Susuk vs Buka Aura

3 comments


Melanjutkan artikel mega bintang di Racun Warna Warni beberapa waktu yang lalu seputar susuk, banyak pertanyaan yang masuk seputar yang ((gaib-gaib)). Padahal sebenernya udah dijelasin kan kalau keberadaan susuk itu sama sekali nggak gaib karena udah ada di jurnal kedokteran.

Mungkin karena banyaknya cerita simpang siur seputar susuk ini, jadi banyak juga yang menyamakan antara susuk dengan pengasihan atau media-media lainnya, misalnya kayak buka aura. Nah buka aura ini agak unik, karena konon nggak membutuhkan media apapun. Jadi kita cuma jadi seperti punya inner beauty yang berlebihan begitu lho. 

Biar enak diskusinya, sebelumnya coba baca dulu artikel ini: Susuk, Ngefek Nggak Sih?

Buka Aura

Buka Aura

Buka Aura ini sebenarnya case yang unik. Banyak yang bilang buka aura ini bukan prosedur gaib melainkan upaya healing dari dalam. Jadi konon, aura manusia itu sebenarnya cerah, namun bisa tertutup apabila ada masalah seperti stres, khawatir, sering berbohong dan lain-lain.

Pantes saya waktu kecil tampilannya suram, mungkin karena aura saya ketutup efek sering nilep kembalian pas ke warung.

Nah buka aura ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara religius, misalnya dengan rajin berdoa, rajin sembayang, dan melakukan banyak kegiatan positif lainnya. Perkaranya, nggak semua orang bisa rajin berdoa hahahaha *kemudian ngaca* 

Jadi kesempatan ini dimanfaatkan dengan baik oleh para dukun pegiat spiritual untuk membuka jasa demi mencari sesuap nasi. Iya, pegiat spiritual juga butuh makan guis, soalnya menyan sama minyak safron nggak bikin kenyang.

Konon efek dari buka aura ini dapat menambah daya tarik, membuat kita jadi punya banyak energi positif yang bikin orang-orang tertarik, jadi lebih pede, pokoknya jadi shine bright like a diamond begitu. Saya sih bayanginnya jadi kaya lampu LED gitu di sekeliling kita hahaha.

Saya ada sedikit pengalaman soal buka aura ini. Jaman kuliah dulu, saya pernah ditawari teman saya ikut buka aura. Prosesinya waktu itu cukup mudah, intinya kita dimandiin pake air bunga dan wangi-wangian sambil dibacakan doa. Ini tempatnya lumayan rame dan berhubung saya anaknya takut kebakar pas dibacain males mandi, jadi saya mah ngeliatin aja.

Konon prosesi buka aura ini berbeda di tiap wilayah, menyesuaikan agama dan kebiasaan setempat, tapi intinya adalah melakukan hal-hal yang bikin kita terlihat positif di mata orang lain.

Tapi…. Ada tapinya nih teteup.

Sama kaya susuk. Banyak juga yang ngakunya buka aura, tapi malah dimasukin sesuatu ke dalam orangnya. Biasanya berupa khodam atau pengasihan, sehingga konon ketertarikan orang itu muncul bukan karena auranya tapi karena pengasihannya heuheuheu.

Cara tahunya gimana, itu buka aura beneran atau pengasihan yang pake gaib-gaib? Gampang. Kalau habis buka aura kalian jadi bisa liat jin, konon berarti itu pengasihan. Karena katanya, katanya nih ya…. Kita bisa liat jin kalau kita ketempelan jin. Kalau buka aura yang beneran buka aura doang, katanya nggak bakal bikin kita bisa liat jin karena nggak ditempeli apa-apa. 

Mohon maaf itu jin apa koyo, kok pake nempel2 segala??


Buka Aura vs Susuk

Kalau ditanya mending mana, buka aura atau susuk, tentu saja dua-duanya ada pros dan cons-nya masing-masing. Tapi kalau saya boleh yuyur mending duitnya buat beli skincare.

Makanya mending kalian baca aja: Review Skincare Racun Warna Warni

Buka aura prosedurnya lebih gampang dan ngga pake resiko die hard alias matinya susah. Cukup dengan doa-doa dan mandi, cling wajah bersinar. Cuma rugi gak sih, kalau harus ke orang lain buat mandi dan didoa-doain? Mending mandi sendiri terus doa sendiri (pelit mode on)

Mana kalo sehari-harinya berperilaku tidak religius kayak saya contohnya, ya gak yakin juga abis berdoa terus auranya kebuka gitu wkwkwk

Udah gitu, aura itu sifatnya bisa berubah-ubah kapanpun sesuai kondisi kita. Jadi kesimpulannya, hasil buka aura itu nggak bisa permanen. Kalau abis buka aura kitanya blangsak lagi, ya bubarlah. Say bye bye ke uang anda.

Susuk prosedurnya lebih sulit. Udah gitu bisa terdeteksi x-ray dan rontgen yang berpotensi membuat kita dijulidin para nakes yang ngambil x-ray dan rontgen wkwkw. Kalau apes, berpotensi viral juga. Tapi konon, susuk hasilnya jauh lebih kelihatan daripada hasil buka aura. Ini karena memang susuk mirip kaya ((vitamin)) untuk memancarkan aura kita.

Jadi mudahnya, kalau buka aura itu kaya sinyal operator yang langsung kenceng. Sementara susuk kayak sinyal operatornya itu biasa aja, tapi mendirikan BTS dimana-mana. Kalian tinggal pilih mau pake operator yang mana.


Nah dalam hal gaib-gaiban begini tentunya nggak ada yang eksak seperti sains ya. Semua kembali ke pemahaman dan kepercayaan masing-masing. Kalau saya sih percaya saya cantik tanpa susuk dan buka aura. Ngga apa-apa kalau kalian nggak percaya, namanya juga kepercayaan, kan bebas.

Sekian edisi IPK (ilmu pengetahuan klenik) hari ini, saya mau zoom meeting dulu sama sesama manajer elit global. Salam olahraga!

Review Indoganic Rose Essence C, Super Lembap dan Mencerahkan

No comments

review indogamic rose essence c

Kalau ngomongin skincare lokal dengan kandungan Vitamin C, menurut saya Indoganic masih masih jagoannya. Indoganic Brightening Vitamin C Serum itu masih jadi serum vitamin C ter-ces-pleng versi saya. Karena saya sudah nyobain beberapa vitamin C serum dari brand lain, dan memang yang paling nyata dan paling cepet hasilnya di kulit saya, sejauh ini masih Indoganic. 

Makanya pas denger kalau Indoganic bikin skincare dengan vitamin C lagi, yang kali ini dalam bentuk essence, yaitu Indoganic Rose Essence C, saya langsung gas! Malakin dulu sebelum launching hehe... Dari hasil memalak ini makanya saya udah bisa cobain lebih dulu jauh-jauh hari sebelum launching.


Vitamin C

Vitamin C merupakan ingredient favorit saya. Makanya dibandingkan dengan actives yang lainnya, saya paling sering coba-coba Vitamin C. Sudah ngelotok lah ibaratnya. Kulit saya memang kelihatan smooth dan cerah kalau pas lagi rajin pakai dan cocok sama produk yang pakai ingredient Vitamin C. Kalau habis liburan dan kulit menggelap, andalan saya buat ngembaliin tone kulit sekaligus bikin kulit sehat lagi, ya Vitamin C.

review essen c vitamin c essence indoganic

Ini dia beberapa manfaat dari Vitamin C dalam skincare:

  • Meningkatkan produksi kolagen.
  • Memudarkan pigmentasi dan dark spot.
  • Mengandung antioksidan tinggi. Jika dipakai dibawah sunscreen, akan memperkuat kerja sunscreen dan meningkatkan perlindungan terhadap UV.
  • Mencerahkan kulit

Yang bikin saya luv sama Vitamin C adalah dia bikin kulit saya cerah yang radiant, masih ada ronanya. Cerah tapi glowing dan kelihatan sehat (tidak seperti Alpha Arbutin yang bikin kulit saya terlihat putih dan pucat). Dan juga, Vitamin C ini adalah ingredient yang pakainya nggak usah mikir. Mau dipakai siang hari, malam hari, di-layer pakai apapun juga nggak masalah.

Jadi, memang dari dulu ingredient Vitamin C adalah ingredient andalan saya. Dan Indoganic Brightening Vitamin C Serum masih yang terbaik di kelas serum Vitamin C dari brand lokal. Makanya seseneng itu saya nyobain Indoganic Rose Essence C.


Ingredient Indoganic Rose Essence C

ingredients indoganic rose essence c

Aqua, Rosa Damascena Flower Water*, Propanediol, Niacinamide, Betaine, Inositol, Ascorbyl Glucoside, Gluconolactone, Sodium Bicarbonate, Butylene Glycol, Disodium Phosphate, Sodium PCA, Glycerin, Sodium Benzoate, Sodium Hyaluronate, Trisodium Ethylenediamine Disuccinate, Citric Acid, Potassium Sorbate, Dipotassium Glycyrrhizate, Calendula Officinalis Flower Extract, Opuntia Ficus-Indica Stem Extract, Polyglyceryl-6 Caprylate, Polyglyceryl-4 Caprate, Viola Mandshurica Flower Extract, Glycyrrhiza Uralensis (Licorice) Root Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Centella Asiatica Extract, Polygonum Cuspidatum Root Extract, Scutellaria Baicalensis Root Extract, Sorbic Acid. *Ecocert Certified

Bahan-bahan yang jadi jagoan di sini adalah:

  • 2% Vitamin C: menggunakan Ascorbyl glucoside yang lebih stabil. Jadi nggak perlu masuk kulkas.
  • 4% Niacinamide: Si serba bisa sebagai antioksidan, menjaga skin barrier, mencerahkan, dan mengontrol minyak dan pori.
  • Rose hydrosol: antioksidan dan antimicrobial
  • PHA: super mild exfoliation.

Selain itu, banyak juga ditambahkan bahan-bahan yang sifatnya menghidrasi dan menenangkan kulit seperti Betaine, Sodium Hyaluronate, Cica, dan lain-lain. Dan juga ada 8 botanical extract yang kaya akan antioksidan.

Dan seperti biasanya, Indoganic selalu mengusung konsep clean beauty, yaitu menggunakan bahan-bahan yang non toxin, eco-friendly, sustainable, dan cruelty free. Tidak membahayakan tubuh kita, namun juga tidak berbahaya bagi lingkungan. Luv!


Tekstur dan Aroma Indoganic Rosse Essence C

review essence indoganic rose essence c

Pas saya bilang kalau essence ini super lembap, banyak yang mengira kalau teksturnya kental agak gel-ish serum-y. Tapi enggak, gais. Ini teksturnya cair, mengalir sepert air. Memang tentu lebih kental dari air biasa, namun masih tergolong cair ya, nggak gel-ish.

Tapi walau cair, kelembapannya memang luar biasa. Kulit kering saya menangys bahagia ketemu essence ini. Flaky-flaky di beberapa area karena dehidrasi langsung hilang sekejab. Kulit juga kelihatan plump banget karena kenyang air. 

Tapi side effect-nya tekstur super lembap ini memang agak lengket. Di kulit wajah saya sih, nggak terlalu terasa lengket ya. Malah nyaman. Tapi saya ngerasa kalau habis pakai ini, telapak tangan dan jari-jari saya memang agak lebih lengket. Ini bisa diakali dengan menggunakan kapas sih (jenis yang seperti Silcot). Lalu pakainya bisa dikompres dengan tehnik CSM atau ditepuk-tepukkan ringan saja.

Aromanya sangat enak, seperti aroma produk herbal dan mewah, mengingatkan saya dengan aroma ala skincare highend Korea yang mengandung ginseng begitu. 


Kemasan Indoganic Rosse Essence C

review essence indoganic rose essence c

Selain aromanya mewah dan vibe-nya kayak skincare highend Korea, packaging-nya pun begitu! Dikemas dalam botol pump yang terbuat dari kaca gelap yang tebal dan kuat. Kuat ya. Pernah kebanting dan nggak pecah. Tapi ya jangan dibanting juga. Desainnya juga simpel dan elegan.


Cara Pemakaian Indoganic Rosse Essence C

Review Indoganic Rose Essence C

Seperti yang sudah saya jelaskan, produk ini cair tapi kelembapannya memang ekstra. Awal-awal dia datang, saya pakai Indoganic Rose Essence C ini sebagai first essence, dan udah nggak perlu hydrating toner lagi karena udah cukup lembap. Namun kemudian saya coba pakai hydrating toner dulu yang teksturnya lebih ringan, ternyata penyerapannya jadi lebih enak dan nggak selengket kalau dipakai langsung ke kulit wajah. Jadi saya merekomendasikan pakai hydrating toner dulu ya. 

Di kulit kering saya, Indoganic Rose Essence C jadi teman baik untuk skincare rutin pagi maupun malam. Malahan dipakai pagi, makeup saya jadi lebih nempel dan awet. Pakainya juga cukup 2-4 pump saja, udah cukup untuk seluruh wajah dan lembapnya udah dapet. Tapi kalau kulitmu berminyak dan merasa ini terlalu rich, bisa pakai malam hari saja.

Untuk slot pemakaiannya seperti ini:

Exfoliating Toner (bila pakai) - Hydrating Toner - Indoganic Rose Essence C - Serum (bila pakai) - Cream Moisturiser - Sunscreen (untuk siang)

Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat di post ini ya: Paduan 10 Step Skincare Rutin

Indoganic Rose Essence C

Saya sendiri merasa, penggunaan essence ini cukup bikin skincare rutin saya jadi lebih simpel. Kulit saya udah cukup lembap, jadi saya nggak perlu pakai hydrating serum lagi. Hydrating toner yang saya pakai juga cukup 1 layer, nggak perlu 7 skin method. Face oil juga sangat optional, karena saya merasa kulit saya sudah lembap.

Tapi kalau kamu suka pakai face oil dengan metode Scrambled Oil, Indoganic Rose Essence C ini menurut saya pas banget deh dipakai sebagai campuran face oil. Karena teksturnya yang rich ngimbangin tekstur oil, dan bikin kulit lembabnya maksimal.


Indoganic Rose Essence C Vs Indoganic Brightening Vitamin C Serum

Essence Vitamin C Indoganic

Seperti yang udah kita tahu, Indoganic punya 2 produk yang memiliki kandungan utama Vitamin C. Dan ketika saya buka QnA di instagram story @racunwarnawarni, memang banyak yang tanya perbedaannya. Untuk catatan dulu, Indoganic Rose Essence C bukan merupakan pengganti Indoganic Brightening Vitamin C Serum ya. Keduanya adalah produk yang berbeda, dengan tekstur berbeda, dan dipakai di slot yang berbeda.

Indoganic Rose Essence C dan Indoganic Brightening Vitamin C Serum bisa dipakai sendiri-sendiri, maupun di-layer untuk mendapatkan hasil kulit cerah dan glowing yang maksimal. 

Nah, ini dia perbedaannya:

  1. Indoganic Brightening Vitamin C Serum menggunakan vitamin C dalam bentuk L-Ascorbic acid, sementara Indoganic Rose Essence C menggunakan Ascorbyl glucoside yang lebih stabil. Itulah kenapa, untuk penyimpanan, Rose Essence C lebih mudah dan nggak perlu dimasukkan ke kulkas.
  2. Teksturnya sama-sama cair, namun untuk feel di kulit, Indoganic Rose Essence C terasa jauuhh lebih dasyat lembapnya. Makanya Indoganic Rose Essence C ini bagus banget untuk booster serum, karena kulit yang terhidrasi dengan baik, akan lebih mudah menyerap skincare selanjutnya.
  3. Untuk efek mencerahkan, saya merasa Indoganic Brightening Vitamin C Serum lebih cepat kerjanya.
  4. Saya lebih suka aroma Indoganic Rose Essence C yang herbal dan terkesan mahal. Kalau Indoganic Brightening Vitamin C Serum aromanya menurut saya sih nggak enak, seperti ada aroma bawang putihnya (karena ada kandungan Galactomyces).
Kalau tertarik dengan Indoganic Brightening Vitamin C Serum, review lengkap sudah saya tulis di sini: Review Indoganic Brightening Vitamin C Serum, Serum Vitamin C Terbaik dari Brand Lokal


Review 1 Bulan Pemakaian Indoganic Rose Essence C

Efek yang paling saya rasakan dari essence ini adalah efek hidrasi dan kelembapannya. Kadar kelembapan kulit saya meningkat pesat, jadi otomatis bikin kulit saya lebih kelihatan sehat, kenyal, dan glowing. Dry patch area atau area-area yang teriritasi  juga udah nggak pernah saya temui lagi selama penggunaan Indoganic Rose Essence C. Dan karena lembapnya juga, saya merasa serum, moisturiser, dan skincare-skincare lain yang saya aplikasikan setelahnya jadi lebih enak penyerapannya ke kulit.

Tapi herannya, walau sangat lembap, dia nggak memicu jerawat saya sama sekali dan nggak bikin kulit kusem kalau pas dipakai di siang hari. Malahan saya udah jarang jerawatan lho sekarang, dan kulit rasanya lebih cerah. Walau efek cerahnya memang nggak secepat Indoganic Brightening Vitamin C Serum, namun saya tetep merasakan efek itu. Kalau bangun pagi langsung ngaca, terlihat warna kulit lebih cerah dan juga glowing. Luv!

Indoganic Rose Essence C ini mengandung PHA atau Gluconolactone, namun saya sendiri nggak merasakan efek tingling sedikitpun. Yang saya rasakan ketika pemakaian cuma lembap. Jadi seminggu dua kali, saya tetap memasukan exfoliating toner atau exfoliating serum yang biasanya saya gunakan.


Kesimpulan

Baru kali ini saya menemukan essence dari brand lokal, yang daya lembapnya nggak main-main. Performanya untuk mencerahkan dan mencegah jerawat juga bagus banget! Kalau kulit kalian kering kayak saya, saya yakin bakalan langsung cocok sama Indoganic Rose Essence C.

Bisa dipakai sebagai booster sebelum Indoganic Brightening Vitamin C Serum, kalau pengen hasil maksimal untuk mencerahkan kulit. Bisa dipakai single use, untuk ngasih asupan vitamin C ke kulit setiap harinya, sekaligus melembapkan.

Untuk pemilik kulit berminyak, saya kurang bisa memberikan pendapat ya. Seandainya essence ini dirasa terlalu rich di kulit berminyak, menurut saya sih bisa dipakai di malam hari saja. Agar pas bangun pagi kulit lembap dan kenyal. 


Harga Indoganic Rose Essence C

Harga Indoganic Rose Essence C

Indoganic Rose Essence C ini tersedia dalam dua ukuran, yaitu 60 ml dan 20 ml, dengan harga:

  • Rp 159 000,- / 60 ml
  • Rp 79 000,- / 20 ml

Jadi untuk yang suka traveling, atau kalau mau nyoba dulu karena belum yakin langsung cocok, bisa coba ukuran kecil dulu. 


IG: @Indoganic_official
Website Indoganic Beauty

What's In My Bag Edisi Pandemi

6 comments

What's In My Bag Edisi Pandemi Racun Warna Warni

Saya sebenernya bukan orang yang clean freak. Tapi sejak pandemi, saya memang jadi parnoan kalau udah urusan kebersihan. Kalau sekalinya harus keluar rumah (misal untuk groceries atau hal lain yang benar-benar penting seperti ke dokter), selain masker, saya juga bawa perlengkapan perang super komplit. Ada sabun cuci tangan, hand sanitizer, sampai segala jenis tisu basah, tisu kering, dan Lavish tisu kewanitaan ada semua. Tas saya jadi seberat beban dosa kalian :(.

Jadi, pandemi ini memang mengubah selera fasyun saya juga ya. Yang awalnya saya suka tas yang kecil-kecil lucu, yang cuma muat HP, dompet kartu, dan lipstik, sekarang saya malah suka tas yang agak besar dan muatnya banyak. Tapi nggak papa sih, tas besar bukan berarti nggak gaya. Yang penting pinter padu-padankan outfit saja.

Review Cleanzer Sanitizer Wipes

Nah, ini dia tas yang akhir-akhir ini suka saya pakai. Saya juga suka tas yang bahan kulit, karena lebih praktis dan kalau habis keluar rumah gampang banget dibersihin. Tinggal dilap pakai Cleanzer Sanitizer Wipes. 

Dan buat cewek-cewek, lihat isi dalem tas cewek lain memang selalu menyenangkan. Nggak tau dah sayapun susah jelasinnya. Tapi saya pun seneng sama konten-konten "what's in my bag" begitu hehe.. Jadi ini dia isi dalem tas saya:

Review Cleanzer Sanitizer Wipes

Isi Tas Racunwarnawarni

  1. Dompet
  2. Handphone
  3. Power bank
  4. Agenda
  5. Sisir
  6. Disinfectant Spray
  7. Masker cadangan
  8. Sabun untuk cuci tangan
  9. Pouch (isi lipstik, parfum, oil control film, hand cream, pulpen, tisu, Lavish feminine wipes, dan kabel charger)
  10. Dan senjata andalan saya yaitu Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes, yang saya selipkan di kantong depan tas, biar gampang kalau mau ambil sewaktu-waktu. 
Cleanzer Sanitizer Wipes

Kemasannya yang sachet bikin tisu ini praktis banget diselip-selipin di mana aja. Bahkan suami saya yang tadinya suka males bawa disinfectant, sekarang selalu bawa Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes kemana-mana, karena praktis banget. Tinggal diselipin di saku celana atau di dompet aja. 


Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes

Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes Review

Nah, saya mau ngenalin kalian ke senjata andalan baru saya nih yaitu Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes. Tisu ini sudah sesuai dengan standar protokol new normal dari WHO, yaitu mengandung 70% alkohol, yang efektif membunuh virus dan bakteri. Jadi ini beda dengan tisu basah biasa pada umumnya ya. Bisa dibilang, Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini adalah multipurpose sanitizer dalam bentuk tisu, bisa dipakai di permukaan benda maupun di kulit. Lebih praktis dan gampang dibawa-bawa.

Lalu apa bedanya dengan alcohol swab? Beda dong! Alcohol swab itu pure 70% alkohol, di kulit terasa kering sekali. Kalau Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini ada kandungan Aloe Vera dan Glycerin juga, yang bantu melembapkan kulit dan juga sebagai anti iritasi. Jadi kulit nggak kering-kering amat seperti kalau digrujuk pakai alkohol. Aromanya memang menusuk aroma alkohol, seperti disinfektan pada umumnya, namun kebantu dengan samar-samar aroma fruity yang enak. 

Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes

Lalu perbedaan kedua adalah ukurannya. Kalau alcohol swab ukurannya memang secimit-cimit, karena kan memang keperluannya untuk sterilisasi area kulit yang akan ditusuk jarum medis saja. Sedangkan Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini luas dan lebar, seperti ukuran tisu basah pada umumnya. Jadi lebih enak dipakai untuk berbagai macam keperluan.

Kelebihan lain yang bikin saya manteb adalah kemasannya. Cleanzer ini dijual per-box isi 10 sachet. Jadi memang kemasannya adalah per-sachet, jadi produknya tetap steril dan terlindung dari kontaminasi. Selain higienis, juga jadinya lebih praktis. Kita nggak perlu bawa segebok tisu kemana-mana. Cukup bawa dan selipkan di tas atau saku, sesuai kebutuhan aja. 

Simpel banget ya? Sungguhlah memudahkan hidup di tengah pandemi :'). 


Dipakai untuk apa saja Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes?

Fungsi Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes

Kalau di saya sendiri, Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini jelas kepakai banget setiap hari. Saya biasanya gunakan untuk:

  1. Pengganti cuci tangan saat kepepet, misal habis pegang uang dan nggak ada akses ke air. Produk ini menjaga kulit tetap higienis dan segar sampai 1 jam kemudian.
  2. Lap semua benda yang habis saya bawa keluar rumah. Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini aman kok saya pakai untuk mengelap tas kulit dan gatged saya.
  3. Lap benda-benda yang setiap hari dipegang, terutama yang menempel di muka. Misalnya handphone, remote AC, laptop, dll. Buat yang gampang jerawatan wajib banget ya ini, nyeterilin handphone dan benda-benda yang serung menempel ke muka.
  4. Lap benda-benda di public area yang harus kita pegang. Misalnya: gagang pintu, keran wastafel, alat gym, dan lain-lain.

Awal punya tisu ini pun sebenernya saya nggak ekspektasi bakalan gimana-gimana. Ternyata seiring berjalannya waktu, memang kepakai banget-bangetan. Kepakai juga buat suami yang nggak punya kemewahan untuk WFH. Nggak sia-sia nyetok banyak.


Apakah bisa dipakai untuk vagina?

Jangan, gaes! Ini kan tisu disinfectan yang mengandung 70% alkohol. Untuk vagina, bisa pakai tisu khusus untuk area kewanitaan, seperti LAVISH Feminine Hygiene Wipes. 

Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini bisa dipakai untuk mensterilkan dudukan toilet saja. Jujur, saya menghindari banget pipis di tempat umum saat-saat ini. Jadi saya belum pernah pakai Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes untuk lap dudukan toilet. Tapi misal kepepet banget, kayaknya ini adalah opsi terbaik.

Baca juga: Vagina Bau dan Cara Mengatasinya


Review Tisu pembersih Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes

Harga Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes

Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini dijual dalam kemasan box, per-box-nya berisi 10 sachet dengan harga Rp 11.900,-. Terjangkau banget kan? Produk ini bisa kita temukan dengan mudah di Alfamidi dan Marketplace.

Murah, gampang ditemukan, dan buat saya sih sangat terpakai sekali untuk aktivitas sehari-hari. Jadi ya saya juga merekomendasikan Cleanzer Hygienic Sanitizer Wipes ini untuk kalian semua. Karena kalau bukan kita yang jaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, lalu siapa lagi?


CLEANZER.ID
Instagram: @CleanzerWipes

#Skincare: Dokter vs Skincare OTC

6 comments
Skincare Dokter vs Skincare OTC

"Kak, selain pakai skincare, kamu pakai krim dokter nggak?"

Pernah dapet pertanyaan seperti itu? Saya sering! Padahal krim dokter kan merupakan skincare juga. 

Atau juga kalau pas saya nge-review skincare keluaran klinik kecantikan, misalnya Natasha Skincare, walaupun skincare tersebut masuk dalam kategori skincare OTC, namun masih banyak yang komen, "aku takut pakai skincare dokter begitu." 

Saya jadi tahu kalau banyak yang belum paham bedanya antara "skincare dermatologis/ dokter" dan "skincare OTC/ Over The Counter". 

Skincare OTC Indonesia

Skincare OTC (Over The Counter)

Sesuai namanya, skincare OTC atau skincare Over The Counter adalah skincare yang diperjual belikan dengan bebas. Kita sebagai konsumen, bisa bebas datang ke counter dan membelinya. Skincare ini bisa kita temukan dengan mudah di supermarket, drugstore seperti Guardian dan Watson, ataupun secara online. Yang biasa di-review oleh para skincare reviewer, juga adalah skincare OTC. 

Untuk menjamin keamanannya, skincare OTC wajib terdaftar di BPOM. Dengan terdaftar di BPOM, kita jadi tahu kalau skincare tersebut aman dan  nggak mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi tubuh kita. Selain BPOM melarang ingredient-ingredient tertentu, BPOM juga memiliki regulasi terkait level atau presentase suatu ingredient yang boleh digunakan dalam suatu produk. Misalnya saja untuk produk exfoliator: batas maksimum kandungan AHA adalah 10% dengan pH 3,5, dan batas maksimal penggunaan BHA adalah 4%. Di atas kandungan tersebut, AHA dan BHA malah berbahaya bila digunakan sendiri tanpa pengawasan dokter.

Tentunya nggak semua orang punya pengetahuan rinci mengenai ingredient dan presentase yang diperbolehkan. Saya pun yang sehari-harinya berkutat dengan skincare, nggak bisa kok hafal semuanya. Itulah makanya pentingnya memperhatikan nomor BPOM. Selama skincare OTC yang kita beli sudah terdaftar di BPOM, maka sudah dipastikan kandungan-kandungannya aman untuk kita pakai sendiri.

Baca Juga: Basic Skincare CTMP untuk dicoba di rumah


Perawatan dengan skincare dokter

Skincare Dokter

Skincare dokter adalah skincare yang diracik secara khusus oleh dokter kulit. Skincare dokter ini tidak diperjual belikan secara bebas, karena memang secara spesifik diracik khusus untuk kebutuhan pasien tertentu. Untuk membelinya, pasien harus datang dulu ke dokter kulit/ klinik kecantikan, dan bertatap muka langsung dengan dokternya. Nanti dokter akan memeriksa dan menganalisis kulit pasien secara pribadi, dan mengeluarkan resep yang spesifik ditujukan untuk pasien tersebut. Jadi nggak bisa sembarangan dibeli dengan bebas.

Lain dengan skincare OTC yang harus terdaftar di BPOM, skincare dokter nggak perlu izin dari BPOM. Skincare dokter terkadang mengandung bahan-bahan yang lebih "keras" atau presentase bahan aktifnya lebih tinggi dibanding yang diperbolehkan oleh BPOM di skincare OTC. Itulah mengapa pemakaiannya harus atas pengawasan dokter. Nggak bisa sok ngide beli dan pakai secara mandiri. 

Kalau pakai skincare dokter, ya kita harus rutin berkonsultasi ke dokter tersebut agar si dokter bisa memantau perkembangan kulit kita. Karena memang hanya dokter yang meracik skincare tersebut yang paham, kapan saatnya menaikkan atau menurunkan dosis, kapan saatnya berhenti, dan apa yang boleh atau tidak boleh dikombinasikan dengan skincare tersebut.


Bagaimana dengan skincare dokter yang djual bebas?

Nah, ini perlu kita lihat dulu. Karena kadang ada yang masih bingung dengan skincare OTC keluaran klinik kecantikan atau dokter kulit.

Beberapa klinik kecantikan seperti Natasha Skin care memang mengeluarkan skincare OTC yang bisa kita beli dengan bebas. Walau dikeluarkan oleh klinik kecantikan, ketika sudah diperjual belikan dengan bebas, tentu harus mengikuti peraturan dari BPOM. Yang berarti skincare-skincare tersebut punya nomor BPOM.

Pentingnya cek BPOM Kosmetik
Nomor BPOM yang tertera pada kemasan produk skincare OTC juga harus terdaftar dengan merk dan nama produk yang sama di website BPOM (cekbpom.pom.go.id) 

Namun bila skincare "dokter" ini bisa diperjual belikan dengan bebas tanpa BPOM, berarti ini adalah skincare ilegal atau abal-abal. Sebaiknya sih jauh-jauh ya gaes, dari skincare kayak begini, karena berbahaya. Nggak ada yang menjamin keamanan skincare abal-abal seperti ini. Kalau beneran ini skincare dokter tanpa BPOM, berarti untuk membeli ya harus pakai resep dokter dan pemakaiannya harus atas pengawasan dokter ke pasien secara pribadi. 

Pokoknya untuk skincare apapun yang diperjual belikan secara bebas, kunciannya adalah BPOM.


Lebih bagus skincare OTC atau skincare dokter?

Semua bagus kok, tergantung preferensi dan kebutuhan kulit masing-masing. Ada tipe orang yang lebih suka pakai skincare OTC saja. Selain bisa dibeli bebas, harganya juga cenderung lebih murah daripada skincare dokter dimana kita harus bayar biaya konsultasi dokter juga. Tapi ada juga tipe orang yang mau praktisnya, nggak pengen direpotkan dengan membaca ingredient dan mencoba-coba mana skincare yang cocok. Untuk tipe kedua, tentu ke dokter lebih tepat, karena tinggal pasrah saja ikut anjuran dan pakai produk dari dokter, nggak pakai mikir.

Skincare Dokter vs Skincare OTC

Saya sendiri, untuk kondisi normal biasanya lebih memilih skincare OTC. Skincare OTC yang saya gunakan rutin ini udah sangat ngefek kok untuk improve kondisi kulit saya. Namun kalau ada kondisi kulit tertentu yang nggak bisa saya atasi sendiri, saya nggak keberatan juga untuk ke dokter kulit atau ke klinik kecantikan. Kondisi ini misalnya saat saya jerawatan parah dan nggak sembuh-sembuh dalam kurun waktu berbulan-bulan.

Namun yang perlu diingat, ketika kita memutuskan ke dokter atau klinik kecantikan, semua yang kita pakai di wajah harus atas sepengetahuan dokter. Jadi nggak ada tuh ceritanya, tanya ke skincare reviewer, "kak, apakah produk A boleh di-mix dengan skincare dokter?" Ya nggak tau lah, Bambang! Saya kan bukan doktermu :(.

Baca Juga: Paduan 10 Step Skincare Routine Yang Bisa Kamu Coba

Semoga tulisan saya di atas bisa lebih menjelaskan ya, mengenai perbedaan skincare OTC dengan skincare dokter. Kalau kamu sendiri, lebih memilih pakai skincare OTC, skincare dokter, atau cukup banyak-banyak sembahyang?