Review Ozora Vitamin C Series, Essence dan Serum Dengan 10% Methylsilanol Ascorbate

12 comments

Review Ozora Vitamin C Series, Essence dan Serum Dengan 10% Methylsilanol Ascorbate

Selama perjalanan saya merawat kulit, saya banyak banget mencoba skincare dengan berbagai macam bahan aktif. Ada AHA/ BHA, Niacinamide, Alpha Arbutin, Vitamin C, dan akhir-akhir ini, karena faktor usia, saya mulai "mainan" Retinol. Tapi kalau disuruh pilih satu saja actives ingredient andalan, yang bahkan dari dulu selalu saya pakai, pilihan saya adalah vitamin C. Saya udah masukin vitamin C dalam skincare routine saya, jauuhhh sebelum saya kenal Retinol. Dan setelah coba-coba berbagai ingredient untuk mencerahkan kulit, ternyata kulit saya memang cocoknya sama vitamin C.

Bisa dibilang, kalau basic skincare kan CTMP. Nah, kalau buat saya, vitamin C juga masuk basic. Double cleanser, hydrating toner, vitamin C serum, moisturizer, dan sunscreen. Kalau skip vitamin C atau salah pilih produk vitamin C, kulit saya langsung kelihatan kusam dan actives lain yang saya gunakan (misalnya Retinol dan Niacinamide) rasanya nggak bekerja dengan maksimal.

Buat saya, actives vitamin C memang paling joss untuk mencerahkan kulit. Apalagi kalau pas pulang liburan dan kulit menggelap, telatenin aja pakai vitamin C serum, nggak sampai sebulan biasanya kulit saya udah balik lagi cerahnya. Selain itu vitamin C juga mengandung antioksidan tinggi yang bagus untuk memperkuat kerja sunscreen.

Nah, sebulan ini saya pakai vitamin C dari brand lokal, yaitu Ozora. Dan nggak tanggung-tanggung, mereka ngeluarin dua produk sekaligus, yaitu Ozora Brightening Treatment Essence dan Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum. Ozora ini bukan brand baru ya, saya udah pernah review produknya kok di tahun 2017. Dan ketika saya spill produk ini di IG story, banyak follower saya yang DM kalau mereka pun sudah pakai Ozora sejak lama.

Baca juga: Review Ozora Brightening Series


Ingredient Ozora Brightening Treatment Essence

Review Ozora Brightening Treatment Essence

Aqua, Sodium PCA, Methylsilanol Ascorbate, Propylane Glycol, Butylene Glycol, DMDM Hydantoin, Diazolidinyl Urea, Citric Acid, tetrasodium EDTA


Ingredient Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum

Ingredient Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum

Aqua, 10% Methylsilanol Ascorbate, Butylene Glycol, Cyclopentasiloxane, Propylene Glycol, Citric Acid, DMDM Hydantoin, Diazolidinyl Urea, Xanthan Gum, Sodium Hyaluronate, Tetrasodium EDTA


10% Methylsilanol Ascorbate

Review Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum 10% Methylsilanol Ascorbate

Yang menarik dari Vitamin C series Ozora ini adalah dia menggunakan Methylsilanol Ascorbate, yang merupakan derivative vitamin C. Saya sendiri baru kali ini menemukan ingredient Methylsilanol Ascorbate dalam skincare yang saya pakai. Namun merujuk pada website paulachoise.com, Methylsilanol Ascorbate merupakan form dari vitamin C yang sifatnya cenderung stabil.

Mengenai jumlah presentase 10% pada Ozora Timeless Skin Serum, memang sedikit terlihat "mengancam". Namun jangan khawatir, agar efektif mencerahkan, merangsang kolagen, dan memudarkan noda hitam, vitamin C memang harus berada pada presentase di atas 8%, dan jumlah maksimal yang diperbolehkan pada skincare adalah 20%. Dan lagi, Ozora meracik produknya dengan banyak buffer, tanpa tambahan actives ingredient lain, dan juga tanpa menggunakan alcohol dan parfum, jadi kulit tetap terhidrasi dan minim resiko iritasi.

List ingredient-nya cukup minimalis dan nggak neko-neko. Produk ini memang mau memaksimalkan manfaat Methylsilanol Ascorbate saja, tanpa ada tambahan active ingredient lainnya. Ini bagus karena jadi gampang kalau mau dipakai layering, dan kalau kamu nggak cocok dengan active ingredient lain selain vitamin C, produk ini sangat aman untuk dicoba.


Fungsi Ozora Vitamin C Series

Seperti yang sudah dibedah di atas, dua produk ini mengandalkan Methylsilanol Ascorbate sebagai actives ingredient-nya. Dan fungsi vitamin C untuk kulit kita adalah:

Review Ozora Vitamin C Series

  1. Powerfull antioksidan
    Vitamin C adalah diva-nya untuk antioksidan ingredient. Vitamin C sangat powerfull untuk merawat, melindungi, dan memperbaiki kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan radikal bebas. Jadi nggak heran kalau vitamin C memang manjur banget untuk perawatan setelah liburan, dimana kulit kita banyak terpapar sinar matahari secara intens
  2. Memperkuat perlindungan terhadap sinar UV
    Yes, nggak salah denger kok! Nggak kayak Retinol, vitamin C ini malah boleh banget dimasukkan di skincare routine siang. Di-combine dengan penggunaan sunscreen yang benar, akan memberikan perlindungan yang lebih efektif terhadap sinar matahari. Jadi kalau lagi mau panas-panasan (misalnya ke pantai), boleh juga pakai Ozora Brightening Treatment Essence, sebelum pelembap dan sunscreen.
  3. Mendorong pembentukan kolagen di kulit
    Vitamin C mampu mendorong kulit untuk memroduksi kolagen ekstra. Kolagen bagus untuk menjaga agar kulit lebih kencang dan bebas kerutan. Penelitian membuktikan, kulit yang selama 3 bulan memakai serum 10% vitamin C, kerutannya berkurang. Dan dalam waktu 6 bulan secara signifikan menunjukan peningkatan hidrasi, kecerahan, dan pengurangan noda-noda pada wajah. 
  4. Memudarkan noda-noda di wajah
    Vitamin C bekerja dengan cara menghambat enzim tironase yang membentuk noda-noda di wajah.

Tekstur Ozora Vitamin C Series

Review Essence dan Serum Ozora Vitamin C Series

Ozora Brightening Treatment Essence punya tekstur gel-ish, namun ketika diapliaksikan ke kulit rasanya adem dan cepet banget meresap di kulit. Menurut saya teksturnya sangat nyaman, bahkan untuk yang kulitnya berminyak sekalipun. Setelah melalui beberapa kali percobaan, di kulit saya paling enak efek dan penyerapannya kalau didahului dengan hydrating toner yang lebih cair. Namun kalau pun mau pakai sebagai pengganti hydrating toner juga nyaman dan sudah cukup menghidrasi kulit kok. 

Nah, surpisinglly Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum-nya malah teksturnya lebih encer, namun terasa licin, jadi butuh sedikit saja udah bisa diratakan ke seluruh wajah. Serum ini juga teksturnya tergolong ringan dan mudah menyerap ke kulit. Namun kalau dibandingkan essence-nya, masih lebih cepat essence-nya. Jadi walau tekstur essence lebih kental, namun memang tepat dipakai lebih dahulu.

Formulanya cukup stabil, nggak gampang rusak walau nggak saya simpan di lemari es. Namun kekurangannya, untuk serumnya, ketika dipakai ada rasa pedas yang cukup mengganggu di mata saya (mata ya, bukan kulit di sekitar mata). Mata saya memang super sensitif sih. Saya mengakalinya dengan memakai eye cream sebelum memakai serum ini, untuk membatasi agar serumnya nggak saya spread ke area yang terlalu dekat dengan mata.


Cara Pakai Ozora Vitamin C Series

Ozora Vitamin C Series Serum dengan 10% Methylsilanol Ascorbate

Saya suka banget sih, dengan konsep vitamin C yang "dipecah" jadi dua produk seperti ini. Jadi lebih versatile dan bisa dipakai oleh orang dengan berbagai macam sensitifitas dan kondisi.

  • Pakai Ozora Brightening Treatment Essence kalau kamu: pemula dan baru mau coba actives vitamin C, punya kulit super sensitif, butuh produk untuk skipcare (karena Essence ini cukup menghidrasi sehingga bisa skip hydrating toner kalau mau).
  • Pakai Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum kalau kamu: sudah terbiasa pakai vitamin C serum dan butuh vitamin C serum dengan level yang cukup untuk mencerahkan dan anti-aging.
  • Pakai keduanya kalau kamu adalah fans vitamin C garis keras kayak saya dan pengen hasil yang lebih cepat dan maksimal!
Saya sendiri pakai keduanya. Seringnya saya layer Ozora Brightening Treatment Essence dan Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum bersamaan. Tapi kadang saya pakai essence-nya saja, kalau pas kulit lagi terasa ekstra sensitif, atau kalau pas buru-buru dan butuh skipcare. Yang penting perhatikan kenyamanan kulitmu.

Cara saya memakai biasanya seperti ini:

Cleanser - Hydrating Toner - Ozora Brightening Treatment Essence - Eye CreamOzora Timeless Skin Vitamin C Serum - Moisturizer - Sunscreen

Atau bila sedang ingin skipcare:

Cleanser - Ozora Brightening Treatment Essence - Moisturizing Sunscreen

Ozora Brightening Treatment Essence

Saya sudah pengalaman bertahun-tahun dengan vitamin C, dan best result di kulit saya adalah combine dengan retinol, dan juga sesekali melakukan eksfoliasi pada kulit dengan AHA. Sama kayak tubuh, kulit saya nggak bisa cuma dapat nutrisi dari satu jenis "makanan" saja. Apalagi usia saya udah kepala 3, jadi ya memang ekfoliasi dan Retinol sangat diperlukan, karena regenerasi sel kulit saya sudah nggak sebagus ketika masih remaja. Nah, Ozora Vitamin C Series ini jadi booster agar semua skincare yang saya aplikasikan bekerja dengan maksimal dan kulit terjaga kecerahannya.

Ini masing-masing kulit bisa berbeda ya. Kamu harus temukan sendiri actives ingredient yang cocok untukmu.

Saya sendiri nggak pernah me-layer Retinol dengan Vitamin C ya. Biasanya saya pakai Ozora Vitamin C Series pagi, dan Retinol malam. Karena saya memang suka pakai vitamin C di pagi hari, untuk sekalian bantu kerja sunscreen. Tapi kalau mau layering Ozora Vitamin C Series dengan Retinol di malam hari, boleh saja kok selama kulitnya "kuat" dan bisa menerima. Yang penting jangan lupa buffer-nya ya. Pakai hydrating serum di sela pemakaian kedua actives tersebut.


Hasil 4 Minggu Pemakaian

Review Ozora Vitamin C Series, Essence dan Serum Dengan 10% Methylsilanol Ascorbate

Nah, ini yang saya rasakan selama pemakaian Ozora Vitamin C Series:

  • Ini adalah vitamin C yang terasa mild di kulit saya. Meskipun saya layer essence dan serumnya bersamaan, nggak ada rasa tingling atau rasa nggak nyaman selama pemakaian. Dan kayak yang udah pada tahu, saya memang cenderung suka actives yang mild untuk perawatan harian kulit saya.
  • Karena mild, Ozora Vitamin C Series ini enak di-layer dengan actives lainnya.
  • Ozora Brightening Treatment Essence-nya enak banget penyerapannya, namun lebih matep kalau pakai hydrating toner dulu yang lebih encer sebelumnya.
  • Untuk Ozora Timeless Skin Serum, teksturnya cair dan ringan, mudah meresap, dan masih meninggalkan layer kelembapan. Namun saya agak terganggu dengan rasa pedih di mata, walau ini masih bisa diakali sih dengan pakai eye cream dulu sebelum pemakaian.
  • Kayak yang udah saya bilang, saya memang sudah bertahun-tahun memasukan vitamin C ke dalam skincare routine saya. Namun saya sempat hentikan sekitar 2 mingguan, sebelum mencoba Ozora. Dan memang terasa, setelah pakai Ozora Vitamin C Series kulit saya jadi lebih kuat, jarang bermasalah, nggak kusam, dan skincare lain yang saya pakai juga terasa lebih maksimal kerjanya. 
  • Saya coba pakai single use tanpa actives lain-nya, yang paling terasa adalah efek brightening-nya. Kulit tetep cerah dan nggak kusam meskipun setiap hari saya kerja di depan jendela dan terkena sinar matahari langsung.
  • Namun pemakaian single use ini menurut saya kurang ampuh untuk noda bekas jerawat. Tapi kalau di-combine dengan AHA dan Retinol, memang terasa lebih cepat memudarkan noda di wajah.
  • Untuk efek anti-aging tentu saya tidak bisa me-review ya. Karena itu adalah efek jangka panjang. Namun saya percaya, menggunakan serum vitamin C yang baik seperti Ozora Vitamin C Series akan mendorong kulit memroduksi kolagen yang sangat penting untuk sel-sel kulit, sehingga kulit lebih lembap, kenyal, dan menunda efek-efek penuaan pada kulit.

Review Ozora Vitamin C Series



Harga Ozora Vitamin C Series

Harga Ozora Brightening Treatment Essence: Rp 205 000/ 50 ml
Harga Ozora Timeless Skin Vitamin C Serum: Rp 235 000/ 30 ml

Kesimpulan

Ini adalah essence dan serum vitamin C yang mild di kulit saya, dan tentu saja minim resiko iritasi. Sangat cocok kalau untuk perawatan sehari-hari, untuk maintenance kesehatan dan kecerahan kulit, serta sekaligus sebagai asupan anti-aging skincare harian. Untuk layering, produk ini juga oke, karena ingredient-nya simpel dan nggak neko-neko. Kalau kamu pemula dan baru mau coba vitamin C, nggak perlu khawatir karena Ozora Vitamin C Series ini cukup lembut dan newbie friendly.


Instagram: @OzoraSkincare

Review Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum (New Version)

50 comments

Review Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum

Di antara serum-serum Somethinc, favoritmu yang mana? Saya, Niacinamide!

Saya sadar kalau saya penggemar Niacinamide Serum dari Somethinc ini pas liat daftar belanjaan saya tahun 2020. Produk serum yang selalu saya repurchase adalah Somethinc Niacinamide Serum. Dan kalau lihat laci stok skincare saya, saya selalu sedia back up Somethinc Niacinamide Serum, bahkan sebelum botol yang saya pakai habis.

Saya suka efek Niacinamide pas di-combine dengan Retinol. Di kulit saya, efeknya beneran bikin pori-pori terlihat rapet. Tapi kalau salah pilih produk Niacinamide, kulit saya biasanya ngasih sinyal seperti dehidrasi. Jadi saya memang harus pinter-pinter pilih produk Niacinamide yang pas buat kulit kering saya ini. Nah, untung saya memang pinter, di antara banyak Niacinamide serum yang saya coba, Somethinc Niacinamide Serum ini adalah yang paling NGGAK bikin kulit saya kering. Glow dan minimize pore-nya dapet, tapi kulit tetep lembap.

Pendek kata, saya udah pakai Somethinc Niacinamide Serum ini dari lama banget sih. Walau pakainya memang on-off, berenti kalau tergoda pengen icip produk lain, tapi ya kayaknya Somethinc ini udah jadi staple product saya untuk Niacinamide.

Pas Somethinc ngeluarin versi terbaru dari Niacinamide Serumnya, yaitu: Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum dan Somethinc 10% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Max Brightening Serum, saya memang udah bertekad buat review lengkap sih kali ini. Lha udah pakai dari zaman Awkarin naik kuda masa ya tidak ada dokumentasinya sama sekali. Nanti keburu Somethinc ngeluarin Niacinamide Serum generasi yang lebih canggih lagi terus saya ketinggalan lagi gitu aja terus sampai Awkarin naik kuda lagi T.T.


#RealisticWhite

Review Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum 5% & 10 %

Somethinc kan sebenernya sudah punya Niacinamide Serum yang lama, dengan kandungan 10% Niacinamide. Lalu kenapa mengeluarkan yang baru? Nah, untuk ngomongin bedanya Niacinamide Serum generasi keduanya ini, saya mau jabarin dulu campaign mereka, yaitu #RealisticWhite.

Sad but true, di zaman yang udah modern ini, masih banyak perempuan Indonesia yang terjebak mindset bahwa cantik itu harus putih. Karena mindset ini, banyak yang menempuh berbagai cara untuk mencapai kulit yang lebih dan lebih putih lagi. Bahkan saya sendiri sering lihat kok, bunda-bunda follower saya yang mukanya sudah jauh lebih putih dari punggung tangannya, masih berasa mukanya kusem dan (( kurang putih )). Masih tanya, "skincare mana yang paling joss memutihkan kulit?".

Kalau mindset-nya sudah begitu, akan sangat sulit sekali ya diubah dan dikasih tau soal konsep whitening/ brightening yang bener. Bahwa brightening product yang AMAN, walau harganya jutaan dan pakai ingredient yang ndakik-ndakik, tetap nggak bisa mengubah warna kulit kita. Kalau warna kulit wajah kita udah sewarna dengan warna kulit di bagian tubuh yang selalu tertutup baju (tete, paha dalam, perut atas), berarti ya putihnya sudah mentok segitu. Kecuali kita kena penyakit atau pakai skincare abal berbahaya yang bikin pigmen kulit rusak, kulit kita udah nggak mungkin bisa lebih putih lagi.

That's why Somethinc menyuarakan #RealisticWhite, dengan menghadirkan produk andalan mereka, yaitu Somethinc Niacinamide Serum, dengan formula yang lebih diperbaharui untuk membantu kita achieve a maximum level of #BrightBeautifully skin. Dengan formula terbarunya, mereka menjanjikan level maksimal "putih" kulit kita dalam 28 hari pemakaian (sesuai waktu regenerasi kulit yang sehat). Kulit kita nggak akan bisa lebih putih lagi dari itu.


Ingredient Somethinc Niacinamide Serum

Somethinc mengeluarkan 2 jenis Niacinamide Serum yang baru, jadi saya akan (( jlentrekkan )) ingredient kedua-nya.

Review Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum 10% & 5%

Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum:

Centella Asiatica Water (72,5%), Niacinamide (5%), methylpropanediol, Betaine, water, 1,2-Hexanediol, glycerin, polysorbate20, ammonium acryloyldimethyltaurate/vp copolymer, polyglyceryl-10 laurate, Tetrahydrocurcumin, butylene glycol, xanthan gum, ethylhexylglycerin, adenosine, Hydrolyzed Algae Extract, Anthemis Nobilis Flower Extract, Beta Vulgaris (Beet) Root Extract, allantoin, Caffeine, Tocopherol (Vit E)

Somethinc 10% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Max Brightening Serum:

Centella Asiatica Water (72,5%), Niacinamide (10%), methylpropanediol, Betaine, water, 1,2-Hexanediol, glycerin, polysorbate20, ammonium acryloyldimethyltaurate/vp copolymer, polyglyceryl-10 laurate, Tetrahydrocurcumin, butylene glycol, xanthan gum, ethylhexylglycerin, adenosine, Hydrolyzed Algae Extract, Anthemis Nobilis Flower Extract, Beta Vulgaris (Beet) Root Extract, allantoin, Caffeine, Tocopherol (Vit E)

Bisa dilihat ya, selain penamaannya (yang 10% ada tambahan nama "Max Brightening"), perbedaan kedua serum ini ada pada level konsentrasi Niacinamide yang dipakai. Namun untuk ingredient lain, semua sama persis. Untuk memaksimalkan efek brightening-nya, serum ini juga dilengkapi dengan Tetrahydrocurcumin (ekstrak kunyit), yang memang punya strong brightening effect. Di klaim, bahan ini efek mencerahkannya lebih kuat dibandingkan hydroquinon, tapi tentu saja jauh lebih aman ya!

Sebanyak 72,5% serum ini menggunakan Centella Asiatica. Saya udah sesering itu ngomong kalau saya cinta banget sama Cica, karena Cica sohiban banget dengan kulit kering-sensitif saya. Dia efektif menghidrasi dan soothing. Pilihan terbaik untuk dipakai bareng dengan active ingredient yang sifatnya irritant.

Selain Cica, serum ini juga mengandung banyak bahan yang sifatnya calming dan hydrating, seperti Vitamin E, Beet Root Extract (kaya akan vitamin C), Glycerin, Roman Chamomille, Allantoin, dan lain-lain. Nggak heran serum ini terasa sangat klop dengan kulit kering saya.

Ingredients Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum New Version

Saya sebenarnya mau fokus review serum yang baru. Tapi pasti kan bakalan ada yang nanya nih, bedanya dengan serum yang lama. Jadi sekalian saja saya lampirkan ingredient Somethinc 10% Niacinamide + Moisture Beet Serum (yang lama):

Aqua, Allantoin, Niacinamide, Glycerin, Hydroxyethylcellulose, Butylene Glycol, EDTA, Fructooligosaccharides, Beta Vulgaris (Beet) Root Extract, Phenoxyethanol.

Secara singkat, serum yang lama mengandung 10% Niacinamide dan Beet Root Extract juga. Namun tidak ada kandungan Sabi White. Brightening efect di serum yang lama hanya mengandalkan 10% Niacinamide, kandungan humectant-nya juga lebih sedikit, dan tidak menggunakan Cica.

Keduanya bagus, varian lama saya bahkan pakai sudah lama sekali. Formula lama ini masih tersedia dan bisa dibeli kok, barangkali banyak dari kalian yang nggak mau move on dari serum yang lama karena merasa udah kadung cocok hehe..

Kedua serum ini juga tergolong clean ingredient ya. Tidak mengandung alkohol, artificial fragrance, dan essential oil. Jadi kalau kalian nggak ada masalah dengan kandungan Niacinamide (dan Tetrahydrocurcumin), seharusnya fine-fine saja pakai produk ini.


Tekstur Somethinc Niacinamide Serum

Review Serum Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum New Version

Untuk serum yang baru, baik 5% dan 10% Niacinamide, keduanya punya tekstur watery gel-ish khas serum, yang nyaman ketika menyentuh kulit. Terasa adem dan lembap, namun cepat meresap dan meninggalkan sedikit layer kelembapan. 

Compare dengan Niacinamide serum yang lama, yang lama terasa lebih watery dan ringan. Wajar sih, karena ingredient-nya juga lebih simple. Untuk yang baru selain ada tambahan active ingredient, juga terdapat lebih banyak kandungan pelembap.

Lalu, warna serum yang baru memang nggak sebening warna serum yang lama, jadi agak sedikit lebih keruh. Saya udah tanyakan ke tim Somethinc, dan itu karena formula barunya menggunakan Centella Asiatica sebagai pengganti air biasa. Jadi memang seperti itu warnanya.

Karena kulit saya kering, dan saya memang terbiasa layering serum, Somethinc Niacinamide Serum yang baru lebih saya sukai. Pilihan saya untuk pemakaian harian jatuh kepada Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum sih. Nanti akan saya jelaskan alasannya.


Pemakaian

Waktu pertama kali serum ini datang, saya langsung cobain yang 10%. Karena pikir saya, saya sudah biasa pakai Somethinc 10% Niacinamide Serum yang versi lama jadi saya kan merasa sudah jagoan. Jadi seminggu pertama, saya memang pakai yang 10%. 

Penggunaan Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum

Tapi setelah menimbang beberapa hal, saya memutuskan untuk selanjutnya pakai 5%, karena:

  1. Kulit wajah saya sebenernya sudah mencapai maximum level of brightening yang bisa saya capai. Warnanya sama lho kayak warna kulit bawah tete ( . )( . ) saya. Jadi mau ditingkatkan sampai level berapapun, nggak akan bisa lebih putih lagi. Yang saya butuhkan ya cuma perawatan atau maintenance, agar tetap cerah dan sehat. Ini saya ceritanya tertampar sendiri dengan campaign #RealisticWhite :)).


  2. Saya suka layering, jadi saya pakai Niacinamide ini di malam hari, setelah pemakaian Retinol, untuk hasil yang ter-ho'oh di kulit saya (masing-masing kulit bisa beda ya, temukan kombinasimu sendiri). Dan karena saya layering actives, level yang nggak terlalu tinggi tentu lebih nyaman.
  3. Saya punya love and hate relationship dengan Niacinamide. Kayak yang udah saya ceritain di atas, Niacinamide-nya sendiri kadang bikin kulit saya kering. Jadi akan lebih baik pakai dengan konsentrasi rendah. Efek perawatannya dapet, tapi efek sampingnya juga sangat minimal.
Diambil dari instagram Somethinc

Tapi skincare ini soal personal, cocok-cocokan, termasuk kombinasinya juga cocok-cocokan. Di saya hasil terbaik saya dapetin pas layering serum Niacinamide ini dengan Retinol di malam hari dan pakai vitamin C di siang hari. Tapi kalian bisa cari layer lain yang cocok untuk kalian. Website somethinc official tuh lengkap banget kok, salah satu website brand lokal yang penjelasannya terlengkap! Di website Somethinc Official, ditunjukkan serum ini boleh (dan tidak boleh) di-layer dengan ingredient apa saja.

Bagaimanapun juga, produk ini jenisnya Serum ya. Hanya akan bekerja bila kita sudah mengamalkan basic skincare CTMP dengan baik. Apapun ingredient-nya, serum jelas bukan untuk pemula skincare yang bahkan reaply sunscreen saja masih males. 

Baca juga: Basic Skincare CTMP


Result

Sesuai saran dari Somethinc, saya pakai ini selama 4 weeks dulu baru saya cerita apa yang saya rasakan, walau sebenernya kalau mau dihitung-hitung, udah setahun lebih saya pakai Somethinc Niacinamide Serum (walau on-off). Nah, ini dia yang saya rasakan setelah 4 minggu pakai Somethinc Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum yang baru:

Hasil Somethinc Niacinamide Sabi Beet Serum

  1. Baik yang 5% maupun 10%, sama-sama nyaman kok di kulit saya. Apalagi serum yang baru ini punya banyak kandungan humectant dan pakai Cica juga. Dan lagi, saya sebelumnya sudah pakai Somethinc 10% Niacinamide + Moisture Beet Serum (yang lama). Tapi dengan pertimbangan-pertimbangan yang udah saya jlentrekkan, hati saya lebih ayem gitu pakai yang 5%. Ini adalah Niacinamide Serum ternyaman dan NGGAK mengeringkan yang pernah saya coba.
  2. Kayak yang udah saya bilang, kulit wajah saya secara keseluruhan, udah mencapai tingkat cerah maksimal, nggak mungkin lebih putih lagi kalau lebih putih serem dong hey! Tapi saya merasakan serum ini menjaga kecerahan kulit saya. Saya udah nggak pernah mengalami kulit kusem saat bangun tidur, siang hari, atau saat mau mens. Pas bangun tidur tuh, langsung ngaca, muka udah terlihat cerah dan glowing.
  3. Kalau ada jerawat jadi cepet kering dan bekas jerawat baru cepet banget ilang. Untuk bekas jerawat lama saya yang jenisnya PIE (Post Inflammantory Erythema), jujur belum ada perubahan. Sepengalaman saya, PIE memang bekas jerawat yang untuk penangannya harus ke dokter sih.
  4. Efek minimizing pore di kulit saya sih kerasa banget (combine dengan Retinol). Pakai makeup dikit aja, muka saya langsung terlihat smooth seperti pakai filter instagram haha.
  5. Efektif banget meredakan beruntusan.
  6. Saya pas awal pakai (lagi) serum ini, pas lagi ada satu jerawat dan pas agak berminyak kulitnya karena mau mens. Dan saya ngerasa minyak wajah saya lebih terkontrol, tapi kulit juga nggak dehidrasi. Dan jerawat lebih cepet kering.

Harga Somethinc Niacinamide Serum

Somethinc Niacinamide Serum yang baru tersedia dalam dua varian, yaitu 5% dan 10%. Dan masing-masing produknya punya 3 ukran yang berbeda. Ini harganya:

Harga Serum Somethinc Niacinamide Sabi Beet

Harga Somethinc 5% Niacinamide Sabi:

  • ukuran 5 ml : Rp 22 900
  • ukuran 20 ml : Rp 89 000
  • ukuran 40 ml : Rp 149 000

Harga Somethinc 10% Niacinamide Sabi:

  • ukuran 5 ml : Rp 29 900
  • ukuran 20 ml : Rp 115 500
  • ukuran 40 ml : Rp 199 000


Review Somethinc

Kesimpulan

Jujur, Niacinamide bukan ingredient yang biasa dipilih oleh jenis kulit kering-dehidrasi kayak saya. Di kulit saya, Niacinamide sedikit ada efek bikin kulit terasa dehidrasi. Tapi overall, selama saya pakai Somethinc Niacinamide Serum, kulit saya aman banget! Nggak tambah kering. Apalagi formula barunya memang lebih lembap dari yang lama. 

Untuk yang kulitnya berminyak, saya yakin serum ini pasti bakalan langsung jadi andalan! Dipakai single use pun pasti bagus sekali, karena walau menghidrasi, tapi memang kerasa efek oil control-nya, mengeringkan jerawat, dan meredakan beruntusan. Untuk kulit kering kayak saya, serum ini bagus banget dikombinasikan dengan Retinol sebagai anti-aging treatment. Bikin kulit terjaga cerahnya, glowing, dan tentu saja efek smooth dan pori-pori lebih samar-nya nendang banget!

Bisa dibilang ini adalah Niacinamide Serum for all skin type. Buat yang baru kenalan sama Niacinamide, atau cari serum Niacinamide yang gentle, Somethinc 5% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Serum adalah pilihan yang tepat untuk memulai (atau untuk kasus saya, untuk maintenance). Buat yang udah merasa pro, dan kulitnya sedang menggelap, bisa pilih Somethinc 10% Niacinamide + Moisture Sabi Beet Max Brightening Serum.

Buat yang kulitnya udah sewarna dengan bagian kulit yang selalu tertutup, dan kepingin nambahin sedikit lagi level putihnya, pakai....nggak ada sih. Sadar hey, realistis aja, kamu kan nggak sedang cosplay jadi jenasah.


Instagram: @somethincofficial
Website: Somethinc Official

Review Airnderm Retinol Serum dan Airnderm Hydrating Primer Serum

9 comments

Review Airnderm Retinol Serum dan Airnderm Hydrating Primer Serum

Sejak usia saya menginjak kepala 3, saya memang jadi concern banget sama anti-aging. Banyak cara yang saya lakukan demi menginjak usia kepala 4 nanti dengan elegan tanpa wrinkles. Mulai dari makan sehat, olahraga, dan tentu saja SKINCARE. Yang belum cuma disiplin jam tidur dan pasang susuk. Karena begadang memantau keributan di twitter adalah passion, dan saya takut die hard alias matinya susah kalau pasang susuk T.T.

Untuk skincare, saya mengandalkan Retinol banget untuk anti-aging. Saya bener-bener percaya kalau pakai Retinol adalah investasi biar 10 tahun dari sekarang masih pantes dipanggil "kakak". Jadi saya hampir selalu memasukan Retinol dalam night skincare routine.

Tapi ada kalanya Retinol yang saya pakai malah bikin kulit saya yang pada dasarnya sudah kering ini, jadi makin terasa dehidrasi dan ketarik banget. Nggak jarang malah bikin kulit saya iritasi. Tapi karena hasilnya memang amazing di kulit saya, jadi saya sih tetep pilih lanjut pakai Retinol daripada cari ingredient alternatif lainnya. Cuma saya jadi lebih memilih lagi jenis Retinol dan juga ingredient-ingredient pendamping lainnya yang digunakan dalam suatu produk.


Airnderm Retinol Serum

Review Airnderm Retinol Serum

Retinol yang sedang saya pakai saat ini adalah Airnderm Retinol Serum. Retinol-nya Airnderm ini gentle dan ngasih experience yang menyenangkan saat pemakaian. Tapi jangan khawatir, serum ini tetap bekerja dengan baik di kulit saya kok. 

Setelah melalui banyak percobaan, saya sekarang paham kalau Retinol yang gentle dan dipakai dengan rutin, bekerja lebih baik di kulit saya ketimbang Retinol yang "keras" dan dipakai on-off. Apalagi saya memang combine Retinol dengan beberapa bahan aktif lain. Jadi produk Retinol dengan kandungan yang mild dan bekerja pelan-tapi-pasti, lebih menyenangkan untuk kulit saya. Karena saya pengen pakai Retinol ini untuk perawatan anti-aging dalam jangka waktu yang lama.


Ingredient Airnderm Retinol Serum

Ingredient: Aqua, Propanediol, Glycerin, Acetyl Hexapeptide-8, Caprylyl Glycol, Sodium Hyaluronate, Phenoxyethanol, Lecithin, Polysorbate 20, Retinol, Ethylhexylglycerin, Ammonium Acryloyldimethyltaurate/VP Copolymer, Disodium EDTA, Xanthan Gum.

Airnderm Retinol Serum

Kandungannya simpel, minimal ingredient, dan penuh dengan bahan-bahan yang sifatnya humectant. Untuk anti-aging ingredient, serum ini fokus mengandalkan Retinol dan Argirelin. Jadi serum ini nggak kebanyakan kandungan bahan aktif yang sifatnya mengiritasi. Buat saya ini nilai plus sih. Saya jadi nggak bingung kalau mau combine atau layering dengan skincare lain. Dan untuk pemula juga cenderung enak, lebih nyaman pakainya, dan worry less.

Kandungan humectant-nya juga lumayan banyak seperti Glycerin, Sodium Hyaluronate, dan Argirelin (Acetyl Hexapeptide-8). Itu bikin serum ini terasa hydrating dan juga soothing saat dipakai.

Airnderm Retinol Serum ini menggunakan 1,5% BST-Retinol. BST-Retinol atau Encapsulated Retinol adalah Retinol yang "dikapsulkan" di dalam bahan-bahan lain, sehingga sangat stabil dan nggak gampang oxidise. Kalau di-breakdown, pure retinol-nya sebanyak 0,015%. Selain lebih stabil, BST-Retinol juga lebih optimal dan minim iritasi, karena cara kerjanya adalah melepas sedikit demi sedikit kandungan Retinol ke area kulit yang paling membutuhkan terlebih dahulu. Jadi nggak mak brek langsung sekaligus ditumplekin ke kulit. 

Sebagai pendukung, ditambahkan juga Argirelin, yang merupakan jenis Peptide yang juga dikenal sebagai "botox in a jar". Argirelin memang punya kemampuan menghaluskan kerutan. Argirelin ini menurut saya memang harus digabung dengan Retinol, untuk perbaikan kulit secara struktural, karena efek botox-like atau menghaluskan kerutannya memang hanya sementara. Namun Argirelin ini punya efek nyata untuk menghidrasi, bikin kulit lebih plump, dan bersinergi bersama Retinol untuk merangsang pertumbuhan kolagen.

Serum ini kandungannya juga termasuk clean, nggak pakai alkohol, essential oil, maupun artificial fragrance. Bahkan saya nggak notice ada bau apa-apa sama sekali di produk ini.


Cara Pemakaian Airnderm Retinol Serum

cara penggunaan retinol serum  airnderm

Walau Airnderm Retinol Serum ini formulanya sangat gentle, namun bagaimanapun juga, Retinol adalah powerfull ingredient yang nggak boleh dipakai sembarangan. Make sure dulu kita sudah pakai basic skincare CTMP yang proper sebelum memutuskan untuk menambahkan Retinol ke dalam rutin kita. Lalu pastikan juga tidak sedang hamil ya, Bun.

Baca juga: Basic Skincare CTMP

Retinol juga hanya boleh dipakai di malam hari. Dan di pagi hari, wajib pakai sunscreen dengan tertib (sebanyak 2 jari dan rutin reaply).

Nah, untuk pemakaiannya di malam hari, adalah seperti ini:

Double Cleansing - Airnderm Hydrating Primer Toner - Airnderm Retinol Serum - Cream Moisturiser.


Kalau di-combine dengan exfoliator/ AHA-BHA dan Niacinamide, biasanya saya pakai seperti ini:

 Double Cleansing - AHA/BHA Toner - Airnderm Hydrating Primer Toner - Airnderm Retinol Serum - Niacinamide Serum - Cream Moisturiser


Tekstur, Formula, dan Review Airnderm Retinol Serum

Review Airnderm Retinol Serum

Serum ini punya tekstur gel-ish yang lumayan kental, tapi ketika menyentuh kulit terasa meleleh dan watery. Pakai sedikit saja, sudah bisa di-spread ke seluruh wajah. Butuh sedikit waktu untuk meresap, namun setelah meresap rasanya enteng dan nggak ganggu walau layering skincare kita cukup banyak. Teksturnya ini sebenernya kurang pas dengan kemasanya yang pipet. Menurut saya sih akan lebih enak bila kemasannya berupa pump botle.

Perpaduan mild retinol dan kandungan yang mostly humectant, bikin serum ini nyaman banget dipakai. Saya sama sekali nggak merasakan pengalaman kurang menyenangkan, seperti kulit terasa ketat dan dehidrasi, seperti yang terkadang saya alami di sebagian besar Retinol yang saya coba. Nggak ada rasa tingling juga. Bahkan saya sendiri nggak merasa perlu layer lagi dengan hydrating serum.

Serum ini memang kerjanya slow-but-sure. Di minggu kedua pemakaian, baru saya bisa notice efek yang biasa saya dapatkan kalau saya pakai Retinol Serum, yaitu kulit saya lebih kenyal dan glowing. Efek glowing pas pakai Retinol itu, bukan glow saat pemakaian saja ya, tapi kulit jadi lebih sehat dan efek glowing-nya bertahan seharian. Saya juga mendapati, kulit saya terasa lebih lembap dan nggak dehidrasi, padahal saya udah skip hydrating serum, dan nggak pakai face oil setiap hari seperti biasanya.

Efeknya makin bagus ketika di pertengahan minggu kedua saya combine dengan Niacinamide Serum. Setelah saya coba pakai sendiri dan layer dengan ingredient lain, saya mendapati kalau Airnderm Retinol Serum ini, di kulit saya, paling oke ditandemin sama Niacinamide (FYI, Airnderm juga punya Niacinamide Cream yang menarik banget buat dicoba. Tapi saya belum cobain ya. Mungkin next time). Hasilnya bikin pori-pori rapet! Komedo juga hempas.

Untuk efek menghilangkan kerutan dan fine lines, saya belum bisa bilang apa-apa ya. Tapi saya percaya pakai Airnderm Retinol Serum ini adalah investasi yang bagus. Formulanya yang mild bikin serum ini nyaman dijadikan pilihan Retinol untuk pemakaian sehari-hari, dan nyaman juga kalau mau di-layer dengan skincare lain.


Airnderm Hydrating Primer Toner

Airnderm Hydrating Primer Toner

Saya bingung ngomongnya, tapi saya seseneng itu nemu Airnderm Hydrating Primer Toner! Karena saya memang lagi suka layering actives ingredient, jadi saya memang sedang butuh banget basic hydrating toner, yang lembapnya pas untuk dipakai harian, nyaman atau nggak lengket, dan kandungannya nggak neko-neko. 

Jujur, untuk Retinol Serum-nya, saya butuh waktu untuk bisa suka. Karena memang butuh waktu untuk saya bisa ngerasain efek glow from within' karena serumnya. Tapi untuk Airnderm Hydrating Primer Toner ini, nggak butuh waktu lama saya langsung jatuh cinta. Ini tipe toner super nyaman, yang bakalan cocok untuk semua jenis kulit.


Ingredient Airnderm Hydrating Primer Toner

Ingredient: Aqua, Propanediol, Glycerin, Sodium Hyaluronate, Phenoxyethanol, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Propylene Glycol, Panax Ginseng Root Extract, Ethylhexylglycerin, Disodium EDTA, Xanthan Gum.

Review Ingredient Airnderm Hydrating Primer Toner

Bisa dilihat sendiri ya, toner ini punya ingredient yang sangat simpel dan isinya humectant thok! Nggak ngadi-ngadi pakai actives yang nyelekit. Tanpa alkohol, fragrance, dan juga essential oil. Ini bener-bener sebenar-benarnya berfungsi sebagai hydrating toner. Yang fungsinya "ngasih minum" dan menenangan kulit, bikin kulit terhidrasi dengan baik, sehingga skincare yang kita pakai selanjutnya bisa bekerja maksimal.

Ginseng Root Extract juga dipercaya memiliki khasiat anti-aging, menyeimbangkan kadar minyak di kulit, sekaligus membantu merangsang pembentukan kolagen. 

Saya rasa, saya nggak perlu jelaskan lebih lanjut mengenai ingredient dan cara pakai ya. Karena ini benar-benar basic hydrating toner. Kaya akan humectant, tanpa bahan aktif yang mengiritasi, jadi kayaknya nggak ada deh yang bakalan nggak cocok, dan saya rasa semua pasti tahu cara pemakaiannya.


Tekstur, Formula, dan Review Airnderm Hydrating Primer Toner

Review Airnderm Hydrating Primer Toner

Teksturnya cair, dan licin ketika terkena kulit. Formulanya bener-bener terenak! Ini tipe hydrating toner yang bikin kulit saya bener-bener terasa kenyang oleh air. Penyerapannya ke kulit sangat bagus, bikin kulit instant terasa hidrate dan kenyal.

(Saya juga ada kok hydrating toner yang super lembap. Nah, hydrating toner super lembap itu rasanya sampai lengket di tangan saya ketika pemakaian. Hydrating toner yang super lembap begitu biasanya saya pakai sesekali untuk CSM, kalau pas kulit lagi supeeerrr kekeringan dan iritasi. Itupun perlu didahului dengan pemakaian hydrating toner yang ringan terlebih dahulu, agar bisa terserap sempurna.)

Nah, Airnderm Hydrating Primer Toner ini bukan tipe hydrating toner yang super lembap seperti itu. Airnderm ini kelembapannya pas banget! Nggak over, nggak lengket di tangan, tapi juga nggak kurang. Jadi nyaman dipakai setiap hari. Ini adalah tipikal toner yang akan dengan cepat saya habiskan, karena nyaman dipakai setiap hari. Satu layer aja udah cukup sih buat saya. Tapi kalaupun lagi pengen hidrasi ekstra, dilayer beberapa kali pun masih sangat nyaman dan masih bisa terserap sempurna ke kulit. Dan juga nggak bikin tangan lengket.

Karena ingredient-nya yang simpel dan penuh humectant, hydrating toner ini bisa banget dipakai tanpa mikir, kalau lagi pengen layering active ingredient lain. Menurut saya sih ini hydrating toner yang wajib banget ada di meja rias saya ya. Ini bakalan jadi basic skincare rutin yang akan saya stok. 


Kesimpulan

Banyak yang bilang, Airnderm ini adalah skincare yang ramah untuk pemula. Saya akui, pendapat tersebut sangat hooh. Dan menurut saya sih, bukan cuma ramah untuk pemula. Untuk yang sedang pengen layering beberapa active ingredient, Airnderm ini bisa banget dijadikan pilihan, karena formula produknya memang nyaman dan minim efek samping.

Lalu untuk yang udah mulai concern ke perawatan anti-aging, dan pengen punya satu produk Retinol untuk dipakai jangka panjang tanpa worry, Airnderm Retinol Serum adalah pilihan yang tepat.

Mungkin untuk orang-orang yang pengennya hasil instan, Airnderm ini akan kurang diminati. Padahal buat saya, anti-aging skincare seperti Retinol, ya kegunaannya untuk maintenance dan diharapkan bisa untuk pemakaian dalam jangka waktu lama. Bukan tipe ingredient yang dipakai kalau butuh saja. Formula yang gentle dan nyaman dipakai harian akan memberikan hasil yang lebih baik, daripada formula yang keras dan dipakai saat-saat tertentu saja.

Kekurangannya bagi saya adalah soal kemasannya. Walau kemasannya secure dan sudah berfungsi melindungi produk sebagaimana mestinya, namun design-nya masih terlalu sederhana dan terkesan "skincare dokter" banget. Memang Airnderm ini punya skin clinic. Namun produk yang saya review kali ini adalah jenis skincare OTC (Over the counter skincare. Skincare ber-BPOM yang dapat dibeli dengan bebas dan pemakaiannya tidak perlu atas pengawasan dokter. Untuk skincare dari Airnderm ini juga sudah tersertifikasi halal MUI). Menurut saya seharusnya design-nya bisa sih agak diper-indah.


Review Airnderm Retinol Serum dan Airnderm Hydrating Primer Serum

Harga Airnderm

Harga Airnderm Retinol Serum: Rp 125 000/ 20 ml
Harga Airnderm Hydrating Primer Toner: Rp 100 000/ 100 ml

Pas saya spill kalau saya sedang pakai Airnderm di IG Story, banyak banget yang tertarik karena memang Airnderm ini harganya sangat terjangkau. Kalau sedang ingin kenalan dengan Airnderm, saya rekomen untuk coba Airnderm Hydrating Primer Toner dulu. Toner-nya Airnderm ini bener-bener gampang banget buat bikin jatuh cinta dan nggak bakalan mengecewakan deh!

gh

Instagram: @airnderm by @airinbeautycare 
Shopee: Airnderm Aesthetic Oficial Shop

Susuk: Ngefek Nggak Sih?

14 comments
efek susuk pada kecantikan

Sebagai penasihat SEO non-spiritual racunwarnawarni izinkan saya untuk memulai cerita ini dengan disclaimer bahwa semua yang saya ceritakan hari ini masih bisa didebat kiri dan kanan, tapi berhubung kita anaknya cinta damai, mari kita bercerita horror beauty saja. 

Jadi beberapa waktu yang lalu (udah agak lama deng!) jagat dunia beauty influencer diributkan dengan gambar rontgen seorang ibu yang konon memasang banyak susuk di mukanya. Foto rontgen itu menunjukkan banyaknya jarum yang tertanam di muka seorang ibu-ibu yang akan menjalani suatu prosedur medis. 

Gegap gempitalah dunia influencer: "apa gunanya facial ratusan juta kalau kalah dengan susuk?" 

Berkenalan Dengan Susuk

Susuk, atau bahasa ilmiahnya (iya beneran ada bahasa ilmiahnya!) charm needle, adalah praktik memasukkan logam ke dalam tubuh manusia yang dipercaya bisa meningkatkan kemampuan maupun kecantikan seseorang. Ini adalah praktek yang umum dilakukan di negara-negara Asia Tenggara. 

Nah, kepercayaannya jika susuk sudah dipasang, maka hanya bisa dicabut oleh dukun yang memasang atau dukun yang levelnya di atas dukun yang memasang. Kalau tidak dicabut, nanti proses sakaratul mautnya jadi susah. Begicyu. 

Kegunaan Susuk

Umumnya kita tahu susuk itu bisa membuat penggunanya tampak cantik bercahaya, glowing tanpa skincare, penuh dengan pesona, pokoknya cakep aja gitu di mata awam. Karena kegunaannya ini, kita anggap saja Susuk ini live filter instagram di dunia nyata yang bisa bikin glowing seketika

Sebenernya, fungsi susuk selain untuk kecantikan juga banyak sekali. Di desa tempat asal saya, ada juga dukun yang terkenal bisa memasang susuk untuk memberikan kekuatan seperti kebal peluru, kuat memanggul beban yang berat, dan lain-lain. 

Jujur kalo ada susuk yang bikin instagram saya followernya naik dengan cepat dan dicintai oleh segenap warganet, mau banget deh pasang. Apa daya, dukun-dukun belom terekspos dengan indahnya dunia per-sosmed-an.

Susuk yang beneran, konon isinya memang cuma logam belaka. Susuk memanfaatkan elemen logam untuk mengomplimen manusia yang elemennya tanah. Secara logika (( yang kurang saya pahami runutannya )), tanah yang mengandung logam, NJOP-nya lebih mahal daripada tanah biasa--jadi manusia yang memakai susuk akan terlihat lebih mahal. Begitu deh kira-kira logikanya. 

Tapi, masih banyak masyarakat yang berpikir susuk itu menggunakan media gaib-gaib, seperti ada jinnya, ada penunggunya, atau bahasa gaulnya khodam. Nah, kalau sudah ada penunggunya, mungkin akan lebih tepat jika disebut sebagai pengasihan. Jadi yang berfungsi bukanlah logamnya melainkan khodamnya.

Begitu, gaes. Jangan ketuker ya. 


Susuk Bisa Dilihat Dengan Rontgen

Tau nggak kalo eksistensi susuk bisa dilihat dengan X-Ray ataupun rontgen

Ini serius, karena ada beberapa studi medis yang sudah di jurnalkan mengenai praktek charm needle ini. Beberapa dokter yang berasal dari luar Asia Tenggara merasa kalau susuk ini harus didokumentasikan secara ilmiah, karena sulitnya mengekstrasi susuk dan sedikitnya pengetahuan mengenai susuk ini di luar negeri. Walhasil, banyak dokter di luar negeri yang misdiagnosa karena kehadiran si susuk. 

Lokasi-lokasi susuk yang sering terdeteksi rontgen juga aneh-aneh,. Misal: di dalam pipi, di dagu, di kening, bahu, dada dan ((alat vital)) lainnya. Permasalahannya, meski sudah terdeteksi rontgen, waktu di operasi seringkali si susuk berpindah tempat dengan magical

Jurnal-jurnal mengenai charm needle bisa dibaca disini.

Susuk atau Charm Needle

Apakah Susuk Beneran Bikin Cantik?

Jawabannya: jujur saya nggak tahu. Satu, karena saya nggak pernah pasang susuk. Dua, karena standar kecantikan saya rada beda dengan kebanyakan orang Indonesia.

Tapi kalo menurut teman-teman saya yang konon (( anak indigo )), orang dengan susuk memang auranya akan lebih terpancar sehingga membuat mereka terlihat lebih menarik. Aura yang bersinar membuat orang jadi lebih nyaman dan takluk terhadap para user susuk ini.

Saya menyesal nggak pake susuk pas lagi sidang skripsi. Kali-kali aja dosen-dosen jadi lebih jinak. Penyesalan memang selalu datang belakangan, kalau didepan namanya pendaftaran. 

Tapi ingat, aura yang terpancar tidak akan membuat kalian bebas kerutan, bebas flek hitam, bebas jerawat, dan bebas komedo ya. Jadi sadly, kalian tetap butuh skincare.

Efek Samping Susuk dan Segala Pantangan-Pantangannya

Jangan dikira susuk tidak punya efek samping. Anda minum vitamin E saja bisa ada efek sampingnya, apalagi pasang susuk, YHAA KHAAAANNN???

Selain die hard alias susah mati, konon susuk original (bukan pengasihan) juga susah dicabut. Susuk harus dicabut oleh dukun yang memasang, karena tiap dukun punya metode pemasangan susuk sendiri-sendiri. 

Jadi para dukun, tolong segera rembugan SOP susuk yang terstandarisasi minimal secara nasional maupun regional. Hal ini penting, karena kalau situ mati duluan, yang nyabut susuk kite siape???

Pengguna susuk juga harus dihadapkan dengan banyaknya pantangan yang sungguh menantang jiwa raga selama menggunakan susuk seperti: 

Tidak boleh makan sate langsung dari tusuk bambunya. Alternatif lain, kalian bisa makan sate klathak yang dari ruji besi atau satenya ditaruh dulu di mangkoknya lalu dimakan dengan garpu--hanya saja yang terakhir ini akan membangkitkan kecurigaan handai taulan jika anda menggunakan susuk. 

Pantangan lainnya adalah tidak boleh berdiri di bawah daun kelor atau menggunakan produk dari daun kelor. Maka dari itu jauhilah produk-produk berlabel MORINGA karena sejatinya MORINGA adalah KELOR dengan bahasa yang lebih FANCY. 

PS: daun kelor itu enak, kalo kalian belom pernah makan kelor, you are missing out on a lot of things. 

Tidak boleh juga lewat dibawah bambu kuning, karena bambu kuning dipercaya bisa mengusir pengaruh gaib. Bambu kuning secara spiritual berfungsi seperti norit yang bisa mengusir kuman dan bakteri di dalam perut. 


Sekian penjelasan mengenai susuk kali ini. Bagi para pengguna susuk, harap jangan tersinggung. Kalau tersinggung, ketauan dong susuknya. Sampai jumpa di cerita mistis racunwarnawarni selanjutnya, saya mau meet up sama ex-asisten elit global lainnya. DADAHHH~