[Skincare Routine] Part 2: Day & Night Routine

19 comments
Skincare Routine Part 2

Di blogpost sebelumnya, saya udah berbagi tentang cara saya membersihkan muka dan deep cleansing mingguan. Sekarang lanjutannya ya, saya mau share soal day & night skincare, di luar pembersih. Jadi post ini saya mulai dari toner. Untuk yang mau tau sebelum toner saya pakai apa, silahkan klik: [Skincare Routine] Part 1 Cleanse, Exfoliate, Mask

Rule-nya masih sama yah. Nggak ada konsultasi-konsultasian. Saya kekeuh nggak mau jawab kalau ada yang konsultasi, coz saya bukan dokter dan nggak mau tanggung jawab kalau rekomendasi saya salah. Di sini saya cuma mau share aja sebagai sesama orang awam. Saya mau cerita-cerita aja step-step skincare dan quick review produk yang saya pakai. Apa yang cocok buat kulit situ? Eug nggak tau. 

Jenis kulit saya kering, tapi gampang berjerawat. Ini agak susah, soale skincare anti jerawat biasanya diperuntukkan bagi kulit berminyak. Tapi kalau pas lagi PMS atau pas menstruasi, kulit saya biasanya lebih minyakan di area-T. Tapi luarnya doang sih yang minyakan. Rasanya tetep kering, kerasa tertarik, dan bahkan kadang sampai ngelupas gitu. Bingung nggak sih, kering tapi minyakan? Kalau baca-baca artikel sana-sini, kondisi kulit saya ini namanya dehidrasi.

[Skincare Routine] Part 1: Cleanse, Exfoliate, Mask

27 comments
Skincare Routine Part 1

Saya sebenernya paling malas nulis soal skincare routine. Alasan pertama adalah saya belum punya skincare yang bener-bener tetap. Kondisi kulit saya masih sering berubah-ubah. Normalnya sih kulit saya kering. Tapi kalau PMS dan saat menstruasi, area T saya berminyak. Dan apa yang saya pakai di muka jelas harus menyesuaikan kondisi kulit saat itu.

Alasan lain dan sebenarnya adalah alasan utama adalah: saya males karena setelah saya share begini, jadi banyak yang konsultasi. Seriusan! Kalau ditanya suka duka menjadi blogger, kayaknya duka paling nggak enak buat saya adalah dijadiin tempat konsultasi. Entahlah, saya eneq dan nggak suka banget. Kalau ada yang konsultasi ke saya, dijamin saya cuekin. Kalaupun saya jawab ya paling basa-basi doang ujung-ujungnya saya suruh coba sendiri soale saya nggak tau. Wong skincare buat saya perbadi aja masih gonta-ganti dan belum nemu yang tepat, masa disuruh mikirin kulit orang lain?

Saya pernah ditanya begini: "Mbak Arum, skincare X itu aman atau tidak buat saya yang sedang hamil?" Kamu serius mempercayakan kesehatan janin kamu kepada saya, yang nggak punya background apa-apa dibidang kesehatan dan kecantikan? Wow! Ya jelas saya nggak mau jawab lah. Saya nggak mau disuruh tanggung jawab kalau ternyata jawaban saya salah dan berakibat ke kandungan. Mending yang begitu-begitu tanya ke dokter ya, ses-ses cantik. Serem oi, kalau sembarangan konsultasi.

Paint Your Little Canvas

8 comments
Me Time Therapy

Buat orang yang kesehariannya menulis atau di depan laptop, mempercantik jari-jemari tangan itu penting banget. Setiap hari yang sering saya lihat, selain layar laptop, adalah jari tangan saya sendiri. Kalau tangan saya kelihatan kulitnya halus, lembap, dengan kuku yang bersih dan dihias dengan cantik, jelas bisa meningkatkan mood dan kreatifitas. Itulah alasan kenapa saya koleksi banyak kuteks, walau jarang nge-review kuteks. Kuteks buat saya memang lebih seperti kebutuhan pribadi.

Untuk menghias kuku, selama ini saya sih terbatas hanya mewarnai dengan kuteks saja. Saya belum pernah nyobain nail art yang macem-mecem. Bukannya nggak suka, tapi nggak ada yang ngajarin aja :D. Saya buta banget soal nail art. Event Face2Face "Paint Your Little Canvas" ini kebetulan adalah nail art talkshow bersama Sovi. Ini first time saya datang ke nail art talkshow. Pertama kalinya juga saya nyobain nail art dengan alat-alat yang lumayan lengkap dan melihat Sovi secara langsung, yang memang expert, membuat nail art di depan saya.


Greenery

4 comments
Pantone Color of The Year

Saya hampir melonjak kegirangan malam-malam, pas ngintip instagram, dan lihat Pantone sudah merilis Pantone Color of The Year 2017. It's Greenery! Hijau adalah warna kegemaran saya dari saya kecil. Selalu suka lihat warna hijau yang fresh dan somehow bikin pikiran rileks.

Waktu kecil, ya namanya anak-anak lah ya, jelaslah saya selalu memilih barang-barang yang warnanya menurut saya menarik. Makanya outfit dan mainan-mainan saya banyak yang warnanya hijau. Menginjak saya remaja, waktu itu sedang ngetrend celana jeans dengan warna-warna neon. Dan tentu saja saya punya beberapa neon jeans yang mewakili beberapa gradasi warna hijau.

Tapi makin tua, saya merasa saya jadi semakin membosankan. Saya jadi takut berekspresi. Baju-baju saya didominasi oleh warna-warna "membosankan" seperti hitam, abu-abu, navy, dan beige. Saya nggak lagi punya spontanitas untuk memilih outfit atau benda-benda lain mengikuti kata hati. Kalau mau milih baju misalnya, mikirnya panjang. "Baju ini bakalan cocok sama bawahan apa ya? Tasnya apa? Sepatunya?" Yang berakhir dengan pilihan warna netral saja, karena simpel dan mudah dipadankan.