Review LT PRO Skin Serum Retinol, Bakuchiol, dan Biotics. 3 Powerful Serum Terbaru dari Brand Lokal LT PRO!

9 comments
Review LT PRO Skin Serum Retinol, Bakuchiol, dan Biotics. 3 Powerful Serum Terbaru dari Brand Lokal LT PRO!

Siapa yang udah ngikutin blog #RacunWarnaWarni dari lama? Kalau tahu saya dari zaman majapahit, pasti ngerti banget kalau saya bilang LT PRO ini adalah brand yang nostalgic. LT PRO memang termasuk salah satu brand yang udah lama merajai pasar kosmetik lokal dengan produknya yang berkualitas. Dulu waktu awal-awal kerja, tiap habis gajian saya pasti nyisihin buat ke konter LT PRO dan adopsi lipstik atau bedaknya. Dan sampai sekarang pun beberapa produk makeup LT PRO masih jadi andalan saya.

Nah, sekarang LT PRO mulai merambah ke skincare dengan konsep yang kekinian nih. Saya udah cobain beberapa lini skincare yang Aquaboost dan juga LT PRO Cleansing Balm yang memang bagus dan sudah pernah saya review.

Kali ini saya nyobain 3 Skin Serum terbaru mereka, yaitu: LT PRO Biotics Skin Serum, LT PRO Bakuchiol Skin Serum, dan LT PRO Retinol Skin Serum. Tiga serum ini masing-masing diformulasikan dengan powerful actives yang berbeda-beda, yang menargetkan berbagai masalah kulit. 

LT PRO Skin Serum: Biotics

"A Healthy and Balance Skin"

Review LT PRO Skin Serum: Biotics

Purified Water, Lactobacillus Ferment, Glycerine, 1,2-Hexanediol, Bacillus Ferment, Caprylyl Glycol, Xylitylglucoside, Anhydroxylitol, Maris Aqua (Sea Water), Sodium Hyaluronate, Xylitol, Tetrasodium EDTA, Hydroxyethylcellulose, Phenoxyethanol, Benzyl Alcohol, Glucose, Galactomyces Ferment Filtrate, Citric Acid, Butylene Glycol, Laminaria Digitata Extract, Biosaccharide Gum-1, Dehydroacetic Acid, Chlorella vulgaris Extract, Saccharide Isomerate, Ethylhexylglycerin

Sering dengar kan bahwa "skin barrier yang kuat adalah kunci dari kulit yang sehat"? Skin barrier memang merupakan pertahanan pertama dari kulit. Jadi kalau skin barrier kuat, kulit juga jadi nggak gampang terkena masalah seperti iritasi, kemerahan, jerawatan, dan kusam. Skin barrier yang sehat juga bikin kulit lebih dapat menerima nutrisi dari skincare yang kita pakai. Nah, agar skin barrier terjaga, dibutuhkan bakteri-bakteri baik yang menjaga agar pH kulit tetap seimbang. Biotics ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan kadar bakteri baik di kulit kita, jadi skin barrier lebih kuat, kulit lebih sehat, dan nggak kusam.

LT PRO Skin Serum Biotics Ingredients

LT PRO Biotics Skin Serum ini mengandung Pre, Pro, dan Post Biotics, lengkap ya! Penjelasan singkatnya:

  • Probiotic ini adalah bakteri baik atau sang "pekerja". Fungsi utamanya untuk menjaga keseimbangan kulit. Kulit yang terlalu kering akan dilembapkan, dan kulit yang terlalu berminyak akan ditekan produksi sebumnya. Jadi ekosistem pada kulit wajah akan lebih seimbang, yang menghasilkan skin barrier yang lebih kuat, sehingga kulit jadi lebih "tahan banting".
    Bukan hanya itu, Lactobacillus ferment dan Bacillus ferment di serum ini juga mampu membunuh bakteri penyebab jerawat.
  • Prebiotic adalah "makanan" bagi bakteri baik, sehingga bakteri baik tumbuh dan bekerja optimal di kulit kita. 
  • Postbiotic merupakan hasil fermentasi dari Probiotic. LT PRO Skin Serum Biotics ini memakai dua Postbiotics, yaitu Postbiotics yang dihasilkan oleh bakteri baik itu sendiri yaitu Lactic acid, dan Postbiotics tambahan yaitu Galactomyces.
    Lactid acid (yang merupakan jenis AHA) berguna sebagai mild chemical exfoliator untuk melepaskan sel-sel kulit mati sehingga kulit lebih halus. Sedangkan Galactomyces merupakan hasil fermentasi sake beras Jepang yang kaya Vitamin, asam amino, mineral, dan asam organik; yang berfungsi untuk memperkuat skin barrier, mengecilkan pori, mengontrol sebum, mengurangi jerawat dan dark spot, serta memperlambat munculnya tanda-tanda penuaan.

Selain Biotics, serum ini juga memakai nutrisi lebih dari Sodium hyaluronate, Laminaria digtata extract, Chlorella vulgaris extract, dan Saccharide isomerate untuk menghidrasi dan menenangkan kulit, dan juga sebagai antioksidan.

Ketiga Biotics tersebut bisa digunakan sendiri-sendiri sebagai ingredient dalam skincare. Namun, kalau digunakan bersamaan seperti pada LT PRO Biotics Skin Serum ini, akan lebih maksimal kerjanya karena ketiganya saling mendukung untuk menciptakan ekosistem kulit yang balance dan sehat.

Tekstur LT Pro skin Serum Biotics

Tekstur LT PRO Biotics Skin Serum ini cenderung cair seperti hydrating toner yang thick, namun feel soothing dan hydrating-nya kerasa banget. Saya start pakai serum ini adalah waktu eczema saya kambuh, dan surprisingly serum ini bantu banget meredakan kemerahan di kulit saya. 

Untuk LT PRO Biotics Skin Serum ini saya sudah masuk ke botol kedua dan hampir habis juga. Untuk kulit saya yang kering sensitif dan bermasalah dengan jerawat, serum ini sangat menyenangkan! Saya ngerasa kulit perlahan jadi lebih kuat, nggak segampang dulu memerah dan jerawatan, dan yang pasti nggak kering! Memang benar sih bahwa untuk mengatasi masalah kulit adalah dari akarnya. Untuk masalah kulit saya yang sensitif dan gampang jerawatan ini, akar masalahnya adalah skin barrier yang rapuh. Jadi LT PRO Biotics Skin Serum ini memang rasanya jodoh banget untuk kulit saya.


LT PRO Skin Serum: Bakuchiol

"Gentle Warrior for Aging Skin"

Review LT Pro Skin Serum Bakuchiol

Purified Water, Butylene Glycol, 1,2-Hexanediol, Propylene Glycol, Dipropylene Glycol, Euglena Gracilis, Polysaccharide, 1,3-Propanediol, Caprylyl Glycol, Psoralea Corylifolia Fruit Extract, Centella Asiatica Leaf Extract, Hydroxyethylcellulose, Nelumbo Nucifera Leaf Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Hydrolyzed Collagen, Tetrasodium EDTA, Sodium Hyaluronate, Psidium Guajava Leaf Extract, Angelica Gigas Extract, Citric Acid, Sodium Dihydrogen Phosphate

Bakuchiol sering digadang-gadang punya sifat anti aging yang mirip Retinol, namun minim resiko iritasi. Bakuchiol memang cara kerjanya mendorong pembentukan kolagen, menyamarkan garis halus, memudarkan noda-noda di wajah, mengencangkan, dan mengatasi jerawat; seperti kinerja Retinol. Makanya banyak yang menjadikan Bakuchiol sebagai alternatif pengganti Retinol untuk yang kulitnya sensitif atau untuk yang sedang hamil. 

Ingredients LT Pro Skin Serum Bakuchiol

Saya pribadi sebenarnya tidak menganggap Bakuchiol sebagai pengganti Retinol ya. Karena rasa dan efeknya di kulit menurutku memang beda. Namun Bakuchiol tetap jadi ingredient favorit karena memang Bakuchiol adalah strong antioksidant yang bisa melawan efek radikal bebas dan memperkuat kinerja sunscreen. Lalu di saya Bakuchiol juga sangat berefek mencegah jerawat tanpa mengeringkan kulit.

Review tekstur Serum LT Pro Bakuchiol

LT PRO Bakuchiol Skin Serum ini memakai 4% ekstrak Psoralea Corylifolia atau Babchi (tanaman penghasil Bakuchiol), dan 1% Bakuchiol murni. Feel serum ini adalah yang paling lembap diantara dua lainnya, karena memang teksturnya lebih thick dan juga kandungan humectant-nya banyak! Selain Babchi, serum ini juga dilengkapi dengan CiCa yang terkenal soothing, dan Hydrolyzed Collagen yang merupakan kolagen yang dipecah dalam molekul kecil sehingga lebih mudah berpenetrasi ke lapisan terdalam kulit.

Saya merekomendasikan LT PRO Bakuchiol Skin Serum ini untuk yang mulai butuh perawatan anti-aging dan anti-acne, namun belum bisa pakai Retinol (misalnya kulit terlalu sensitif atau dalam masa kehamilan). Saya sendiri jujur, akhir-akhir ini lebih menikmati ingredient yang less iritant semacam Bakuchiol, karena lebih terasa nyaman di kulit sensitif saya.


LT PRO Skin Serum: Retinol

"Profesional Anti-Aging Agent"

Review LT Pro Skin Serum Retinol

 Purified Water, Glycerin, Jojoba Oil / Macadamia Seed Oil Esters, Pentylene Glycol, PEG-7 Glyceryl Cocoate, Butylene Glycol, Phenoxyethanol, Polyacrylate Crosspolymer-6, Caprylic/Capric Triglyceride, Squalene, Hydroxyethyl Acrylate / Sodium Acryloyldimethyltaurate Copolymer, Caprylyl Glycol, Sodium Hyaluronate, Methyl Methacrylate Crosspolymer, Sodium Dihydrogen Phosphate, Dipotassium Glycyrrhizinate, Retinol, Hydrogenated Lecithin, Phytosteryl Macadamiate, Glyceryl Acrylate/Acrylic Acid Copolymer, Cholesterol, Propylene Glycol, Carbomer, Butylated Hydroxytoluene, Tocopheryl Acetate, Citric Acid, Phaseolus Radiatus Seed Extract, Polysorbate 60, Sorbitan Isostearate, Ceramide NP, Phytosterols, Polysorbate 20, BHA, Biosaccharide Gum-1, Sodium Carrageenan, t-Butyl Alcohol, Jania Rubens Extract, Tocopherol, Avena Sativa (Oat) Meal Extract, Ethylhexyl Glycerine, Palmitoyl Tripeptide-1, Palmitoyl Tetrapeptide-7

Kalau memang sudah serius concern untuk perawatan anti-aging, memang ingredient yang paling potent adalah Retinol! Makanya saya selalu menyarankan, kalau sudah menginjak usia 25, sebaiknya perlahan kulit mulai diperkenalkan kepada Retinol. Retinol ini memang agak "tricky" ya. Khasiat-nya luar biasa, namun side effect-nya juga nyata. Kalau nggak hati-hati dan perlahan dalam mengenalkan Retinol, kulit bisa iritasi, purging, dan terasa kering.

Ingredients Retinol Serum LT Pro

Untuk pemula atau untuk yang kulitnya sensitif, LT PRO Retinol Skin Serum ini bisa banget dijadikan starting lho! Serum ini menggunakan 3% Actosome Retinol, yang setara dengan 0,1% Active Retinol. Actosome Retinol sendiri merupakan Retinol dengan tehnologi enkapsulasi, yang menjadikan Retinol di dalamnya lebih stabil dan lebih minimal efek iritasinya, karena dia bekerja dengan sistem time released. Jadi memang beginer friendly. Tapi jangan khawatir, tetap efektif kok kinerjanya. Skincare bukan sekedar gede-gedean presentase ingredient ya. Tapi soal kenyaman dan juga kontinuitasnya. Percuma pakai Retinol yang tinggi tapi tidak bisa konsisten dipakai karena bikin kulit iritasi dan purging

Tekstur Retinol Serum LT Pro

Serum ini teksturnya waterbased gel-serumy, sedikit thick (tidak cair), karena memang banyak buffer-nya, seperti Glycerin Squalene, Sodium hyaluronate dan Cholesterol yang berfungsi untuk menghidrasi dan meminimalisir efek iritasi.

Selain Retinol, serum ini juga dilengkapi dengan Ceramide-3, Peptide, dan Vegetable Taurine yang berasal dari ekstrak Jania Rubens (sejenis Alga merah). Jadi memang nggak salah kalau serum ini disebut sebagai professional anti-aging agent. Karena memang penuh dengan kandungan-kandungan yang powerful untuk menangkal aging dan wrinkle.

Namun walau sudah diformulasikan sedemikian rupa oleh LT PRO untuk meminimalisir efek iritasi, tetap harus test patch dulu, karena bagaimanapun Retinol merupakan strong ingredient. Saran saya sih pakai seminggu sekali dulu, dan pakai serum yang soothing dan hydrating seperti LT PRO Biotics Serum dulu di-layer pertama sebagai buffer. Nanti kalau kulit sudah mulai terbiasa, baru naikkan lagi jadwal pemakaian menjadi dua kali seminggu, dan akhirnya setiap hari.

Saya sendiri adalah pemakai Retinol. Namun memang saat-saat ini sedang meminimalisir pemakaian Retinol karena eczema saya habis kumat. Untuk pemakaian skincare, saya memang berusaha untuk lebih mindfull dan membaca kebutuhan kulit saya saat itu. Jadi saat ini, saya pakai LT PRO Retinol Skin Serum ini seminggu sekali saja. IMO serum ini cukup lembut dan hydrating, tidak ada sensasi tingling sama sekali dan nggak bikin kulit saya memerah. Jadi memang aman untuk pemula atau untuk yang berkulit sensitif.

(Catatan: Retinol hanya boleh dipakai di malam hari. Kurangi intensitas pemakaian kalau kulit terasa kering dan iritasi. Siang hari wajib menggunakan sunscreen dengan benar).


Review Serum LT PRO

Ketiga serum ini sebenarnya bisa langsung dipakai ketiganya kok, karena ketiganya bisa saling mendukung kerjanya dan tidak akan bertabrakan. Namun bila ingin salah satu, ini guide dari saya:

  • LT PRO Biotics Skin Serum: Untuk mengatasi kemerahan dan jerawat berkepanjangan, atau kamu sedang fokus untuk memperbaiki skin barrier. Menurut saya ini adalah kuncian kulit sehat ya. Kulit yang sehat akan lebih mudah menerima nutrisi dari skincare apapun. 
  • LT PRO Retinol Skin Serum: Untuk yang mulai concern ke anti-aging skincare (disarankan usia 25 sudah harus pakai).
  • LT PRO Bakuchiol Skin Serum: Kalau ingin memulai perawatan anti-aging, namun belum bisa atau belum berani memakai Retinol. Tapi kalau mau dikombinasikan (ataupun diselang-seling) dengan LT PRO Retinol Skin Serum juga bagus, karena efek anti-oksidan-nya akan memperkuat kerja Retinol.

Harga Serum LT Pro

Harga LT PRO Skin Serum

  • LT PRO Retinol Skin Serum : Rp 110 000/ 20 ml
  • LT PRO Bakuchiol Skin Serum : Rp 110 000/ 30 ml
  • LT PRO Biotics Skin Serum : Rp 110 000/ 30 ml
Semua adalah harga sebelum diskon. Pembelian bisa dilakukan di shopee: BOOTIQ Indonesia, dan jangan lupa pakai kode voucher BOOTRACUN untuk tambahan diskon!

Kalau ingin info lebih lanjut mengenai serum-serum ini dan produk-produk LT PRO lainnya (termasuk info diskon), silahkan follow instagram @LTPro_Official.

Oh ya, jangan lupa mampir ke reels LT Pro di instagram @racunwarnawarni untuk menyimak rangkuman informasi seputar LT Pro Skin Serum ini yaaa!

Review Chaiza Saffron Mist, Face Mist yang Ampuh Mengatasi Maskne!

27 comments

 

MASKNE!

Ini adalah topik yang bakalan sering banget saya bahas terus-terusan akhir-akhir ini ya. Soale memang saat ini maskne adalah strugling terbesar saya. Kulit saya sensitif banget sama gesekan. Tiap digesek pakai scrub, kapas, handuk, jenggot, pasti besokannya langsung jerawatan. Masker juga gitu sih. Berbagai merek masker kain maupun masker sekali pakai udah saya coba, dan memang dasarnya kulit saya nggak bisa digesek.

Jadi ya memang situasi "harus pakai masker" ini mengubah keseluruhan skincare routine saya. Dan saya jadi makin bucin sama face mist. Face mist yang tepat memang bantu banget kok mengatasi maskne. Kalau sebelumnya saya udah suka banget sama face mist, saat ini saya udah dalam level addict.

Yang lagi bikin saya kecantol banget saat ini adalah Chaiza Saffron Mist. Banyak yang bilang ini face mist rasa sultan eheheh... Chaiza ini sebenernya adalah brand lama ya. Awalnya namanya Chava Face Mist, dan saat itu sudah cukup banyak penggemarnya. Tapi lalu rebranding dan ganti nama jadi Chaiza Saffron Mist. Nah, saya akan ceritakan bagaimana cara saya pakai Chaiza Saffron Mist untuk menghempas maskne.

Saffron

Sebelumnya, saya akan membahas mengenai Saffron dulu karena ingredient unggulan dalam produk ini adalah Saffron, dan kebetulan juga Saffron adalah salah satu ekstrak alami yang masih sangat jarang dipakai dan dibahas. 

Saffron atau Crocus Sativus adalah salah satu rempah paling mahal di dunia. Saffron punya aroma kuat dan sangat tinggi kandungan antioksidan. Nggak heran ya, kalau ada yang menyebut Chaiza Saffron Mist ini adalah skincare sultan.

Saffron sendiri udah lama dipercaya punya berbagai manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Kalau dalam skincare, Saffron ini berfungsi untuk:

  1. Mengatasi jerawat
  2. Mencerahkan kulit dan memudarkan noda
  3. Mengurangi dark circle
  4. Melembapkan
  5. Menenangkan, serta meredakan iritasi dan sunburn
Jujur aja, saya pribadi pun belum punya banyak pengalaman dengan rempah mewah yang satu ini. Tapi saya punya tante yang rutin konsumsi Saffron dan juga pakai Saffron sebagai perawatan kulit rutin. Dan hasilnya kulit beliau memang super glowing, licin dan terlihat awet muda.


Ingredient Chaiza Saffron Mist

Aqua, Crocus Sativus Flower Extract, Niacinamide, ​Centella Asiatica Extract, Propanediol, Sophora Flavescens ​Root Extract, Psoralea Corylifolia Fruit Extract, Platycarya Strobilacea Extract, Bellis Perennis Flower Extract, Potassium Sorbate, Sodium Phosphate, Phenoxyethanol, ​Allantoin, Tromethamine, Ci 15985

Sesuai namanya, face mist ini menggunakan Saffron sebagai ingredient utama. Jumlahnya cukup significant karena Saffron ada di urutan kedua ingredient list! Selain Saffron, juga ada beberapa bahan aktif yang khasiatnya bagus untuk perawatan kulit:

  • Niacinamide: Mencerahkan, mengontrol sebum, memperkuat skin barrier
  • Cica: Antioksidan, menghidrasi dan menenangkan kulit
  • Sophora Flavescens Root atau "Khu Sen": Mencerahkan, anti inflamasi dan anti bakteri
  • Daisy flower: Mencerahkan dan anti-aging
  • Allantoin: Menenangkan kulit

Ingredient-nya cukup singkat (minimal ingredient) namun full of goodie. Banyak ekstrak dari tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat untuk menghidrasi dan menutrisi kulit. Selain itu, produk ini juga diformulasikan bebas dari alkohol, fragrance, essential oil, dan juga sulfat. Jadi sangat aman untuk kulit sensitif.


Tekstur dan Aroma Chaiza Saffron Mist

Tekstur produk ini cair seperti air. Di kulit ada efek hidrasi, namun nggak terlalu powerfull. Kalau untuk kulit saya, Chaiza Saffron Mist ini nggak bisa digunakan untuk menggantikan hydrating toner, karena hidrasinya memang nggak begitu kuat. Kecuali mau pakai banyak dan berlayer-layer ya.

Tapi justru tekstur seperti ini adalah yang saya cari dalam sebuah produk face mist. Sering nggak sih kalian semprot face mist pas siang-siang panas-panas, dan face mist-nya malah bikin muka kileng-kileng berminyak dan makeup meleleh? Saya sering gitu kalau pakai face mist yang terlalu hydrating. Padahal saya mau face mist yang bisa menyegarkan kulit dan menghilangkan minyak di wajah, bukan malah membuat muka saya jadi becek dan lengket oleh minyak. Jadi Chaiza Saffron Mist ini sih perfect sebagai face mist ya kalau buat saya. Cair, sedikit menghidrasi, menghilangkan minyak di wajah, nggak lembap berlebihan, dan rasanya seger banget pas disemprotin.

Mist ini punya aroma samar-samar yang nyaris nggak tercium, jadi nggak mengganggu sama sekali. Kalau kata orang-orang, ini aromanya mewah khas Saffron. Tapi saya sendiri belum pernah mencium Saffron. Buat saya aromanya B aja sih. Nggak mengganggu, tapi juga nggak yang bikin saya keranjingan cium-cium terus. Perlu diingat sih kalau produk ini nggak pakai fragrance, jadi aromanya adalah aroma alami dari ingredient-nya saja.


Kemasan Chaiza Saffron Mist

Selain ingredient-nya, kemasannya juga merupakan salah satu alasan kenapa banyak yang bilang ini face mist sultan. Kemasannya bagus banget, nggak kayak face mist kebanyakan yang...ya gitu doang. Saya suka sih dengan pilihan warna nude pink dengan permukaan doff, kesannya girly banget. Lalu bentuk tabungnya juga bikin makin kelihatan nggak ngasal gitu. Pokoknya buat skincare enthusiast yang banci packaging, kalian pasti bakalan puas banget deh pegang produk ini.

Bukan cuma desainnya yang cantik, material kemasannya pun terasa kokoh namun ringan. Tutupnya rapat, nggak bocor-bocor, nggak gampang kebuka, jadi aman banget untuk dibawa-bawa (penting banget karena face mist memang untuk dibawa-bawa kalau buat saya!). Noozle spray-nya juga halussss, jadi nggak nggrujug dan merusak makeup.

saya kasih jempol 10 sih buat kemasannya. 4 jempol saya, 4 jempol kak Juna, sisanya minjem netizen.


Chaiza Saffron Mist Untuk Mengatasi Maskne

Nah, ini yang ditunggu-tunggu dari tadi. Saya udah nyoba berbagai cara, memang cara paling bener biar nggak maskne adalah jangan sampe kulit kita minyakan pas pakai masker. Karena kalau kulit sudah berminyak, dibekep masker pula, biasanya terjadi penyumbatan yang bikin kulit jerawatan. Pakai oil control film/ pepper pun nggak bantu, karena memang cuma menyerap oil di muka sebentar, lalu keluar lagi.

Solusinya, saya sering-sering semprot wajah pakai Chaiza Saffron Mist ini. Selain memang ada kandungan Saffron, Niacinamide, dan Cica yang oke buat bikin kalem kulit, formulanya juga bikin minyak di wajah nggak gampang keluar tanpa bikin kulit jadi dehidrasi dan kering-kerontang. Jadi saya biasain diri aja sebelum pakai masker dan setelah lepas masker, selalu saya semprot wajah saya dengan Chaiza Saffron Mist dulu. Kalau pakai masker terlalu lama dan wajah mulai terasa greasy dan sumuk, saya sebisa mungkin sempatkan diri untuk pakai Chaiza Saffron Mist juga.

Sejauh ini, cara tersebut bikin kulit saya aman banget, bebas minyak dan jadi nggak muncul maskne.


Kegunaan lain Chaiza Saffron Mist

Face mist memang produk yang menurut saya wajib punya karena multiguna! Satu botol Chaiza Saffron Mist ini bakalan kepake banget dan banyak kegunaannya. Ini dia cara saya pakai Chaiza Saffron Mist:

  1. Dipakai di antara step skincare routine, biar blending dan penyerapan skincare lebih enak!
  2. Dipakai sebelum menggunakan facial oil, agar tekstur oil lebih diterima oleh kulit.
  3. Dipakai sebelum reaply sunscreen biar pas nge-blend sunscreen nggak seret.
  4. Sebagai setting spray agar makeup less powdery dan lebih awet! Surprisingly cara ini works banget lho! Bukan yang ngunci makeup sampai pigmennya nggak bisa bergeser, tapi formulanya memang bikin makeup lebih menyatu dengan kulit dan kulit nggak gampang ngeluarin minyak, jadi makeup nggak cepat meleleh.
  5. Dipakai sebagai perawatan kulit sensitif. Saat eczema saya kambuh, saya cuma berani semprot ini dan pakai moisturizer "kosong" aja. Chaiza Saffron Mist ini memang efek calming-nya dapet banget. Jadi bantu meredakan gatel-gatel dan iritasi pada kulit.

Kesimpulan

Saya udah sebulan lebih pakai Chaiza Saffron Mist ini terus-terusan. Apalagi belakangan eczema saya kambuh kan, jadi makin rajin semprot-semprot Chaiza Saffron Mist. Enak banget kulit adem dan kalem seketika. Saya nggak sayang sih pakai sampai kebadan-badan pas eczema, karena harganya cukup terjangkau, cuma Rp.80.000,-/ 100gr. Bahkan saat ini harganya sedang diskon lho jadi Rp.59.300 di Shopee official-nya.

Chaiza Saffron Mist ini cocok buat kamu yang mencari face mist dengan feel yang segar dan ringan, dengan efek soothing yang nyaman di kulit. Tapi mungkin akan kurang pas kalau kamu mencari face mist yang sangat melembapkan kulit.

Untuk info lebih lengkap, mentemen bisa langsung ke instagram @chaizaofficial.id.


Giveaway!!

Pemenang giveaway ini adalah @angel_n1696

Girl Power! Tradisi Dukun Perempuan di Dunia

4 comments
Dukun Perempuan di Seluruh Dunia

Hai sobat racun, balik lagi di ((rubrik)) racun klenik asuhan kak Juna. 

Kemarin saya habis nonton beberapa drama korea yang temanya adalah Mudang atau dukun di Korea. Inget, mudang ya, bukan madang. Itu mah kegiatan saya setiap saat.

Tentu saja karena saya kepo soal mudang, jadi saya coba baca-baca soal perdukunan di luar negeri. Hasilnya ternyata ada banyak kegiatan perudkunan di luar negeri yang dilakukan oleh perempuan lho! Girl power!

Dukun juga nggak selalu berkonotasi negatif. Dukun yang dimaksud disini menjalankan banyak hal, mulai dari ritual pembersihan diri, mengusir setan sampai membuat obat. Di beberapa culture, keberadaan shaman atau dukun ini merupakan bagian dari kebudayaan dan praktek relijius masyarakat.

Tradisi perdukunan atau shamanism memang ada dimana-mana. Jadi bukan hanya di Indonesia aja yang banyak dukunnya. Shamanism dan witchcraft ini juga tentunya ditentang habis-habisan oleh para pemuka agama, karena biasanya nggak sesuai dengan ajaran agama. Tapi dari tahun ke tahun, para penggiat tradisi perdukunan ini tetap lestari.

Selain itu, keberadaan dukun perempuan juga perlahan mulai menghilang tergerus kebudayaan yang patriarkis. Walau begitu, masih ada kok para perempuan hebat yang melanjutkan tradisi turun-temurun mereka sebagai seorang Shaman

Nah, berikut saya coba ceritakan beberapa budaya perdukunan yang dilakukan oleh perempuan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. PS: ada banyak penelitian antropologi yang membahas soal ini lho. Kalian bisa cari jurnal-jurnalnya untuk tahu lebih banyak soal kebudayaan female shamanism ini.


Mudang/   Manshin – Korea

Dukun Perempuan merupakan hal yang biasa di Korea, bahkan ada banyak drama korea yang mengangkat kisah kehidupan Mudang ataupun Manshin. Mitosnya, para dukun ini mendapat kekuatan dari  Sungmo (Holy Mother). Nah di bebreapa daerah, Sungmo juga dikenal dengan nama Daemo, Jamao, Sinmo, dan Nogo. 

Sungmo ini tadinya dipercaya adalah seorang tuan putri bernama Ahwang Kongju yang kemudian  berubah menjadi dewi. Tuan putri ini bisa menyembuhkan dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Kemudian lahirlah para Mudang yang melanjutkan kekuatan sang putri. Makanya Mudang menggunakan baju berwarna merah dan emas karena mengikuti baju Putri Ahwang Kongju ini.

Ada dua jenis mudang, yaitu Kangshinmu atau mudang yang memang dididik untuk menjadi mudang karena ‘terpilih’ atau dirasuki oleh roh tertentu, dan ada juga yang disebut dengan Seseummu atau shaman karena keturunan.

Sebenarnya ada juga Mudang laki-laki. Namun biasanya mereka disebut dengan Sana Mudang atau Baksu untuk membedakan dengan mudang perempuan. Saat ini banyak Mudang atau Manshin yang membuka “praktek” di perkotaan dan tentu saja menyelesaikan masalah-masalah yang keduniawian seperti perjodohan, pembersihan rumah baru, dan lain-lain.


Ayahuasca Noma – Peru 

Peru termasuk negara yang paling berbahaya untuk perempuan nomor 2 di Amerika Selatan. Di negara Peru sendiri, masyarakatnya memang cenderung male-dominated society, padahal ada salah satu culture Female Shamanism yang terkenal sekali yaitu Ayahuasca Noma atau Medicine Woman.

Untuk bisa menjadi Ayahuasca Noma, seorang wanita harus melalui diet ketat, berbagai macam tes dan rintangan, serta tidak minum alkohol dan tidak melakukan aktivitas seksual, bahkan tidak memiliki hubungan percintaan dengan orang lain. Tugas Ayahuasca Noma adalah menjadi perpanjangan Ibu Bumi dengan menyalurkan kekuatan berupa “feminine energy” kepada pasiennya.

Sebenarnya laki-laki juga bisa menjadi penyembuh. Namun karena elemen keibuan dalam pekerjaan Ayahuasca Noma, maka para pria pun harus mempelajari mengenai pengobatan dengan feminine energy. Penyembuhan dengan Ayahuasca juga merupakan tradisi turun temurun yang semakin sulit dilakukan sejak populernya tanaman yang unik ini.

Ayahuasca sendiri sebenarnya adalah tanaman yang tumbuh di Amerika Selatan. Tanaman ini punya kandungan psychoactive dan seringkali digunakan sebagai minuman dalam tradisi perdukunan untuk membersihkan jiwa seseorang. Konon setelah mengonsumsi Ayahuasca dalam ritual yang dilakukan Ayahuasca Noma, seseorang bisa mendapatkan vision terkait kehidupan dan alam semesta.

Praktek Ayahuasca Noma menggunakan Ayahuasca ini disebut juga dengan entheogen yang berarti generating the divine within atau membangkitkan keistimewaan di dalam diri. Biasanya enteogen ini bisa berupa Peyote, Psilocybin, Jamur Amanita Muscaria, dan Ayahuasca. Bagi kalian yang menggemari serial Supernova dari Dewi Lestari, pasti sudah familiar dengan nama-nama yang saya sebutkan barusan 😊

Tradisi Dukun Perempuan


Babaylan – Filipina

Di Filipina, terdapat profesi Babaylan atau Balian/ Katalonan (tergantung daerahnya). Babaylan ini merupakan dukun dari berbagai macam etnis di Filipina dan memiliki keahlian untuk berbicara dengan roh, baik roh orang yang sudah mati ataupun roh di alam. Babaylan biasanya adalah perempuan atau laki-laki yang feminin, dikenal juga dengan istilah asog atau bayok.

Tugas babaylan seperti dukun lainnya, dia berfungsi menjadi medium dari roh halus yang dipanggil dan juga melakukan pengobatan. Setiap Babaylan memiliki kemampuannya masing-masing untuk melakukan pemanggilan roh. Selain melakukan pemanggilan roh, Babaylan juga melakukan pengobatan untuk penyakit spiritual.

Kultur Filipina zaman dulu percaya pada adanya dualisme jiwa atau yang kita kenal juga dengan twin soul. Jadi setiap orang memiliki dua jiwa, yaitu jiwa yang hidup/ ginhawa alias badan kita sendiri, dan jiwa astral/ kalag yang bisa berjalan ke dunia spirit. Nah, kalau yang sakit Ginhawa, maka berobatnya normal nih ke dokter. Tapi kalo yang sakit kalag, maka berobatnya ke Babaylan.

Babaylan juga bisa meramal dan membuat ramuan ataupun jimat. Hanya saja, beberapa Suku seperti Suku Manobo di Filipina memisahkan antara penyihir dan Babaylan. Kalau penyihir itu mendapatkan kekuatan dari mantra ataupun benda bertuah, kalau Babaylan itu meski tidak punya kemampuan sihir namun bisa berkomunikasi dengan dunia roh.


Dukun Pangkeng – Betawi

Dari negeri sendiri ada Dukung Pangkeng / Tukang Pangkeng / Rangkeng, yang berasal dari Betawi. Pangkeng sendiri berarti kamar atau ruangan yang ada di dalam rumah. Tugas dukun pangkeng adalah melakukan upacara Mangkeng untuk menangkal hujan dan menyukseskan acara.

Dukun pangkeng adalah perempuan. Tugasnya adalah duduk di dalam pangkeng pendaringan atau kamar tempat menyimpan nasi/ beras. Sepanjang melaksanakan tugasnya dukun pangkeng harus berpuasa dan tidak boleh mandi. Puasanya dukun pangkeng ini unik, karena dia harus puasa di pangkeng pandaringan tempat dia bertugas, tapi boleh makan dan minum di rumahnya sendiri pada waktu tertentu.

Uniknya, dukun Pangkeng nggak hanya diam di tempat bertugasnya. Dukun Pangkeng juga bertugas mengatur hadiah yang dibawa undangan acara, atau mengatur mulangin alias besek yang akan dibawa tetangga. Dengan kemampuan spiritualnya, Dukun Pangkeng akan membuat makanan yang dimakan tamu menjadi sangat enak meskipun hidangan yang disajikan ala kadarnya.

Waw, apakah di rumah saya ada dukun pangkeng? Kok saya kalau makan enak terus *kabur*

 

Female Shamanism

Sebenarnya masih banyak lagi cerita para dukun perempuan dari seluruh dunia yang menarik untuk diceritakan disini, tapi nanti post-nya jadi terlalu panjang. Kalau kalian tertarik buat tahu lebih banyak soal perdukunan di seluruh dunia, boleh komen di bawah supaya Mbak Arum nyuruh saya nulis lagi ya.

 Salam olahraga!

Review BLP Lip Coat - Swatch All Shade

16 comments

Review BLP Lip Coat - Swatch All Shade

Udah lama ya saya nggak lip swatch? Kayaknya banyak yang kangen, soalnya lip swatch adalah blogpost yang pastinya banyak foto FOTD saya dalam berbagai pose uwu. Nah, kebetulan saya udah berhasil ngumpulin semua shades BLP Lip Coat. Jadi saya  mau bikin full review dan swatch

Baca juga: Review BLP Lipstick - All Varian

Saya termasuk yang telat banget nyobain BLP Lip Coat. Dan ketika pertama kali nyobain salah satu shade-nya, kayaknya saya lagi apes karena teksturnya kurang begitu bagus. Tapi selang lama kemudian, saya lupa awalnya bagaimana, tapi BLP mulai ngirimin beberapa shade lain untuk saya coba, dan saya malah jadi jatuh cinta sama BLP Lip Coat ini. Beneran deh, kayaknya ini jadi go to lipstick saya. Kalau lagi males mikir pakai listik apa, pasti ambilnya BLP Lip Coat atau Lip Bullet. Udah jaminan pasti warnanya bagus dan teksturnya nyaman seharian. Saya kayaknya memang beneran apes pas pertama kali coba dan dapet tekstur yang nggak begitu enak. Karena shade-shade selanjutnya (baik yang dikasih BLP maupun yang saya beli sendiri) bagus-bagus semua.

Alasan kenapa awalnya saya nggak suka, tak ceritain sambil review aja ya. Biar lengkap.

Swatch BLP Lip Coat All Shade

Kemasan BLP Lip Coat ini simpel, nggak neko-neko, tapi materialnya bagus dan sturdy. Jadi kesannya memang mahal. Puas gitu lho punya produk ini, berasa punya produk high end. Saya anaknya gampang tergoda sama packaging yang bagus. Tapi selera saya memang packaging yang simpel dan elegan gini. Nggak terlalu suka yang rame dan playfull. Jadi memang packaging produk-produknya BLP itu sesuai kepribadian saya yang elegan. Nggak usah protes.

Kuas aplikatornya doe foot, empuk gitu. Bisa pick up produk dengan baik dan bisa meratakan warna di bibir dengan nyaman. Bisa dipakai menggambari lambe dengan presisi juga, jadi gampang kalau mau bikin overdrawn lips yang lagi ngetren itu. Ini jenis kuas lipstik yang common tapi tetep jadi favorit saya memang.

review formula BLP Lip Coat

Kalau soal formula, menurut saya BLP Lip Coat saat ini adalah liquid lipstick lokal yang formulanya paling pas buat saya! Saya nggak akan bilang terbaik kali ini, soalnya kebutuhan tiap orang beda-beda. Yang lebih pigmented ada, yang lebih ringan juga ada, tapi BLP ini adalah yang paling pas buat saya.

Menurut saya BLP ini formulanya ada di antara Looke Holy Lip Cream dan Dear Me Perfect Matte Lip Coat:

  • Looke Holy Lip Cream: super awet, anti baday, mask frendly, dan sangat-sangat pigmented. Tapi formulanya creamy, terasa tebal dan menyengkram bibir (walau masih dalam kategori nyaman).
  • Dear Me Perfect Matte Lip Coat: sangat ringan dan nyaman di bibir kayak nggak pakai apa-apa. Tapi memang pigmentasinya kurang, terutama untuk warna-warna nude-nya. Kurang oke untuk overdrawn lips karena garis bibirnya tetep kelihatan.
  • BLP Lip Coat: Tidak se-pigmented dan seawet Looke, tidak seringan Dear Me. Tapi pigmentasi, tekstur, dan keawetannya pas! Tergolong nyaman, pigmentasinya masih oke untuk overdrawn lips, dan cukup awet walau tetep akan nyeplak kalau pakai masker dalam jangka waktu lama.

Tekstur BLP Lip Coat ini creamy cenderung kental, tapi nggak kental-kental amat. Di bibir ada sedikiittt sekali rasa powdery setelah nge-set, tapi masih sangat nyaman dan nyaman dipakai seharian. Pigmentasinya tergolong bagus, tapi memang untuk warna nude pigmentasinya sedikit lebih misqueen ya. Byasa lah, yang sempurna hanya Nicolas Saputra. 

swatch BLP Lip Coat

swatch BLP lip coat all shade

BLP Lip Coat ini punya 13 shades. Nah, varian shade ini adalah alasan saya awalnya nggak tertarik dengan BLP Lip Coat. Saya ini anak nude dan earthy tone kalau untuk lipstik. Tapi pas awal-awal BLP Lip Coat keluar dengan koleksi #BeAdored, warna-warna pilihannya memang kebanyakan warna-warna yang cenderung ke pinky. Baru kemudian menyusul BLP membuat Lip Coat koleksi #BeReal dengan menambahkan 3 warna warm nude.

Tapi setelah digabung semuanya pun, koleksinya masih cenderung lebih banyak warna-warna cool tone dan pinkish ya. Warna yang condong ke nude beige dan oranye ada 5, yang dingin-dingin ada 8. 

Saya harus mengakui kalau BLP nggak main-main sih pas bikin shade. Karena bahkan warna-warna pink-nya juga masuk untuk kulit saya yang warm tone. Memang warnanya dirancang untuk kulit Indonesia ya. Tapi memang biasanya saya tertarik sama warna-warna warm sih ya. Jadi pas belum nyobain rasanya nggak tertarik. Walau setelah nyobain ya kemudian malah jatuh cinta sama beberapa warna pink-nya. Tapi itulah alasan saya awalnya nggak tertarik. Tak kenal maka tak zheyenk. 

Ya udah langsung aja lip swatch ya. Ini karena shade-nya sakbajeg kere, jadi FOTD-nya saya bikin 3 hari agar bibir saya tidak merana. Jadi maafkan kalau baju dan makeup beda-beda.


BLP Lip Coat Butter Fudge

Butter Fudge adalah BLP Lip Coat pertama yang saya punya. Warnanya cantik banget! Nude yang kayaknya memang diciptakan buat saya! Tapi Butter Fudge ini memang secara tekstur paling powdery dan kering dibanding shade lainnya sih. 

Jadi saya awalnya nggak tertarik beli BLP Lip Coat yang lain karena ini. Warna Butter Fudge itu bagus dan saya cinta mati. Tapi untuk tekstur seperti ini, saya nggak tertarik dengan warna lain. Tapi ternyata saya salah! Warna lain ternyata punya tekstur lebih baik! Butter Fudge ini memang tekstur khusus sih. Setelah warna ini, saya nggak akan bahas tekstur lagi, karena yang lain sama sekali nggak ada masalah dari segi tekstur.


BLP Lip Coat Maple Waffle

Maple Waffle adalah warna nude coklat medium dengan hint mauve, namun masuk kategori warm tone. Menurut saya warna ini adalah everyone favourite. Masuk ke semua warna kulit, cocok digabung dengan riasan apapun, cukup natural tanpa ada kesan pucat.


BLP Lip Coat Ginger Bread

Ginger Bread adalah warna coklat dengan sedikit hint yellowish dan greyish yang unik dan langsung jadi favorit saya! Warnanya unik dan saya belum menemukan warna serupa di brand lain. Mbok yakin! Tapi memang ini bukan warna lipstik yang umum dipakai sehari-hari ya  kecuali kamu adalah Sekar Arum yang bodo amat pakai warna apapun se-mood-nya buat kemanapun. 


BLP Lip Coat Peach Soda

Peach Soda adalah warna peach. Mix antara oranye dan pink. Hmm...ini kayaknya satu-satunya shade yang saya nggak suka di BLP Lip Coat. Karena di skintone saya jatuhnya jadi terlalu neon dan nyolot. Tapi saya sih membayangkan ini bakalan cantik banget dipakai oleh kalian yang kulitnya fair.


BLP Lip Coat Pumpkin Sorbet

Pumpkin Sorbet adalah warna muted orange. Warnanya cantik dan unik! Warna bold tapi nggak terlalu mencolok dan nggak neon. Pumpkin Sorbet ini menurut saya adalah warna lipstik yang sempurna untuk fall season.


BLP Lip Coat - Peppermint Pink

Peppermint Pink adalah warna pink muda. Warnanya soft dengan kesan yang sangat girly, dan ada sedikit bias warm tone. awalnya saya kira warna ini nggak akan masuk di skintone saya. Tapi ternyata masuk dan manis banget! Nggak aneh dan nggak neony.


BLP Lip Coat Persimmon Pie

Persimmon Pie adalah warna mauve pink yang warm tone. Meskipun warnanya cenderung pink, namun menurut saya ini warna yang aman dipakai untuk semua skintone.


BLP Lip Coat Lavender Cream

Lavender Cream sekilas tampak seperti Persimmon Pie ya? Namun Lavender Cream ini lebih cool tone (atau keunguan). Tapi walau cool tone, warna ini tetap cocok dipakai oleh pemilik kulit dengan yellow undertone kayak saya.


BLP Lip Coat Burnt Cinnamon

Burnt Cinnamon adalah versi lebih reddish dari Persimmon Pie dan Lavender Pink. Burnt Cinnamon ini juga everyone favourite lho! Banyak banget teman saya yang suka sama warna ini.


BLP Lip Coat Beet Me

Beet Me adalah kesempurnaan! Wkwkwkwkkw nggak ngerti lagi kenapa bagus banget sih? Saya kaget aja saya bisa suka sama warna pink fuchsia seperti ini. Tapi memang warnanya bagus banget. Pink keunguan yang super stunning, tapi nggak "kaget" di kulit saya. Ini favorit saya kalau lagi pengen pakai lipstik yang sedikit lebih berani.

Baca juga: Serba-Serbi Warna


BLP Lip Coat Red Velvet

Red Velvet adalah versi yang lebih ungu dan deep daripada Beet Me. Saya agak heran kenapa namanya Red Velvet ya? Karena dalam bayangan saya, Red Velvet ya merah.



BLP Lip Coat Candy Apple

Candy Apple adalah warna classic red. Warna merah yang stunning dan pasti cocok untuk semua warna kulit. Pilihan yang tepat untuk kamu yang pengen jadi pusat perhatian. Personaly, saya suka banget Candy Apple untuk diombre bersama dengan Butter Fudge. Warnanya jadi seger dan kecupable.



BLP Lip Coat Bloody Mary

Bloody Mary adalah Bloody Mary. Warna yang bisa kamu bayangkan kalau mendengar kata Bloody Marry. Merah gelap!



Harga BLP Lip Coat Favorite

Saya nggak bisa pilih satu saja warna favorit karena saya punya beberapa favorit tolong jangan protes. Ini favorit saya:
  1. Butter Fudge
  2. Ginger Bread
  3. Beet Me
Butter Fudge memang teksturnya nggak sebagus yang lainnya ya. Tapi sebenernya nggak jelek juga. Kalau dibandingin saya lipstik-lipstik brand lain ya masih tergolong bagus. Dan warnanya bikin semua kekurangannya termaafkan sih. Cantik banget pas saya pakai. Apa saya yang dasarnya juga cantik ya?

Udah deh segitu aja. Kalau favoritmu warna yang mana nih? Kalau pengen kembaran sama saya kamu bisa beli BLP Lip Coat ini dengan harga Rp.139.000,-.