Keisengan Dengan Harga Dibawah Rp 15 000,-

52 comments
Barang-barang berharga 15.000


Misalnya begini, teman-teman lagi belanja. Belanja apa aja deh. Bisa belanja bulanan, belanja sayur-mayur di pasar, ataupun sekedar mampir ke Indomart untuk beli pulsa. Terus teman-teman lihat barang-barang yang tampak lucu dan harganya murah. Apa yang teman-teman lakukan?

Kalau saya, selalu ada deh barang lucu saat saya belanja begitu. Dan biasanya saya ambil asal harganya masih dikisaran Rp 10 000,-. Ya Rp 10 000 naik turun lah, naik dikiittt turun buanyak. Ya siapa tau gitu hasil dari iseng-iseng, saya malah menemukan barang andalan baru yang harganya murah. Siapa tahuuu.

Seringnya sih barang itu cuma lucu di counter, begitu dibawa pulang entah kenapa kelucuannya berkurang 80%. Tapi tetep aja saya nggak kapok-kapok, karena ya siapa tahu tadi laaahh. Lagian saya kalau iseng memang kaya begini, suka beli eyeshadow murah, lulur murah, foundie murah. Mungkin suatu saat nanti akan tiba masanya iseng saya bisa beli smartphone murah, mobil murah, rumah murah, ya amiiinn lah...

Nah, berikut adalah barang-barang hasil keisengan saya. Nggak sekaligus dibeli semuanya kok. Setiap kali belanja bulanan, paling saya comot satu-satu. Dan nggak semua keisengan saya ini berhasil. Tapi ada juga kok yang berhasil. Nih ya, saya pamerin:

Random: Karena Selera Kita Berbeda

41 comments
 Header Baru Racun Warna Warni

Hai, perkenalkan header baru saya, embak-embak berkepala peyang.

Tadinya saya nggak mau memperkenalkan si Peyang, biar teman-teman berkenalan sendiri gitu. Tapi menurut Lady dan Momon, saya harus sopan. Kan ide ganti header berasal dari teman-teman juga, masa iya saya sudah ganti header diem-dieman? Jadi, perkenalkan. Dan terimakasih :).

Waktu mas Bayu, mas-mas tukang bikin header saya tanya: saya maunya header yang kaya gimana, saya cuma jawab yang simpel aja, tapi manut lah. Pokokmen manut. Terus jadinya seperti ini. Kata Momon, itu kepala peyang mungkin karena disainernya bingung. Kalau kata mas Pacar, itu bukan kepala peyang, tapi kepala pakai konde. Dan kata mas Pacar lagi itu bukan leher ala siluman ular, tapi itu rambut. Tapi ya sudah, saya lama-lama juga jadi cinta kok sama si Peyang atau si Konde Monyong ini.

Nah, sekian perkenalan singkat dengan si Peyang.

Sekarang saya kepingin menulis sesuatu, tapi mungkin berbeda dan agak aneh. Itu dikarenakan tulisan ini sebenarnya mau diterbitkan di blog saya yang sebelah, bukan disini. Hanya saja di detik terakhir sebelum publish, saya memutuskan untuk memindahkan ke sini, tanpa saya edit lagi. Cuma tambahin bla bla bla di atas ini. Eh iya, tulisan ini juga saya terbitkan di sebelah kok. Dobel pos gitu istilahnya.


Review: Krim Eyeshadow Viva

36 comments
Krim Eyeshadow Viva

Apa sih eyeshadow krim itu?

Sesuai namanya, ini adalah eyeshadow dengan bentuk krim, bukan bentuk bubuk padat seperti kebanyakan eyeshadow yang kita lihat. Menurut saya, eyeshadow jenis ini lebih gampang diaplikasikan. Lebih gampang dibaurkan, lebih gampang menyatu dengan kulit, dan juga kita nggak akan menemui masalah bubuk eyeshadow yang berjatuhan di bawah mata. Pemakaiannya bisa menggunakan spons, kuas, atau jari. Kalau saya sendiri, lebih suka menggunakan jari, karena lebih gampang dibaurkan.

Selain dipakai sendirian, eyeshadow berbentuk krim juga bisa dipakai sebagai base atau dasar sebelum memakai eyeshadow bubuk. Fungsinya agar eyeshadow bubuk yang kita pakai warnanya lebih keluar.

Eyeshadow berbentuk krim yang saya punya adalah dari Viva. Selain warnanya macem-macem dan harganya terjangkau banget, Viva juga mudah ditemui, sehingga saya juga nggak perlu beli-beli online :). Selain Viva, ada satu lagi merk lokal dengan harga terjangkau yang ngeluarin eyeshadow krim, yaitu Ranee. Teksturnya lebih enak dari Viva, tapi Ranee ini lebih nggak awet dan gampang nge-crease. Jadi saya masih pilih Viva. Dan yang akan saya bahas sekarang adalah Eyeshadow krim dari Viva.


FOTD: 7 Deadly Sins, Envy

20 comments
Saya bener-bener lagi nggak keidean buat dandan nih. Padahal maret kemaren banyak tantangan dandan lho, diantaranya #LooxChallenge 5 element of life dan Makeupnista Challenge Rockstar (klik untuk lihat hasil makeup-nya). Bener-bener nggak mood, nggak ada ide, nggak ada waktu, pokoknya rubes banget deh.

Dandanan yang saya post sekarang inipun bukan dandanan baru saya, tapi dandanan basi untuk #LooxChallenge 7 Deadly Sins. Salah satu versinya sudah pernah dimuat juga di Looxperiment.

Ya sudah kita cerita-cerita aja. Apaan sih 7 deadly sins? Itu tujuh dosa berat manusia deh ceritanya. Mengenai kepercayaan mana dan diambil dari mana, cari sendiri kali yaaa.. Serem deh masa di beauty blog manis begini saya cerita-cerita detil soal dosa mematikan.

Pas LooxChallenge, saya kebagian satu dosa yang namanya: Envy alias Iri Hati. Envy ini dilambangkan dengan warna hijau dan muka sirik tentunya.  Bukannya saya orangnya sirikan lho ya. Saya enggak sirikan. Sering di sirikin sih iya #tsah. Cuma saya pilih Envy soalnya warnanya hejo. Saya lagi suka warna hijau waktu itu. Sekarang sih udah enggak. Sekarang saya sukanya sama kamu ^^.

Masalah ekspresi sih saya nggak ada masalah. Muka saya memang sudah muka antagonis dari sononya. Yang bikin pusing adalah menuangkannya kedalam makeup.

Akhirnya saya buat dua makeup look Envy:
 Envy Make Up Look
 Versi nggak kepake - versi yang akhirnya dipakai