Review Skinhouse Glow Series, Rangkaian Skincare Untuk Memudarkan noda Hitam

5 comments

Review Skinhouse Glow Series

Saya lumayan kaget, pas di IG story saya bilang kalau saya lagi pakai Skinhouse Glow Series, langsung pada nanya bertubi-tubi dan minta review-nya. Ternyata banyak yang udah ngincer Skinhouse, ya? Saya ketinggalan lagi rupanya hehe.. Tapi jangan khawatir, saya akhirnya udah tuntas cobain Skinhouse ini selama satu bulan lebih. Jadi udah bisa review.

Saya sebenernya cobain ini udah satu bulan lebih, malahan hampir 2 bulan kayaknya. Agak lama, karena saya memang tes dulu satu persatu. Maklum, waktu Skinhouse ini datang ngepasi saya habis sembuh dari breakout. Jadi saya nggak berani pakai skincare baru makbrek langsung banyak. Saya coba satu-satu per produk, dan saya patch test dulu di area rahang, biar kalau salah satu dari produk ini bikin saya breakout, langsung ketahuan yang mana dan langsung bisa saya kick. Tapi ya syukurlah semuanya aman terkendali. Jadi akhirnya saya cobain intens pakai satu rangkaian ini selama satu bulan.

Secara umum Skinhouse Glow Series ini adalah satu rangkaian skincare untuk mencerahkan dan memudarkan noda hitam. Kita kupas dulu satu persatu ya.


Skinhouse Glow Gentle Face Wash

Review Skinhouse Glow Series Face Wash

IngredientAqua, Sodium Lauroyl Sarcosinate, Cocamidopropyl Betaine, Cocamide DEA, PEG-120 Methyl Glucose Dioleate, Glycol Distearate, Glycerin, Zinc PCA, Dmdm Hydantoin, Cetylpyridinium Chloride

Sesuai namanya, ini adalah face wash yang gentle. Untuk surfaktannya dia nggak pakai SLS dan SLES, tapi pakai Sodium Lauroyl Sarcosinate, yang nggak bekerja sendiri tapi juga dibantu dengan tiga jenis surfaktan lain. Dan seperti yang kita tahu, kalau suatu produk memakai beberapa jenis surfaktan, malah formulanya akan lebih mild dan nggak terlalu mengiritasi kulit, dibandingkan produk dengan single surfaktan.

Menurut saya ini adalah produk face wash yang nggak neko-neko. Busanya lumayan ada, namun cukup gentle, nggak bikin kering kulit, dan mampu melakukan tugasnya dengan baik membersihkan kulit secara lembut. Ada Zinc PCA juga yang bisa membantu untuk mencegah jerawat. Buat saya sih, ini tipikal sabun wajah yang gampang banget disukai.

Harga: Rp 66 000/ 100ml


Skinhouse Glow Brightening Toner

Skinhouse Glow Toner

IngredientAqua, ethyl alcohol, butylene glycol, gluconolactone, Zinc PCA, Phenoxyethanol, Glycerin, Cetylpyridinium Chloride

Toner ini punya ingredient yang cukup simpel dan minimalis. Dan melihat ingredient-nya, ini adalah mild exfoliating toner, karena ada kandungan Gluconolactone atau PHA. Namun harus saya bilang, ini sangat mild sih. Di kulit saya yang sudah terbiasa dengan exfo toner yang lebih tinggi levelnya, efek eksfoliasi produk ini nggak terasa. Namun kalau mau dibilang hydrating toner, ya bukan juga, karena di kulit saya rasanya malah agak kering. Dari semua rangkaiannya, toner ini satu-satunya yang mengandung alkohol. Toner ini juga dilengkapi dengan Zinc PCA untuk menghalau jerawat.

tekstur Skinhouse glow toner

Tekstur toner ini seperti air bening dan terasa dingin ketika menyentuh kulit. Saya sendiri pakai toner ini dengan menggunakan kapas, di-tap-tap ringan saja. Dan jujur aja, saya nggak bisa pakai ini setiap hari karena rasanya kering di kulit saya. Jadi saya pakai dua hari sekali di malam hari saja, dengan catatan kulit saya lagi nggak terasa terlalu kering. Lalu setelah pemakaian toner ini, saya akan tambahkan hydrating toner beberapa layer.

Harga: Rp 66 000/ 100ml


Skinhouse Glow Skin Serum

Skinhouse Glow Serum

IngredientAqua, Butylene Glycol, 1,1-Propanediol USP, Niacinamide, Gluconolactone, Zinc PCA, Kojic Acid, Phenoxyethanol, Hydroxyethylcellulose, Cetylpyridinium Chloride, Nelumbo Nucifera Leaf Extract, Camellia Sinensis Leaf Extract, Psidium Guajava leaf Extract, Angelica Gigas Extract

Untuk serumnya, jujur saya lumayan excited pas nyoba, dan nggak kecewa sama sekali! Kalau lihat ingredient-nya ini seperti paket lengkap untuk anti jerawat, sekaligus juga untuk memudarkan noda-noda bekas jerawat. Ada ingredient seperti Zinc PCA dan Niacinamide untuk anti-acne. Niacinamide sendiri juga merupakan agen pencerah yang cukup potent, yang dibantu juga dengan Kojic Acid dan PHA untuk memudarkan noda bekas jerawat. Lalu juga ada Green Tea Extract yang merupakan antioksidan, mampu melawan jerawat, dan sekaligus juga menenangkan kulit.

Skinhouse glow Serum review

Dan ketika saya coba sendiri, memang serum ini enak sekali first impression di kulit saya. Teksturnya gel-ish dan licin, terasa adem saat menyentuh kulit, namun ketika sudah set tidak terasa seperti memakai apa-apa. Saya sendiri merasa, serum ini paling ngefek sih di kulit saya dibanding produk yang lain. Serum ini bekerja lembut, namun mampu perlahan mengelupas sel kulit mati dan juga area kulit yang berbekas jerawat. Bikin kulit jadi lebih glowing. Untuk noda jerawat, masih berjalan sih proses menghilangkannya.

Namun menurut saya sih, serum ini nggak kerja sendiri ya. Tetap saja bantuan dari rangkaian produk lainnya bikin kerjanya tambah maksimal.

Harga: Rp. 119 000/ 15 ml


Skinhouse Daily Cream with Sunscreen

Review Skinhouse Daily Cream with Sunscreen

IngredientAqua, Octyl Methoxycinnamate, Dimethicone, Glycerin, Caprylic/Capric Triglyceride, Sunflower Oil, Titanium Dioxide, Glyceryl Stearate, PEG-150 Stearate, Cetyl Alcohol, Polyacrylamide, Phenoxyethanol, C13=14 Isoparaffin, Niacinamide, Zinc Oxide, Cyclopentasiloxane, Laureth-7, PEG-10 Dimethicone, Hydrogen Dimethicone

Daily Cream ini sebenernya sudah mengandung sunscreen. Dan memang di ingredient list terlihat Octinoxate (chemical), Titanium Dioxide (mineral), dan Zinc Oxide (mineral). Bahkan di urutan kedua ingredient list langsung Octinoxate, yang berarti kandungan sunscreen-nya cukup banyak dalam krim ini. Namun krim ini tidak mencantumkan berapa jumlah SPF dan PA di dalamnya. 

Saya sendiri sih percaya bahwa krim ini bisa bekerja dengan baik sebagai sunscreen juga. Namun perlu diingat bahwa penggunaan sunscreen yang benar adalah sebanyak dua jari. Saya sih sayang ya mau pakai cream moisturizer begini sebanyak dua jari hehe.. Jadi kalau saya, tetap memakai sunscreen lain secara terpisah.

Cream ini juga mengandung Niacinamide untuk mencerahkan, dan beberapa kandungan lain yang sifatnya melembapkan dan juga oclusive, sehingga dapat mengunci kelembapan di dalam kulit. Oh iya, cream ini alcohol-free ya. Cetyl Alcohol adalah jenis fatty alcohol, bukan alkohol denat.

review tekstur day cream Skin House

Tekstur Daily Cream-nya sendiri enak banget. Ringan namun meninggalkan sedikit layer kelembapan di kulit. Ada sedikit efek tone up, mungkin dari physical sunscreen-nya, namun nggak berlebihan, dan malah bikin kulit terlihat cerah-cerah ngegemesin. Lalu juga ada kandungan Dimethicone yang bikin cream ini punya efek bluring pore. Cocok banget dipakai siang, karena memang bikin kulit instan terlihat mulus dan cerah. Selain itu juga cocok dipakai sebagai primer.

Harga: Rp 75 000/ 10g


Skinhouse Glow Brightening Night Cream

review skinhouse glow brightening night cream

IngredientAqua, niacinamide, cyclopentasiloxane, sorbitan olivate, sunflower oil, cetearyl olivate, dimethicone, glycerin, zinc PCA, gluconolactone, Kojic Acid, Polyacrylamide, Phenoxyethanol, Allantoin, C13-14 Isoparaffin, Laureth-7, Carbomer, Cetylpyridinium Chloride

Untuk night cream-nya, ingredient utamanya adalah si multifungsi Niacinamide yang memang merupakan pencerah, anti-acne, sekaligus juga anti-aging. Untuk brightening dibantu juga dengan Kojic Acid dan PHA, dan juga ada Zinc PCA untuk melawan jerawat. Lalu ada sederet ingredient lain yang sifatnya menghidrasi dan menenangkan kulit.

Dibandingkan Daily Cream-nya, night cream ini lebih banyak actives ingredients yang fungsinya untuk mencerahkan dan mild exfoliation. Karena memang di malam hari saat kita beristirahat, sel-sel kulit akan beregenerasi dengan baik.

Tekstur night cream Skinhouse Glow Brightening

Tekstur cream ini gel-lotion dan sangat-sangat ringan. Di kulit saya yang kering, terasa sedikit melembapkan. Namun buat saya masih kurang oclusive sih untuk pemakaian malam hari. Jadi biasanya saya tambahkan lagi dengan face oil atau sleeping mask. Tapi untuk yang kulitnya berminyak dan normal, saya sih tau banget krim semacam ini bakalan jadi kecintaan kalian. Sangat nyaman dan nggak bikin sumuk di kulit.

Harga: Rp 75 000/ 10g


Urutan Penggunaan Skinhouse Glow Series Dalam Skincare Routine

Yang sering ditanyakan kalau saya review skincare satu rangkaian begini adalah, "apakah cocok untuk pemula?" Dan saya agak bingung menjelaskannya. Kalau dilihat dari ingredient dan formulanya yang mild, ya cocok-cocok saja. Tapi kalau dilihat dari rangkaiannya, kita harus paham basic skincare dulu sebelum memasukan rangkaian Skinhouse Glow Series ini dalam rutin kita. Karena memang satu rangkaian ini nggak lengkap secara basic skincare-nya, jadi kita harus menambahkan beberapa produk.

Review Skinhouse Glow Series

Kalau saya sendiri, produk yang saya tambahkan dan cara pakainya seperti ini:

Day:
Skinhouse Glow Gentle Face Wash - hydrating toner - Skinhouse Glow Skin Serum - Skinhouse Daily Cream - sunscreen

Night:
First Cleanser - Skinhouse Glow Gentle Face Wash - hydrating toner - Skinhouse Glow Skin Serum - Skinhouse Glow Brightening Night Cream - Face Oil/ Sleeping Mask

Jadi karena memang dalam rangkaian ini tidak ada first cleanser, hydrating toner, dan sunscreen; tiga produk tersebut harus ditambahkan sendiri ya.


Review Satu Bulan Pemakaian Skinhouse Glow Series

Seperti yang sudah saya sebut sekilas di atas, awal pemakaian sebenarnya saya nggak merasakan perubahan yang berarti. Karena memang produk ini kerjanya lembut di kulit. Namun memasuki minggu ketiga, baru saya notice beberapa hal:

  1. Kulit saya terlihat halus dan glowing. Ini bukan cuma saya yang notice, tapi orang di sekitar saya juga.
  2. Di area bekas-bekas jerawat baru, mulai terlihat ada pengelupasan. Ada lapisan kulit mati yang mulai mengelupas di area-area tersebut.
Nah, karena result-nya yang glowing dan licin di kamera itu, ada beberapa follower instagram @racunwarnawarni yang tanya ke saya, "kalau pakai makeup nempel nggak?" Dan jawaban saya waktu itu nempel. Karena memang makeup saya nempel-nempel saja dengan bagus di sebagian besar area kulit wajah. Tapi di area bekas jerawat yang mengelupas ini, makeup-nya nggak mau menempel. Bekas jerawat saya jadi nggak bisa ditutup pakai concealer. Itulah kenapa di blogpost makeup look yang ini saya bikin fake mole.

Tapi nggak masalah sih. Saya hepi dengan hasilnya. Memang ada side effect makeup nggak nempel, tapi hanya di area-area yang memang harus ada pengelupasan saja. Kalau untuk maintenance kulit yang nggak begitu bermasalah, saya rasa bakalan aman tanpa efek samping sama sekali.

Untuk efek mencerahkan, jujur saya malah belum begitu merasakan. Mungkin karena memang ini sudah di tingkat tertinggi cerahnya kulit saya ya. Nggak bisa lebih terang lagi. Tapi yang penting sih, skincare ini menjaga kulit saya tetap cerah dan nggak menggelap.


Kesimpulan

Rangkaian produk Skinhouse ini bantu proses memudarkan noda bekas jerawat di kulit saya, walaupun kerjanya lembut dan nggak terasa efek "tingling" sama sekali. Saya suka efeknya yang bikin kulit glowing dan bekas jerawat perlahan mengelupas.

Produk favorit saya adalah Skinhouse Glow Skin Serum kalau untuk hasilnya. Kalau secara tekstur dan kenyamanan, favorit saya adalah Skinhouse Glow Gentle Face Wash dan Skinhouse Daily Cream. Untuk yang saya kurang begitu suka adalah Toner-nya, karena nggak ada efek eksfoliasi tapi juga nggak melembapkan kulit saya.

Kalau untuk kulit saya yang sangat kering, saya pribadi merasa rangkaian ini agak kurang melembapkan. Namun kalau suka dengan efeknya, kita bisa kok tambahkan beberapa hydrating dan oclusive produk lainnya. Tapi kalau untuk kulit berminyak, mungkin malah bakalan suka sekali ya dengan feel ringan dari produk ini.


Harga Skinhouse Glow Series

Di atas, saya sudah memberikan harga bila kamu mau beli satuan produknya. Nah, untuk satu rangkaian kayak punya saya ini, yaitu Glow Series by Skinhouse, harganya adalah Rp.375.000. Menurut saya sih beli satu rangkaian saja ya, lebih murah dan tentu saja kan kerja skincare-nya akan lebih efektif.

Tapi kalau kamu mau coba-coba dulu, saya recomend coba Skinhouse Glow Skin Serum dan Skinhouse Glow Gentle Face Wash untuk kenalan dulu.

IG: @skinhouseid

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus

39 comments


Saya tahu kalian misqueen jadi saya menuliskan artikel ini. Untuk kalian sobat misqueen-ku tershayank.

Walaupun saya suka cobain skincare-skincare kekinian, saya sebenernya punya produk-produk andalan yang harganya murah. Produk-produk ini biasanya adalah produk lama, yang dari awal-awal belajar makeup dulu udah saya pakai. Sampai sekarang produk-produk ini masih saya pakai lho, walaupun on-off dan nggak mak-breg langsung semuanya ada dalam rangkaian skincare saya. Penting lho untuk tahu produk-produk on budget tapi kualitasnya bagus begini. Misal ada skincare yang habis pas belum gajian, kan kita nggak nangis-nangis amat ya, bisa beli andalan-andalan ini dulu.

Produk-produk ini tuh istilah kerennya jadi produk "steal"-nya saya. Kalau saya lagi pengen nyobain ampoule harga jutaan misalnya, bisa lho cleanser-nya saya steal aja yang murahan. Agar budget tidak anu dan kemudian dimarahin pak Dani wkwkwk..

Tapi ada juga di antara produk-produk ini yang memang saya beli terus-terus. Bukan karena murahnya, tapi memang performanya sebagus itu di kulit saya. Murahnya mah bonus aja.

Karena ini menjelang 11.11 dan besok pasti banyak diskon dan free ongkir tanpa minimal pembelian di Shopee, jadi saya list saja ya sekarang produk-produknya, beserta link belinya. Saya usahakan ini nggak dari terlalu banyak toko kok, biar kalau kalian pengen belanja semua pun lebih ringkes. Jangan khawatir, sudah saya carikan yang murah dan trusted juga. 

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus


1. Pixy Eye & Lip Makeup Remover
Harga: Rp 21 000
Beli di sini (klik)

Ini adalah produk yang saya pakai, nggak pernah ganti, dari 7 tahun yang lalu. Pixy ini harganya murah, namun performanya sama bagusnya dengan makeup remover yang lebih mahal. Saya pernah juga beberapa kali sok-sokan coba yang lebih murah, tapi daya bersihnya nggak ada yang sebagus Pixy. 

Pixy Eye & Lip Makeup Remover bisa bersihin makeup waterproof dengan effortless, nggak perlu diteken atau dikuyek-kuyek udah ilang makeup-nya. Formulanya juga nggak terlalu berminyak, namun juga alcohol-free. Nggak bikin kulit kerasa perih dan kering. Luv banget. Saya sekali beli biasanya bisa langsung 10 biji untuk distok, karena saya kan memang suka mainan makeup.


2. Viva Milk Cleanser Green Tea
Harga: Rp 6 000
Beli di sini (klik)

Kalau Viva Milk Cleanser ini saya pakai kalau pas lagi nggak pakai makeup apa-apa dan di rumah aja. Daya bersihnya pas aja deh, cocok buat bersihin sunscreen sama bedak doang. Jadi ya cocok buat cleanser sehari-hari aja. Dia memang nggak ada benefit yang wadiwaw. Tapi ya pokoknya dia mengerjakan tugasnya sebagai cleanser dengan baik dan harganya murah.

Saya biasanya pakai ini tanpa kapas sih, karena kulit saya kalau digosok kapas suka perih. Dan Viva yang bagus khusus yang Green Tea dan Sprirulina, tapi yang enak aromanya yang Green Tea. Jadi aku favoritnya Green Tea. Coba varian lain selain dua itu entah kenapa perih di kulit saya.

Lihat juga: Pakai Milk Cleanser Tanpa Kapas


3. Viva Chic On Lip Moisture Balm Aloe
Harga: Rp 11 500
Beli di sini (klik)

Lip balm ini sebenernya saya baru nemu tahun lalu, bukan yang udah saya pakai bertahun-tahun. Tapi saya langsung suka. Dia murah banget, tapi beneran melembapkan bibir. Saya lumayan surprise karena biasanya lip balm yang murah itu cuma glossy doang di bibir, terus begitu glossy-nya ilang bibir malah tambah kering. Tapi Viva ini enggak. Dia beneran bikin bibir jadi lembap dan lembut. Tapi lagi-lagi, yang saya suka cuma Aloe. Pernah coba yang Coklat, tapi nggak selembap yang Aloe.

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus



4. Fanbo All In One Cleansing Balm Sakura
Harga: Rp 55 100
Beli di sini (klik)

Cari cleansing balm yang murah tapi bagus? Jawaban saya sih Fanbo! Harganya 50 ribuan aja tapi bekerja dengan sangat baik hapus makeup dan gentle di kulit. Kemasannya memang kecil, tapi worth the price kok. Nggak yang minimalis banget. Terus karena kecil, enak banget kalau mau dibawa-bawa travel. Apalagi bentuknya balm, jadi meminimalisir resiko tumpah.


5. Pixy Cleansing Express 
Harga: Rp 14 350 - Rp 22 000
Beli di sini (klik)

Sebelum micellar water merajai rak pembersih di Guardian, Pixy ini ngehits sekali. Dan bagus. Dan sebenernya ya bagus-bagus aja kok produk ini, seperti pembersih berbentu cair pada umumnya. Produknya alcohol-free dan gentle di kulit, namun formulanya cukupan untuk bersihin makeup sehari-hari zaman saya masih jadi mbak-mbak kantoran dulu. 

Jujur sekarang saya udah nggak pakai karena kulit saya tambah sensitif seiring berjalannya usia, jadi saya menghindari menggosok kulit dengan kapas. Tapi saya pernah membandingkan Pixy ini dengan micellar water harga 100k ke bawah, performanya boleh diadu kok! 


6. Acnes Creamy Wash
Harga: Rp 14 900
Beli di sini (klik)

Karena kulit saya kering dan sensitif, saya jarang sekali bisa cocok sama sembarang sabun. Tapi Acnes Creamy Wash ini adalah salah satu yang cocok di saya. Sabun muka ini sulfat free, lembut di kulit, nggak bikin kering, dan mampu mencegah jerawat. Nyaman banget pakai ini kalau pas jerawatan, karena nggak bikin kulit kering, tapi nggak bikin jerawat tambah meradang. Bagaimana tidak cinta?


7. Acnes Tea Tree Oil Clay Mask
Harga: Rp 29 900
Beli di sini (klik)

Walaupun kulit saya kering, tapi saya cinta banget sama clay mask. Asal tau trik-nya, clay mask nggak bikin kulit tambah kering kok. Dan Acnes Clay Mask ini adalah clay mask lokal yang menurut saya formulanya enak. Ringan dan nggak begitu bikin kulit kering, tapi tetep terasa satisfying karena kulit terasa super bersih habis maskeran. Di combine sama acid toner setelahnya juga nggak terlalu "menggigit", masih nyaman di kulit. Kalau lagi jerawatan, kadang saya pakai sebagai (( masker totol )) karena efektif bikin jerawat cepet kering.

Oh iya, soal clay mask murah, orang biasanya lebih suka Himalaya Neem Mask. Tapi saya sendiri lebih suka Acnes, karena Himalaya ini tingling sekali di kulit saya dan hasilnya sama aja kayak Acnes. Untuk apa bersakit-sakit kalau hasilnya sama T.T.

10 Skincare Murah Di Bawah 50 Ribu Tapi Bagus


8. Wardah Seaweed Primary Skin Hydrating Booster
Harga: Rp 27 000
Beli di sini (klik)

Banyak yang nggak ngandel pas saya bilang kalau Wardah ini enak hydrating toner-nya. Mungkin karena udah terpatri di pikiran kalau hydrating toner yang bagus itu yang dari Korea dan Jepang. Padahal lokal juga punya yang bagus. Ini efeknya nggak neko-neko sih, hanya bikin kulit lebih terhidrasi. Tapi kan ya itu saja kan yang harusnya dicari dari sebuah hydrating toner?

Wardah ini lembapnya pas. Teksturnya bukan yang super rich, tapi jadi enak nyerepnya ke kulit. Kalau butuh hidrasi yang lebih intens, ya tinggal dipakai saja beberapa layer.


9. Pixy Aqua Beauty Protecting Mist Spray
Harga: Rp 22 500
Beli di sini (klik)

Ini spray yang nggak neko-neko juga. Bahkan sebenernya nggak lembap banget. Tapi spray-nya oke dan multifungsi. Bisa dipakai untuk buffering antara layer skincare satu dan selanjutnya, untuk sebelum reaply sunscreen, untuk setting spray makeup, dan untuk seger-segeran aja tanpa ngerusak makeup. Intinya sih dia nggak ngasih benefit yang ndakik-ndakik, tapi super nyaman dan murah. Itu aja.


10. Skin Aqua UV Moisture Gel SPF 30 PA ++
Harga: Rp 41 400
Beli di sini (klik)

Awalnya saya heran, kenapa setiap saya bilang soal skincare Skin Aqua, selalu pada bilang kalau white cast dan nggak nyaman ya? Padahal dari antara semua sunscreen Skin Aqua, saya suka banget sama Skin Aqua yang tutupnya hijau ini. Biasanya kebanyakan orang seringnya nyobain yang tutup biru yang SPF 50, padahal yang tutup hijau ini enak banget, nggak seperti sunscreen lain yang bikin minyakan dan oxidize. 

itu dia list 10 skincare murah di bawah 50 ribu versi saya. Kalau kalian tertarik dengan produk yang saya rekomendasikan, jangan lupa klik linknya untuk mencoba produknya ya!

French Makeup Style Untuk Fall Season 2020

6 comments

Nggak kerasa sudah bulan November ya? ini jujur ya, pas tanggal 2 November kemarin, saya kagwet karena lha kok tau-tau sudah November saja padahal gaji bulan oktober belum masuk. Dan saya langsung whatsapp Momon, "Ternyata ini sudah November!"

Dan dibalas, "Sudah dari kemarin!"

Biasanya kalau masuk bulan-bulan September, atau cuaca udah mendung-mendung melulu, saya langsung semangat cari tren makeup untuk fall season. Di antara semua season, autumn memang yang paling rame kalau di dunia makeup. Tapi karena tahun ini dunia skincare terlalu berisik, saya sampai lupa dengan makeup fall season yang biasanya bikin saya turn on buat dandan hehe..

Mengejar ketinggalan, saya langsung meluncur ke chanel beberapa beauty guru. Tapi ternyata sepi. Bahkan Jaclyn Hill Yang biasanya semangat sekali dengan warm tone cut crease-nya, fall season tahun ini sepertinya juga nggak bikin fall makeup tutorial.

Ternyata tahun ini memang tahun untuk parisian women. French makeup look sedang hip banget. Jadi memang eyeshadow rewo-rewo dengan super sharp instagram eyebrow udah nggak digemari. Dan untuk tren fall season kali ini juga mengadaptasi parisian style yang minimalis. Jadinya makeup minimalis dengan sentuhan warna-warna yang hangat dan muted khas fall season.

French makeup style ini bukan no-makeup makeup ala Korea dan bukan pula bold makeup ala western ya. French makeup style ini tetep kelihatan dandan, tapi lebih santai. Parisian woman adalah mbak-mbak yang chill dan selaw. Yang terlihat effortlessly chic dan nyaman duduk sendirian menikmati secangkir teh di suatu kafe di sudut kota. Tipikal yang, "aku sudah cantik nggak perlu makeup but a little mascara never hurts."

Beberapa aturan dalam french makeup style ini:

1. Natural and healthy glow

Waktunya memetik buah dari semua amazing local skincare yang rilis 2020 ini! Nggak perlu pakai foundation tebel-tebel. Cukup sedikit concealer di undereye dan beberapa area noda wajah. Saya pakai Wardah Lightening Liquid Concealer yang ringan dan nggak terlalu medok.

Lalu untuk efek healthy glow, saya memilih memakai J.One Jelly Pack Primer Gel, untuk tampilan kulit yang sehat dan glow from within'.

2. Balance makeup!

Suka bold lipstik? Boleh banget kok! Namun cukup pilih satu area wajah yang menonjol ya. Kalau sudah pakai bold lipstik, area wajah lain yang kalem-kalem aja. Saya sendiri pakai warna Carnelian dari palet So Jaded Colourpop di seluruh kelopak mata. Lalu sebagai sentuhan akhir eyeshadow, saya dab warna Diamond di atasnya dengan menggunakan jari, untuk efek kelopak mata glossy. Nggak perlu pakai eyeliner. Cukup jepit bulu mata dan ulaskan maskara.

3. Sedikit berantakan? Nggak masalah!

Kata kuncinya: effortless beauty. Parisian woman nggak akan menghabiskan waktu satu jam cuma untuk bikin alis atau blending eyeshadow. Jadi sedikit berantakan nggak masalah. Malah terlihat natural. Untuk lipstik, saya pakai BLP Lip Bullet Pumpkin, yang sedikit saya baurkan dengan jari dan kesan sedikit berantakan di area luar bibir.

Oh iya, french style ini juga pandemi friendly lho! Nggak perlu brow waxing, karena natural messy "imperfect" thick brows is the new instagram eyebrow.

Baca Juga:  Review Looke Holy Flawless BB Cushion & Swatch All Shades Looke Holy Flawless BB Cushion

4. Don't Overdo!

Apapun jenis produk yang kamu pakai, pakai dengan pengendalian diri. Nggak perlu berlebihan dan tebal-tebal. Cukup pakai tipis dan selalu blend dengan jari untuk kesan yang natural. Dan nggak perlu juga contouring super tajam, , bronzer satu muka, highlighter super blinding, apalagi blush on di bawah mata menyeberang hidung. Cukup natural flush.


Dan ini adalah interprestasi saya untuk fall makeup tahun ini:

Bekas jerawat di pipi malah sengaja saya tebalkan dengan eyeliner dan saya bikin fake mole. Soalnya light concealer nggak mampu nutupin sih.

Selamat mencoba ;).

Review Sakka Bali Reed Difusser

4 comments

Review Sakka Bali Reed Diffuser

Pas saya review reed diffuser murah meriah dulu, ada beberapa temen-temen pembaca yang request review reed difusser yang lebih high class, yang bukan kelas supermarket. Jadi saya review saja reed diffuser yang akhir-akhir ini jadi favorit saya, yaitu Sakka Bali Reed Diffuser. Ini bener-bener reed diffuser favorit saya saat ini lho! Hampir di semua sudut rumah saya, saya letakkan reed diffuser dari Sakka.Bali.

Salah satu yang bikin unik dari Sakka adalah look-nya. Kemasannya sih simple, dari botol kaca bening dengan desain tulisan yang juga simple dan tutup botol sumbat nuansa gold yang ngasih kesan natural sekaligus elegan. Nah, gong-nya adalah dia masukkan bunga kering di setiap botol kemasannya. LIHAT DONG CANTIK BANGET SECANTIK ITU MAU MATI!!!

Review Sakka Bali Reed Diffuser Lokal

Dengan desain yang secantik ini, Sakka ini kalau di rumah saya nggak cuma berfungsi sebagai pewangi ruangan, tapi juga sebagai home decor dan properti foto. Ciyus lah, ini minyak nyong-nyong aesthetic banget sumpah!

Tapi sebenernya peletakan bunga kering ini ada plus minus-nya. Plus-nya ya itu, bikin botolnya jadi super cantik. Minusnya bunga kering bikin cairan parfum lekas habis. Sakka ngasih disclosure tentang ini kok di setiap kemasannya. Dan sebagai jalan tengah, Sakka mengemas bunga kering secara terpisah. Jadi pilihan kita aja mau masukin bunga keringnya atau enggak.

Saya sendiri sih tentu masukin dong! Saya udah kadung cinta sama penampakannya. Botol dengan bunga kering ini bikin rumah saya vibe-nya kayak di villa-villa liburan gitu lho! Lagian ya menurut saya bedanya nggak terlalu signifikan. Sakka punya saya, kalau nggak pakai bunga habis dalam waktu satu setengah bulan, kalau pakai bunga satu bulan. Nggak masalah sih.

Selain bunga kering, di dalam kemasan Sakka nanti dilengkapi juga dengan tiga batang fibber stick warna hitam untuk diffuser-nya.

Isi Sakka Bali Reed Diffuser

Cara pemakaian:

  1. Buka botol Sakka dan masukkan bunga keringnya kalau mau
  2. Masukan stiknya. Kalau ruanganmu besar, masukin stik yang banyak, kalau kecil sedikit aja. Semakin banyak stik yang dimasukkan wanginya juga akan semakin semerbak, tapi cairannya juga akan semakin cepat habis. Untuk ruangan 4x4, saya pakai 3 stik.
  3. Letakkan di tempat-tempat yang diinginkan. Saya taruh di nakas dekat tempat tidur, di meja kerja, dan di ruang tamu saya letakkan 2 karena ruangannya lumayan besar.
  4. Kalau mau menilai aromanya, diamkan dulu satu hari, agar cairan meresap sempurna ke stik dan kemudian menyebar ke seluruh ruangan.
  5. 3 hari sekali, balik stik-nya agar wanginya kembali optimal
  6. Kadang dalam waktu 2-3 minggu (ketika cairan tinggal separoh), aromanya jadi nggak tercium. Solusinya kalau saya sih ganti saja stik-nya dengan baru. Sayangnya Sakka nggak menjual stik secara terpisah. Tapi stik ini bisa kita temukan dengan mudah kok di Shopee. Harganya juga murah.

Hal selanjutnya yang bikin Sakka ini unik dan spesial adalah AROMANYA. Dan aromanya ini juga yang bikin saya sesuka itu dengan Sakka. Ya namanya saja reed diffuser kalau tidak wangi apalah artinya? 

Sakka ini punya pilihan wangi yang lumayan banyak, yaitu 11 aroma. Dan beberapa varian reed diffuser Sakka memang inspired by parfum-parfum mahal. Tapi yang saya notice, pada semua variannya, ada satu aroma khas woody yang jadi ciri khas Sakka. Biasanya aroma ini muncul sebagai base notes di layer terakhir. Dan aroma inilah yang bikin semua jenis reed diffuser Sakka ngasih vibe ala Bali. Jadi walaupun aromanya terinspirasi YSL Black Opium misalnya, namun tetap ada twist-nya, jadi nggak plek-plekkan amat.

Dari 11 aromanya, saya punya 9 aroma. Yang saya belum punya adalah Ubud dan Jimbaran. Nanti ya kapan-kapan saya lengkapi koleksi Sakka saya.

Wangi dan Varian Reed Diffuser by Sakka Bali

Seminyak Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Jasmine
Middle: Amberwood
Base: Fir Fresin Cedar

Seminyak ini aromanya mirip-mirip dengan MFK Baccarat. Pas awal dibuka memang terasa manis powdery khas Baccarat, lalu berakhir dengan aroma woody khas Sakka, tapi tetep tercium aroma manisnya. Karena saya suka MFK Baccarat, jadi otomatis saya langsung suka sama Seminyak.

Tabanan Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Mandarin
Middle: Jasmine - Tuberose
Base: Wood

Ini favoritku dari 9 yang pernah kucoba! Aromanya fresh, ada manisnya dikit, dan berakhir dengan aroma woody. Tabanan ini aromanya mirip sama Dior J'adore, jadi kebayangkan ya, floral-fruity yang sedikit manis dan fresh. Lalu ada twist aroma woody juga pada akhirnya.

Canggu Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Orange Blossom
Middle: Licorice - Almond
Base: Vanilla - Cedarwood

Ini saya juga suka banget! Aromanya sweet fruity-floral. Ada segernya juga. Dan aroma ini terinspirasi dari YSL Black Opium. Tapi menurut saya sih aromanya nggak seperti Black Opium ya (kebetulan saya punya parfum ini). Canggu lebih segar, di hidung saya nggak terasa aroma gourmand dan musky seperti Black Opium.

Gianyar Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Neroli
Middle: Ylang-ylang
Base: Nutmeg

Aroma awalnya menurut saya seperti aroma sweet orange, lalu pelan-pelan akan menyeruak aroma Ylang ylang dan Jasmine. Di hidung saya nggak tercium aroma rempahnya. ya?

Kintamani Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: White Tea
Middle: White Rose
Base: Chamomile

Kintamani ini aromanya white floral, light dan fresh. Setelah itu nanti aroma yang tertinggal adalah aroma teh. Menurut saya aromanya calming banget dan cocok untuk ruang tidur.

Umalas Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Vanilla
Middle: Buttermilk
Base: Cream Malt

Dari diskripsi aromanya sudah ketahuan, kan, seperti apa? Ini aroma gourmand yang manis dan caramel. Aromanya sebenernya enak dan memberikan kesan "nyaman" untuk rumah. Tapi saya sendiri memilih nggak men-diffuse ini di rumah saya, karena aromanya bikin laper. Jadi saya diffuse aja di rumah Momon. Agar dia kelaparan.

Sanur Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Tigerlilly
Middle: Musk
Base: Cantaloupe

Aromanya fruity banget dan segar. Tapi menurut saya aromanya simpel, nggak terlalu terasa layer-nya seperti aroma yang lain. Aromanya enak, fresh, dan nggak mengganggu. Tapi jujur, ini pilihan terakhir saya deh dari antara semua aroma Sakka Bali.

Kuta Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: King Pear
Middle: Freshia
Base: Patchouli

Dari awal saya udah tau Kuta ini inspired by parfum sejuta umat, Jo Malone English Pear and Freshia. Dan saya udah skeptis, karena saya termasuk sedikit orang yang nggak cocok sama aroma Jo Malone itu wkwk. Tapi ternyata, pas saya cium, saya kok langsung fall in love sama Kuta. Aromanya manis fruity-floral dan segar. Memang mirip dengan Jo Malone, tapi ada suatu aroma yang nggak saya suka di aroma Jo Malone yang nggak ada di Sakka ini (aromanya saya nggak bisa deskripsikan. Semacam rasa "pahit" gitu). Jadi ya sudah, saya langsung suka deh sama Kuta.

Uluwatu Reed Diffuser by Sakka Bali
Top: Pine
Middle: Lavender
Base: Deep Water

Teman-teman saya biasanya langsung suka aroma Uluwatu ini. Tapi saya perlu waktu untuk suka. Uluwatu ini diawali dengan aroma minty, meskipun di keterangan nggak ada Peppermint-nya. Dan karena saya bukan penggemar aroma-aroma pedas, jadi saya nggak begitu terkesan. Tapi lama-lama setelah di-diffuse, saya kok suka juga ya. Aromanya nyaman namun nggak bikin ngantuk. Dan bikin ruang kerja saya khas banget aromanya.

Beli Sakka Bali Reed Diffuser

Dari kesembilan aromanya, favorit saya adalah:

Reed Diffuser Sakka Bali ini bisa kalian dapatkan dengan harga Rp.175.000,- (tanpa bunga kering) atau Rp.180.000,- (dengan bunga kering).

Kalau kalian kangen liburan, boleh banget coba diffuse Sakka ini biar rumahnya berasa aroma Bali. Kecuali rumahmu sudah di Bali yha T.T. Tips saya, coba diffuse aroma yang berbeda di masing-masing ruangan. Jadi kalau pindah dari satu ruangan ke ruangan lain berasa pindah ke lain dunia gitu karena aroma dan suasananya jadi beda.