Sejak saya menikah plus pelihara kucing, banyak banget yang ngomongin soal Tokso sama saya. Dari yang sekedar nanya, sampai yang bernada memerintah, "jangan pelihara kucing kalau belum punya anak!" Lah, siapa elu? :D.
Awalnya saya selalu menjawab dengan sabar. Saya kasih beberapa alasan logis, saya jelaskan mengenai tokso (sebatas pengetahuan saya), pendapat dokter dan orang-orang yang ahli dalam bidangnya, bahkan nggak jarang saya kasih link ke artikel-artikel yang sekiranya berhubungan. Tapi tetep ya, yang namanya orang, cuma mau mendengar apa yang mereka mau dengar. Terkadang saya berpikir mereka lebih sakit hati karena saya nggak nurutin mereka kok, bukan karena persoalan tokso-nya. Segala alasan logis dan artikel yang saya kasih mental dengan kata-kata: "tapi katanya bapakku/ibukku/tetanggaku nggak gitu!"