Trip Pantai Slili: Semoga Selamanya Pantai-pantai di Indonesia Tetap Bersih & Indah.

22 comments
Liburan DI Pantai

Weekend kemaren kalian kemana, nih?

Saya ke Pantai donk. Enggak weekend pol lah. Saya ke Pantainya Sabtu aja. minggu acaranya body spa & creambath kemudian dilanjut glundang-glundung di kasur sambil twitter-an, baca novel, dan tepon pacar. Syurgaaa. Bahahak...

Saya termasuk sering ke pantai. Ukuran seringnya cukup sering lah untuk ukuran manusia normal. Manusia normal yang tinggal di kota yang jauhnya 3 jam dari pantai. Jogja memang gitu. Keren. Gunung, pantai, air terjun, gua, hehutanan, keraton, bangunan kuno, museum, tugu, resto mewah, angkringan, pasar pagi, pasar malem, pasar kembang, semua ada. Tinggal pilih deh mau wisata alam, wisata budaya, atau wisata belanja. Wisata halal atau wisata haram :D. Dan harganya masih relatif murah. Udah gitu, penduduknya ramah. Coba aja teman-teman nyasar di Jogja, lalu tanya jalan ke sembarang orang. Kebanyakan orang yang kita temui akan memberi petunjuk jalan, tanpa keberatan, tanpa muka jutek. Saya cinta mati sepertinya sama Jogja.

Salah satu yang bikin saya jatuh hati berat dan susah ninggalin Jogja adalah pantainya. Saya suka pantai & laut. Ombaknya, udaranya yang asin, panasnya, pemandangannya. Coba deh yang kebetulan ada rencana ke pantai, lihat ke arah laut. Seolah-olah laut yang kita lihat itu nggak berujung, meyatu gitu sama langitnya. Saya suka merasa 'kecil' dan 'menghilang' kalau lagi lihat cakrawala seperti itu.

Review: Bedak Padat Fanbo Gloria

31 comments
Fanbo Gloria


Di post yang sebelum ini, saya sudah cerita kalau ini merupakan pembelian iseng saya. Apaan tuh pembelian iseng? Ya makanya baca dulu dong post sebelum ini #modus. 

Kali ini adalah rekomendasi dari Puput, makanya saya percaya. Seperti yang sudah saya jelaskan di post sebelum ini, kalau soal makeup, saya memang ke-Puput-Puput-an. Apaan tuh makeup ke-Puput-Puput-an? Ya makanya baca aja deh post sebelum ini :|

Keisengan Dengan Harga Dibawah Rp 15 000,-

52 comments
Barang-barang berharga 15.000


Misalnya begini, teman-teman lagi belanja. Belanja apa aja deh. Bisa belanja bulanan, belanja sayur-mayur di pasar, ataupun sekedar mampir ke Indomart untuk beli pulsa. Terus teman-teman lihat barang-barang yang tampak lucu dan harganya murah. Apa yang teman-teman lakukan?

Kalau saya, selalu ada deh barang lucu saat saya belanja begitu. Dan biasanya saya ambil asal harganya masih dikisaran Rp 10 000,-. Ya Rp 10 000 naik turun lah, naik dikiittt turun buanyak. Ya siapa tau gitu hasil dari iseng-iseng, saya malah menemukan barang andalan baru yang harganya murah. Siapa tahuuu.

Seringnya sih barang itu cuma lucu di counter, begitu dibawa pulang entah kenapa kelucuannya berkurang 80%. Tapi tetep aja saya nggak kapok-kapok, karena ya siapa tahu tadi laaahh. Lagian saya kalau iseng memang kaya begini, suka beli eyeshadow murah, lulur murah, foundie murah. Mungkin suatu saat nanti akan tiba masanya iseng saya bisa beli smartphone murah, mobil murah, rumah murah, ya amiiinn lah...

Nah, berikut adalah barang-barang hasil keisengan saya. Nggak sekaligus dibeli semuanya kok. Setiap kali belanja bulanan, paling saya comot satu-satu. Dan nggak semua keisengan saya ini berhasil. Tapi ada juga kok yang berhasil. Nih ya, saya pamerin:

Random: Karena Selera Kita Berbeda

41 comments
 Header Baru Racun Warna Warni

Hai, perkenalkan header baru saya, embak-embak berkepala peyang.

Tadinya saya nggak mau memperkenalkan si Peyang, biar teman-teman berkenalan sendiri gitu. Tapi menurut Lady dan Momon, saya harus sopan. Kan ide ganti header berasal dari teman-teman juga, masa iya saya sudah ganti header diem-dieman? Jadi, perkenalkan. Dan terimakasih :).

Waktu mas Bayu, mas-mas tukang bikin header saya tanya: saya maunya header yang kaya gimana, saya cuma jawab yang simpel aja, tapi manut lah. Pokokmen manut. Terus jadinya seperti ini. Kata Momon, itu kepala peyang mungkin karena disainernya bingung. Kalau kata mas Pacar, itu bukan kepala peyang, tapi kepala pakai konde. Dan kata mas Pacar lagi itu bukan leher ala siluman ular, tapi itu rambut. Tapi ya sudah, saya lama-lama juga jadi cinta kok sama si Peyang atau si Konde Monyong ini.

Nah, sekian perkenalan singkat dengan si Peyang.

Sekarang saya kepingin menulis sesuatu, tapi mungkin berbeda dan agak aneh. Itu dikarenakan tulisan ini sebenarnya mau diterbitkan di blog saya yang sebelah, bukan disini. Hanya saja di detik terakhir sebelum publish, saya memutuskan untuk memindahkan ke sini, tanpa saya edit lagi. Cuma tambahin bla bla bla di atas ini. Eh iya, tulisan ini juga saya terbitkan di sebelah kok. Dobel pos gitu istilahnya.