Parfum: Histori & Wishlist

43 comments
Pengen Beli Parfum


Ngomong-ngomong soal histori, saya bukannya mau ngomongin soal sejarah penemuan dan perkembangan parfum yah. Saya orangnya nggak sedalem itu, Kak. Kalau ngomong yang berat-berat, adek muntaber, Kak. Maksudnya saya cuma mau cerita histori parfum saya, parfum apa aja yang pernah saya punya dan lumayan membekas.

Ngomong-ngomong soal wishlist, buat saya Desember memang jatahnya belanja. Biar lebih terkontrol, makanya saya bikin wishlist. Nggak kayak tahun-tahun sebelumnya dimana wishlist saya didominasi oleh barang-barang kesukaan gadis remaja seperti make up, skincare, baju, sepatu, tas, dan perhiasan. Wishlist tahun ini didominasi oleh barang-barang mantan gadis remaja seperti sprei, gorden, tuperware, buku, kuteks, dan parfum. Berhubung pembaca blog ini kebanyakan adalah gadis remaja (atau emak-emak yang berjiwa gadis remaja), maka yang sprei, gorden, dan kawan-kawan nggak akan saya cerita-ceritakan secara detail. Kali ini saya mau cerita soal parfum aja.

Ngomong-ngomong soal parfum, saya termasuk orang yang nggak bisa hidup tanpa wangi-wangian. Saya percaya kalau setiap orang itu punya jodohnya masing-masing, termasuk jodoh soal wewangian. Kalau kamu memakai wewangian yang memang jodohmu, niscaya auramu akan semakin cemerlang. Kalau memang jodoh, bukan hanya wewangian itu cocok di hidung kamu sebagai pemakai, tapi juga cocok di hidung orang-orang yang lagi di deket kamu. Terus tanda kalau memang jodoh adalah wewangian itu akan awet kalau kamu pakai.


Frugal Living Idea

34 comments

Berawal dari blogwalking, lalu sampailah di blog temen saya, Rahmi, yang berbagi soal frugal living idea. Saya jadi latah kepingin sharing soal frugal living idea.

Apa sih frugal living? Kemampuan dan keinginan untuk bersikap cerdas dan cermat terhadap penggunaan bahan-bahan konsumsi, uang, dan waktu, serta menghindari boros-borosan! Eits...jangan menyalahartikan dengan super hemat menjurus pelit dan penurunan kualitas hidup loh yah! Justru semangat frugal living ini ada agar kita tetep bisa menikmati hidup yang berkualitas, tanpa harus boros! Lebih ke menentukan skala prioritas dan pilihan gaya hidup yah.

First Impression: SK II Facial Treatment Mask

7 comments
Review Masker SK II

Jujur aja yah, saya bukan penggemar masker berbentuk tisu atau mask sheet. Ini masalah selera dan kebiasaan aja sih. Kok perasaan masker yang "kerasa" efeknya di saya adalah yang bentuk bubuk gitu ya? Yang harus diramu dulu. Mungkin itu cuma sugesti, mungkin juga karena saya belum nemu aja masker tisu yang bagus. Oh iya satu lagi yang bikin saya kurang suka masker tisu adalah mahalnya. Walau ada yang murah, tapi kan masker jenis ini cuma sekali pakai, jadi jatuhnya tetep aja mahal buat saya.

Tapi saya tetep selalu punya masker tisu kok di rumah. Buat dibawa-bawa kalau traveling. Kan praktis banget tuh, bisa dipakai diperjalanan juga buat nyegerin muka yang "lelah" (kalau saya bilang "kusut" ntar pada antri pengen nyetrika muka saya). Cuman biasanya saya pakai masker tisu yang murahan aja, yang etude-etude dan se-geng-nya gitu deh. Harganya palingan dua puluh rebuan. Baru sekali ini saya nyobain masker tisu yang sekali pakenya cepekjeng lebih. Ihiw! Masker mahal :D.


Review: Make Over Perfect Cover TWC

25 comments
Review Make Over TWC

Make Over TWC ini merupakan salah satu produk yang saya beli pakai voucher yang saya dapet dari Looxclass Bandung dulu itu. Hmm...kapan ya kita Looxclass lagi? Belanjaan lengkap saya dengan menggunakan voucher tersebut bisa dilihat di sini.

Gara-gara voucher itu saya jadi punya beberapa produk dari Make Over, dan menurut saya produk-produk Make Over itu bagus kualitasnya. Saya biasanya nggak begitu "percaya" sama embel-embel "pro" di merk kosmetik lokal. Soalnya yang saya rasain, eyeshadow dan loose powder PAC (yang mana merupakan line pro), nggak lebih bagus daripada eyeshadow dan loose powder Caring Colour (sister brand dari PAC yang ditujukan untuk penggunaan sehari-hari). Tapi untuk Make Over, secara keseluruhan saya cukup puas dengan produk-produknya. Ya sesuai lah sama embel-embel "pro" dan harganya yang lebih mahal dari make up lokal kebanyakan.