka, Mitologi. Siapa yang suka dongeng, legenda, dan sejarah? Mari merapat kesini :).

panorama merapi
 
Jogja dan sekitarnya, selain menyimpan keindahan alam dan kekentalan budaya, juga dibalut oleh berbagai legenda.

Upacara Adat

Dengan adanya legenda, tentu akan timbul upacara-upacara adat. Menurut pendapat saya, nggak ada yang salah dengan upacara adat ini. Upacara-upacara semacam ini merupakan bentuk penghargaan manusia kepada alam. Kepada Penciptanya, melalui alam. Malahan menurut saya harus dilestarikan. Jangan sampai wujud syukur tulus ini tergusur atas nama modernisasi.

Merapi - Keraton - Pantai Selatan

Kota Jogja dilalui oleh selarik garis lurus mistis, yang menghubungkan gunung Merapi dengan Pantai Selatan (Parang kusuma) yang terkenal dengan Ratu Pantai Selatan: Nyi Roro Kidul, dengan Tugu di tengah-tengah. Garis tersebut mengarah ke keraton Ngayojakarta Hadiningrat. Garis imajiner tersebut memang lurus adanya, dan bisa dibuktikan dengan foto satelit. Tapi benarkah mistis adanya? Saya serahkan saja kembali kepada pembaca, untuk menilai akan percaya atau enggak :D.

Gunung Merapi sendiri menduduki posisi penting dalam mitologi Jawa. Gunung ini diyakini sebagai pusat kerajaan mahluk halus, konon tempat alam penantian, atau alam tempat mereka yang telah meninggal dunia menanti giliran untuk dipanggil ke surga. Gunung Merapi yang nggak tertaklukan dan nggak bisa total dimengerti oleh ilmu dan teknologi juga menyimbolkan kekuatan mistis yang melingkupi kota Jogja.

Mengapa keraton di bangun dengan keseimbangan antara Gunung Merapi dengan Pantai Laut Selatan? Karena keraton adalah lambang keharmonisan antara api yang dilambangkan dengan gunung Merapi, dan air yang dilambangkan dengan Laut Selatan. Lebih jauh lagi, keraton merupakan keseimbangan vertikal dan horisontal: hubungan manusia dengan Penciptanya, dan hubungan manusia dengan manusia, sesamanya.
 

Seperti Laut Selatan, Merapi juga mempunyai "Nyai". Namanya: Nyai Gadung Merapi. Dia adalah ratu penjaga kesuburan tanaman di lereng Merapi. Konon kabarnya, wajahnya sangat ayu dengan pakaian warna hijau pupus pisang. Sang Nyai sering mendatangi orang-orang lereng melalui mimpi.


Mitos kedua yang ditampilkan di Museum ini adalah legenda Roro Anteng dan Joko Seger. Mereka adalah pasangan suami istri yang lama nggak dikaruniai keturunan. Maka mereka bersemedi di kaki gunung bromo. Lalu jawaban diterima: "engkau akan dikaruniai anak-anak, tetapi putra bungsumu harus kau berikan padaku. Lemparkan Putra bungsumu ke kawahku". 

Mereka menyanggupi syarat itu.

Bertahun-tahun akhirnya mereka beranak-anak. Dan melupakan janjinya untuk melemparkan si bungsu ke kawah berapi. Sang gunung marah. Dia menyemburkan magma dan panasnya ke permukaan, menyapu desa yang ada, semua pontang-panting menyelamatkan diri dari jilatannya. Dan ketika emosi alam mereda, Putra Bungsu mereka, Raden kusuma, telah hilang ditelan gunung.

Lalu terdengar suara dari perut gunung, suara Raden Kusuma yang telah menyatu: “Wahai, Ayah dan Ibuku serta saudara-saudaraku semua, hidupku sudah tentram dan aku sudah berkorban untuk kalian semua. Karena itu, hiduplah dengan rukun dan berbaktilah kepada Sang Hyang Widhi. Jangan memikirkan aku. Pesanku, kirimkanlah sebagian hasil ladang tanah ini ke kawah dan lakukanlah pada saat purnama pada bulan Kasada".

Maka terciptalah Upacara adat Kasada sejak saat itu.


The Histori of Earth


Selain mengenai Merapi, sedikit dipaparkan juga mengenai Bumi secara umum. Bagi yang menyukai bidang Geologi, mungkin akan sangat menikmati Museum ini. Saya? Terus terang nggak mudeng, tapi saya tetap sangat menikmatinya.

 

Ada sebuah diagram yang menunjukan perkembangan bumi dari masa ke masa. Di mulai dari 4500 juta tahun yang lalu, perkiraan umur bumi kita. Masa saat baru ada organisme bersel tunggal. Dinosaurus ada di 250 juta tahun yang lalu. Bayangkan betapa tuanya bumi kita.

~ Ehm..kebetulan teman saya religius. Dia berusaha mencari-cari pada saat mana penciptaan-penciptaan tersebut terangkum dalam Kitab Suci. Di Kitab Kejadian, penciptaan selama beribu juta tahun bumi tersebut di sederhanakan menjadi tujuh bagian, tujuh hari saja. Bagian-bagiannya apa saja? Ya entahlah, ya. Saya bukan orang yang religius sih. Masih nggak paham juga Dinosaurusnya terletak dimana dari bagian Kisah Kejadian :D ~


Tentu bila membicarakan bumi secara keseluruhan, bukan hanya letusan gunung berapi yang mengintai dan berbahaya bagi kita. Masih ada banyak bencana alam yang mungkin terjadi. Diantaranya gempa bumi dan tsunami. Di Museum ini juga ditunjukan bagaimana lempeng bumi bisa bergeser dan membentuk rekahan.


Dan banyak simulator disini! Diantaranya peraga tsunami ini. Bila tombolnya kita tekan, muniatur laut akan bergelombang dan kemudian mengamuk miniatur kota di pinggir pantai. Pada simulator itu terdapat miniatur kota juga lho. Lengkap dengan rumah dan pohon kelapa. Di museum, ada juga simulator gempa bumi, tetapi pas rusak :(. Kayaknya memang sedang banyak simulator yang nggak berfungsi pada saat saya kesana.

Ada juga rangkuman letusan-letusan gunung berapi di berbagai belahan dunia. Dan baru tahu, gunung berapi yang letusannya ngeri-ngeri banget, itu jatahnya Indonesia. Sungguh perkasa ya alam kita :').


Baiklah, cukup sudah perjalanan saya ke museum Merapi. Apakah hari ini sudah berakhir? Oh nggak donk. Saya masih melanjutkan ke Rumah Seni dan budaya Ulen Sentalu, yang akan saya ceritakan pada post berikutnya :). Semoga nggak bosan ya..

Alamat Museum Gunungapi Merapi:
Jl. Kaliurang km 22, Sleman, DIY

Kontak Telepon Museum Gunungapi Merapi
(0274) 868405 pesawat 1866

Harga:
Parkir : Rp 2000
Tiket Masuk : Rp 3000
Film : Rp 5000
TOTAL : Rp 10 000

24 comments

  1. sama sapaa jeng?
    kok ga mampir2 kerumahkuu ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama selingkuhan, puuuttt :D
      Kan jadwal kerumahmunya besok ^^

      Delete
  2. wuaah pas banget nie postingan wisata2 ke jogja, pas aku mau main ke jogja..hehe

    sekalian minta rekomendasi tempat makan di jogja yg rekomended dong mbak, enak, unik, halal dan murah. Makasie..^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai haii...wah mau ke jogja? Selamat jadi turis. Dateng ke tempat2 wisata budaya deh, kayak candi atau museum budaya ulen sentalu. Banyak sejarah dan cerita bagus disitu :). Kalau sempet ke pantai juga.

      Daann...ke mirota batik. Toko yang jual barang-barang etnik khas jawa.

      Kalau makanan banyaakkk banget. Di daerah kaliurang banyak resto2 lucu2 yang menunya ikan2nan. Trus di Jl Magelang ada Jejamuran: masakannya semua dari jamur. Trus ada Raminten, angkringan tugu, dll dll :)))

      Delete
  3. wah keren juga museumnya..... jadi pngen ke Jogja lagi deh...
    nanti kalo ke Jogja ke museum ini ah... ni di daerah mana mbak museumnya??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kereeennn. Terawat dan niat. Di daerah Kaliurang. Itu aku cantumin alamat dan kontak personnya.

      Delete
    2. Owww d daerah Kaliurang situ to mbak...mkasih banyak mbak udah cantumin alamatnya full + CP nya (^_^)..
      Kapan2 kalo ke Jogja bisa jd alternatif kunjungan selaen ke malioboro...

      Delete
    3. Hihihi...jangan cuma ke Malioboroooo >'<
      Ke museum ulen sentalu, museum afandi, candi ratu boko, keraton, taman sari, dll dll

      Delete
  4. waahh arum mau pindah kemana??? ntar klo aku ke jogja gak punya temen lagi :(

    sekalian ke museum affandi rum, temen2ku yg pernah kuliah lama di jogja pada gumun, aku bisa sampe sana...dan mereka padahal ga pernah kesana hihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lhaaaa aku kan mau ngikut kamu, Ma. Mau ke jekardah. :)))

      Iya rencana selanjutnya:
      Museum Affandi, Museum Dirgantara, Keraton, Benteng, Gembira Loka, Taman Sari, Candi Ratu Boko, Borobudur, Prambanan, dan Pantaiiiii.

      Mau gabung?

      Delete
    2. i wish i could....huhuhuuu :((

      yg aku pengen banget kalo kesana ratu boko sama desa tembi rum...duh kapan yaa ke jogja lagii...

      ntar kalo udh di jekerdah kabar2in yaa :))))

      Delete
    3. Ayoookkk. Ke ratu boko & tembi. Siiippp. Ntar kalau ke jakarta kita maen2 yak ^^

      Delete
  5. yang hari sabtu brsma lady salah link mbak, masuknya ke post yg sm tintaz juga..

    aku taunya museum merapi di ketep, beda tempat ya itu?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wahhh, thanx koreksinya. Besok deh aku benerin. Sekarang inet lemot sekaliiii :(

      Beda :)). Aku juga pernah yang di keteb. Yang ini baru. Lebih niat dan terawat sih menurutku. Banyak narasi dan simulatornya.

      Delete
  6. Wah baru tahu kalau ada museum ini (kuper), pengen kesna, kayaknya asyik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ayok kesini. Banyak tempat asik ternyata di Jogja, yang selama ini nggak aku perhatiin :'(

      Delete
  7. wahh baca ini jadi pengen ke jogja lagi pas kesana gak sempet ke museum-museumnyahh menyesall deh

    ReplyDelete
  8. Hi ... salam kenal. Kayanya aku ada rencana ke Jogja nih, boleh tau letak tepatnya museum merapi ini ngak ya? Makaciii

    ReplyDelete
    Replies
    1. euh...aku bingung kalau ngasih ancer2. Pokoknya di daerah kaliurang lah ini. Atau kamu bisa telpon ke musium merapinya? :)

      Delete
  9. waw..kayaknya seru...penasaran pengen kesana...

    ReplyDelete

Hai, terima kasih sudah mampir di sini dan berkomentar dengan sopan ;).
Komentar yang menyertakan link hidup dan kometar yang sifatnya mempromosikan website komersil/ barang jualan akan dihapus.